Judul:
Bahasa
Indonesia
diarahkan
untuk
meningkatkan
dan
membaca,
sedangkan
komponen
di
SD
maka
perlu
dilakukan
penelitian
meningkatkan
Bahasa
Indonesia
khususnya
dalam
rangka
wujud
keterampilan
berbahasa.
Wujud
bahas secara produktif dalam bentuk bahasa tulis. Ada beberapa ahli
yang memberikan pengertian menulis sebagai berikut:
Menulis didefinisi sebagai kegiatan menurunkan atau melukiskan
lambang-lambang grafik yang menggambarkan bahasa yang dapat di
pahami oleh seseorang, sehingga orang lain tidak dapat membaca
lambing-lambang grafik itu apabila mereka memahami bahasa dan
gambar yang digunakan (Tarigan, 1992:21).
Menulis adalah proses menuangkan atau memaparkan informasi
berupa pikiran, perasaan, atau kemauan dengan menggunakan wahana
bahasa tulis berdasarkan tataan tertentu sesuai dengan kaidah bahasa
yang digunakan oleh penulis ( Nurchasana & Widodo, 1994:2).
Widodo (1997) menambahkan bahwa menulis adalah kemampuan
seseorang untuk mengekspresikan ide, pikiran, pengetahuan, dan
pengalaman hidup dalam bahasa tulis yang jelas, runtut, ekspresif,
enak dibaca, dan dapat dipahami oleh pembaca.
Menurut Oka (1976:49) menulis adalah kemampuan menggunakan
Bahasa Indonesia secara tertulis dari hasil kegiatan kejiwaan,
menuturkan
pengalaman
baik
pengalaman
penulis
maupun
Tidak jauh berbeda dengan istilah isi gagasan pokok, bahwa isi
gagasan penjelaspun banyak ahli bahasa yang menggunakan
beraneka macam istilah yang tidak sama. Dari berbagai istilah
tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut. Ahmadi (1991:15)
menyebutkan isi gagasan penjelas dengan menggunakan istilah
detail penunjang primer adalah detail yang menunjang kalimat
utama, sedangkan detail menunjang kalimat sekunder adalah yang
menunjang detail penunjang primer.
Lain halnya dengan tarigan (1986:19) menyebut isi gagasan
penjelas dengan istilah kalimat pengembang. Ia menyatakan bukan
hanya dimaksud sesaui dengan kalimat pengembang adalah urutan
kalimat sebagai perluasan ide pokok yang bersifat abstrak menurut
hakikat ide pokok.
Akhadiah arsyad, Ridwan (1989:156) menyebutnya dengan istilah
kalimat penunjang. Ia mengatakan bahwa yang dimaksud dengan
kalimat penunjang adalah nkalimat yang menjelaskan pokok dalam
paragraph. Setiap gagasan penunjang dalam sebuah paragraph
dalam tulisan dituangkan kedalam suatu kalimat penunjang atau
lebih.
Lebih lanjut Soedjito dan Hasan (1991:12) menyebut isi gagasan
penjelas dengan memakai istilah kalimat penjelas. Mereka
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kalimat penjelas adalah
kalimat-kalimat yang mengungkapkan pikiran penjelas. Ditambah
dengan mereka bahwa dalam sebuah paragraph hanya terdapat satu
kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Isi gagasan penjelas
dalam paragraph sangat penting. Isi gagasan penjelas sangat
berguna untuk meyakinkan pembaca terhadap isis gagasan pokok
yang disampaikan.tanpa isi gagasan penjelas, paragraph menjadi
tidak menarik untuk dibaca. Banyak pembaca yang memerlukan isi
gagasan untuk memenuhi tujuan mereka, sehingga mereka harus
membaca termasuk isi gagasan penjelas.
Dari berbagai pendapat tentang istilah yang digunakan oleh para
ahli gagasan diatas, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa
10
penjelas.
Selanjutnya
dijelaskan
bahwa
akan
mengakibatkan
ketidak
lengkapkan
suatu
11
Sebaliknya, penggunaan ejaan dan tanda baca yang tidak tepat dan
tidak cermat, akan membawa pengaruh terhadap pembaca dalam
menafsirkan apa yang tertulis. Atas dasar keterangan itu dapat
disimpulkan bahwa penggunaan ejaan dan tanda baca merupakan
syarat mutlak bagi penulis dalam membuat karya tulis. Keterangan
lebih lanjut tentang ejaan dan tanda baca, para ahli memberikan
penjelasan sebagai berikut:
Menurut Badudu (1984 :31) ejaan adalah pelambangan fonem dengan
huruf. Dalam setiap ejaan suatu bahasa, ditetapkan bagaimana fonemfonem dalam bahasa itu dilambangkan. Lambang fonem itu
dinamakan huruf.
Menurut Keraf (1984 :47) ejaan adalah keseluruhan peraturan
bagaimana menggambarkan lambang-lambang bunyi ujaran dan
bagaimana inter-relasi antara lambang-lambang itu (pemisahannya,
penggabungannya dalam suatu bahasa).
Pengertian ejaan dikemukakan oleh Syafiie (1984) bahwa ejaan
adalah bunyi-bunyi ujaran dengan menggunakan kaidah-kaidah
penulisan yang baku yang digunakan sesuai dengan aturan yang
ditentukan dalam suatu bahasa.
Mnurut Kridalaksana (1984:43) bahwa ejaan adalah penggambaran
bunyi bahasa dengan kaidah tulis menulis yang distandarisasikan yang
lazimnya mempunyai tiga aspek, yakni aspek fonologis yang
menyangkut perlambangan fonem dengan huruf dan penyusunan
abjat, aspek morfologis yang menyangkut perlambangan ujaran tanda
baca. Dengan demikian, ketentuan yang mengatur perlambangan
fonem dengan huruf, penyesuaian huruf-huruf asing dengan huruf
yang ada dalam Bahasa Indonesia dengan pengakroniman dan
penyusunan dengan abjad termasuk dalam aspek fonologis. Ketentuan
yang
mengatur
penggabungan
pembentukan
kata,
pemenggalan
kata
kata,
dengan
pengimbuhan,
penulisan
kata,
dan
ejaan
Bahasa
Indonesia
yang
14
15
Perencanaan
Alternative
Pemecahan
(Rencana
Tindakan)
Pelaksanaa
n
Tindakan
Analisis Data
I
Observasi I
Tindakan
Refleksi
16
Tindakan
Bahan
Tindakan
Alternatif
Pemecahan
(Rencana
Tindakan)
Reflekasi II
Analisis
Data II
Pelaksanaan
Tindakan
Observasi II
Bahan
Tindakan
Secara rinci pada kegiatan masing-masing tahap ini diuraikan sebagai berikut :
1. Perencanaan
a. Membuat skenario pembelajaran menulis dengan dengan
menerapkan
pendekatan
proses
dalam
pembelajaran
17
supaya
duduk
berkelompok
5. Siswa menyimak penjelasan guru tentang tugas yang
harus disesuaikan dalam kelompoknya.
6. Guru memberikan contoh surat pribadi kepada masingmasing kelompok
7. Siswa menulis surat pribadi sesuai dengan contoh yang
ada
8. Guru melakukan evaluasi
c. Tahap akir pembelajaran
1. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
2. Melakukan tindak lanjut
3. Observasi
Pada tahap ini, kegiatannya adalah melaksanakan proses observasi
terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar
observasi yang telah dibuat. Observer bertugas mengamati kinerja
guru dan aktivitas siswa selama proses belajar berlangsung dan
mengacu pada lembar observasi. Proses observasi dilakukan sejak
awal hingga akir penelitian di kelas. Yang diobservasi adalah sikap
siswa pasa awaktu KBM berlangsung.
Bagaimana sikap siswa waktu menulis, apakah asyik menulis atau
hanya
diam
saja.
Indikator-indikator
yang
terdapat
pada
18
refleksi
diakhir
dari
proses
dalam
tindakan
sebelumnya
untuk
19
20
DAFTAR PUSTAKA
21
PROPOSAL PENELITIAN
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI
LATIHAN MENULIS SURAT PRIBADI DALAM PEMBELAJRAN
BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V
SDK TES KABUPATEN TTU
(Penelitian Tindakan Kelas)
OLEH :
YOHANES COLO
NIM. 1301142658
2015
23