Laporan Metrologi Henki
Laporan Metrologi Henki
LITP FT - UNAND
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Praktikum Metrologi Industri merupakan salah satu praktikum yang diharapkan
dapat membantu mahasiswa mesin untuk memahami teori yang telah diberikan
pada waktu perkuliahan. Dalam arti antara praktikum dan teori salaing mendukung.
Praktikum ini diharapkan juga dapat memberikan penjelasan tentang teknik teknik
pengukuran geometri suatu produk, alat ukur, toleransi , dsb.
1.2
Tujuan
1. Pengenalan dan penggunaan alat ukur linier.
2. Membandingkan fungsi alat ukur yang satu dengan yang lainnya.
3. Membandingkan hasil pengukuran dari beberapa alat ukur linier.
1.3
Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan paraktikum ini adalah
praktikan mampu menggunakan beberapa alat ukur linier, melaksanakan
pengukuran secara langsung, dan membaca hasil pengukuran.
Kelompok XI
LITP FT - UNAND
BAB II
TEORI DASAR
2.1
LITP FT - UNAND
Kelompok XI
LITP FT - UNAND
Kelompok XI
: meter (m)
LITP FT - UNAND
2. Massa
: kilogram (kg)
3.
: Ampere (A)
Kuat Arus
jumlah zat
: mol
6.
suhu
: Kelvin (K)
7. Waktu
: second (s)
(m)
Volum ruang
(m)
Percepatan
(m/s)
Kecepatan
(m/s)
Gaya
(N)
Tekanan
(Pa)
Energi
(J)
Daya
(J/s)
Potensial Listrik
(V)
Tahanan Energi
(Ohm)
Kelompok XI
LITP FT - UNAND
Macam-macam peubah :
1. Peubah Mekanik
2. Peubah Optomekanik
3. Peubah Elektrik
4. Peubah Optoelektrik
5. Peubah Pneumatik
6. Peubah Optik
3. Penunjuk/Pencatat
Bagian dari alat ukur yang menampilkan harga ukur.
Macam-macam penunjuk :
1. Penunjuk Berskala
2. Penunjuk Angka (digital)
3. Penunjuk Pencatat
Jenis-jenis penunjuk berskala :
1. Skala Nonius
2. Skala Nonius dua dimensi
3. Skala Mikrometer
4. Skala Jarum Penunjuk
Sifat-sifat umum alat ukur, yaitu :
1. Rantai kalibrasi (Treability)
Kemampuan alat ukur untuk distandarkan oelh alat ukur yang lain/alat ukur
yang lebih standar denagan urutan tertentu.
Urutan rantai kalibrasi :
1. Kalibrasi alat ukur kerja dengan alat ukur standar kerja
2. Kalibrasi alat ukur standar kerja dengan alat ukur standar industri
3. Kalibrasi alat ukur standar industri dengan alat ukur standar nasional
4. Kalibrasi alat ukur standar nasional dengan alat ukur standar internasional
2. Kepekaan (Sensitivity)
Kemampuan alat ukur untuk merasakan perbedaan yang relatif kecil.
Kelompok XI
LITP FT - UNAND
Kelompok XI
LITP FT - UNAND
3. Ketepatan
Kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil yang sama dari pengukuran
yang berulang dan identik.
TOLERANSI
Toleransi adalah batas penyimpangan yang diizinkan dalam pembuatan suatu
produk.Contoh : O 20 G8
IT8
= 25i
I = D + 0,001 D
IT8 = 25i
= 25 (1,24)
= 31 m = 0,031 mm
Maka 20 G8 = 20
Batas ukuran maksimum = 20,0465
Batas ukuran minimum = 20,031
Beberapa nilai toleransi standar untuk kualitas 5 s/d 16
IT5
7i
IT6
10i
IT7
16i
IT8
25i
IT9
40i
IT12
160i
IT13
250i
IT14
400i
IT15
640i
IT16
100i
Kelompok XI
IT10
64i
IT11
100i
2.2
LITP FT - UNAND
Kelompok XI
LITP FT - UNAND
Mikrometer
Mikrometer adalah alat ukur yang prinsip kerjanya adalah informasi gerak
melingkar skala yang diputar jadi gerak transversal yaitu sensornya. Satu
lingkaran skala dari beberapa skala dengan ketelitian tertentu.
Mikrometer digunakan untuk mengukur :
1. Ketebalan dinding atas
2. Ketebalan alas dari suatu produk
Kelompok XI
10
LITP FT - UNAND
BAB III
METODOLOGI
3.1
3.2
Persiapan Praktikum
1. Bersihkan objek ukur dari vaseline dengan tissue atau wash bensin
2. Siapkan alat ukur yang sudah dibersihkan
3. Catatlah temperataur ruangan pengukuran
4. Pahami pemakaian alat ukur
5. Pahami gambar teknik yang diberikan dan lakukan pengukuran menurut
ketentuan gambar teknik
3.3
Prosedur Praktikum
1. Pengukuran diameter dalam dan kedalaman lubang
Pengukuran diameter dalam dilakukan dengan menggunakan jangka sorong dan
mikrometer.
2. Pengukuran diameter luar
Pengukuran dilakukan pada objek ukur seperti pada gambar di bawah.
Pengukuran dilakukan pada dua posisi yang berbeda yaitu posisi 1 & 2
Kelompok XI
11
LITP FT - UNAND
BAB IV
DATA dan PERHITUNGAN
4.1 Data
Tabel 1 Hasil Pengukuran Diameter Dalam dan Kedalaman Lubang
Alat Ukur
Kecermatan
0,05 mm
0,01 mm
0,01 mm
Mistar Ingsut I
Mikrometer Kedalaman
Mikrometer Dalam Jenis Rahang
Suhu Ruangan
Diameter
Mistar Ingsut
Mikrometer
36,06
36,07
36,10
36,12
36,08
36,09
36,10
36,10
Pengukuran
A
Rata-rata
Standar Deviasi
B
Rata-rata
Standar Deviasi
C
Rata-rata
Standar Deviasi
D
Rata-rata
Kelompok XI
36,075
0,052
36,09
0,014
31,10
31,25
31,18
31,22
31,18
31,24
31,25
31,26
31,17
0,0503
31,25
0,0082
21,54
21,72
21,38
21,42
21,50
21,76
21,60
21,72
21,46
0,07
21,70
0,04
14,88
15,24
15,00
14,96
15,60
15,14
15,10
15,16
15,11
15,16
12
LITP FT - UNAND
0,19
0,033
Kecermatan
Range Pengukuran
0,01
0,01
0,05
(mm)
0-25
25-50
0-150
28 C
Posisi Pengukuran 1
Posisi Pengukuran 2
Pengukuran
Mikrometer
Mistar Ingsut
Mikrometer
Mistar Ingsut
9,44
9,42
9,69
9,50
9,43
9,41
9,42
9,46
9,52
9,54
9,88
9,48
9,48
9,56
9,48
9,50
Rata-rata
9,425
9,48
9,575
Standar Deviasi
0,0129
0,025
0,2035
0,0345
20,05
20,10
20,06
20,10
20,05
19,95
19,97
20,14
20,20
20,04
20,04
20,02
20,00
20,04
20,12
20,00
Rata-rata
20,005
20,12
20,03
20,065
Standar Deviasi
0,05
0,014
0,03
0,06
27,98
28,04
28,04
28,00
27,96
27,96
28,07
28,02
28,02
28,04
27,98
27,98
28,03
28,04
28,00
28,02
Rata-rata
27,99
28,03
28,0075
28,015
Standar Deviasi
0,562
0,0015
0,032
0,019
9,51
4.2 Perhitungan
Pada contoh perhitungan kami hanya menampilkan beberapa buah sampel :
Kelompok XI
13
LITP FT - UNAND
Data 7
a.Mikrometer
= i/n
= 20,05 + 20,05 + 19,95 + 19,97 / 4
= 20,005 mm
SD = ( Y )/ n 1
= (20,05-20,005) + (20,05-20,005) + (19,95-20,005) + (19,97-20,005)/ 3
= 0,05
b.
Mistar Ingsut
= i/n
= 20,10 + 20,14 + 20,20 + 20,04 / 4
= 20,12 mm
SD = ( Y )/ n 1
= (20,10-20,12) + (20,14-20,12) + (20,20-20,12) + (20,04-20,12)/ 3
= 0,014
Data 8
a.Mikrometer
= i/n
= 20,06 + 20,04 + 20,02 + 20,00 / 4
= 20,03 mm
SD = ( Y )/ n 1
= (20,06-20,03) + (20,04-20,03) + (20,02-20,03) + (20,00-20,03)/ 3
= 0,03
Kelompok XI
14
LITP FT - UNAND
Mistar Ingsut
= i/n
= 20,10 + 20,04 + 20,12 + 20,00 / 4
= 20,065 mm
SD = ( Y )/ n 1
= (20,10-20,065) + (20,04-20,065) + (20,12-20,065) + (20,00-20,065)/ 3
= 0,06
Kelompok XI
15
LITP FT - UNAND
Pada pengukuran diameter dalam terdapat empat buah bagian yang harus
diukur, sedangkan untuk pengukuran diameter luar terdapat tiga bagian yang harus
diukur dengan posisi yang berbeda.
Dari beberapa data yang kami peroleh, ada kalanya terdapat perbedaan
nilai yang relatif tinggi antara mistar ingsut dan mikrometer pada benda ukur yang
sama. Hal ini dapat disebabkan karena penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
selama peroses pengukuran. Penyimpangan-penyimpangan tersebut dapat terjadi
karena kesalahan posisi pengukuran, misalnya sensor pada alat ukur tidak tepat
berada pada diameter benda ukur. Bisa juga terjadi penyimpangan dari pengukur itu
sendiri dalam pembacaan harga ukur pada alat ukur.
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN
5.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang kami peroleh dari praktikum yang telah kami
lakukan :
Tiap-tiap alat ukur linier mempunyai fungsi yang berbeda-beda antara
yang satu
Kelompok XI
16
LITP FT - UNAND
DAFTAR PUSTAKA
Malik, Adam, Iskandar. Diktat Praktikum Metrologi Industri . Fakultas Teknik
Universitas Andalas. Padang
Rochim Taufiq. Spesifikasi, Metrologi, dan Kontrol Kualitas Geometrik. FTI ITB.
Bandung.
Kelompok XI
17
Kelompok XI
LITP FT - UNAND
18