Aktuator
Aktuator
AKTUATOR
5.1 Definisi
Aktuator adalah sebuah peralatan mekanis untuk menggerakkan atau
mengontrol sebuah mekanisme atau sistem. Aktuator adalah bagian keluaran untuk
mengubah energi suplai menjadi energi kerja yang dimanfaatkan. Sinyal keluaran
dikontrol oleh sistem kontrol dan aktuator bertanggung jawab pada sinyal kontrol
melalui elemen kontrol terakhir.
Aktuator diaktifkan dengan menggunakan lengan mekanis yang biasanya digerakkan
oleh motor listrik, yang dikendalikan oleh media pengontrol otomatis yang
terprogram di antaranya mikrokontroler.
Gambar Aktuator
5.4.2
Merupakan alat yang digunakan untuk merubah sinyal listrk menjadi gerakan
mekanik. Tipe aktuator listrik adalah sebagai berikut:
1. Solenoid.
Solenoid merupakan peralatan dasar yang mengubah sinyal elektrik menjadi gerakan
mekanik, biasanya rectilinear (dalam satu garis lurus). Solenoid terdiri dari coildan
plunger, dengan plunger yang berkedudukan bebas. Coil akan memiliki beberapa
tingkat tegangan atau arus (ac ataupun dc). Solenoid termasuk plungernya akan
menarik atau memberikan suatu gaya jika dieksitasi dengan tegangan tertentu.
2. Motor stepper.
Motor Stepper adalah sebuah perangkat pengandali yang menkonversikan bit-bit
menjadi posisi rotor. Motor stepper memiliki pin-pin input yang menjadi kutubkutub magnet di dalam motor. Bila salah satu pin diberi sumber tegangan, pin
tersebut akan mengaktitkan kutub di dalam magnet sebagai kutub utara dan kutub
yang tidak diberi tegangan sebagai kutub selatan. Dengan terdapatnya 2 kutub di
dalam motor ini, rotor di dalam motor yang memiliki kutub permanen akan
mengarah sesuai dengan kutubkutub input. Kutub utara rotor akan mengarah ke
kutub selatan stator sedangkan kutub selatan rotor akan mengarah ke kutub utara
stator.
3. Brushless DC-motors.
4. Motor Induksi.
5. Motor Sinkron.
Keunggulan aktuator listrik adalah sebagai berikut:
1. Mudah dalam pengontrolan
2. Mulai dari mW sampai MW.
3. Berkecepatan tinggi, 1000 10.000 rpm.
4. Banyak macamnya.
5. Akurasi tinggi
5.4.3
Aktuator Hidrolik
Aktuator hidrolik merupakan silinder hidrolik maupun motor hidrolik,
dimana silinder hidrolik bergerak secara translasi sedangkan motor hidrolik
bergerak secara roatasi. Prinsip kerja aktuator hidrolik milupti prinsip
tekanan hidrolik.
Ph= F1/A1
Ph= tekanan hidrolik (Pa)
F1= gaya piston (N)
A1= Luas penampang piston (m2)
Gerak linier adalah ketika objek bergerak dalam garis lurus. Ini adalah
konsep dasar yang menggerakkan aktuator linier.
Silinder kerja tunggal mempunyai seal piston tunggal yang dipasang pada sisi suplai
udara bertekanan. Pembuangan udara pada sisi batang piston silinder dikeluarkan ke
atmosfir melalui saluran pembuangan. Jika lubang pembuangan tidak diproteksi
dengan sebuah penyaring akan memungkinkan masuknya partikel halus dari debu ke
dalam silinder yang bisa merusak seal. Apabila lubang pembuangan ini tertutup akan
membatasi atau menghentikan udara yang akan dibuang pada saat silinder gerakan
keluar dan gerakan akan menjadi tersentak-sentak atau terhenti. Seal terbuat dari
bahan yang fleksibel yang ditanamkan di dalam piston dari logam atau plastik.
Selama bergerak permukaan seal bergeser dengan permukaan silinder.
Prinsip kerja dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston
yaitu arah maju, sedangkan sisi lain terbuka ke atmosfir yaitu arah mundur. Maka
gaya diberikan pada sisi permukaan piston tersebut sehingga batang piston akan
terdorong maju. Gerakan silinder kembali masuk, diberikan oleh gaya pada sisi
permukaan batang piston (arah mundur) dan sisi permukaan piston (arah maju) udara
terbuka ke atmosfer.
1. Gerakan putar :
Aktuator putar atau Rotary Motion Actuator merupakan motor pneumatik mengubah
energi pneumatik menjadi gerakan putar mekanik secara kontinyu. Motor pneumatik
dengan sudut putar tanpa batas telah menjadi salah satu elemen kerja yang paling
banyak dipakai.
Gear Motor
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012. Pembelajaran Pneumatik. (online) tersedia dalam
http://pembelajaranpneumatik.com/materi/presentasi3.swf diakses pada 28
Desember 2012.