Anda di halaman 1dari 60

HT 52,2%

Stroke 13,6%

Indonesia;
HT 46,5%
Stroke 14,3%

1. Aterosklerosis
2. Hipertensi
3. Penyakit Jantung Koroner (PJK)
4. Penyakit Cerebrovaskuler

Atherosklerosis adalah keadaan


pengerasan dinding
pembuluh darah.
Proses terjadinya sterosklerosis:

Akibat dari atherosklerosis


Penyempitan liang pembuluh darah
Aliran darah berkurang
Insufisiensi oksigen dan
makanan yang dialiri pembuluh darah tersebut

Kerusakan organ yang diserang

Table 1. Risk factors for atherosclerosis


Evidence for
causality

Modifiable

comments

Hypercholesterolemia
Low HDL level

Strong
Strong

Yes
Yes

Varies inversely with plasma triglyceride


level

Hypertension
Male gender
Diabetes Mellitus

Strong
Strong
Strong

Yes
No
Possibly

Effectiveness of stringent glycemia control


uncertain

Family history of
prematurecoronary
artery disease
High lipoprotein level
Cigarette smoking
Post-menopausal state

Strong

No

Premature onset before age 55 in first


degree relative

Strong
Good
Good

Modestly
Yes
Possibly

Skewed distribution
therapy

being

Hyperfibrinogenemia
Hyperhomocysteinemia

Good
Good

Possibly
Yes

Fibric acid derivatives may reduce


Some
patients
respond
to
supplementation

folate

Good
Good
Controversial

Yes
Yes
No

Factor

Physical acitivity
Obesity
Angitensin
converting
enzyme polymorphism

(sumber: Harrisons Priciples Internal Medicine 14 th ed, vol 1. 1998, page:1349)

Estrogen replacement
evaluated

Homozygous deletion mutant associated


with myocardial infarctions

Hipertensi adalah keadaan


peningkatan tekanan darah yang
memberi gejala yang akan berlanjut
untuk suatu target organ seperti
stroke (otak), penyakit jantung
koroner (pembuluh darah jantung)
dan hipertrofi ventrikel kiri (untuk otot
jantung).
TDS 140 mmHg
TDD 90 mmHg
Hipertensi dibagi atas :
1. Hipertensi esensial
2. Hipertensi sekunder

27% of adults are controlled at <140/90 mm Hg.


Almost 50% of the 42 million hypertensive patients
(>140/90 mm Hg) are either unaware (13 million) or
are aware and untreated (7 million)
Of those treated, 58% are uncontrolled.
Of those uncontrolled, 73% have systolic blood
pressure (BP) between 140 and 160 mm Hg with
diastolic BP < 90 mm Hg.
Prevalensi 6-15% pada orang dewasa. Prevalensi
meningkat menurut usia.
50% penderita tidak menyadari dirinya sebagai
penderita hipertensi sehingga cenderung menjadi
hipertensi berat.
70% adalah hipertensi ringan yang banyak diabaikan
sehingga menjadi hipertensi berat (maligna).
90% hipertensi esensial

The prevalence of hypertension is


highest in Africa (46% of adults) while
the lowest prevalence is found in the
Americas (35% of adults).
Overall, high-income countries have a
lower prevalence of hypertension (35%
of adults) than low -and -middle
income groups (40% of adults)

Gejala:

symptoms & signs of hyperte


nsion.JPG

Faktor Risiko
Hipertensi

1. Umur : > 40 tahun,


2. Ras/Suku : Di USA, orang kulit
hitam > kulit putih.
Di Indonesia
bervariasi,
3. Urban / Rural : kota > desa
4. Geografis : Pantai >
pegunungan
5. Seks:
Wanita > Pria pada usia > 50
tahun

Pria > wanita pada usia < 50


tahun
6. Gemuk : Gemuk > kurus

7. Stress
8. Personaliti : tipe A > B
9. Diet : tinggi garam
10. Diabetes Mellitus
11. Komposisi air : kadar timbal
(kemungkinan ada hubungan)
kadar
kadmium (ada bukti dari
studi)
kadar
sodium (inkonsisten)
12. Alkohol : risiko meningkat
bila minum > 3x / hari jumlah
moderate, efeknya protektif
13. Rokok : inconsistent
Poster1.doc, Poster2b.doc
14. Kopi : belum ditemukan
15. PIL KB : risiko meninggi bila
sudah lama pakai

Table 2 Risk factor for an adverse prognosis in Hypertension


Risk factor
Black race
Youth
Male sex
Persistents diastolic pressure >115 mmHg
Smoking
Diabetes mellitus
Hypercholesterolemia
Obesity
Excess alcohol intake
Evidence of end organ damage
A. Cardiac
1. cardiac enlargement
2. electrocardiographic signs of ischemia or left ventricular strain
3. myocardial infarction
4. congestive heart failure
B. Eyes
1. retinal exudates and hemorrhages
2. papilledema
C. Renal: impaired renal fuction
D. Nervous system: cerebrovascular accidents

Hypertension_WHO_2013.pdf

1.
2.
3.
4.

PJK adalah penyakit jantung akibat


perubahan obstruktif pada pembuluh
darah koroner yang menyebabkan
fungsi jantung terganggu, yang
disebabkan terutama oleh proses
aterosklerosis.
Bentuk PJK yang umum dikenal yaitu :
Angina pektoris
Infark miocardium akut (IMA)
Penyakit Jantung Iskhemia
Kematian mendadak (sudden death)

a. Nyeri dada (chest pain) berlangsung


menetap 10 menit
b. Lokasi sakit terasa dibagian belakang
tulang dada kiri
c. Rasa sakit terasa mulai dari bagian
bawah lengan atas dan dapat menjalar
keatas, kebahu kiri, keleher atau rahang
bawah.

a. Lebih banyak pada masyarakat negara


berkembang dibandingkan negara sedang
berkembang
b. Lebih banyak ditemukan diperkotaan daripada
pedesaan
c. Lebih banyak mengenai golongan masyarakat
sosial ekonomi menegah keatas dibandingkan
sosial ekolomi rendah.
d. Lebih banyak mengenai pria daripada wanita,
namun yang mati banyak wanita. Insiden PJK
pada pria = 5-7x lebih banyak dibandingkan pada
wanita tetapi setelah menopause perbedaan
berkurang.
e. Meninggi setelah umur 40 tahun. Risiko tinggi
sudah terjadi jika memasuki umur 50 tahun.
f. Lebih banyak yang mati daripada yang selamat

Hipertensi
- Hasil studi Framingham:
TD 160/95 mmHg, risiko terkena PJK 5x TD 110/90 mmHg
DM + HT risiko terkena PJK 2x daripada non DM
HT lebih sering ditemukan1,6 kali pada PJK dibandingkan
tanpa HT
2. Kolesterol
- LDL (Low Density Lipoprotein) bersifat atherogenik.
- HDL (High Density Lipoprotein) bersifat protektif terhadap
PJK.
3. Rokok
- Merokok kadar HDL Cholesterol.
- Resiko PJK 70% > bukan perokok.
- tergantung pada: jumlah rokok yang dihisap, lama merokok
Framingham study : > 30 batang / hari 3-5x risiko PJK
> 40 batang /hari 6,5 risiko PJK
1.

4. Diabetes Mellitus (DM)


- Risiko PJK 50% > dibandingkan dengan non DM
- Framingham studi : pria DM, risiko PJK 2x
wanita DM, risiko PJK 3x
5.
6.
7.
8.
9.

Kelainan EKG
Stres
Pola makanan yang salah
Gaya hidup
Kurang olah raga

Faktor Risiko Mayor PJK:


a. Hipertensi
b. Hiperkolesterolemi
c. Merokok
d. Obesitas

Ten-year risk for CHD by SBP and presence of other


risk factors. Source: Derived from K.M. Anderson, P.W.F. Wilson,
P.M. Odell, W.B. Kannel. An updated coronary risk profile.

Sumber: DIET, NUTRITION AND THE PREVENTION OF CHRONIC DISEASES, 2002

Sumber: DIET, NUTRITION AND THE PREVENTION OF CHRONIC DISEASES, 2002

Tabel 2 Hasil penelitian MRFIT terhadap 347.978 pria


berusia antara 35 - 57 tahun
Variabel

Koefisien

Perbedaan

Risiko relatif

Total kolesterol serum


(mg/dl)

0,0064 *

230 vs 190

1,29

Tekanan darah sistolik


(mmHg)

0,0222 *

138 vs 118

1,56

Merokok /hari

0,0230 *

20 vs 0

1,58

Diabetes mellitus

1,1676 *

ya vs tidak

3,21

Ras

- 0,0397

Hitam vs
Putih

0,96

Pendapatan

0,1328 *

Rendah
vsTinggi

1,14

Usia (tahun)

0,0901*

* p < 0,001

50 vs

45

1,57

Sumber: DIET, NUTRITION AND THE PREVENTION OF CHRONIC DISEASES, 2002

Pengertian stroke:
Stroke adalah gangguan fungsi otak yang
terjadi secara akut dengan tanda klinis
fokal maupun global yang terjadi lebih dari
24 jam atau menyebabkan kematian yang
disebabkan oleh karena gangguan
peredaran darah otak (kriteria WHO).
Klasifikasi stroke:
1. Iskemia-Infark Serebral
Oklusi trombotik
Oklusi Embolik (arteri ke arteri, kardigenik)
2. Perdarahan Intrakranial
Perdarahan Intraserebral
Perdarahan Subarakhnoid

gambar 1. Stroke Hemoragik

gambar 2. Stroke nonhemoragik

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Umur : rate meninggi sesuai dengan pertambahan usia.


Ras : lebih tinggi pada kulit hitam daripada kulit putih.
Seks : lelaki > wanita.
Hipertensi : faktor risiko tertinggi dari stroke.
Diabetes mellitus ( kadar glukosa darah >120 mg/100 ml)
: kuat asosiasinya.
Penyakit jantung sebelumnya : risiko meninggi sampai 3
kali.
Atrial Fibtilation/TIA : faktor risiko kuat
Obesitas : inconsistent findings.
Rokok : tidak ditemukan efek besar.
Kolesterol dan trigliserida : inconsistent.
Faktor Risiko Utama:
Hipertensi
Transient Ischemic Attack
Hipercholesterolemia
Diabtes Mellitus

Gejala yang muncul bervariasi


tergantung di mana terjadi serangan
stroke iskemia, misalnya:
unilateral weaknesses ----- biasanya
hemiparesis (lumpuh separo)
unilateral sensory complaints ---numbness, paresthesia (mati rasa)
Aphasia ----- language
comprehension
Monocular visual loss ----- gangguan
penglihatan sebelah

Pada stroke hemoragik:


onset manifestasi kliniknya cepat
gejala fisik neurologis yang muncul
tergantung pada tempat perdarahan
dan besarnya perdarahan
mayoritas pasien kehilangan
kesadaran, dan
banyak yang akhirnya meninggal
tanpa sempat sadar lagi
sebelum pingsan, pasien umumnya
akan mengalami sakit kepala dan
dizziness

Diagnosis:
- gejala klinis
- pemeriksaan penunjang:
CT (Computed Tomography) scan, MRI
(Magnetic Resonance Imaging)

1. Pencegahan primer

Health education (faktor risiko dan tanda,


gejala stroke)

Pemeriksaan tekanan darah secara rutin

gaya hidup yang berkaitan dengan faktor


risiko

2. Pencegahan sekunder
therapeutic window Poster_thesis.doc
pengobatan yang tepat sesuai tipe
strokenya.
3. Pencegahan tersier
rehabilitasi
family support

Leadership for effective action


Effective communication
Functioning alliances and partnerships
Enabling environments, for example: to bicycle or walk to

1.
2.
3.
4.

work or school, to buy fresh fruits and vegetables, and eat and work in
smoke-free rooms.
a.

b.

Supporting the availability and selection of nutrientdense foods (fruits, vegetables, legumes, whole grains,
lean meats and low-fat dairy products)
Assessing trends in changing consumption patterns and
their implications for the food (agriculture, livestock,
fisheries and horticulture) economy
c.
Sustainable development
d.
Physical activity
e.
Traditional diets

Anda mungkin juga menyukai