itu, the veins mungkin dapat sedikit dibatasi, yang juga dapat
mengganggu sirkulasi di kaki.
Kondisi lain yang mengubah aliran darah atau mekanisme
pembekuan normal dapat membuat beberapa orang lebih
cenderung untuk mengembangkan DVT. Beberapa faktor-faktor
risiko ini termasuk DVT sebelumnya, tertentu penyakit jantung,
kanker, kehamilan, merokok, usia yang lebih tua, dan beberapa
darah clotting disorders. Baru-baru ini operasi besar atau
trauma juga merupakan faktor risiko.
Obat-obatan tertentu dapat juga berkontribusi terhadap
pembentukan thrombus. Pil pembatasan kelahiran dan hormon
terkait telah ditemukan untuk membuat beberapa orang yang
sedikit lebih rentan untuk membentuk DVTs.
Varises
Jantung Congestive kegagalan dan infark miokard
Berdiamnya kateter vena sentral
Kobaran penyakit usus
Sindrom nephrotic
Kehamilan, kontrasepsi oral atau post-menopausal
hormone replacement
Warisan kecenderungan untuk pembekuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
DVT adalah kondisi dimana bekuan darah dalam bentuk deep vein(vena dalam),
biasanya di kaki.
Ada dua tipe dari vena-vena di kaki; vena-vena superficial (dekat permukaan) dan venavena deep (yang dalam). Vena-vena superficial terletak tepat dibawah kulit dan dapat terlihat
dengan mudah pada permukaan. Vena-vena deep, berlokasi dalam didalam otot-otot dari kaki.
Darah mengalir dari vena-vena superficial ke dalam sistem vena dalam melalui venavena perforator yang kecil. Vena-vena superficial dan perforator mempunyai klep-klep
(katup-katup) satu arah yang mengalirkan darah balik ke jantung ketika vena-vena ditekan
atau ketika tubuh beraktivitas.
Bekuan darah (thrombus) dalam sistem vena dalam dari kaki sebenarnya tidak
berbahaya. Situasi menjadi mengancam nyawa ketika potongan dari bekuan darah terlepas
(embolus, pleural=emboli), berjalan melalui jantung ke dalam sistem peredaran paru, dan
menyangkut dalam paru. Diagnosis dan perawatan dari deep venous thrombosis (DVT)
dimaksudkan untuk mencegah pulmonary embolism.
2.2 Klasifikasi
Ada beberapa kasus DVT yang bisa terjadi tanpa gejala. Jika Anda
memiliki gejala DVT tercantum di bawah ini dan mereka telah
berjalan
atau
berdiri.
2.5
Patofisiologi
maka
proses
ini
2.6 WOC
2.7 Komplikasi
kondisi
tertentu.
operasi, jatuh, atau kehamilan). Untuk sebab itu, pengujian Ddimer harus digunakan secara selektif.
EKG adalah Elektrokardiogram (ECG atau EKG) adalah tes noninvasif yangdigunakan untuk mencerminkan kondisi jantung yang
mendasarinya dengan mengukur aktivitas listrik
jantung. Dengan posisi lead (listrik sensing perangkat) pada
tubuh di lokasi standar, informasi tentang
kondisi jantungyang dapat dipelajari dengan mencari
pola karakteristik pada EKG
2.9 Penatalaksanaan
pemberian
streptokinase,
mokinase
atau
activator
insidens
heparin.
perdarahan
PTT,
waktu
sekitar
tiga
protrombin,
kali
lipat
hemoglobin,
pada
ekstremitas.
trombosis)
merupakan
Trombektomi
penanganan
pilihan
(pengangkatan
bila
diperlukan
Keperawatan.
Tirah
baring,
peninggian
nyeri
adalah
tambahan
terapi
DVT.
Biasanya
Pencegahan
Jika Anda memiliki trombosis vena dalam sebelumnya, gumpalan
di kemudian hari mungkin dicegah dengan:
Minum obat yang diresepkan dokter untuk mencegah atau
mengobati gumpalan darah
Konsul ulang dengan dokter Anda untuk merubah obatan dan tes
darah.
Jika bepergian lewat udara, bus atau kereta, jalan naik dan turun
setiap beberapa jam.
Jika duduk, latih otot betis Anda dengan menarik jempol kaki Anda
kearah lutut beberapa kali setiap jam.
Pertimbangkan untuk mengenakan stocking kompresi.
Tetap minum air (hindari kafein dan alkohol) dan gunakan pakaian
longgar.
Sesudah operasi atau sakit, cobalah untuk turun tempat tidur dan
bergerak segera setelah disarankan oleh dokter Anda. Minum obat
untuk mencegah gumpalan darah seperti disarankan dokter
sesudah operasi.
BAB III
PEMBAHASAN
PENGKAJIAN
Aktifitas / Istirahat
Tanda : Turgor kulit buruk, membran mukosa kering (dehidrasi, pencetus untuk
hiperkoagulasi)
Kegemukan (pencetus untuk statis dan tahanan vena pelvis)
Oedema pada kaki yang sakit (tergantung lokasi)
Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Berdenut, nyeri tekan, makin nyeri bila berdiri atau bergerak
Tanda: Melindungi ekstremitas kaki yang sakiy
Keamanan
Gejala : Riwayat cedera langsung / tidak langsung pada ekstremitas atau vena (contoh :
fraktur, bedah ortopedik, kelahiran dengan tekanan kepala bayi lama pada vena pelvic, terapi
intra vena)
Adanya keganasan (khususnya pancreas, paru, system GI)
Tanda: Demam, menggigil
Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : Penggunaan kontrasepsi / estrogen oral, adanya terapi antikoagulan (pencetus
hiperkoagulasi)
Kambuh atau kurang teratasinya episode tromboflebitik sebelumnya
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan perfusi jaringan perifer b.d penurunan aliran darah / statis vena (obstruksi vena
sebagian / penuh ), ditandai dengan : oedema jaringan, penurunan nadi perifer, pengisian
kapiler, pucat, eritema
Hasil yang diharapkan :
Menunjukkan perbaikan perfusi yang dibuktikan oleh adanya nadi perifer / sama,
warna kulit dan suhu normal, tidak ada odema.
Peningkatan perilaku / tindakan yang meningkatkan perfusi jaringa
Menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktifitas
Intervensi Keperawatan :
Selesaikan masalah factor pencetus yang mungkin ada, contoh : tindakan yang
memerlukan berdiri /duduk lama, kegemukan, kontrasepsi oral, imobilisasi, dll
Identifikasi pencegahan keamanan, contoh : penggunaan sikat gigi, pencukur jenggot,
dll
Kaji ulang kemungkinan interaksi obat dan tekankan perlunya membaca label
kandungan obat yang mungkin obat tersebut dijual bebas
Identifikasi efek obat antikoagulan
Tekankan pentingnya pemeriksaan lab.
Dorong menggunakan kartu / gelang identifikasi
Anjurkan perawatan kulit ekstremitas bawah
Laporkan adanya lesi
DAFTAR PUSTAKA
http://br1xt0n.blogspot.com/2013/05/memahami-trombosis-vena-dalam.html
a. Definisi
Obstruksi pada vena oleh bekuan darah tanpa didahului oleh reaksi
inflamasi pada dinding vena akibat adanya gangguan actor koagulan
b. Lokasi terjadinya
DVT proksimal: proximal dari vena sentral
DVT distal: iliaka, femoral, popliteal
c. Kondisi yang berhubungandengan DVT / etiologi:
Operasi, x: umum, ortopedi
Neoplasma
Trauma/fraktur
Imobilisasi, x: pasien CHF & lumpuh
Kontrasepsi oral
Estrogen, x: kontrasepsi & HRT
Hamil
Hiperkoagulatif faktor
Venulitis
Sepsis
Obesitas
Pernah DVT
Fisik:
Edema tungkai unilateral: iliaka, femoral, popliteal. Banyak di
lower extrimity
Eritema
Warmth/hangat
cord/ tonjolan
peningkatan turgor jaringan
Distensi vena superfisial
Vena kolateral
Invasif
Venografi/ phlebografi
Untuk: mengetahui defek atau tidak adaknya blood filling di vena
tersebut
Pada DVT: betis, paha, ileofemoral
Kerugian: pasang kateter syok, injeksi kontaras/ yodium alergi
f. Dd
Ruptur otot
Kista popliteal yang ruptur
Trauma
Hemoragi
Limfedema
Identifikasi masalah
1. Edema kaki dan nyeri
2. anti-trombin menurun
Prioritas masalah
1. penurunan anti-trombin
Karena pada DVT , penurunan anti-trombin emboli paru
gangguan perfusi O2-darah-jaringan hipoxia iskemik nekrosis
bahkan kematian
2. Edema kaki+nyeri
Karena tergantung etiologinya berbeda-beda dan organ-organ yang
terlibat seperti jantung (CHF), renal (sindroma nefrotik), hati(HCC),
pembuluh darah (emboli+trombosis), & wucheria bancrofti. Beda
etiologi berakibat beda dampak + tatalaksana
Analisis & sintesis
1. anti-trombinmenurun
a. etiologi:
gangguan faktor koagulasi:
kongenital
hemofiliaA
hemophilia B
Tatalaksana
Tujuan terapi:
Stop peningkatan thrombus
Kematian
Post-thrombotic syndrome
Trombositopenia
j. Prognosis
Baik bila diagnosis & terapi cepat & tepat serta menggunakan
profilaksis