LAPORAN PENELITIAN
NAMA
KELAS
NIM
DISUSUN OLEH :
: ATIKA NURUL KAROMAH
: 1 REG A
: P17420313007
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Penelitian Penelitian Tentang Pengetahuan Cara Mencuci Tangan yang Baik
terhadap Kebersihan dan Kesehatan Tubuh pada Anak Sekolah Dasar di SD Negeri
Kauman 07 Batang Tahun 2013/ 2014.
Telah disahkan
Tanggal
:
oleh
: H.Suryo Pratikwo,SPd,SKM,Mkes (Kaporodi DIII Keperawatan
Pekalongan)
Disetujui
Kaprodi
H.Suryo Pratikwo,Spd,SKM,MKes
NIP: 19591212 198203 1001
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta
Penulis berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya yang membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORETIK DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka...................................................................................................3
B. Hipotesis.......9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian...................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Mencuci tangan adalah kegiatan membersihkan bagian telapak, punggung tangan, jari dan kuku
jari. Tujuannya agar bersih dari kotoran dan membunuh kuman penyebab penyakit dapat yang
merugikan kesehatan.
Cuci tangan dengan sabun dapat menghambat masuknya kuman penyakit ke tubuh
manusia melalui perantaraan tangan. Kuman penyakit seperti virus dan bakteri tidak dapat
terlihat secara kasat mata sehingga sering diabaikan dan mudah masuk ke tubuh manusia.
Hampir semua orang mengerti pentingnya cuci tangan menggunakan sabun, namun tidak
membiasakan diri untuk melakukannya dengan benar pada saat yang penting. Mencuci tangan
pakai sabun dilakukan pada 5 waktu penting: sebelum makan, sesudah buang air besar, sebelum
memegang bayi, sesudah menceboki anak, dan sebelum menyiapkan makanan. Jika hal ini
dilakukan akan dapat mengurangi hingga 47% angka kesakitan karena diare dan 30% infeksi
saluran pernafasan akut atau ISPA (infeksi saluran pernapasan atas).
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana
pengetahuan cara mencuci tangan yang baik terhadap kebersihan dan kesehatan tubuh pada anak
sekolah dasar di SD Negeri Kauman 07 Batang tahun 2013/2014.
3.
B.
Rumusan Masalah
Dengan adanya latar belakang tersebut, timbulah beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1.
Bagaimana cara mencuci tangan yang baik pada anak sekolah dasar?
2.
Bagaimana menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh?
Bagaimana cara agar anak sekolah dasar dapat membiasakan mencuci tangan yang baik untuk
kebersihan dan kesehatan tubuh?
1.
3.
C.
Tujuan Penelitian
Memberikan pengetahuan pada anak sekolah dasar tentang cara mencuci tangan yang baik.
2.
Memberikan pengkajian dalam menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.
Memberikan imbauan kepada anak agar dapat menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh dengan
mencuci tangan yang baik.
3.
D.
Manfaat Penelitian
1.
Pembaca dapat mengetahui cara mencuci tangan yang baik dan benar.
2.
Pembaca dapat mengetahui cara menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.
Pembaca dapat mengaplikasikan kebiasaan mencuci tangan terhadap kebersihan dan kesehatan
tubuh pada kehidupan sehari-hari.
BAB II
LANDASAN TEORETIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A.
Tinjauan Pustaka
Dalam kajian teori ini, penulis akan menjabarkan secara jelas keterkaitan pengetahuan cara
mencuci tangan yang baik terhadap kebersihan dan kesehatan tubuh pada anak sekolah dasar.
1.
Pengetahuan mencuci tangan
Perilaku mencuci
dikerjakan oleh individu yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung (Green
1980).
Menurut Ottawwa Charter (1986) yang dikutip dari Notoatmodjo S, pendidikan
kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna,
baikfisik, mental dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal dan mewujudkan
aspirasinya,
kebutuhannya,
dan
mampu
mengubah
atau
mengatasi
lingkungannya
mengalokasikan waktunya lebih banyak saat mencuci tangan, namun penggunaan sabun menjadi
efektif karena lemak dan kotoran yang menempel akan terlepas saat tangan digosok dan bergesek
dalam upaya melepasnya. Didalam lemak dan kotoran yang menempel inilah kuman penyakit
hidup. Efek lainnya adalah, tangan menjadi harum setelah dicuci dengan menggunakan sabun
dan dalam beberapa kasus, tangan yang menjadi wangilah yang membuat mencuci tangan
dengan sabun menjadi menarik untuk dilakukan.
Ditempat tempat dimana mencuci tangan merupakan praktik umum yang dilakukan
sehari-hari, dan banyak terdapat sabun dan air bersih, orang tidak menyadari untuk mencuci
tangannya dengan sabun. Sebuah penelitian di Inggris mengungkapkan bahwa hanya separuh
orang yang benar-benar mencuci tangannya setelah membuang hajat besar/ kecil. Penelitian lain
di Amerika Serikat pada dokter-dokter disana terungkap bahwa dokter banyak lupa mencuci
tangannya setelah menangani pasien satu dan berganti ke pasien lainnya dengan frekuensi yang
cukup tinggi. Para staf kesehatan sepenuhnya mengerti betapa pentingnya mencuci tangan
dengan sabun, namun hal ini tidak dilakukan karena: ketidadaan waktu (tidak sempat), kertas
untuk pengeringnya kasar, penggunaan sikat yang menghabiskan waktu dan lokasi wastafel yang
jauh dimana tangan harus berkali-kali dicuci menggunakan sabun dan dikeringkan sehingga
merepotkan.
Pencucian tangan khusus dalam lingkungan medis biasanya membutuhkan banyak sekali
sabun dan air untuk memperoleh busa dan saat telapak tangan digosok secara sistematis dalam
kurun waktu 15-20 detik dengan teknik mengunci antar tangan, setelah tangan dikeringkan pun
para tenaga medis tidak diperkenankan untuk mematikan air atau membuka pegangan pintu,
apabila hal ini mereka harus lakukan, tangan harus dilidungi dengan kertas tisyu atau handuk
kering bersih.
Pada lingkungan pemukiman yang padat dan kumuh, kebiasaan mencuci tangan dengan
sabun dengan benar dapat menurunkan separuh dari penderita diare. Penelitian ini dilakukan di
Karachi, Pakistan dengan intervensi pencegahan penyakit dengan melakukan kampanye mencuci
tangan dengan sabun secara benar yang intensif pada komunitas secara langsung. Komunitas
yang mendapatkan intervensi dan komunitas pembanding yang mirip yang tidak mendapatkan
intervensi menunjukkan bahwa jumlah penderita diare berkurang separuhnya.
Keterkaitan perilaku mencuci tangan dengan sabun dan penyakit diare, penelitian
intervensi, kontrol kasus, dan lintas sektor dilakukan menggunakan data elektronik dan data yang
terkumpul menunjukkan bahwa risiko relatif yang didapat dari tidak mencuci tangan dari
percobaan intervensi adalah 95 persen menderita diare, dan mencuci tangan degan sabun dapat
mengurangi risiko diare hingga 47 persen.
2.
sering berkontak dengan kuman yang menyebabkan penyakit dan menyebarnya. Cara terbaik
untuk mencegahnya adalah dengan membiasakan mencuci tangan dengan memakai sabun.
Segala jenis sabun dapat digunakan untuk mencuci tangan baik itu sabun biasa, sabun
antiseptik, ataupun sabun cair. Namun sabun antiseptik atau anti bakteri seringkali dipromosikan
lebih banyak pada publik. Hingga kini tidak ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa
sabun antiseptik atau disinfektan tertentu dapat membuat seseorang rentan pada organisme
umum yang berada di alam.
Perbedaan antara sabun antiseptik dan sabun biasa adalah, sabun ini mengandung zat anti
bakteri umum seperti Triklosan yang memiliki daftar panjang akan resistensinya terhadap
organisme tertentu. Namun zat ini tidak resisten untuk organisme yang tidak terdapat didaftar,
sehingga mereka mungkin tidak seefektif apa yang diiklankan.
3.
tangan
Ratakan juga sabun di celah2 jari
Bersihkan kuku jari dengan menggaruk-garuk jari ke tapak tangan
Bilaskan tangan dengan air yang mengalir sehingga hilang semua sabun tadi
Akhir sekali, lap tangan menggunakan tisu sehingga kering.
4.
menjadi penyebab berbagai penyakit, terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti
diare dan saluran nafas seperti influenza. Hampir semua orang mengerti pentingnya mencuci
tangan pakai sabun, namun masih banyak yang tidak membiasakan diri untuk melakukannya
dengan benar pada saat yang penting (Umar, 2009).
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah
penyakit diare dan ISPA, yang keduanya menjadi penyebab utama kematian anak-anak. Setiap
tahun, sebanyak 3,5 juta anak-anak diseluruh dunia meninggal sebelum mencapai umur lima
tahun karena penyakit diare dan ISPA. Mencuci tangan dengan sabun juga dapat mencegah
infeksi kulit, mata, cacing yang tinggal di dalam usus, SARS, dan flu burung
Pada sebuah penelitan yang dipublikasikan Jurnal Kedokteran Inggris (British Medical
Journal) pada November 2007 menyatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun secara teratur
dan menggunakan masker, sarung tangan, dan pelindung, bisa jadi lebih efektuf untuk menahan
penyebaran virus ISPA seperti flu dan SARS. Temuan ini dipublikasikan setelah Inggris
mengumumkan bahwa mereka menggandakan obat-obatan anti virus sebagai persiapan
pandemik flu yang mungkin terjadi dimasa depan. Berdasarkan 51 riset, peneliti menemukan
bahwa pendekatan melalui perlindungan fisik yang murah sebaiknya diberikan prioritas dalam
rencana nasional mengatasi pandemik flu, saat bukti-bukti banyak menunjukkan bahwa
penggunaan vaksin dan obat-obatan anti virus tidak efisien untuk menghentikan penyebaran
influenza.
Ke 51 penelitian ini membandingkan intervensi untuk mencegah penularan virus ISPA
dari binatang ke manusia atau manusia ke manusia dengan isolasi, karantina, menjauhkan diri
secara sosial, perlindungan diri dan perlindungan melalui perilaku sehat, intervensi lainnya
hingga tidak melakukan apapun juga. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa secara individual
mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, sarung tangan dan pelindung lebih efektif
untuk menahan laju penyebaran virus ISPA, dan lebih efektif lagi bila dikombinasikan. Para
peneliti juga akan mengadakan evaluasi lanjutan akan kombinasi manakah yang terbaik untuk
diterapkan. Penelitian lainnya yang dibulikasikan oleh Cochrane Library journal pada Oktober
2007 menemukan bahwa mencuci tangan dengan air dan sabun adalah cara yang sederhana dan
efektif untuk menahan virus ISPA, mulai dari virus flu sehari-hari hingga virus pandemik yang
mematikan
Sebuah penelitian lain tentang kebijakan kesehatan yang dilakukan oleh Bank Dunia
menunjukkan bahwa perilaku sehat seperti mencuci tangan dengan sabun kurang dipromosikan
sebagai perilaku pencegahan penyakit, dibandingkan promosi obat-abatan flu oleh staf
kesehatan. Hal ini diperparah apabila lokasi penduduk terpencil dan sulit terjangkau media cetak
maupun elektronik (seperti radio dan TV)
5.
a.
Diare. Penyakit diare menjadi penyebab kematian kedua yang paling umum untuk anak-
anak balita. Sebuah ulasan yang membahas sekitar 30 penelitian terkait menemukan bahwa cuci
tangan dengan sabut dapat memangkas angka penderita diare hingga separuh. Penyakit diare
seringkali diasosiasikan dengan keadaan air, namun secara akurat sebenarnya harus diperhatikan
juga penanganan kotoran manusia seperti tinja dan air kencing, karena kuman-kuman penyakit
penyebab diare berasal dari kotoran-kotoran ini. Kuman-kuman penyakit ini membuat manusia
sakit ketika mereka masuk mulut melalui tangan yang telah menyentuh tinja, air minum yang
terkontaminasi, makanan mentah, dan peralatan makan yang tidak dicuci terlebih dahulu atau
terkontaminasi akan tempat makannya yang kotor. Tingkat kefektifan mencuci tangan dengan
sabun dalam penurunan angka penderita diare dalam persen menurut tipe inovasi pencegahan
adalah: Mencuci tangan dengan sabun (44%), penggunaan air olahan (39%), sanitasi (32%),
pendidikan kesehatan (28%), penyediaan air (25%), sumber air yang diolah (11%)
b. Infeksi saluran pernapasan adalah penyebab kematian utama untuk anak-anak balita. Mencuci
tangan dengan sabun mengurangi angka infeksi saluran pernapasan ini dengan dua langkah:
dengan melepaskan patogen-patogen pernapasan yang terdapat pada tangan dan permukaan
telapak tangan dan dengan menghilangkan patogen (kuman penyakit) lainnya (terutama virus
entrentic) yang menjadi penyebab tidak hanya diare namun juga gejala penyakit pernapasan
lainnya. Bukti-bukti telah ditemukan bahwa praktik-praktik menjaga kesehatan dan kebersihan
seperti - mencuci tangan sebelum dan sesudah makan/ buang air besar/kecil - dapat mengurangi
tingkat infeksi hingga 25 persen. Penelitian lain di Pakistan menemukan bahwa mencuci tangan
dengan sabun mengurangi infeksi saluran pernapasan yang berkaitan dengan pnemonia pada
anak-anak balita hingga lebih dari 50 persen
c. Infeksi cacing, infeksi mata dan penyakit kulit, . Penelitian juga telah membuktikan bahwa selain
diare dan infeksi saluran pernapasan penggunaan sabun dalam mencuci tangan mengurangi
kejadian penyakit kulit; infeksi mata seperti trakoma, dan cacingan khususnya untuk ascariasis
dan trichuriasis.
B.
Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka pemikiran penelitian, maka dikembangkan
hipotesis penelitian yaitu masih kurangnya pengetahuan mencuci tangan pada anak sekolah
dasar, sehingga anak kerap kali mengabaikan cara mencuci tangan yang baik sehingga
berpengaruh pada kebersihan dan kesehatan tubuh.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
1.
Subjek Penelitian
Populasi
Dilihat dari jumlahnya, populasi dapat dibedakan populasi terhingga, yaitu populasi yang
jumlahnya dapat ditentukan dan populasi tak terhingga, yaitu populasi yang jumlahnya sulit
ditentukan.
Populasi dalam penelitian ini adalah anak anak yang mengikuti pendidikan formal
sekolah dasar.
Subjek yang diambil adalah siswa-siswi kelas VI di SD Negeri Kauman 07 Batang pada
tahun pelajaran 2013/2014.
2.
Sampel
Berdasarkan perhitungan besar sampel, jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian
frekuensi mencuci tangan, sarana mencuci tangan, manfaat ,mencuci tangan untuk kesehatan.
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pengetahuan tentang cara mencuci tangan yang baik,
langkah mencuci tangan, waktu mencuci tangan, media untuk mencuci tangan, waktu mencuci
tangan, dan manfaat mencuci tangan
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokal
SD Negeri Kauman 07 Batang merupakan sekolah dasar negeri yang terletak di Jalan Dr.
Wahidin No. 50 Kauman Kecamatan Batang Kabupaten Batang. Di sekolah ini terdapat 10
wastafel. Satu wastafel terdapat di depan perpustakaan, satu terdapat di antara ruang kelas V dan
VI, dua terdapat di depan ruang kelas III dan IV, satu di depan ruang kelas I dan II, dua terdapat
di depan wc, satu di depan laboratorium komputer, satu terdapat di ruang guru, dan yang terakhir
satu terdapatdi ruang guru.
2. Karakteristik Subjek
Penentuan dan pengambilan subjek sudah sesuai dengan jumlah sampel yang diharapkan.
Subjek yang diambil yaitu siswa siswi SD Negeri Kauman 07 Batang kelas VI sejumlah 48 anak.
Tabel 1 Distribusi karakteristik Subjek
No.
1.
2.
Karakteristik Subjek
Umur :
a.
11 tahun
b.
12 tahun
Total
Jenis Kelamin :
a.
Laki- laki
Jumlah
Presentase ( % )
37
11
48
77,1
22,9
100
16
33,3
b.
Total
Perempuan
32
48
66,7
100
Jumlah
Presentase ( % )
5
13
30
48
10,4
27,1
62,5
100 %
Jumlah
Presentase ( % )
Sela Jari
Ya
Tidak
Total
c.
45
3
48
93,7
6,3
100
Jumlah (anak)
46
46
17
47
15
47
36
19
46
37
37
37
37
38
46
45
45
36
17
Jumlah (anak)
36
3
36
21
7
e.
Waktu Mencuci Tangan
Waktu mencuci tangan pada siswa-siswi bervariasi. Di pernyataan tertulis waktu mencuci tangan
15-20 detik.
Tabel 6 Distribusi Subjek Menurut Waktu Mencuci Tangan
Waktu Mencuci Tangan (15- 20
Jumlah
Presentase ( % )
1
10
37
48
2,1
20,8
77,1
100 %
detik)
Tidak setuju
Kurang setuju
Setuju
Total
f.
Manfaat Mencuci Tangan
Sebanyak 42 subjek (87,5 %) setuju akan salah satu manfaat mencuci tangan,yaitu dapat
mengurangi infeksi pada kulit. Subjek mengetahui betapa pentingnya manfaat mencuci tangan
bagi kebersihan dan kesehatan tubuh.
Tabel 7 Distribusi Subjek Menurut Manfaat Mencuci Tangan
Manfaat Mencuci Tangan
(Mengurangi Infeksi pada Kulit)
Tidak setuju
Kurang Setuju
Setuju
Total
Jumlah
Presentase ( % )
2
4
42
48
4,2
8,3
87,5
100 %
B. Pembahasan
1. Pengetahuan Cara Mencuci Tangan yang Baik
Perilaku mencuci
dikerjakan oleh individu yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung (Green,
1980).
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian subjek yaitu sebanyak 13 subjek (27,1%)
memiliki pengetahuan tentang cara mencuci tangan yang baik dengan kategori sedang dan masih
ada subjek yang masuk dalam kategori kurang sebanyak 5 subjek (10,4%). Oleh karena itu,
masih kurangnya pengetahuan tentang cara mencuci tangan yang baik pada anak sekolah dasar
disebabkan oleh kurangnya pemberian informasi dari berbagai sumber. Hal tersebut dikarenakan
subjek masih ragu- ragu dalam menjawab setiap item yang tertulis.
Pengetahuan tidak terlepas dari pendidikan, baik pendidikan formal maupun pendidikan
nonformal. Peran orang- orang disekelilingnya untuk memberikan pengarahan anak dalam
mencuci tangan yang baik cukup besar. Orangtua dan guru memiliki peranan penting dalam
memberikan pengajaran dan membiasakan anak- anak untuk hidup sehat yang berawal dari
mencuci tangan yang baik.
Mayoritas sebanyak 45 subjek (93,7%) membersihkan sela- sela jari pada saat mencuci
tangan. Hanya 3 subjek (6,3%) yang tidak membersihkan sela- sela jari.
Selain itu, sebanyak 46 subjek mencuci tangan pada saat sebelum makan, sesudah makan,
setelah membuang sampah, dan setelah berkontak langsung dengan orang sakit. Ini menunjukkan
masih minimnya pengetahuan anak sekolah dasar tentang langkah mencuci tangan yang benar.
Ini juga terbukti bahwa hanya 17 subjek saja yang mencuci tangan setelah menggunakan
handphhone. Padahal handphone merupakan salah satu tempat dimana bersarangnya kuman dan
bakteri.
Pengetahuan tentang cara mencuci tangan yang baik tidak terlepas dari penggunaan
media untuk mencuci tangan. Media yang biasa digunakan antara lain air, air panas, sabun,
cairan atau gel pembersih tangan, dan tisu basah. Dari 48 subjek, hanya 36 subjek saja yang
memilih media berupa air dan sabun untuk mencuci tangan. Padahal media utama untuk mencuci
tangan adalah air yang mengalir dan sabun. Kemudian sebanyak 21 subjek menggunakan media
berupa cairan atau gel pembersih tangan. Sebenarnya penggunaan gel pembersih tangan kurang
efektif dalam membunuh kuman, karena tidak sesuai dengan langkah- langkah mencuci tangan
yang benar. Terkadang orang- orang memilih gel pembersih tangan dengan alasan lebih praktis
tanpa memikirkan kehiegenisannya. Sebanyak 7 subjek memilih mencuci tangan dengan
menggunakan tisu basah dan 3 subjek menggunakan air panas.
Adapun waktu untuk mencuci tangan yang baik yaitu selama kurang lebih 15- 20 detik.
Waktu tersebut adalah waktu yang efektif untuk menghilangkan dan membunuh kuman.
Berdasarkan dari data penelitian, terdapat 37 subjek (77,1%) yang setuju bahwa waktu efektif
mencuci tangan selama 15- 20 detik. Selain itu sebanyak 10 subjek (20,8%) kurang setuju
terhadap pernyataan tersebut. Dan hanya 1 subjek (2,1%) yang tidak setuju terkait pernyataan
waktu mencuci tangan selama 15- 20 detik.
2. Manfaat Mencuci Tangan Terhadap Kebersihan dan Kesehatan Tubuh
Mencuci tangan merupakan salah satu budaya hidup sehat. Dengan mencuci tangan,
maka kuman- kuman yang berada di tangan dapat dibersihkan. Tentunya dengan langkahlangkah yang sesuai dengan aturan dalam kesehatan.
Salah satu manfaat mencuci tangan adalah mengurangi infeksi pada kulit. Sebanyak 42
subjek (87,5%) setuju akan pendapat tersebut. Namun sebanyak 2 subjek (4,2%) tidak setuju
akan manfaat mencuci tangan untuk mengurangi infeksi pada kulit. Ini terkait kurangnya
pengetahuan manfaat mencuci tangan terhadap kebersihan dan kesehatan kulit.
Secara keseluruhan dalam penelitian ini, minoritas subjek kurang paham tentang cara
mencuci tangan yang baik dalam arti sebenarnya. Ini terbukti dari jawaban subjek pada angket
yang telah dikerjakan. Masih banyak tata cara yang terlewat mengenai mencuci tangan yang
benar. Ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan subjek yang harusnya mendapatkan
pendidikan atau sumber dari guru atau orang terdekat yang lebih memahami masalah kesehatan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Pengetahuan anak sekolah dasar tentang pengetahuan cara mencuci tangan dalam kategori baik
2.
3.
Sebanyak 46 subjek mencuci tangan pada saat sebelum makan, sesudah makan, setelah
4.
5.
detik.
Sebanyak 42 subjek (87,5%) setuju akan manfaat mencuci tangan adalah mengurangi infeksi
6.
pada kulit.
Minimnya pengetahuan subjek tentang mencuci tangan karena kurangnya pendidikan kesehatan
dan sumber informasi dari guru atau orang terdekat tentang pendidikan kesehatan salah satunya
tentang cara mencuci tangan.
B.
Saran
Pengetahuan anak sekolah dasar tentang cara mencuci tangan yang baik dapat diberikan
melalui pendidikan kesehatan dari guru maupun orang sekitar yang mengetahui tentang
pentingnya kesehatan. Mencuci tangan yang baik adalah salah satu langkah untuk menuju hidup
yang sehat. Kebiasaan mencuci tangan harus diajarkan sejak dini, sehingga anak sudah terbiasa
hidup bersih. Mengingat mencuci tangan mempunyai berbagai manfaat salah satunya adalah
mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh. Disini guru dan orangtua berperan penting dalam
pendidikan kesehatan bagi anak.
DAFTAR PUSTAKA
Djauzi, Samsuridjal. 2007. Raih Kembali Kesehatan. Jakarta : Kompas.
Suwanto. 2010. Ayo Belajar di Sekolah. Yogyakarta : Kanisius.
Wahab, Samik. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
http://id.wikipedia.org/wiki/Mencuci_tangan
http://www.dinkesjatengprov.go.id/v2012/index.php?
option=com_content&view=article&id=231:hari-cuci-tangan-pakai-sabun-tanganku-bersihhidupku-sehat&catid=8:latest
LAMPIRAN
DOKUMENTASI PENELITIAN
Anda tahu tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar?
Tahu
Kurang tahu
Tidak tahu
Apakah anda mencuci tangan sebelum makan?
Ya
Tidak
Apakah anda mencuci tangan dengan menggunakan sabun?
Ya
Tidak
Apakah anda membersihkan celah-celah jari pada saat mencuci tangan?
Ya
Tidak
Mencuci tangan hingga sela-sela kuku
Benar
Salah
Mengeringkan tangan menggunakan handuk bersih sesudah mencuci tangan
7)
8)
9)
10)
11)
Benar
Salah
Mencuci tangan pada air yang mengalir lebih baik daripada air yang mengendap
Benar
Salah
Penggunaan sabun cair lebih baik daripada sabun batangan
Benar
Salah
Gel pembersih tangan lebih efektif dibandingkan menggunakan air bersih
Setuju
Kurang setuju
Tidak setuju
Mencuci tangan pada saat :
Sebelum makan
Sebelum menyediakan makanan
Sesudah makan
Setelah menyediakan makanan
Sebelum buang air kecil
Setelah membuang sampah
Sesudah buang air kecil
Sebelum merawat luka
Sebelum buang air besar
Sesudah merawat luka
Sesudah buang air besar
Setelah memegang hewan
Keluar dari toilet
Setelah selesai membersihkan ruangan
Setelah berolahraga
Setelah menutup bersin dengan tangan
Setelah memegang uang
Setelah memegang handphone
Setelah berkontak langsung dengan orang sakit
Mencuci tangan menggunakan media :
Air
Cairan atau gel pembersih tangan
Air panas
Tisu basah
Sabun
No
1.
Pernyataan
Setuju
Kebiasaan mencuci tangan yang
baik dapat menghindarkan dari
berbagai jenis penyakit
2. Mencuci tangan tidak harus
menggunakan sabun
3. Waktu mencuci tangan sekitar 1520 detik
4. Tangan
yang
kotor
dapat
menyebabkan penyakit diare
5. Mencuci tangan setelah berolahraga
6. Kebiasaan
mencuci
tangan
merupakan salah satu cara hidup
sehat
7. Mencuci tangan hanya seperlunya
saja
8. Mencuci tangan dapat mencegah
timbulnya jerawat pada wajah
9. Kebersihan kuku mempengaruhi
kebersihan dan kesehatan tangan
10. Kelembaban tangan berpengaruh
pada tumbuh kembang kuman
11. Tangan yang kotor mengandung
kuman dan cacing yang dapat
berkembang di dalam tubuh
12. Mencuci tangan dapat menghindari
dari alergi gatal-gatal
13. Mencuci tangan hanya pada saat
kotor saja
14. Salah satu tujuan mencuci tangan
adalah menghaluskan kulit
15. Mencuci tangan dapat mengurangi
infeksi pada kulit
Diposkan oleh Atika Nurul Karomah di 07.00
Kurang Setuju
Tidak Setuju