Anda di halaman 1dari 40

PROGRAM

PENDIDIKAN
PROFESI GURU
(PPG) PRAJABATAN
Bahan
Sosialisasi
untuk
PASCA
SM-3T
LPTK

Berkah Demografi Indonesia


Pada tahun 2010 penduduk Indonesia dalam
rentang usia 0-9 tahun mencapai 45.9 juta,
sementara usia 11-19 tahun mencapai 43.55
juta.
Artinya, dalam rentang tahun 2010-2045
jumlah penduduk Indonesia dengan usia
produktif sangat melimpah.
Merekalah generasi emas yang bakal menjadi
generasi penerus bangsa ini
Keberhasilan mereka di masa depan sangat
tergantung pada pendidikan saat ini
Mutu Pendidikan sangat ditentukan oleh Guruguru yang Bermutu
Generasi
Emas
Indonesia
Guru-guru
yang
bermutu
sangat ditentukan

Guru Masa Depan


Unggul dalam Kompetensi
Pedagogik
Unggul dalam Penguasaan Bidang
Keahlian
Unggul dalam Kompetensi
Kepribadian
Unggul dalam Kompetensi Sosial
Disertai dengan:
Karakter Kuat dan Cerdas
Cinta Tanah Air
Memiliki jiwa kesepenuhatian dan

KEBIJAKAN UNTUK
MEMULIAKAN GURU

Dr. Daoed Joesoef


(Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
1978 1983):
Tidak gampang untuk bisa mengatakan
apa yang membuat suatu bangsa kokoh
dan maju. Namun, mudah sekali untuk
mengatakan kapan bangsa ini mulai goyah
eksistensinya, yaitu bila generasi yang
sedang berkuasa melalaikan pendidikan
generasi penerusnya, melalui pelecehan
terhadap kinerja pengabdi nomor satu di
bidang pendidikan, yaitu guru"

Guru sebagai Profesi


Deklarasi guru sebagai jabatan profesi oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tanggal 4
Desember 2004
ditindaklanjuti dengan disahkannya Undangundang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen (UUGD) pada tanggal 15 Desember
2005.
Hal ini sungguh merupakan usaha nyata
Pemerintah untuk meningkatkan martabat dan
peran guru sebagai agen pembelajaran dan
pendidikan.

Perintah UU No 14/2005 tentang Guru


dan Dosen dan PP No 74/2008 tentang
Guru
Guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani
dan rohani, dan memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional (Guru
harus S-1/D-IV dan memiliki Sertifikat Profesi
Pendidik)
Perlu diselenggarakan program pendidikan
profesi guru
Dikti Mengembangkan Program Maju Bersama
Mencerdaskan Indonesia (MBMI)
Salah satu Program MBMI: PPG yang didahului
Program SM-3T
7

BAGAIMANA SERTIFIKAT PROFESI PENDIDIK


DIPEROLEH

GURU
PRA JABATAN

PENDIDIKAN
PROFESI GURU
(PPG)

SERTIFIKAT
PENDIDIK
2 GURU
DALAM JABATAN

PENILAIAN
PORTOFOLIO/PLPG

Catatan: Program Sergur melalui penilaian


portofolio/PLPG berakhir tahun 2014/2015
8

Beban Belajar Berdasarkan PP


74/2008 Tentang Guru Dan Dosen

ANALISIS KAJIAN EMPIRIS


DAN PERUNDANGUNDANGAN TERKAIT
BEBAN BELAJAR PPG SD

KAJIAN EMPIRIS
PPG SD sudah dilaksanakan:
Lanjutan hibah PHK A
PPGT (sejak tahun 2011)
PPG SM-3T

PPG SD dilaksanakan dengan beban belajar


18 20 SKS (1 semester)
Pengalaman LPTK penyelenggara PPG (SD) SM3T menyatakan waktu untuk workshop dan PPL
kurang
Tidak mudah dalam manajemen waktu PPG (SD)
SM-3T terutama PPL (apakah pola Blok atau
nonblok)

Kajian Yuridis
PP 74/2008 tentang Guru (beban
belajar 18 20 SKS)
Permendikbud No 87/2012
tentang Program PPG Prajabatan
(beban belajar turunan PP No.
74/2008)
Permendikbud No. 49/2014
tentang SNPT

Pasal 17 (2) Permendikbud No


49/2007
Ayat (2) Untuk memenuhi capaian
pembelajaran lulusan program sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5, mahasiswa wajib
menempuh beban belajar paling sedikit:
a. 36 sks untuk program diploma satu;
b. 72 sks untuk program diploma dua;
c. 108 sks untuk program diploma tiga;
d. 144 sks untuk program diploma empat dan
program sarjana;
e. 36 sks untuk program profesi;
f. 72 sks untuk program magister, magister
terapan, dan spesialis satu; dan
g. 72 sks untuk program doktor, doktor
terapan, dan spesialis dua.

Lanjutan pasal 17.Masa


Studi
Ayat (3) ;Masa studi terpakai bagi
mahasiswa dengan beban belajar
sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) sebagai berikut: pada butir e
yaitu 1 (satu) sampai 2 (dua) tahun
untuk program profesi setelah
menyelesaikan program sarjana atau
diploma empat

Kebijakan Program PPG SD mulai


tahun 2015
Beban belajar Program PPG SD (pasca
SM-3T/berlapis) adalah merujuk pada
pasal 17 Permendikbud No. 49/2014,
yaitu 36 SKS atau dilaksanakan dalam
2 semester

KURIKULUM DAN
SISTEM
PEMBELAJARAN
DALAM PPG

MODEL KURIKULUM LPTK


BERLAPIS
DISERTAI DENGAN PROGRAM
SM-3T

METODIK
KHUSUS

ALIHE

ALIS/PAIK
EM

STRUKTUR KURIKULUM DAN


SISTEM PEMBELAJARAN PROGRAM
PPG PRAJABATAN
N
o
1

Lulusan S-1 Kependidikan


Workshop pengembangan perangkat
untuk pembelajaran bidang studi
yang mendidik (subject specific
pedagogy)
PPL Kependidikan

STRUKTUR KURIKULUM PPG


(ilustrasi lain)

Dijabarkan ke dalam
Silabus Program PPG SM3T

Pelaksanaan Workshop Pengembangan


Perangkat Pembelajaran dan PPL Pola Blok
(untuk PPG 2 semester)
PPL

SEMESTER II
(40%)

WORKSHOP PENGEMBANGAN
PERANGKAT PEMBELAJARAN DAN
PERANGKAT PENILAIAN DILANJUTKAN
LATIHAN MENGAJAR TERBATAS (PEER
DAN ATAU MICROTEACHING)

SEMESTER I
(60%)

ILUSTRASI LAIN
SISTEM
PEMBELAJARAN
PPG DIKAITKAN
DENGAN K-13

PENDEKATAN
ILMIAH

PENDEKATAN
ILMIAH

HIGH ORDER
THINKING

WORKSHOP
PENYUSUSNAN
RPP TERPADU

ASK

WORKSHOP
PENILAIAN
OTENTIK

PRAKTIK
KEGURUAN DI
LPTK
- MICRO
TEACHING
- PEER TEACHING
- LESSON STUDY
ACTIVE LEARNING
IN HIGHER
EDUCATION

PRAKTIK
KEGURUAN DI
SEKOLAH

ACTIVE LEARNING
IN SCHOOL

WORKSHOP SSP
(subject specific pedagogy)
WORKSHOP SSP
Merupakan pembelajaran
berbentuk lokakarya yang
bertujuan untuk
menyiapkan peserta
Program PPG agar
mampu mengemas
materi untuk
pembelajaran bidang
studi yang mendidik
(subject specific
pedagogy), sehingga
peserta PPG dinyatakan
siap melaksanakan PPL
Kependidikan.

PRODUK WORKSHOP
SSP
1. Silabus dan RPP
2. Lembar kerja siswa
3. Bahan ajar
4. Media pembelajaran
5. Perangkat penilaian
(kisi-kisi, instrumen,
rubrik, dan kunci
jawaban)
6. Proposal penelitian
tindakan kelas (PTK)

SIKLUS KEGIATAN DALAM


WORKSHOP SSP

Selama workshop
sekurang-kurangnya
dilakukan 2x tes formatif

Jika pada saat workshop


ditemukenali defisit
kompetensi

KEGIATAN PPL PPG SM-3T


Bobot = 16 sks per minggu
(7 jp x 6 hari x 40) / 200

(4 jp x 6 hari x 40) / 200

(1 jp x 5 hari x 40) / 20

(3 jp x 3 hari x 40) /200

Prosedur dan kegiatan PPL dilakukan dengan


pola blok atau non-blok

SISTEM PENILAIAN KOMPETENSI


LULUSAN

PENILAIAN PPL
1. Penilaian dilakukan selama PPL, terdiri atas penilaian
proses dan produk. Penilaian proses mencakup praktik
mengajar, kegiatan non mengajar dan aspek sosial
kepribadian. Penilaian produk mencakup perangkat
pembelajaran, dan laporan PPL.
2. Penilaian proses dan produk PPL dilakukan oleh DP dan
GP.
Aspek yang
Bobot
3. BobotNo
penilaian
akhir Dinilai
PPL adalah sebagai berikut.
.

1 Praktik mengajar 1 sd n
2 Kegiatan non mengajar
3 Kompetensi
sosial
kepribadian
4 Laporan PPL
Jumlah

dan

5
2
2
1
10

4. Kriteria kelulusan PPL minimal B (3,0). Mahasiswa yang


hasil evaluasinya masih di bawah kriteria minimal diberi

UJI KOMPETENSI
Uji kompetensi sebagai ujian akhir PPG SM-3T
terdiri atas ujian tulis dan ujian kinerja.
Ujian ini ditempuh setelah mahasiswa lulus dalam
kegiatan workshop dan PPL.
Ujian tulis dilaksanakan oleh program studi/
jurusan penyelenggara.
Ujian kinerja dilaksanakan oleh program studi/
jurusan dengan melibatkan organisasi profesi dan
atau pihak eksternal yang profesional dan relevan.
Mahasiswa yang lulus uji kompetensi memperoleh
sertifikat pendidik bernomor register yang
dikeluarkan oleh LPTK.

UJIAN TULIS

Ujian tulis diselenggarakan dengan menggunakan


seperangkat tes essai yang berupa pemecahan
masalah.
Rambu-rambu
ujian tulis yaitu
sebagai berikut.
No. Aspek Ujian
Deskripsi
1

2
3

Materi ujian Materi uji bersumber dari portofolio


hasil workshop, PPL, dan Subjek
Specific Pedagogy (SSP). Bahan ajar
SSP dapat berupa modul, buku teks,
media dan lain-lain.
Bentuk soal Soal berbentuk uaraian berbasis
kasus dan berorientasi pada
pencapaian SKL PPG.
Kualitas soal Soal mengungkap kemampuan
kognitif minimal pada level analisis
(C4).

UJIAN KINERJA
Ujian kinerja berupa kemampuan membuat
perencanaan dan mengelola pembelajaran di
kelas (real teaching).
Ujian kinerja dilakukan paling sedikit satu kali
tatap
muka.
No Aspek
Ujian
Deskripsi
Rambu-rambu
yaitu sebagai
berikut.
1 Materi Ujian ujian
Bahankinerja
pembelajaran
sesuai dengan
program pembelajaran pada kalender
akademik
2 Bentuk ujian Praktik mengajar riil (real teaching).
3 Instrumen
Lembar Penilaian Pelaksanaan
Pembelajaran
4 Waktu ujian Minimal 1 pertemuan kegiatan
pembelajaran
5 Standar
Minimal untuk dinyatakan lulus mencapai
Kelulusan
nilai B
minimal
6 Penguji
Penguji terdiri dari tiga orang yaitu dosen

KOMPONEN PENETAPAN KELULUSAN


No

KOMPONEN

ASPEK

Proses
(15)

SUB KOMPONEN
Aktivitas Workshop
(8)
Kemampuan
Akademik Bidang
Studi (2)

Workshop
(bobot 30)

Produk
(15)

Proses
(30)
2

PPL
(Bobot 40)
Produk
(10)

Uji Kompetensi (bobot


30)

Substansi Materi (diamati selama workshop dan diukur dengan


tes formatif)

- Microteaching: latihan mengajar difokuskan pada kecakapan


spesifik
- Peer teaching: latihan mengajar kepada teman sejawat
difokuskan pada kompetensi utuh
- Silabus
- Skenario
- LKS
- Lembar Penilaian
- Media Pembelajaran
Perangkat RPP hasil Catatan:
worksop
Penilaian Produk workshop dengan memperhatikan:
- Penguasaan teori belajar dan pembelajaran yang mendidik
- Penguasaan strategi pembelajaran
- Pemahaman peserta didik
- Kemampuan perencanaan pembelajaran
- Kemampuan evaluasi
Proposal PTK

Praktik Mengajar
- Ikuti Pedoman PPL
Kegiatan
- Dikembangkan Prodi
Nonmengajar
Kompetensi Sosial
Sesuaikan dengan Permendiknas tentang Standar Kompetensi
dan Kepribadian
Guru (SKG)
Portofolio
Perangkat RPP dengan penyempurnaan saat PPL
Laporan Kegiatan
Sejak observasi hingga akhir
PPL
Laporan PTK

Penguasaan Kompetensi Pedagogik dan Penguasaan Bidang


Uji Tulis (10)
Studi
Uji Kinerja (20)
Praktik Mengajar menggunakan Perangkat RPP terbaik
Microteaching/
Peerteaching (5)

RINCIAN
Keaktifan Workshop diukur dengan skor partisipasi dan skor
teman sejawat

KELULUSAN
Peserta Program PPG dapat dinyatakan lulus apabila
memenuhi syarat dan kriteria berikut.
1. Menunjukkan kedisiplinan dalam mengikuti
kegiatan workshop, PPL, dan kegiatan akademis
lainnya, termasuk kegiatan di asrama, tidak absen
atau meningggalkan kegiatan sesuai peraturan.
2. Menjaga etika dan kepribadian selama mengikuti
kegiatan workshop, PPL, dan kegiatan akademis,
dan selama di asrama. Tidak pernah melanggar
peraturan, tata-tertib, dan etika yang ada.
3. Mencapai nilai kelulusan pada kegiatan workshop,
PPL, dan uji kompetensi.

UJI KOMPETENSI
Uji kompetensi sebagai ujian akhir PPG SM-3T
terdiri atas ujian tulis dan ujian kinerja.
Ujian ini ditempuh setelah mahasiswa lulus dalam
kegiatan workshop dan PPL.
Ujian tulis terdiri dari uji tuis nasional (on-line) dan
uji tulis lokal yang dilaksanakan oleh program
studi/ jurusan penyelenggara (LPTK).
Ujian kinerja dilaksanakan oleh program
studi/jurusan (Jika memungkinkan) dengan
melibatkan organisasi profesi dan atau pihak
eksternal yang profesional dan relevan.
Mahasiswa yang lulus uji kompetensi memperoleh
sertifikat pendidik bernomor register yang

KETENTUAN KELULUSAN
Penentuan kelulusan mahasiswa PPG SM3T dilakukan dengan rumus penilaian
berikut :
NK = W (30) + P(40) + UT (10) + UK
(20)
100
Keterangan :
NK= Nilai Kelulusan PPG
W = Nilai Workshop
P = Nilai PPL
UT
= Uji Tulis
UK = Uji Kinerja

HAK LULUSAN
Lulusan program PPG ini akan
diberikan SERTIFIKAT PENDIDIK
PROFESIONAL dan Bergelar
Gr

Sinergi Kembuddikdasmen dengan


Kemristek Dikti
Kembuddikdasme
n
PENGGUNA
GURU:
Memperbaiki
basis data guru
Bersama
Kemristek Dikti
membangun
sistem
pembinaan guru

Kemristek Dikti
PENYEDIA GURU
Menyiapkan
Calon guru yang
bermutu
Bersama
Kembuddikdasm
en membangun
sistem
pembinaan guru

Tatakelola Penyiapan, Pengangkatan, dan


Pembinaan Guru

Anda mungkin juga menyukai