Anda di halaman 1dari 2

Resorpsi tulang alveolar

Menurut Glossary of Prosthodontic Terms, resorpsi adalah suatu proses pengurangan


(reduksi) volume dan ukuran substansi tulang alveolar pada rahang atas dan rahang bawah yang
disebabkan factor fisiologis atau patologis. Resorpsi merupakan proses yang tidak dapat
dihindari dan berpengaruh terhadap ridge rahang atas maupun rahang bawah karena tulang
adalah jaringan yang dinamis, bukan jaringan statis.
Faktor yang mempengaruhi resorpsi alveolar ridge antara lain:
1. Faktor Anatomi
Faktor anatomis meliputi : ukuran, bentuk, densitas ridge, ketebalan dan karateristik
mukosa yang menutupi, hubungan antar ridge, jumlah dan kedalaman soket. Terdapat dua
hal yang perlu diperhatikan dalam faktor anatomis, yaitu : kuantitas dan kualitas tulang.
Pada pemeriksaan klinis residual ridge kuantitas tulang dilihat dari tinggi atau rendah,
lebar atau sempit, bulat atau tajam, tebal atau tipis mukosa periosteum yang melapisi.
Kualitas tulang dilihat dari densitas tulang.
2. Faktor Metabolik
Faktor metabolik meliputi :
2.1.
Nutrisi
Seperti : metabolisme kalsium, fosfor dan protein menentukan jumlah materi
yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tulang, vitamin C dapat membantu
dalam pembentukan matrik tulang, vitamin D berperan melalui pengaruhnya
dalam kecepatan absorbs kalsium di usus halus dan asam sitrit tulang,
berbagai vitamin B kompleks penting untuk metabolisme sel tulang.
2.2.
Pengaruh Hormonal
Seperti : hormon tiroid mempengaruhi kecepatan metabolisme sel dan
aktivitas osteoblas dan osteoklas, hormone paratiroid mempengaruhi
osteoklas.
3. Faktor Fungsional
Meliputi : frekuensi, intensitas, durasi dan arah tekanan yang diterima tulang pada saat
berfungsi.
4. Faktor Gigi Tiruan

Faktor gigi tiruan sulit dievaluasi karena dipengaruhi oleh faktor faktor lainnya. Faktor
ini meliputi : teknik, material, konsep, prinsip dan penggunaan gigi tiruan.
5. Perbedaan Jenis Kelamin
Secara umum perempuan mengalami proses resorpsi yang lebih besar dari laki laki.
Dalam penelitian kesehatan terhadap hasil pemeriksaan terhadap perempuan U.S berusia
50 tahun keatas, 40%-nya memiliki massa tulang yang rendah. Proses kehilangan tulang
ini terjadi lebih awal pada perempuan daripada laki laki karena pada perempuan terjadi
penurunan estrogen pada fase menoupause dan memiliki ukuran tulang yang lebih kecil.
Pada perempuan terjadi kehilangan tulang pada decade keempat kehidupan.
6. Usia atau Penuaan
Merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri, mempertahankan struktur dan fungsi normalnya. Hilangnya massa
tulang sebagai proses menua yang fisiologis kira kira 1% pertahun. Menurut
Esteves(1994), seiring pertambahan usia seseorang, kualitas tulang diseluruh tubuhnya
akan mengalami penurunan. Penurunan kualitas ini disebabkan penurunan efisiensi kerja
osteoblas, penurunan produksi estrogen dan terjadinya reduksi penyrapan kalisium pada
saluran pencernaan.
7. Kesehatan Umum
Kesehatan umum osteoporosis bermanifestasi terhadap kehilangan tulang yang progresif.
Semua faktor yang disebutkan diatas berhubungan satu sama lain dan dapat dievaluasi
dengan melihat hubungan hubungan tersebut dari prespektif yang tepat. Lammie berpendapat
bahwa tekanan gigi tiruan penuh pada mukosa mulut hanya berperan sebagian terhadap proses
reduksi ridge. Jadi, fenomena resorpsi tersebut dipercaya terjadi akibat kontribusi multifaktordari
yang telah disebutkan sebelumnya dan bersifat individual.

Anda mungkin juga menyukai