KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA :
1.ALIV DITYA AIRLANGGA (04)
2.HESTI AULIA PRADHANI (14)
3.MUFIDAH ALIYAH (19)
4.NASYWA MALIHAH F.T (28)
5.NUR FADILAH (29)
X MIPA 1
MAN 1 KOTA MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, zat yang Maha indah
dengan segala keindahan-Nya, zat yang Maha Pengasih dengan segala kasih sayang-Nya terlepas
dari sifat lemah semua makhluk-Nya. Shalawat serta salam senantiasa kami limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa nisalah Allah terakhir dan peyempurna seluruh nisalah.
Dalam penyusunan makalah, kami menyadari sebagai seorang pelajar yang masih dalam
proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih jauh dalam kategori sempurna, oleh karena itu
kami dengan hati terbuka mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi membangun
makalah yang lebih baik untuk masa mendatang.
Kelompok 3 PPKN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN ..........................................................................................
A. Latar Belakang ...........................................................................................
B. Rumusan Masalah ......................................................................................
C. Tujuan Penelitian........................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN ...........................................................................................
A. Sejarah Terbentuknya DPR .......................................................................
B. Kedudukan DPR dalam NRI .....................................................................
C. Fungsi DPR ...............................................................................................
D. Tugas dan Wewenang DPR .......................................................................
BAB III. PENUTUP ....................................................................................................
A. Kesimpulan ..............................................................................................
B. Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk republik. Selanjutnya
kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang – Undang. Indonesia
sendiri sebagai negara yang berdaulat, Indonesia juga menganut paham demokrasi. Adapun
untuk lembaga negara Indonesia memiliki tiga lembaga yaitu lembaga legislatif, lembaga
eksekutif dan lembaga yudikatif. Semua itu dilakukan sesuaikaidah demokrasi.
Lembaga legislatif Indonesia yaitu Dewan Perwakilan Rakyat atau biasa di singkat DPR, yang
memiliki fungsi sebagai legislasi, pengawasan dan penganggaran sesuai dengan pasal 20 A
ayat 1. Lembaga legislatif Indonesia dipilih oleh rakyat melalui pemilu atas utusan partai
politik dan semua aturan – aturan DPR telah ditetapkan oleh undang – undang.
Selain itu juga DPR sebagai lembaga legislatif telah dipaparkan sebelumnya oleh pakar
dunia yaitu Gabriel A Almond dan David Easton. Kedua pakar tersebut membuat sebuah skema
tentang tugas dan fungsi lembaga legislatif dimana skema untuk kedua pakar tersebut telah
diterapkan di berbagai negara di dunia. Adapaun untuk DPR sendiri kedudukannya sama
dengan lembaga lain seperti Mahkamah Agung, Presiden, ataupun MPR pada saat era
reformasi.
Mengingat DPR memilki tiga fungsi tentunya anggota DPR merupakan putera dan
puteri terbaik Indonesia yang dipilih terlebih dahulu melalui pemilu dalam waktu lima tahun
sekali. Selain memiliki fungsi DPR juga memiliki hak yang telah diatur dalam Undang –
Undang. Namun semua ituadalah tanggung jawab yang harus dilakukan dimana mereka dipilih
oleh rakyat dan mengabdi untuk rakyat.
Wakil rakyat bukan berarti harus dimuliakan oleh rakyat. Namun wakil rakyat yang
sesungguhnya adalah pelayan rakyat. Dan oleh karena itu kedudukan DPR bukanlah raja
namun perwakilan rakyat yang membawa suara rakyat disetiap daerah yang mengutusnya juga
membela rakyat dan daerahnya sesuai dengan cita – cita bangsa.
Suara DPR adalah suara rakyat. Dan semua Rancangan Undang – Undang yang akan
ditetapkan adalah untuk kepentingan rakyat. Karena sesungguhnya semua keluh kesah rakyat
berada dipundak DPR. Dan semua Undang – Undang dibuat untuk kebaikan rakyat menuju
Indonesia yang berdaulat. Dan oleh karena itu DPR tidak bisa mengambil keputusan tanpa
sepengetahuan rakyat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah terbentuknya DPR
2. Bagaimana kedudukan DPR dalam NRI?
3. Apa fungsi dari DPR itu sendiri?
4. Apa saja tugas dan wewenang dari DPR itu sendiri?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya DPR
2. Untuk mengetahui kedudukan DPR dalam NRI
3. Untuk mengetahui fungsi DPR
4. Untuk mengetahui tugas dan wewenang DPR
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Sejarah terbentuknya DPR RI secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga periode:
1. Volksraad
Ketika masa 1910-1920, di Hindia-Belanda sedang mabok organisasi. Beragam
organisasi muncul, Organisasi kedaerahan, nasionalis, sosialis, agamis, dan masih banyak
lagi, Seperti yang kita tahu, bahwa sekitar 1910-1920, keadaan Eropa sedang panas.
Puncaknya ketika 1914-1918, dimana muncul perang besar antar negara di Eropa, termasuk
Belanda. Akibat Perang Dunia I, arus barang dari Nusantara ke Eropa agak terhambat.
Dengan begitu, perekonomian Hindia Belanda menjadi lesu. Kesimpulannya, Perang Dunia
I merugikan perekonomian Hindia-Belanda. Nah, saat-saat seperti ini yang coba
dimanfaatkan oleh kaum nasionalis. Di saat Hindia-Belanda sedang terpuruk, Organisasi-
organiasi nasional mulai melobi agar mereka diikut sertakan dalam pengambilan
keputusan. Usulan ini diterima.
Pada tahun 1916, Gubernur Jenderal Van Limburg Stirum membentuk Volksraad. Pada
awalnya, Volksraad tidak diberi hak legislatif oleh Belanda. Volksraad hanya bertugas
memberi nasihat pada pemerintah.
Selanjutnya tahun 1918, Anggota Volksraad dilantik oleh Gubernur Jenderal Van
Limburg Stirum. Volksraad baru 'benar-benar' bekerja setelah dilantik. Pada awal
berdirinya, Volksraad memiliki 38 anggota, 15 di antaranya adalah orang pribumi. Anggota
lainnya adalah orang Belanda (Eropa) dan orang timur asing: Tionghoa, Arab dan India.
Pada akhir tahun 1920-an mayoritas anggotanya adalah kaum pribumi.
Voolksraad hanya bertugas sebagai penasehat pemerintah. Namun, ketika tahun 1927,
akhirnya Voolksraad memiliki kewenangan ko-legislatif bersama Gubernur-Jendral yang
ditunjuk oleh Belanda. Karena Gubernur-Jendral memiliki hak veto, kewenangan
Voolksraad sangat terbatas. Selain itu, mekanisme keanggotaan Volksraad dipilih melalui
pemilihan tidak langsung. Pada tahun 1939, hanya 2.000 orang memiliki hak pilih. Dari
2.000 orang ini, sebagian besar adalah orang Belanda dan orang Eropa lainnya.
Selama periode 1927-1941, Volksraad hanya pernah membuat enam undang-undang,
dan dari jumlah ini, hanya tiga yang diterima oleh pemerintahan Hindia Belanda.
2. Masa perjuangan Kemerdekaan
Tanggal 11 Januari 1942 Tentara Jepang pertama kali menginjak bumi Indonesia yaitu
mendarat di Tarakan (kalimantan Timur). Hindia Belanda tidak mampu melawan dan
menyerah kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, dengan demikian Belanda mengakhiri
masa penjajahan selama 350 tahun di Indonesia. Pergantian penjajahan dari Belanda
kepada Jepang mengakibatkan keberadaan Volksraad secara otomatis tidak diakui lagi.
Kedatangan Jepang awalnya disambut gembira oleh rakyat Indonesia. Karena cita-cita
Indonesia untuk lepas dari penjajahan Belanda telah berhasil diwujudkan. Digadang-
gadang akan membawa perubahan, Jepang malah bersikap menjajah sama seperti Belanda,
bahkan lebih kejam di beberapa daerah.
Pada tahun 1943, Jepang membentuk Chuo Sang In (Badan Pertimbangan Pusat).
Fungsi Chuo Sang In mirip seperti Volksraad pada masa awal. Yakni hanya memberi
pendapat serta menjawab pertanyaan seputar Indonesia dari Pemerintah Militer Jepang.
Hanya itu saja, tidak ada hak legislatif apapun pada tubuh Chuo Sang In. Untuk ketua Chuo
Sang In, Jepang mempercayakan kepada Ir. Soerkano, karena dia dianggap sebagai tokoh
sentral dalam perpolitikan Indonesia.
Bulan Agustus 1945, merupakan bulan petaka bagi Jepang. Pasalnya pada bulan itu,
daerah Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh Amerika Serikat, pemboman ini
membawa dampak yang luar biasa hebat. Dan pada bulan Agustus juga, Uni Soviet
menyatakan perang pada Jepang. Dengan begitu, Jepang mau tidak mau harus menyerah.
Akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
https://www.academia.edu/34630471/Makalah_tentang_Dewan_Perwakilan_Rakyat
https://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/RJ1-20170421-034810-8299.pdf
https://www.slideshare.net/septianbarakati/makalah-dpr-2
http://forester-untad.blogspot.co.id/2012/11/makalah-tentang-tugas-dan-fungsi-
dpr.html
http://www.dpr.go.id/tentang/tugas-wewenang