Anda di halaman 1dari 3

Introduction

System kemih:
System kemih berperan dalam homeostasis dengan:
-

Mengtur volume
Diatur oleh
Komposisi elektrolit
Serta pH lingkungan internal
ginjal
Mengeliminasi produk-produk metabolism

Ginjal Melakukan Berbagai Fungsi yang Ditujukan Untuk Mempertahankan


Homeostasis
Manusia dapat bertahan hidup ditanah yang kering karena adanya ginjal
bersama dengan hormonal dan system syaraf berusaha dalam mempertahankan
stabilitas volume dan komposisi elektrolit cairan ekstrasel (CES). Dengan
menyesuaikan jumlah air dan berbagai konsituen plasma yang akan disimpan
dalam tubuh atau dikeluarkan melalui urin, ginjal mampu mempertahankan
keseimbangan air dan elektrolit didalam rentang yang sangat sempit yang cocok
bagi kehidupan, walaupun pemasukan dan pengeluaran konsituen-konsituen
tersebut melalui jalan lain sangat bervariasi.
Jika terjadi kelebihan air atau elektrolit tertentu di CES:
Mis, NaCl(garam), ginjal dapat mengeliminasi kelebihan tersebut dalam urin.

Jika terdapat kekurangan:


Ginjal tidak dapat memberikan tambahan konsituen yang kurang tersebut, tetapi
dapat membatasi kehilangan zat tersebut melalui urin, sehingga dapat menyimpan
sampai lebih banyak, zat tersebut didapat dari makanan.
Ginjal juga berperan penting dalam mengeluarkan zat sisa metabolik yang toksik
dan senyawa-senyawa asing dari tubuh..
Ginjal tidak saja mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan dalam ingesti H 2O,
garam dan elektrolit lain, tetapi organ ini juga melakukan penyesuaian dalam
pengeluaran pengeluaran konsituen kunsituen CES ini melalui urin untuk
mengkompensasi pengeluaran abnormal, misalnya keringat berlebihan, muntah,
diare, atau pendarahan.
Fungsi spesifik yang dilakukan oleh ginjal, yang sebagian besar ditujukan untuk
mempertahankan kestabilan lingkungan cairan internal:

1. Mempertahankan keseimbangan H2O dalam tubuh.


2. Mengatur jumlah dan konsentrasi sebagian besar ion CES, termasuk NA +, Cl-,
K+, HCO3-, CA++, Mg++, SO42-, PO42-, dan H+.
3. Memelihara volume plasma yang sesuai, sehingga sangat berperan dalam
pengaturan jangka panjang tekanan darah arteri. Fungsi ini dilaksanakan
melalui peran ginjal sebagai pengatur keseimbangan garam dan H 2O.
4. Membantu memelihara keseimbangan asam-basa tubuh dengan
menyesuaikan pengeluaran H+ dan HCO3- melalui urin.
5. Memelihara osmolaritas (konsentrasi zat terlarut) berbagai cairan tubuh,
terutama melalui pengaturan keseimbangan H 2O.
6. Mengekskresikan (eliminasi) produk-produk sisa dan metabolism tubuh,
misalnya urea, asam urat, dan kreatinin. Jika dibiarkan menumpuk zat-zat
sisa tersebut bersifat toksik terutama bagi otak.
7. Mengekskresikan banyak senyawa asing, misalnya obat, zat penambah pada
makanan, pestisida, dan bahan-bahan eksogen non-nutrisi lainnya yang
berhasil masuk kedalam tubuh.
8. Mensekresikan eritoprotein, suatu hormone yang dapat merangsang
pembentukan sel darah merah.
9. Mensekresikan rennin, suatu hormone enzimatik yang memicu reaksi
berantai yang penting dalam proses konservasi garam oleh ginjal.
10.Mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya.
Cara-cara spesifik yang dilakukan ginjal untuk membantu homeostasis:
1. Fungsi regulasi
a. Ginjal mengatur jumlah dan konsentrasi sebagian besar elektrolit CES,
termasuk elektrolit-elektrolit yang penting untuk mengatur eksitabilitas
neuromuskulus.
b. Ginjal berperan mempertahankan pH yang sesuai dengan mengeliminasi
kelebihan H+(asam) dan HCO3-(basa) dalam urin.
c. Ginjal membantu mempertahankan volume plasma yang sesuai, yang
penting untuk pengaturan jangka-panjang tekanan darah arteri, dengan
mengontrol keseimbangan garam dalam tubuh. Volume CES, termasuk
volume plasma yang sesuai, yang penting untuk pengaturan jangkapanjang tekanan darah arteri, dengan mengontrol keseimbangan garam
dalam tubuh. Volume CES, termasuk volume plasma, adalah pencerminan
dari beban garam total dalam CES, karena Na + dan anion penyertanya Clmerupakan penentu lebih dari 90% aktivitas osmotic (menahan air) CES.
d. Ginjal mempertahankan keseimbangan air dalam tubuh, yang penting
untuk mempertahankan osmolaritas (konsentrasi zat terlarut) CES yang
sesuai. Peran ini penting untuk mempertahankanstabilitas volume sel
dengan mencegah sel membengkak atau menciut akibat masuk atau
keluarnya air secara osmosis, berurut-urut.
2. Fungsi ekskresi
a. Ginjal mengekskresi sisa-sisa metabolism dalam tubuh melalui urin. Zat
sisa ini bersifat toksik dalam tubuh jika tertimbun.

b. Ginjal juga mengekskresikan banyak senyawa asing yang masuk ke dalam


tubuh.
3. Fungsi hormonal
a. Ginjalmensekresikan eritoprotein, hormone yang merangsang produksi sel
darah merah oleh sumsum tulang. Fungsi ini berperan dalam homeostasis
dengan membantu mempertahankan kandungan O2 yang optimal didalam
darah. Lebih dari 98% O2 dalam darah terikat ke hemoglobin didalam sel
darah merah.
b. Ginjal juga mensekresikan rennin, hormone yang mengawali jalur renninangiotensin-aldosteron untuk mengontrol reabsorpsi Na + oleh tubulus,
yang penting dalam pemeliharaan jangka-panjang volume plasma dan
tekanan darah arteri.
4. Fungsi metabolism
a. Ginjal membantu mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya. Vitamin D
penting untuk penyerapan Ca++ dari saluran pencernaan. Kalsium,
sebaliknya memiliki banyak fungsi homeostatik.

Anda mungkin juga menyukai