Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR ISI

Bab II
Bab I

Keanekaragaman Hayati

Bab II
Bab
III
Bab
IV

A.
B.

Bab V
Bab
VI
Bab
VII

Konsep Keanekaragaman
Hayati
Keanekaragaman Hayati di
Indonesia

C.

Kegiatan Manusia yang


Memengaruhi
Keanekaragaman Hayati

D.

Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Rangkuman
Evaluasi

DAFTAR ISI

A. Konsep Keanekaragaman Hayati


Bab II
A. Konsep
Keanekaragaman
Hayati
B. Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
C. Kegiatan
Manusia yang
Memengaruhi
Keanekaragaman
Hayati
D. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Rangkuman
Evaluasi

Keanekaragaman hayati atau yang lebih dikenal


dengan istilah biodiversitas adalah keseluruhan
variasi organisme, baik bentuk, penampilan, jumlah,
maupun sifat yang dapat ditemukan pada tingkat gen,
tingkat spesies, dan tingkat ekosistem.
Dengan demikian, perbedaan antara berbagai
organisme ataupun berbagai ekosistem disebabkan
adanya variasi yang dimiliki oleh masing-masing
organisme atau ekosistem.

DAFTAR ISI

Bab II
A. Konsep
Keanekaragaman
Hayati

1. Keanekaragaman Tingkat Gen

B. Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
C. Kegiatan
Manusia yang
Memengaruhi
Keanekaragaman
Hayati

2. Keanekaragaman Tingkat Spesies (Jenis)

D. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Rangkuman
Evaluasi

3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem

DAFTAR ISI

1. Keanekaragaman Tingkat Gen


Bab II
A. Konsep
Keanekaragaman
Hayati
B. Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
C. Kegiatan
Manusia yang
Memengaruhi
Keanekaragaman
Hayati
D. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Rangkuman
Evaluasi

Keanekaragaman tingkat gen adalah keanekaragaman


atau variasi yang dapat ditemukan di antara organisme
dalam satu spesies.
Misalnya, beberapa perbedaan
ciri dan sifat yang ditemukan di
antara sesama manusia.
Walaupun sama-sama dalam
satu spesies, yaitu Homo
sapiens, tetapi di antara kita
memiliki bentuk hidung, mata,
rambut, tinggi tubuh, warna
kulit, ataupun kecerdasan yang
berbeda.

DAFTAR ISI

2. Keanekaragaman Tingkat Spesies (Jenis)


Bab II
A. Konsep
Keanekaragaman
Hayati

Keanekaragaman tingkat spesies (jenis) adalah


keanekaragaman di antara organisme yang tergolong dalam
spesies berbeda. Misalnya, keanekaragaman spesies pada
Famili Felidae.

B. Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
C. Kegiatan
Manusia yang
Memengaruhi
Keanekaragaman
Hayati
D. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Kucing lynx (Felis lynx)

Jaguar (Phantera onca)

Harimau (Panthera tigris)

Rangkuman
Evaluasi

Kucing rumah (Felis silvestris) Singa (Panthera leo)

Citah (Acinonyx jubatus)

DAFTAR ISI

3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem


Bab II
A. Konsep
Keanekaragaman
Hayati
B. Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
C. Kegiatan
Manusia yang
Memengaruhi
Keanekaragaman
Hayati
D. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Rangkuman
Evaluasi

Keanekaragaman tingkat
ekosistem adalah
keanekaragaman yang dapat
ditemukan di antara ekosistem.
Susunan biotik dan abiotik
setiap jenis ekosistem di
permukaan bumi tidaklah
sama. Lingkungan abiotik sangat
berpengaruh terhadap komposisi
biotik suatu ekosistem. Oleh
karena itu, dua wilayah dengan
kondisi abiotik berbeda umumnya
mengandung komposisi
organisme yang berbeda pula.

Ekosistem savana

Ekosistem terumbu karang

DAFTAR ISI

B. Keanekaragaman Hayati di Indonesia


Bab II
A. Konsep
Keanekaragaman
Hayati
B. Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
C. Kegiatan
Manusia yang
Memengaruhi
Keanekaragaman
Hayati
D. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Secara geografi, negara Indonesia terletak di daerah


ekuator dan di antara dua benua (Asia dan Australia),
dua samudra (Pasifik dan Hindia), serta dua wilayah
zoogeografi (Orientalis dan Australis).
Total luas daratan negara kita mencapai 2 juta km2 dan
luas lautan mencapai 6 juta km2. Kondisi tersebut
menyebabkan Indonesia memiliki sedikitnya 42
ekosistem yang berbeda dan termasuk ke dalam salah
satu kawasan megabiodiversitas.

Rangkuman
Evaluasi

1. Keanekaragaman Flora
2. Keanekaragaman Fauna

DAFTAR ISI

1. Keanekaragaman Flora
Bab II
A. Konsep
Keanekaragaman
Hayati
B. Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
C. Kegiatan
Manusia yang
Memengaruhi
Keanekaragaman
Hayati
D. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Rangkuman
Evaluasi

Wilayah Indonesia termasuk dalam daerah

fitogeografik Malesiana.
Hutan hujan tropis pada wilayah Malesiana didominasi
oleh Dipterocarpaceae seperti kamper, keruing, dan
meranti.
Wilayah Sumatra dan Kalimantan
didominasi oleh hutan hujan tropis
yang heterogen dengan curah hujan
dan kelembapan relatif tinggi,
sedangkan wilayah pantainya banyak
ditumbuhi vegetasi bakau.

Dipterocarpae

DAFTAR ISI

Bab II
A. Konsep
Keanekaragaman
Hayati
B. Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
C. Kegiatan
Manusia yang
Memengaruhi
Keanekaragaman
Hayati
D. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Rangkuman

Jenis hutan di Jawa dan Bali lebih bervariasi daripada


Sumatra dan Kalimantan. Hal itu disebabkan variasi
kelembapan dan curah hujan yang lebih besar.
Akibatnya, di wilayah Jawa dan Bali dapat ditemukan
hutan hujan tropis, hutan monsun tropik, hutan
savana tropis, dan hutan bakau.
Wilayah Indonesia bagian tengah yang meliputi Sulawesi,
Nusa Tenggara, dan Maluku memiliki curah hujan dan
kelembapan yang lebih rendah dibandingkan wilayah
Indonesia lainnya. Jenis vegetasi yang dapat ditemukan di
wilayah tersebut, antara lain savana tropis, hutan
pegunungan, dan hutan campuran.

Evaluasi

Wilayah Papua (wilayah Indonesia bagian timur)


umumnya dipenuhi dengan hutan hujan tropis yang
setipe dengan Australia Utara. Wilayah tersebut
didominasi tumbuhan Eucalyptus sp.

DAFTAR ISI

2. Keanekaragaman Fauna
Bab II
A. Konsep
Keanekaragaman
Hayati

Alfred Russel Wallace (18231913), ahli alam, menyatakan


bahwa distribusi geografi satwa liar di permukaan bumi
terbagi menjadi enam daerah zoogeografi.

B. Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
C. Kegiatan
Manusia yang
Memengaruhi
Keanekaragaman
Hayati
D. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Rangkuman

Indonesia memiliki dua daerah dari pembagian


tersebut, yaitu daerah Orientalis (Asia) dan Australis.
Daerah Orientalis di Indonesia meliputi Sumatra, Jawa,
dan Kalimantan, sedangkan daerah Australis meliputi
Papua dan Maluku.

Evaluasi

Pulau Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara merupakan


daerah perbatasan antara daerah Orientalis dan Australis.

DAFTAR ISI

Bab II
A. Konsep
Keanekaragaman
Hayati

Garis Wallacea

Daerah
Orientalis
Daerah
Wallacea

Garis Lydekker

B. Keanekaragaman
Hayati di Indonesia

Daerah
Australis

C. Kegiatan
Manusia yang
Memengaruhi
Keanekaragaman
Hayati
D. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Rangkuman
Evaluasi

Garis Weber

Pembagian fauna wilayah di Indonesia

DAFTAR ISI

Fauna daerah
Orientalis

Fauna daerah
Wallacea

Fauna daerah
Australis

Orangutan

Komodo

Kanguru pohon

Bab II
A. Konsep
Keanekaragaman
Hayati
B. Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
C. Kegiatan
Manusia yang
Memengaruhi
Keanekaragaman
Hayati
D. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Rangkuman
Evaluasi

Gajah

Babirusa

Cendrawasih

DAFTAR ISI

Tabel 2.1 Perbandingan Perkiraan Jumlah Spesies di


Indonesia dan Dunia
Bab II

Kelompok
Jamur

A. Konsep
Keanekaragaman
Hayati
B. Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
C. Kegiatan
Manusia yang
Memengaruhi
Keanekaragaman
Hayati
D. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Rangkuman
Evaluasi

Indonesia

Dunia

12.000

47.000

Alga

1.800

21.000

Lumut

1.500

16.000

Paku-pakuan

1.250

13.000

25.000

250.000

250.000

750.000

20.000

50.000

Ikan

8.500

19.000

Amfibi

1.000

4.200

Reptil

2.000

6.300

Burung

1.500

9.200

500

4.170

Tanaman berbunga

Serangga
Moluska

Mamalia

DAFTAR ISI

C. Kegiatan Manusia yang Memengaruhi


Keanekaraman Hayati
Bab II
A. Konsep
Keanekaragaman
Hayati
B. Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
C. Kegiatan
Manusia yang
Memengaruhi
Keanekaragaman
Hayati
D. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Rangkuman

Kegiatan manusia sering mengakibatkan terjadinya


kerusakan alam yang memicu berkurangnya
biodiversitas. Kerusakan alam terjadi saat sebagian
masyarakat sudah tidak hidup serasi dengan lingkungan.
Ketidakserasian antara manusia dan lingkungan
terutama disebabkan oleh laju pertumbuhan populasi
manusia sehingga menyebabkan meningkatnya
kebutuhan terhadap pangan, papan, sandang, dan
hiburan.

Evaluasi

Peningkatan jumlah populasi telah menimbulkan tekanan


terhadap alam seperti perluasan lahan pertanian dan
pemukiman, pembangunan jalan melintasi hutan,
pembangunan gedung, dan pembuangan limbah.

DAFTAR ISI

Bab II
A. Konsep
Keanekaragaman
Hayati
B. Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
C. Kegiatan
Manusia yang
Memengaruhi
Keanekaragaman
Hayati
D. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Rangkuman
Evaluasi

Ancaman terbesar aktivitas manusia terhadap biodiversitas


adalah kerusakan habitat asli seperti berikut.
1. Pembukaan areal hutan untuk
lahan pertanian, pemukiman, atau
pembangunan sarana transportasi.
2. Usaha penebangan hutan tanpa
diiringi upaya pelestarian.
3. Perburuan liar yang tidak
terkendali.
4. Pembuangan limbah ke
lingkungan tanpa melalui proses
pengolahan terlebih dahulu.
5. Eksploitasi sumber daya alam
secara besar-besaran tanpa kendali
dalam rangka memenuhi kebutuhan
bahan baku industri.

DAFTAR ISI

D. Usaha Pelestarian Keanekaragam


Hayati Indonesia
Bab II
A. Konsep
Keanekaragaman
Hayati
B. Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
C. Kegiatan
Manusia yang
Memengaruhi
Keanekaragaman
Hayati
D. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Rangkuman
Evaluasi

Usaha pelestarian dapat dilakukan di habitat asli (in situ)


ataupun di luar habitat asli (ex situ).
Contoh usaha pelestarian in situ adalah taman nasional
dan hutan lindung, sedangkan ex situ adalah kebun
binatang, kebun raya, dan kebun plasma nutfah.
Macam-macam usaha perlindungan dan pelestarian
yang sudah dilakukan di negara kita, antara lain sebagai
berikut.

1. Perlindungan Alam Umum


2. Perlindungan Alam dengan Tujuan Tertentu

DAFTAR ISI

1. Perlindungan Alam
Umum
Bab II

Perlindungan alam umum bertujuan untuk melindungi


alam sebagai kesatuan flora, fauna, dan tanah.

A. Konsep
Keanekaragaman
Hayati
B. Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
C. Kegiatan
Manusia yang
Memengaruhi
Keanekaragaman
Hayati
D. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Rangkuman
Evaluasi

Perlindungan alam ketat, yaitu upaya perlindungan yang


digunakan untuk kepentingan ilmiah dengan keadaan alam di
tempat yang bersangkutan dibiarkan berkembang secara
alami. Contohnya, di Ujung Kulon.
Perlindungan alam terbimbing, yaitu upaya perlindungan
yang melibatkan para ahli untuk ikut campur dalam membina
keadaan alam. Contohnya, Kebun Raya Bogor.
Taman nasional, yaitu kawasan pelestarian alam yang
dikelola, dimanfaatkan untuk kegiatan ilmu pengetahuan,
pendidikan dan pelatihan, serta rekreasi dan pariwisata.
Taman nasional merupakan suatu wilayah luas yang tidak
boleh dihuni oleh penduduk.

DAFTAR ISI

2. Perlindungan Alam dengan Tujuan Tertentu


Bab II
A. Konsep
Keanekaragaman
Hayati
B. Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
C. Kegiatan
Manusia yang
Memengaruhi
Keanekaragaman
Hayati
D. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Rangkuman
Evaluasi

Perlindungan alam tersebut bertujuan untuk melindungi satu


atau beberapa unsur alam tertentu.
Perlindungan geologi, yaitu perlindungan terhadap formasi
geologi di daerah tertentu agar tidak rusak. Contohnya,
Gunung Leuser.
Perlindungan alam botani, yaitu perlindungan terhadap
spesies tumbuhan tertentu agar tidak punah. Contohnya,
Ujung Kulon, Gunung Leuser, Gunung Rinjani, dan Tangkoko
Batu Angus.
Perlindungan alam zoologi, yaitu perlindungan terhadap
hewan tertentu yang hampir punah atau langka dan sekaligus
mengembangkannya. Hewan yang dilindungi dapat juga
didatangkan dari luar wilayah. Contoh perlindungan alam
zoologi adalah Ujung Kulon, Gunung Leuser, Tangkoko Batu
Angus, Panua Gorontalo, Gunung Rinjani, dan Bali Barat.

DAFTAR ISI

Bab II
A. Konsep
Keanekaragaman
Hayati
B. Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
C. Kegiatan
Manusia yang
Memengaruhi
Keanekaragaman
Hayati
D. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Rangkuman
Evaluasi

Perlindungan suaka margasatwa, yaitu perlindungan


terhadap hewan yang hampir punah akibat perburuan.
Beberapa jenis hewan yang dilindungi di Indonesia, antara
lain bekantan, elang jawa, anoa, harimau sumatra,
kakaktua, siamang, kasuari, jalak putih, komodo, dan maleo.
Perlindungan ikan, yaitu perlindungan terhadap ikan yang
terancam kepunahan. Setiap orang atau badan hukum
dilarang melakukan penangkapan ikan dengan
menggunakan alat atau bahan yang menghasilkan arus
listrik, alat atau bahan peledak, dan bahan-bahan beracun.
Perlindungan hutan, yaitu perlindungan terhadap hutan
yang menyangkut perlindungan terhadap tanah, lindungan
terhadap hutan yang menyangkut perlindungan terhadap
tanah, air, dan iklim.

DAFTAR ISI

Rangkuman
Bab II
A. Konsep
Keanekaragaman
Hayati
B. Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
C. Kegiatan
Manusia yang
Memengaruhi
Keanekaragaman
Hayati
D. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Rangkuman
Evaluasi

Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah


keseluruhan variasi pada tingkat gen, spesies, ataupun tingkat
ekosistem.
Keanekaragaman organisme dapat disebabkan oleh
perbedaan susunan gen dan kondisi lingkungan.
Indonesia memiliki biodiversitas yang tinggi karena memiliki
flora Malesiana dan Australia serta fauna Orientalis,
Australis, dan Wallacea (peralihan Orientalis-Australis).
Peningkatan jumlah populasi manusia merupakan penyebab
utama penurunan keanekaragaman hayati.
Usaha perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati
di negara Indonesia dilakukan dengan konservasi in situ dan
ex situ, perlindungan alam umum, dan perlindungan alam
dengan tujuan tertentu.

DAFTAR ISI

Evaluasi
Bab II
A. Konsep
Keanekaragaman
Hayati
B. Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
C. Kegiatan
Manusia yang
Memengaruhi
Keanekaragaman
Hayati
D. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Indonesia

Rangkuman
Evaluasi

Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha


Pencipta yang menciptakan keanekaragaman hayati
dengan sangat sempurna. Contohnya,
keanekaragaman tumbuhan dan hewan di Indonesia.
Menurutmu, apakah manfaat keanekaragaman hayati
bagi manusia?

Anda mungkin juga menyukai