SATUAN DALAM
KELISTRIKAN
BESARAN DAN SATUAN
Dalam mempelajari ilmu kelistrikan dan Elektronika, salah satu pengetahuan
dasar yang penting untuk dikuasai adalah mengetahui besaran-besaran maupun
satuan-satuan unit yang terdapat dalam ilmu listrik dan Elektronika ini.
Pengetahuan tentang Besaran maupun Satuan Listrik dan Elektronika ini dapat
membantu kita dalam merancang, merakit serta menganalisa sebuah rangkaian
Listrik/Elektronika.
Tanpa pengetahuan dasar ini, kita tidak akan dapat mengetahui secara pasti
nilai-nilai komponen listrik/elektronika, nilai-nilai hasil pengukuran tegangan
dan arus listrik serta tidak dapat melakukan perhitungan dalam rangkaian seperti
menghitung jumlah daya listrik yang dipergunakan, menyusun rangkaian
seri/paralel resistor dan lain sebagainya.
Besaran dalam kelistrikan
Hambatan
Kuat arus listrik
Tegangan/Beda potensial
Daya listrik
BESARAN, SATUAN, DAN LAMBANG
Besaran Satuan Simbol
Tegangan Volt V
Arus Listrik Ampere A
Hambatan/Resistansi Ohm Ω
Konduktansi Siemens G
Kapasitansi Farad F
Muatan Listrik Coulomb C
Induktansi Henry H
Daya Listrik Watt W
IMpedansi Ohm Ω
Frekuensi Hertz Hz
Energi Joule J
1. TEGANGAN LISTRIK
Dalam suatu sumber energi listrik terdapat muatan listrik positif dan negatif
yang terpisah sebagai contoh suatu accumulator atau batere memiliki muatan
listrik positif pada terminal positif dan muatan listrik negatif pada terminal
negatif.
Perbedaan muatan listrik pada kedua terminal sumber energi listrik tersebut
akan mengakibatkan gaya terik menarik antar kedua muatan tersebut,
semakin besar perbedaan muatan listrik yang ada maka semakin besar gaya
terik menarik antara muatan listrik positif dan negatif.
Besarnya perbedaan muatan listrik tersebut disebut sebagai tegangan listrik.
Tegangan listrik memiliki satuan volt (V).
1. TEGANGAN LISTRIK
Tegangan listrik dalam elektronika
terdapat 2 jenis yaitu:
Tegangan listrik AC (Alternating
CurrenT) kemudian disebut dengan
tegangan AC (bolak balik)
Tegangan listrik DC( Direct
Current) yang disebut dengan
tegangan DC(searah).
NILAI TEGANGAN PADA ALAT
Baterai 9 volt Baterai AA dan AAA 1,5 volt
ALAT UKUR TEGANGAN
LISTRIK
Voltmeter Multimeter/Multitester
2. ARUS LISTRIK
Arus listrik dapat mengalir pada suatu penghantar listrik (konduktor), arus
listrik terjadi apabila dua kutub yang bermuatan listrik berbeda pada suatu
sumber listrik dihubungkan menggunakan suatu bahan konduktor.
Arus listrik terjadi akibat beda potensial (tegangan listrik) antara kedua
kutub dengan muatan listrik yang berbeda. Arus listrik mengalir dari medan
listrik dengan potensial yang lebih tinggi ke medan listrik dengan potensial
lebih rendah.
Arus listrik adalah banyaknya muatan electron yang mengalir dalam suatu
penghantar setiap waktu
Aliran listrik yang arahnya tetap disebut aliran listrik searah (DC = Direct
Current) dan yang tidak tetap sering disebut aliran listrik bolak-balik (AC =
Alternating Current).
ALIRAN ARUS LISTRIK
ALAT UKUR KUAT ARUS
LISTRIK
Amperemeter Multitester/Multimeter
3. HAMBATAN LISTRIK
Bila diantara dua kutub muatan listrik yang berbeda (positif dan
negatif) kita hubungkan dengan sebuah penghantar (konduktor)
maka arus listrik akan mengalir lewat penghantar tersbut.
Arus listrik tersebut akan mendapatkan hambatan atau tahanan /
Resistance (R) didalam penghantar. Resistansi atau hambatan
listrik pada suatu konduktor atau benda listrik diukur dalam satuan
Ohm.
Ohmmeter Multitester/Multimeter
4.
DAYALISTRIK
Jumlah energy yang dipakai suatu
alat dalam waktu tertentu
Satuan daya listrik adalah Watt
(W)
5.KONDUKTANSI
Adalah ukuran kemampuan suatu bahan untuk
mengalirkan muatan listrik