Anda di halaman 1dari 6

SUMBER RALAT

A. DEFINISI SUMBER RALAT


Sumber-sumber

yang

menyebabkan

munculnya

kesalahan

dalam

pengukuran sehingga timbul nilai ketakpatian (ralat). Sumber-sumber ralat ini


dipelajari dengan tujuan menghilangkan kesalahan sehingga nilai ketakpastian dapat
diperkecil.
Nilai Ketakpastian / Ralat
Adalah nilai yang muncul karena adanya keterbatasan ketelitian pengukuran. Ralat
dapat dipandang sebagai: keadaan atau perilaku kesalahan atau nilai ketakpastian
yang tidak dapat dihindari karena selalu ada keterbatasan

usaha untuk

memperkecil. Ralat atau ketidakpastian adalah suatu nilai yang menunjukkan


toleransi nilai terbaik dari suatu pengukuran besaran fisika.

B. JENIS RALAT/KESALAHAN
Jenis kesalahan sebagai penyebab ketidakpastian hasil pengukuran adalah :
1. Kesalahan Sistematis (systematics errors)
Ralat yang muncul dari serentetan pengukuran yang dilakukan dengan cara yang
sama dan menghasilkan nilai yang sama, efeknya sama pada setiap pembacaan,
jika

sumbernya

diketahui,

maka

dapat

dihilangkan.

Ketidakakuratan

hasil

pengukuran akibat alat, kalibrasi atau teknik ukur yang salah. Misalnya :
a. Kesalahan alat :

Kesalahan nol (zero error) akibat tidak berhimpitnya titik nol jarum penunjuk.

Kelelahan (fatigue) alat karena misalnya pegas yang dipakai telah lembek.

Gesekan antar bagian yang bergerak.

Dan sebagainya.
Kesalahan ini bisa dihindari bila alat ukur diganti dengan yang lebih baik jika
mungkin.

b. Kesalahan kalibrasi yaitu ketidak-tepatan pemberian skala ketika pertama kali alat
dibuat. Bisa dihindari dengan membandingkan alat tersebut dengan alat baku
(standar).
c. Kesalahan pribadi pengamat :

Kesalahan parallax yaitu kesalahan akibat posisi mata saat pembacaan skala tidak
tepat tegak lurus diatas jarum.

Kesalahan interpolasi yaitu salah membaca kedudukan jarum diantara dua garis
skala terdekat.

Penguasaan prosedur dan ketangkasan penggunaan alat. Beberapa peralatan


membutuhkan prosedur yang rumit, misalnya osiloskop, yang membutuhkan
ketrampilan pemakaian yang cukup.

Sikap pengamat, misalnya kelelahan maupun keseriusan pengamat.


Sumber kesalahan ini dapat dihindari dengan sikap pengamatan yang baik,
memahami sumber kesalahan dan berlatih sesering mungkin.

d. Pemakaian alat pada kondisi berbeda dengan saat dikalibrasi, yaitu pada kondisi
suhu, tekanan atau kelembaban yang berbeda. Itulah sebabnya perlu dicatat nilai
variable atau kondisi lingkungan saat eksperimen dilakukan, misalnya suhu dan
tekanan udara di laboratorium.

2. Kesalahan Rambang (random errors)


Ralat yang muncul dari serentetan pengukuran yang dilakukan dengan cara yang
sama tetapi menghasilkan nilai yang berbeda, nilai pembacaan bisa lebih besar atau
lebih kecil di sekitar nilai terbaik, hanya dapat diperkecil, dapat diperkecil dengan
cara mengulang pengamatan. Dapat pula diperkecil dengan memperhatikan efek
timing, memperkecil kesalahan dari sumber-sumber ralatnya, serta waktu respon
diusahakan agar benar-benar tapat. Walaupun kesalahan sistematis sudah
berusaha dihindari, namun masih ada sumber kesalahan lain berasal dari luar
system dan tak dapat dikuasai sepenuhnya :
a. Gerak brown molekul udara yang dapat mempengaruhi penunjukkan alat-alat halus
seperti galvanometer.

b.

Fluktuasi tegangan listrik yang tak teratur yang dapat mempengaruhi hasil
pengukuran dengan alat-alat ukur listrik.

c. Landasan (meja, lantai, atau dudukan lain) alat yang bergetar akibat lalu lintas atau
sumber lain.
d. Noise atau bising pada rangkaian elektronika.
e. Latar belakang radiasi kosmos pada pengukuran dengan pencacah radioaktif.

C. JENIS SUMBER RALAT


1. Sumber Ralat Subyek
Sumber ralat yang disebabkan oleh pengamat atau pelaku pengukuran.
a. Pemakaian alat dengan cara yang salah. Misalnya kesalahan pengkalibrasian
pada awal percobaan, sehingga berpengaruh pada hasil akhir pengukuran.
b. Keterbatasan fisik pengamat (misal: menggunakan kacamata, sehingga hasil
pembacaan skala pada alat ukur mungkin saja berbeda dengan pengamat
lain yang tidak menggunakan kacamata).
c. Efek psikologis (harapan hasil sesuai dengan dugaan). Misalnya sebelum
melakukan eksperimen, praktikan telah mengetahui tentang hasil percobaan
menurut teori yang ada, sehingga pada saat melakukan percobaan praktikan
cenderung terpengaruhi oleh hasil sesuai teori dan tidak sesuai dengan
keadaan sebenarnya. Kemudian dipengaruhi juga dengan kondisi praktikan,
mungkin pada saat melakukan percobaan dalam kondisi kelelahan dan
banyak pikiran. Hal semacam itu tentu saja dapat mempengaruhi hasil
ukur/hasil percobaan.
d. Adanya waktu reaksi. Misalnya pada saat pengukuran gravitasi dengan
menggunakan bandul matematis, pada saat pelapasan bandul dan
pencatatan waktu dengan menggunakan stopwatch tentu tidak tepat secara
bersamaan sehingga ada waktu reaksi antara pelepasan bandul dengan
pemencetan stopwatch.

2. Sumber Ralat Obyek


Sumber ralat yang disebabkan oleh obyek yang diukur dan lingkungan pengukuran.
a. Pengaruh faktor luar/lingkungan. Misalnya: suhu ruangan pada saat dilakukan
percobaan sedang tidak stabil/berubah, tekanan, kemudian adanya goncangan pada
saat melakukan percobaan.
b. Obyek berubah karena pengaruh alat ukur. Misal adanya kapasitor dalam probe
pada osciloscope, deformasi benda akibat penggunaan mikrometer.
c. Obyek tidak seuniform yang diperkirakan.

3. Sumber Ralat Alat


a. Alat (alat ukur, alat yang berkaitan dengan obyek dan alat penunjang) seperti salah
pengkalibrasian.
b. Mempunyai watak non linear.
c. Dipengaruhi faktor luar. Misal: sensitivitas voltmeter berubah karena suhu, metermeter listrik dipengaruhi oleh medan magnet.

4. Sumber Ralat Metode


a. Model teori terlalu sederhana. Misalnya: pada percobaan hukum Ohm, dengan
V=I.R. R atau hambatan hanya dianggap terdapat pada satu resistor saja, padahal
pada kawat atau kabel tentunya juga memiliki hambatan. Sehingga cara yang tepat
untuk menangani hal ini adalah mencari hambatan yang paling kecil (pada
kabel/kawat penghantar) dan V atau tegangan yang besar. Selain itu, pada
percabaan hukum Hooke, F=k.l. Sebaiknya sebelum melakukan percobaan harus
mengetahui terlebih dahulu elastisitas bahan/pegas. Pegas mempunyai batas
elastisitas. Bila m yang diberikan belum memenuhi batas elastisitas bawah, maka
belum berubah sampai batas elastisitas atas.
b. Rumus-rumus pendekatan yang mengabaikan variabel fisis tertentu atau suku-suku
orde yang lebih tinggi. Misal pada deret harmonik yang mempunyai suku banyak.

y= + . + + .. Nilai y dapat diperkecil dengan cara memperkecil teta ().


Dengan demikian sin = . Untuk memperoleh nilai sin mendekati atau sama
dengan menggunakan sudut kecil, maksimal sudut yang dipergunakan 10. Dalam
hal ini, semakin akurat jika mendekati 0.
c.

Pembulatan perhitungan. Aturan pembulatan perhitungan sebenarnya dapat


merugikan hasil pengukuan, karena dengan adanya aturan tersebut berarti hasil
perhitungan yang digunakan tidak sesuai dengan hasil yang sebenarnya. Namun,
dengan adanya aturan pembulatan angka dapat mempermuah dalam pembacaan
hasil pengukuran.

d. Metode percobaan yang kurang tepat.


e. Teknik pengukuran (misal cara pembacaan meter, penggunaan meter).
Contoh-contoh lain dalam kehidupan sehari-hari :
a. Kuat arus listrik digunakan dalam bidang kelistrikan.
b. Penggunaan frekuensi untuk mengukur kedalaman suatu laut dengan menggunakan
alat ukur sehinggan seorang peneliti tanpa harus mengukur secara langsung dengan
menceburkan diri ke laut.
c. Penggunaan dongkrak hidrolik yang merupakan besaran turunan tekanan dalam
pencucian mobil, sehingga mudah untuk mengangkat mobil kecil/besar.
d. Neraca duduk/ timbangan seperti leher angsa pada took-toko kelontong dan pasar
memiliki nilai ketidakpastian (ralat) mungkin terjadi. Apabila seorang pembeli
mengukur (menimbang) massa dari barang yang dibeli dan seorang penjual dengan
menggunakan alat timbangan lain akan menghasilkan perbedaan nilai yang
dihasilkan, karena dipengaruhi oleh beberapa penyebab, seperti: manusianya, alat
yang digunakan, dan lingkungannya.

DAFTAR PUSTAKA
Taylor, John Robert. 1939. An Introduction to Error Analysis / second edition.
Sausalito, California: University Science Books.

www.besmart.com
http://hyghostblue.blogspot.com/2010/teori-ralat.html
http://www.kajianfisika.wordpress.com/
http://gudangilmufisika-gratis.com/

Anda mungkin juga menyukai