Anda di halaman 1dari 7

1.

Jenis Alat Ukur Listrik


(Fisikanesia). Besaran listrik adalah termasuk besaran mendasar dalam fisika (Ingat kuat arus listrik
(A)). Namun, besaran kuat arus listrik bukan satu-satunya besaran listrik. Ada banyak besaran yang
masuk dalam kelompok besaran listrik, misalnya beda potensil (tegangan listrik), daya listrik, hambatan
listrik, energi listrik, dan semua besaran itu ada alat ukurnya. Karena termasuk besaran, tentunya listrik
dapat juga diukur nilainya. Alat ukur listrik terdiri atasbeberapa macam bergantung pada jenis besaran
listrik yang akan diukur. Berikut ini kami berikanJenis-jenis alat ukur listrik, yaitu sebagai berikut:
a. Amperemeter
Amperemeter adalah alat ukur kuat arus listrik. Untuk nilai arus listrik yang lebih kecil biasa digunakan
miliamperemeter, mikroamperemeter, atau bahkan galvanometer sesuai dengan batas ketelitian yang
diinginkan. Pemasangan amperemeter dalam rangkaian listrik diserikan dengan rangkaian yang sedang
diukur arus listriknya.

Amperemeter

b. Voltmeter
Voltmeter adalah alat ukur beda potensial (tegangan listrik). Untuk nilai tegangan yang lebih kecil kita
juga biasa menggunakan milivoltmeter, mikrovoltmeter, nanovoltmeter, sesuai dengan batas ketelitian
yang diinginkan. Cara menggunakan voltmeter dipasang paralel dengan alat yang beda potensialnya
yang akan diukur.

Voltmeter

c. Wattmeter
Wattmeter adalah alat ukur untuk daya listrik. Sebetulnya wattmeter adalah gabungan dari alat ukur
listrik dengan alat ukur tegangan listrik, namun dirancang sedemikian rupa sehingga penunjukkannya
menunjukkan nilai daya listrik yang terpakai.

Wattmeter

d. Wattjam/Watthour meter (Wh = watt-hour)


Wattjam adalah alat ukur energi listrik. Wattjam (Wh = watt-hour) atau kilowatt-jam (kWh) sebetulnya alat
ukur listrik yang banyak terpasang di setiap rumah. Kita sering salah memahami mengira bahwa alat ukur
yang terpasang dirumah adalah alat ukur daya listrik. Padahal sebetulnya alat ukur listrik yang terpasang
dirumah kita itu adalah Wattjam. Angka penunjuk pun menyatakan nilai energi listrik yang terpakai dalam
rentang waktu tertentu.

Watthour meter

e. Ohmmeter
Ohmmeter adalah Alat ukur untuk hambatan listrik. Karena nilai hambatan listrik biasanya lebih besar
dari 1 ohm () , maka skala yang ada dalam sebuah ohmmeter biasanya dimulai dari x 1,10, 1k,
dan 10k. Disamping itu, ada pula alat ukur hambatan listrik yang lebih teliti dari pada ohmmeter biasa,
yaitu jembatan wheatstone.

Ohmmeter

f. Multimeter
Multimeter adalah gabungan dari semua alat ukur listrik yang disebutkan diatas. Dalam sebuah
multimeter biasanya terdapat alat ukur arus listrik (amperemeter, miliamperemeter, dan mikrometer), alat
ukur beda potensial atau tegangan listrik (voltmeter AC dan DC), serta ohmmeter.

Multimeter

Sekian tulisan tentang Jenis Alat Ukur Listrik, semoga bermanfaat.

3.A. Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir
melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. [1] Arus listrik dapat diukur dalam
satuan Coulomb/detik atau Ampere.[1] Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat
lemah dalam satuan mikroAmpere (

) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200

kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir.[2][3] Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat
diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit
bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.[1]
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional.[4] Satuan internasional untuk arus
listrik adalah Ampere (A).[4] Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila
dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar,
dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.[4]

B. Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan
listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial
listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara
definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah
menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor mengalir
dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.

C. Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor)
dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik yang mempunyai satuan Ohm dapat dirumuskan sebagai
berikut:

atau

di mana V adalah tegangan dan I adalah arus listrik.

D. Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam sirkuit listrik. Satuan SI daya listrik
adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir per satuan waktu(joule/detik).

Lampu listrik dengan daya 8 watt

3000 Watt 24 volt Inverter with built in charger and transfer switch.

Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan hambatan listrik menimbulkan kerja. Peranti mengkonversi kerja
ini ke dalam berbagai bentuk yang berguna, seperti panas (seperti pada pemanas listrik), cahaya (seperti pada bola
lampu), energi kinetik (motor listrik), dan suara (loudspeaker). Listrik dapat diperoleh dari pembangkit listrik atau
penyimpan energi seperti baterai.

4. a. Apakah Yang Dimaksud Dengan Energi ?


Defenisi Energi?
Istilah energi merupakan kombinasi dari dua suku kata Yunani (Greek), yaitu: en, artinya in (bahasa
Inggris) atau di dalam (bahasa Indonesia) dan ergon, artinya work (bahasa Inggris) atau kerja (bahasa
Indonesia). Dari kombinasi kata tersebut, Scott et al.(1982) mendefinisikan bahwa ENERGI adalah
sesuatu yang dapat menimbulkan kerja. Yang dimaksud kerja disini cakupannya sangat luas, dari mulai
melakukan kegiatan yang sangat ringan (misalnya hanya menulis sesuatu atau bahkan hanya istirahat
tanpa melakukan sesuatu kecuali bernapas dan berkedip) sampai kepada kegiatan yang memeras
banyak keringat.
Terdapat berbagai macam definisi dan deskripsi tentang energi, tergantung dari sudut pandang ilmu yang
menggunakannya, misalnya apakah energi digunakan dalam ilmu fisika atau biologi. Di dalam ilmu fisika,
energi adalah segala sesuatu yang bisa dikonversi menjadi kerja. Dalam ilmu biologi, kerja (work),
biasanya mendefinisikan hanya satu atau beberapa penggunaan dari energi, terutama pada hewan
hidup.

Fungsi Energi Untuk Ternak


Energi sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup ternak diantaranya adalah untuk: (1) kerja secara
mekanis dari aktivitas muskular yang esensial; (2) kerja secara kimiawi seperti pergerakan zat terlarut
melawan gradien konsentrasi; dan (3) sintesis dari konstituen tubuh seperti enzim dan hormon. Energi
diperlukan untuk mempertahankan fungsi-fungsi tubuh (respirasi, aliran darah dan fungsi sistem syaraf),
untuk pertumbuhan dan pembentukan produk (susu, telur, wool, daging)

b. Impedansi listrik, atau lebih sering disebut impedansi, menjelaskan ukuran penolakan terhadap arus bolak-balik
sinusoid. Impedansi listrik memperluas konsep resistansi listrik ke sirkuit AC, menjelaskan tidak hanya amplitudo
relatif dari tegangan dan arus, tetapi juga fase relatif. Impedansi adalah kuantitas kompleks yang dinotasikan dengan
dan istilah impedansi kompleks mungkin dapat dipertukarkan. Bentuk kutub secara praktis menunjukkan baik
karakteristik magnitudo dan fase,

dimana magnitudo

menunjukkan perbandingan amplitudo perbedaan tegangan terhadap amplitudo arus,

memberikan perbedaan fase antara tegangan dan arus, sedangkan

adalah bilangan imajiner.

Dalam koordinat Kartesius,

dimana bagian nyata dari impedansi adalah resistansi


dan bagian imajiner adalah reaktansi
. Secara
dimensi, impedansi sama dengan resistansi; dan satuan SI adalah ohm. Istilah impedansi digunakan
pertama kali oleh Oliver Heaviside pada Juli 1886.[1][2] Arthur Kennelly adalah yang pertama kali
menunjukkan impedansi dengan bilangan kompleks pada 1893[3]. Kebalikan dari impedansi
adalah admitansi.

c.

Frekuensi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa

Gelombang sinusoida dengan beberapa macam frekuensi; gelombang yang bawah mempunyai frekuensi yang lebih tinggi

Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam satuan waktu yang diberikan.

Definisi dan satuan[sunting | sunting sumber]


Untuk menghitung frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan
membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Pada Sistem Satuan Internasional, hasil perhitungan ini

dinyatakan dalam satuanhertz (Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan
fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per detik.
Secara alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara dua buah kejadian / peristiwa (dan menyebutnya
sebagai periode), lalu memperhitungkan frekuensi (

) sebagai hasil kebalikan dari periode (

nampak dari rumus di bawah ini :

dengan f adalah frekuensi (hertz) dan T periode (sekon atau detik).

d.

), seperti

Anda mungkin juga menyukai