PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kecamatan Lemahsugih kabupaten Majalengka daerah disekitar perbukitan kaki gunung
Cakrabuana kemiringan di Daerah ini berkisar 25%-40% dengan ketinggian antara 400-2000m
di atas permukaan laut (35 km arah Selatan dari Kota Majalengka) kecamatan Lemahsugih
merupakan centra pertanian sayuran khususnya di Desa Lemahputih dan hamparan rumput
yang hijau merupakan aspek pendukung untuk usaha ternak sapi dan
Lokasinya sangat
ideal untuk membangun kandang sapi karena daerah selatan kec. Lemahsugih yang letaknya
cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan.
Salah satu sektor yang menjadi unggulan dari Kecamatan Lemahsugih adalah sektor pertanian.
Berkaitan dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan,sektor pertanian mempunyai
keterkaitan yang erat dengan sektor peternakan terutama dalam pemanfaatan limbah pertanian
yang digunakan untuk pakan ternak. Di samping itu, kotoran ternak dapat dimanfaatkan sebagai
pupuk organic bagi pertumbuhan tanaman pertanian. Oleh karena itu, hubungan timbal balik ini
dalam lebih dikenal dengan integrated farming (keterpaduan peternakan dan tanaman
pertanian) dengan prinsip zero waste.
B. LANDASAN PEMIKIRAN
Keunggulan dari sapi potong yang akan dikembangkan di Kec. Lemahsugih adalah dari segi
kualitas sapi unggul (gemuk/montok) karena aspek/faktor kemudahan budaya penggemukan
akibat keseuaian lokasi dan kemudahan penyediaan pakan. Mulai dibudidayakan secara
terintegrasi dengan usaha tani lainnya seperti padi sawah, sebagai penyedia pupuk organik.
Ditinjau dari keunggulan tersebut di atas Kec. Lemahsugih berpotensi menjadi daerah penghasil
sapi terbesar di Kab. Majalengka. Keunikan ternak sapi potong Lemahsugih adalah bebas dari
gangguan penyakit mulut dan kuku (PMK). Jenis sapi yang dikembangbiakan di Lemahsugih
adalah simntal,charolais, dan Berangus.
Memeliharan sapi potong sangat menguntungkan karena tidak hanya menghasilkan daging dan
susu, tetapi juga menghasilkan pupuk kandang , kotoran sapi juga mempunyai nilai ekonomis,
karena termasuk pupuk organik yang dibutuhkan oleh semua jenis tumbuhan.kotoran sapi dapat
menjadi sumber hara yang dapat memperbaiki struktur tanah segingga menjadi gembur dan
subur. Semua organ tubuh sapi dapat dimanfaatkan antara lain :
1. Kulit , sebagai vahan industri tas, sepatu, ikat pinggang, topi, jaket.
2. Tulang, dapat diolah menjadi Bahan perekat/lem, tepung tulang dan barang kerajinan.
Halaman 1
3. Tanduk digunakan sebagai bahan kerajinan seperti sisir, hiasan dinding dan masih
banyak manfaat sapi bagi kepentingan manusia.
C. POTENSI PASAR
Indonesia merupakan negara pengimpor sapi dan daging sapi guna memenuhi
permintaan daging sapi dalam negeri yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Apalagi pada
bulan-bulan tertentu seperti hari Lebaran dan Lebaran Qurban permintaan daging sapi sangat
tinggi sehingga harga daging sapi melonjak. Produksi daging sapi dalam negeri selama 5 tahun
terakhir selalu terjadi peningkatan rata-rata 7,6 % per-tahun (data Biro Pusat Statistik 2001). Hal
tersebut dikarenakan jumlah rumah pemotongan hewan yang meningkat seiring dengan
meningkatnya permintaan kebutuhan konsumsi daging sapi yang cukup tinggi. Selain itu
permintaan akan kualitas produksi daging juga semakin beragam, hal itu ditandai dengan impor
daging untuk restoran-restoran internasional yang semakin banyak dengan meminta kualitas
tertentu, seperti warna, keempukan, marbling atau pelemakan daging yang sesuai. Dengan
peningkatan permintaan tersebut tak pelak harga daging sapi menjadi cukup tinggi yaitu
berkisar Rp 40.000,- sampai Rp 45.000,- per-kilogram. Melihat keadaan pasar tersebut
pengembang-biakan sapi (penggemukan) menjadi potensi bisnis yang cukup menjanjikan.
D.
TUJUAN
1. Tergarapnya potensi dan sumber daya lokal untuk dikembangkan menjadi kegiatan
usaha yang produktif dan konstruktif.
BAB II
Halaman 2
Penasehat
: Camat Lemahsugih
: 1. Keuangan
2. Mantri hewan Dinas Peternakan Lemahsugih-Majalengka
Koordinator kelompok I
: Dede
Koordinator kelompok II
: Dahman
: Sukmana
KELOMPOK I :
KETUA / ADM.
ANGGOTA
MANAJER
PROYEK
STAF :
KEUANGAN
MANTRI HEWAN
Keterangan :
KELOMPOK II :
KETUA / ADM.
ANGGOTA
KELOMPOK III :
KETUA / ADM.
ANGGOTA
PEMBANTU
UMUM
Deskripsi kerja:
Untuk mengoptimalkan kinerja pengelola proyek tersebut, maka masing-masing elemen
dalam struktur manajemen diatas mempunyai tugas dan kewenangan yang tercover dalam
deskripsi kerja sebagai berikut :
JABATAN
OPERASIONAL
MANAJERIAL
HARIAN
1.
Halaman 3
Melakukan
KHUSUS
1.
Membuat laporan
HARIAN
KHUSUS
Manajer Proyek
2.
Melakukan
kerjasama dengan pihakpihak terkait.
2.
Memimpin seluruh
kegiatan operasional
harian proyek.
OPERASIONAL
MANAJERIAL
HARIAN
Mengelola
keuangan proyek.
Staf Keuangan
KHUSUS
HARIAN
KHUSUS
1.
Mengatur, mencatat1.
Melakukan evaluasi
danmenjaga/mengamankan dan pengawasan distribusi
kelancaran arus kas.
keuangan setiap kelompok.
2.
Membagi dan
mendistribusikan dana
pada pos-pos anggaran
yang telah diputuskan.
2. Membuat keputusan-
keputusan atas
Menjaga/mengama 3. Melakukan pengarahan dan
kebijakan usaha.
nkan aset-aset proyek.
pengawasan kepada staf
3. Mempertanggungdan pembantu umum.
jawabkan
pelaksanaanproyek
Melakukan
kegiatan administrasi
proyek.
1.
membuat
perencanaan
kegiatan.
3.
3.
JABATAN
kegiatan proyek.
1.
Merencanaka
n anggaran
pendapatan dan
belanja setiap
periode.
2.
Membuat laporan 2.
Melakukan
keuangan bulanan dan tiap pembinaan manajemen
periode.
keuangan kepada setiap
kelompok.
3.
Membuat
administrasi keuangan.
2.
Memberikan
pertimbangan thd.
aspek keuangan kpd.
manajer
3.
1. Melakukan pendidikan,
1.Mempertanggung-
Pembantu Umum
jawabkan hasil
kerjanya.
proyek.
jawabkan hasil
kerjanya.
2. Merawat kendaraan
inventaris.
Mengatur,
membagi dan
mendistribusikan pakan
dan suplemen kpd.
anggotanya.
1.
Bersama Manajer
melakukan pembelian dan
penjualan sapi2 ternak
anggotanya.
2.
Membuat laporan
Menyelenggarakan pembelian dan penjualan.
kegiatan administrasi pada
3.
Membuat laporan
kelompoknya.
hasil kerja kelompoknya
setiap periode.
2.
1.
Mengkoordinir
anggotanya.
2.
Memberikan
pengarahan dan
pengawasan kepada
anggotanya
1. Mempertanggungjawabkan hasil
kerjanya.
4.
Menjaga
kepercayaan anggotanya.
1.
Peternak Anggota
Halaman 4
Menyediakan
1. Bersama ketua kelompok 1. Koordinsi dengan ketua
rumput pakan untuk sapi
melakukan pencatatan
kelompoknya.
ternak sesuai dengan porsi atas sirkulasi pakan dan
1. Mempertanggungjawabkan hasil
yang ditetapkan.
suplemen.
kerjanya.
2.
Menjaga dan
merawat sapi ternak.
Pengarah
Penasehat
1.
Memberikan
informasi dan pengarahan
atas pelaksanaan proyek.
1.
Memberikan advis
dan dukungan moril atas
pelaksanaan proyek ini.
BAB III
BENTUK KEGIATAN
Dalam proyek ini bentuk kegiatannya adalah penggemukan sapi potong secara intensif
yang dilakukan oleh kelompok-kelompok peternak yang dikoordinir oleh Koperasi ESA (Eka
Serba Abadi) Tehnik penggemukan yang biasa disebut kereman yaitu sapi dipelihara dengan
cara dikerem (disekap) dalam kandang pada jangka waktu 2 bulan, tanpa dipekerjakan sama
sekali, namun diberikan makanan. Makanan yang diberikan terdiri dari, hijau-hijauan (rumput
atau perdu), konsentrat, ditambah dengan pupuk KCL, SP36, dicampur zat pengurai yaitu
NOPKOR dan zat penghilang bau yaitu MOFU. Banyaknya makanan yang diberikan kurang
lebih 10 % dari berat badan sapi, contohnya, apabila berat sapi 300 kg, maka makanan yang
diberikan secara berangsur-angsur adalah 30 kg sehari (pagi dan sore). Selama pemeliharaan
agar sapi senantiasa sehat maka dilakukan pengobatan, pemberian vitamin, jamu-jamuan dan
vaksinasi. Vaksinasi yang perlu diberikan biasanya vaksin penyakit mulut, kuku anthrax dan
lainnya. Sedangkan penimbangan dan pemantauan dilakukan secara reguler 1 bulan sekali.
Dengan demikian dalam waktu yang relatif singkat (2 bulan) dapat memberikan berat badan
seperti yang diharapkan diatas tadi.
Halaman 5
BAB IV
STRATEGI DAN TEHNIS PELAKSANAAN
A. Sosialisasi
Sebelum Proyek Penggemukan Sapi ini dilakukan maka langkah pertama yang
diupayakan adalah melakukan sosialisasi atas proyek ini kepada masyarakat sasaran.
Hal tersebut dimaksudkan agar proyek ini betul-betul dapat diterima masyarakat
sehingga mereka akan antusias untuk mendukungnya. Langkah-langkah yang dilakukan
dalam program sosialisasi ini adalah :
4) Melakukan pendekatan dengan dinas-dinas terkait, dalam hal ini adalah Dinas
Peternakan Kabupaten Majalengka dll.
B. Pelaksanaan
a) Kegaiatan usaha dilakukan secara kelompok.
b) Sebelum diberikan hewan ternak, anggota diberikan diklat yang diadakan oleh
Koperasi ESA, Kajen agar anggota peternak memperoleh pengetahuan dan
pemahaman yang baik atas hewan ternaknya dan cara pengolahan pakan sehingga
proses penggemukannnya akan dilakukan secara benar.
c) Setiap anggota kelompok memperoleh 2 ekor sapi dewasa yang akan digemukkan.
d) Peternak anggota harus mempunyai tabungan minimal sebesar Rp. 1.000.000,- di
Koperasi ESA. Tabungan ini dimaksudkan agar setiap anggota mempunyai rasa
andarbeni (ikut memiliki) terhadap program ini sehingga mereka dapat komitmen dan
konsisten dalam bekerja.
e) Sapi yang akan digemukkan adalah sapi bakalan jenis lokal berumur sekitar 2-3
tahun dengan kondisi sehat dan postur yang baik. Ciri-ciri sapi bakalan yang baik
antara lain; mempunyai kerangka yang besar, tulang iga kuwung, pantat tidak lancip,
Halaman 6
kaki besar dan kuat, kuku papak dan sejajar, mulut berujung papak, pelupuk mata
tebal, mempunyai nafsu makan besar, bulu bersinar, bersih. Sapi bakalan tersebut
diperoleh dari pasar setempat kemudian diserahkan kepada anggota kelompok untuk
digemukkan. Proses penggemukan menurut perhitungan ekonomis dilakukan selama
2 bulan. Selama masa penggemukan peternak anggota akan disuplai makanan dan
suplemen (jamu/vitamin) hewan ternaknya sebagaimana anggaran dibawah nanti.
f) Pakan diupayakan dan diolah secara kolektif dalam satu kelompok dan didistribusikan
kepada anggota kelompoknya masing-masing.
j) Selama masa penggemukan tersebut hewan-hewan ternak tadi akan dikontrol secara
berkala, yakni 1 bulan sekali. Kontrol dilakukan untuk mengukur kesehatan dan
tingkat pertumbuhannya agar tetap dalam grafik pertumbuhan sesuai program.
Kontrol akan dilakukan oleh seorang mantri hewan yang ditunjuk.
l) Pendapatan penjualan kemudian dikurangi oleh harga pokok produksi selama proses
penggemukan berlangsung. Selanjutnya harga pokok produksi tadi dipergunakan
untuk dibelikan lagi sapi yang akan dilakukan proses penggemukan periode II, begitu
seterusnya.
m) Saldo dari pengurangan biaya pokok produksi menjadi laba kotor yang akan dikurangi
dengan :
C. MANFAAT PROYEK
Proyek ini selesai dalam 36 periode atau selama 3 tahun. Setelah periode ke-36
tersebut setiap kelompok dan anggotanya diharapkan :
Halaman 7
b. Kelompok berkembang secara dinamis yang memungkinkan mereka melakukan usahausaha lain yang menguntungkan.
c. Setiap kelompok mampu mengelola kegiatan usaha dan keuangannya secara mandiri.
d. Setiap kelompok dapat berkembang menjadi lembaga ekonomi masyarakat yang mandiri.
e. Koperasi ESA dapat menjalin kerjasama imbal balik yang secara sosial dan ekonomi
dengan masyarakat sekitar,
BAB V
ANGGARAN BIAYA
Proyek penggemukan sapi Koperasi ESA Kec. Lemahsugih ini menelan biaya sebesar
Rp 544.200.000,- (terbilang; lima ratus empat puluh empat juta dua rtaus ribu rupiah)1
yang mana biaya tersebut dialokasikan dari:
a. Modal iuran anggota sebesar
Rp
40.000.000,-
Rp 504.200.000,-
Untuk dana bantuan guliran (Revolving Fund) diajukan kepada Gubernur Jawa Barat (APBD
2010), dan pihak-pihak penyandang dana lain yang berkepentingan.
Halaman 8
A. Perincian Anggaran :
KOMPONEN
URAIAN
BIAYA
WAKTU
JUMLAH
AKTIVA TETAP
(SARANA) :
3 unit
Rp 2.000.000
Rp
6.000.000
2. Komputer + printer
1 set
Rp 5.000.000
Rp
5.000.000
1 paket
Rp 1.000.000
Rp
1.000.000
4. Lemari arsip
1 unit
Rp
700.000
Rp
700.000
1 unit
Rp 45.000.000
Rp
45.000.000
1 unit
Rp 5.000.000
Rp
5.000.000
1 unit
Rp 10.000.000
Rp
10.000.000
Rp
72.700.000
5. Mobil pick-up
(second)
6. Timbangan sapi
7. Mesin pengolah pakan
Jumlah
AKTIVA LANCAR
(MODAL KERJA) :
1. Sosialisasi program
1 kali
Rp 3.000.000
Rp
3.000.000
1 kali
Rp 4.000.000
Rp
4.000.000
3. Pembelian sapi
80 ekor
Rp 5.000.000
Rp 400.000.000
4. Pakan
80 ekor
Rp
10.000
80 ekor
Rp
2.500
1 orang
61 hari
Rp
48.800.000
8 kali
Rp
1.600.000
Rp 1.000.000
2 bulan
Rp
2.000.000
1 orang
Rp
600.000
2 bulan
Rp
1.200.000
1 orang
Rp
300.000
2 bulan
Rp
600.000
3 orang
Rp
300.000
2 bulan
Rp
1.800.000
80 ekor
Rp
10.000
2 bulan
Rp
1.600.000
1 orang
Rp
200.000
2 bulan
Rp
400.000
a. Manajer
1 orang
Rp
150.000
2 bulan
Rp
300.000
b. Staff
1 orang
Rp
150.000
2 bulan
Rp
300.000
2 X 3 X 3 gudang
Rp
25.000
2 bulan
Rp
900.000
80 kali angkutan
Rp
25.000
1 kali
Rp
2.000.000
5. Suplemen
6. Honorarium :
a. Manajer proyek
b. Staff :
1. Keuangan
2. Pemb. Umum
c. Koord. Kel/adm.
7. Chek-up dan timbang
badan sapi
8. Operasional:
c. Pembantu Umum
9. Operasional kelom. :
a. Pengadaan pakan
Halaman 9
b. Pembelian
80 kali angkutan
Rp
25.000
1 kali
Rp
2.000.000
c. Penjualan
3 kelompok
Rp
50.000
2 bulan
Rp
300.000
d. Rapat kelompok
3 kelompok
Rp
50.000
2 bulan
Rp
300.000
Rp
400.000
Rp
400.000
Rp
200.000
2 bulan
Rp
400.000
Rp
300.000
2 bulan
Rp
600.000
e. Lain-lain
10. Perawatan kendaraan
11. Adm. dan telepon
12. Biaya lain-lain
Jumlah
Rp 472.500.000
Biaya Keseluruhan:
AKTIVA TETAP
Rp
72.700.000
AKTIVA LANCAR
Rp 472.500.000
JUMLAH SEMUA
Rp 544.200.000
Keterangan ;
2. 1 set perangkat komputer, untuk memudahkan kegiatan bank data dan administrasi
selama proyek ini berlangsung.
3. Meja, kursi dan alat tulis kantor (ATK), sebagai sarana pendukung untuk kegiatan
administrasi proyek dan kelompok-kelompok peternak.
4. Lemari arsip, untuk menyimpan dan menjaga arsip-arsip selama pelaksanaan proyek ini
berlangsung.
7. Mesin pengolah pakan, untuk mencacah dan mengolah pakan dimana bahan-bahan
pakan tadi dilumatkan dalam mesin tersebut sehingga menghasilkan pakan yang siap
saji.
II.
1. Sosialisasi program, pengenalan dan sosialisasi kepada masyarakat sasaran. Dalam hal
ini melibatkan camat Lemahsugih, kepala desa lokasi proyek, Kepala BPD lokasi proyek,
tokoh masyarakat, pekerja sosial masyarakat (PSM) setempat dan dinas instansi terkait.
Halaman 10
2. Diklat, biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan diklat kepada seluruh calon anggota
peternak.
3. Pembelian sapi jenis lokal berumur sekitar 2 tahun dalam keadaan normal ditetapkan
sesuai harga pasar sebesar Rp. 5.000.000,-. Sebanyak 80 ekor untuk 40 peternak awal.
4. Pakan sapi berupa comboran yang terdiri dari ampas ketela pohon, kulit ketela pohon,
dedak (katul), ampas tahu, hijau-hijauan (rumput atau perdu), konsentrat, ditambah
dengan pupuk KCL, SP36, dicampur zat pengurai yaitu NOPKOR dan zat penghilang
bau MOFU, serta tetes dan garam. Komboran diberikan 1 kali setiap hari (berangsur
pagi dan sore).
5. Suplemen, selain pakan sapi-sapi tersebut, diberikan makanan suplemen berupa jamujamuan atau vitamin secara temporer, yaitu 4 kali dalam satu bulan. Hal tersebut
bertujuan agar sapi-sapi selalu dalam keadaan sehat dan bertambahnya napsu makan.
6. Chek-up dan penimbangan sapi, dalam hal ini Koperasi ESA menyediakan seorang
mantri hewan yang selalu memantau keadaan dan kesehatan sapi-sapi tersebut agar
tetap dalam perkembangan pertumbuhan (penggemukan) sesuai program. Chek-up dan
penimbangan dilakukan 1 bulan sekali.
7. Selama pelaksaan kegiatan ini, ditetapkan seorang manajer proyek sebagai koordinator
proyek sekaligus pengarah lapangan dibantu dengan 2 orang staf yakni staf keuangan
yang bertugas sebagai pengelola keuangan proyek dan dibantu dengan 1 orang
pembantu umum yang bertugas sebagai pendistribusi pakan dan pekerjaan lainnya.
Sedangkan tiap-tiap kelompok ditunjuk seorang ketua kelompok sekaligus mengurusi
administrasi setiap kelompoknya.
8. Anggaran operasional pengelolaan ditetapkan dalam satu periode kegiatan ini (3 bulan)
untuk :
9. Adminstrasi dan telepon, sebagai biaya administrasi dan penggunaan sarana telepon
untuk kegiatan proyek.
10. Perawatan kendaraan, sebagai biaya perawatan untuk kendaraan sarana proyek selama
1 periode agar senantiasa dalam keadaan laik pakai.
11. Biaya lain-lain, sebagai cadangan lain-lain untuk pos anggaran tak terduga.
B. ANALISIS KEUANGAN
Analisis keuangan dan sirkulasi arus kas dapat dilihat dalam lampiran 1 proposal ini.
Halaman 11
BAB VI
PENUTUP
Demikian proposal usaha penggemukan sapi Koperasi ESA Kec. Lemahsugih. Besar harapan
kami dengan terealisasinya kegiatan ini menjadi salah satu alternatif solusi yang berdampak
positif terutama terhadap masyarakat sasaran dan lingkungan sosial sekitarnya. Bagaimanapun
akhirnya kita sendiri yang harus berupaya mencari pemecahan atas persoalan-persoalan yang
terjadi sebagaimana pesan Allah SWT dalam Al Quran surat Ar Rad ayat 11 yang artinya,
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum (komunitas masyarakat) selagi
mereka tidak berusaha merubahnya sendiri.
Oleh karena itu kami berharap atas dukungan dan partisipasi kongkrit British Council melalui
program kewirausahaan sosial ISSN atas upaya yang akan kami lakukan ini. Akhirnya atas
perhatian, dukungan dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya.
Halaman 12
LAMPIRAN 1 :
ANALISIS KEUANGAN PROYEK PENGGEMUKAN SAPI KOPERASI ESA KEC.
LEMAHSUGIH
Asumsi-asumsi biaya yang dipakai di bawah ini bersifat progresif, dimana kecenderungan
harga-harga selalu naik. Asumsi-asumsi tersebut selanjutnya diterangkan di bawah ini sebagi
berikut :
A. INVESTASI
Total investasi sebesar Rp 544.200.000,- terdiri dari :
B. PENGELUARAN
Pos Anggaran Pengeluaran yang ditetapkan dalam pelaksanaan proyek ini meliputi :
I. Pengadaan sarana
Pengadaan sarana berupa berupa:
b) Pengadaan 1 set komputer senilai Rp 5.000.000,c) Pengadaan meja kursi dan ATK untuk pengelola senilai Rp 1.000.000,d) Pengadaan lemari untuk penyimpanan arsip 1 unit senilai Rp 700.000,e) Pengadaan mobil pick-up (second) 1 unit senilai Rp 45.000.000,f) Timbangan sapi 1 unit senilai Rp 5.000.000,g) Mesin pengolah pakan 1 unit senilai Rp 10.000.000,h) Biaya sosialisasi program sebesar Rp 3.000.000,Seluruh sarana tersebut didepresiasi (penyusutan) menggunakan metode straight line
selama 12 periode dengan nilai residu 0% kecuali untuk kendaraan dengan nilai residu
26%.
a) Pembelian 80 ekor sapi @Rp 5.000.000,b) Pembelian pakan @Rp 10.000,- selama 61 hari (2 bulan).
c) Pembelian suplemen/jamu @Rp 2.500,- , 8 kali dalam 1 periode (2 bulan).
Halaman 13
d) Cek-up dan penimbangan sapi @Rp 10.000,- satu bulan sekali selama 2 bulan.
e) Operasional kelompok berupa :
1. Biaya pengadaan pakan 6 rit @Rp 25.000,- untuk 3 gudang transit selama 2
bulan.
II. Perolehan penjualan selanjutnya dikurangi sejumlah biaya pengeluaran (biaya pokok
produksi) sehingga diperoleh laba kotor .
Halaman 14
D. KETERANGAN LAIN
1. Karena dana bersifat guliran (revolving), maka perhitungan Return on Invesment (ROI)
dan Payback Period tidak dibuat.
Halaman 15