oleh :
Rahmadani Nuzul Iqbal Falaqi (1431120024)
IDENTIFIKASI
NIM
NAME PLATE
: 1431120024
Kelas : D3-1D
MOTOR 3PHASA
Dosen Pembimbing :
Soekamdi, ST. MMT
Job ke : 1
MESIN BOR
Tujuan :
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan membaca name plat yang tertera
pada mesin bor 3 phasa
Penjelasan
Nameplate merupakan acuan mendasar tentang spesifikasi cara kerja sebuah
mesin yang berguna untuk :
Daya motor akan berubah (tidak sesuai yang ada di nameplate, walaupun tidak
terlalu signifikan), hal ini disebabkan:
> Hz: 50
Indonesia menggunakan 50 Hertz. Hal ini perlu dicantumkan karena ada negara
yang menggunakan frekuensi 60 Hz.
> Amps: 70 Ampere
Nilai arus nominal atau arus maksimum atau full load ampere yang dapat dilalui
oleh motor tersebut. Sehingga, jika ada arus yang melebihi nilai tersebut, motor
akan terbakar. Walaupun, pabrikan memberikan toleransi 3%-5% untuk nilai
tersebut, sebaiknya sebisa mungkin tidak melebihi nilai tersebut, dan jika harus
melebihi, gantilah motor dengan yang arus nominal lebih besar.
* Arus nominal adalah arus maksimum. Jadi, kalo ada kalimat arus nominal, itu
berarti arus maksimum ya.
> Output: 50 HP / 37 KW
Output daya yang dihasilkan oleh motor tersebut. Jika, effisiensi motor tersebut
adalah 80%. Maka input daya yang harus masuk ke motor tersebut adalah
(100/80) * (37000) = 46250 (46,250 KW)
karena eff 80%, maka tidak semua energi listrik berubah menjadi energi mekanik,
ada yang berubah menjadi energi panas, ada yang disebakan karena gesekan
motor.
16
450
375
18
400
334
: 1431120024
Kelas : D3-1D
PENGUKURAN
MISTAR SORONG
DAN
Dosen Pembimbing :
Soekamdi, ST. MMT
Job ke : 2
MICROMETER
SCRUP
Tujuan :
1. Mahasiswa mampu menggunakan dan membaca hasil pengukuran mistar
sorong dan micrometer scrup dengan baik dan benar.
2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan teknik pengukuran dengan baik dan
benar pada benda kerja.
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan jangka sorong dalam pengukuran
dimensi benda ukur.
Gambar 3.14 Pengukuran dengan jangka sorong bagian luar dan dalam
Gambar 3.15
Jangka sorong digunakan untuk mengukur kedalaman
Gambar-gambar berikut adalah gambar-gambar yang menunjukkan bagaimana
cara mengukur benda ukur dengan menggunakan jangka sorong.
Gambar 3.16
Cara menggunakan jangka sorong dalam mengukur bagian luar benda ukur
Gambar 3.17
Posisi rahang jangka sorong terhadap benda ukur
Gambar 3.18
Cara pengukuran bagian dalam dengan menggunakan jangka sorong
Gambar 3.19
Cara pengukuran kedalaman dengan menggunakan jangka sorong
1. Cara pembacaan jangka sorong untuk satuan metris
a. cara pembacaan jangka sorong dengan nonius puluhan
Dari gambar di atas diperoleh hasil pengukuran sebesar 31,4 mm, yakni diperoleh
dari:
31 + 4(0,1) = 31,4
(A) (B)
b. Cara pembacaan jangka sorong dengan nonius dua puluhan
Dari gambar di atas diperoleh hasil pengukuran sebesar 4 1/32 yakni diperoleh
dari:
4 + 6/8 + 2(1/128) = 4 + 22/128 + 2/128
4 + 24/128 = 4 1/32
: 1431120024
Kelas : D3-1D
Dosen Pembimbing :
MEMBUAT
PROFIL - U
Tujuan :
1. Mahasiswa mampu membentuk Profil U seperti contoh
2. Mahasiswa mampu melaksanankan langkah kerja secara baik dan benar,
serta mampu menggunakan peralatan kerja sesuai funginya, seperti :
-
Mengikir Profil U
Menggores dan menitik
Menggergaji
Mengebor
Mengcountersing
Mengukur dengan mistar dan jangka sorong
Menggunakan penggaris siku dengan benar
Keselamatan kerja :
1.
2.
3.
4.
5.
Nama Alat
Jumlah
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Catuk/Ragum
Kikir
Penitik
Gergaji Besi
Penggaris Panjang
Penggaris Siku
Penggores
Sikat Besi
Lap kain
Jangka Penggores
Jangka Sorong
Palu
1 Buah
7 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
13
Stamping
1 Paket
Bahan :
Besi ST-37, 110 x 65 x 40 mm
Langkah kerja :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengamati gambar panduan kerja
3. Mengerjakan profil-U sesuai dengan gambar yang sudah ditentukan,
Dimulai dari :
-
Kesimpulan :
Dalam menyelesaikan gambar kerja yang akan dikerjakan, sangat
diperlukan ketelitian dan keterampilan dalam penggunaan alat dan bahan. Agar
benda kerja yang kita kerjakan akan mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam
melakukan praktek juga diperlukan penunjang berupa teori yang telah diajarkan
sebelumnya.
: 1431120024
Dosen Pembimbing :
MEMBUAT MATA
Kelas : D3-1D
ITIK
Tujuan praktek :
1. Mampu menggunakan alat sesuai dengan kegunaannya
2. Mampu membuat mata itik dengan hasil yang bagus
3. Mampu menggunakan bahan seefisien mungkin dan mendapat hasil
maksimal
Keselamatan kerja :
1.
2.
3.
4.
5.
Nama Alat
Tang cucut
Tang potong
Tang pengupas
Tang cucut bengkok
Tang kombinasi
Penggaris
Nama Bahan
Kabel NYA 1,5 mm
Kabel NYA 2,5 mm
Kabel NYA 4 mm
Jumlah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
Jumlah
1,5 m
1,5 m
1,5 m
Langkah Kerja :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengamati gambar yang akan dikerjakan dengan teliti
3. Mengerjakan pembuat mata itik dengan langkah sebagai berikut :
-
Kesimpulan :
Dalam pekerjaan praktek ini, kita dituntut untuk bisa membuat mata itik
dengan bagus guna menunjang praktek selajutnya. Dan praktek ini akan
membutuhkan ketelitian dan ketrampilan dalam penggunaan alat dan bahan.
Nama : Rahmadani N.I.F
NIM
: 1431120024
Kelas : D3-1D
Dosen Pembimbing :
PEMASANGAN
INSTALASI
PENERANGAN
Tujuan praktek :
No
Nama Alat
Jumlah
1.
Ma
1
Obeng +
1 Buah
mpu
2
Obeng (-) Besar
1 Buah
3
Obeng (-) Kecil
1 Buah
4
Tang Kombinasi
1 Buah
5
Tang Potong
1 Buah
6
Tang Pengupas
1 Buah
7
Tespen
1 Buah
8
Avo Meter
1 Buah
9
Obeng Penitik
1 Buah
10 Papan Kerja 2 x 2 m
1 Buah
11 Per Elastic (penarik kabel)
1 Buah
12 Kabel Power NYY 3 x 1,5 mm
1 Buah
menggunakan alat sesuai dengan kegunaannya
2. Mampu mengerjakan serta menganalisis kesalahan pada instalasi
penerangan
3. Mampu menggunakan bahan seefisien mungkin dan mendapat hasil
maksimal
Keselamatan kerja :
1.
2.
3.
4.
5.
No
1
Nama Bahan
Kabel NYA 1,5 mm
Kabel NYA 2,5 mm
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
14
15
16
Kabel NYA 4 mm
Saklar seri
Kotak kontak
Lampu pijar
Fitting
Roset
Cross dos
T dos
Pipa PVC 5/8
Box sekring
Sekring
Elbow
Lasdop
Klem
Sekrup
Langkah kerja :
1. Menyiapkan alat dan bahan
Spesifikasi
Merah
Biru
Kuning-hijau
2 A/250
2A
Jumlah
5 Meter
3 Meter
2 Meter
1 Buah
1 Buah
2 Buah
2 Buah
2 Buah
1 Buah
1 Buah
2 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
3 Buah
12 Buah
28 Buah
4 Buah
2 Buah
2 Buah
Kesimpulan :
Dalam pemasangan instalasi listrik, sangatlah diperlukan keselamatan dan
ketelitian dalam pemasangan sehingga akan menunjang ketepatan fungsi, efisiensi
waktu dan bahan, dan keindahan dalam pemasangan.