Pengolahan Air Proses
Pengolahan Air Proses
Di susun :
Nama
NRP
: 08.K40023
Grup
: K-1
Dosen
Asisten dosen
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Air proses biasanya merupakan hasil pengolahan dari persediaan air yang
diambil dari sumber air, untuk memenuhi syarat bagi berbagai konsumsi dan
keperluan, baik untuk masyarakat umum maupun industri.
Kebutuhan air untuk masyarakat umum biasanya diurus oleh Pemerintah
Daerah melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), yang menyediakan air untuk
keperluan masyarakat umum, tidak saja untuk air minum, tetapi oleh masyarakat juga
digunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi dan mencuci. Namun dengan
berkembangnya jumlah penduduk dan jumlah perumahan dengan laju yang sangat
pesat,
persediaan air proses dari PDAM tidak dapat mengikuti pertumbuhan laju
BAB II
TEORI PENDEKATAN
Air untuk industri tekstil
Indusri tekstil adalah industri yang paling banyak menggunakan air, terutama pada
proses pencelupan sampai
kebutuhan air proses pada bagian finishing umumnya digunakan air dari sumber
alam yang mengandung zat yang beraneka jenis maupun jumlah ion-ion dan
kotoran yang terkandung didalamnya, tergantung dari sumbernya. Tetapi untuk
dapat digunakan, air memerlukan persyaratan tertentu diantaranya :
a. Kekeruhan dan warna
Kekeruhan disebabkan oleh partikel-partikel tersuspensi dalam air yang berasal
dari bahan anorganik seperti tanah liat, lumpur serta bahan organic seperti jotoran
dan tumbuh-tumbuhan.Warna air disebabkan oleh zat organic yang terlarut dan
berikatan dengan besi serta mangan.
b. Derajat Keasaman /pH
Derajat keasaman /pH merupakan kadar asam atau basa didalam larutan dengan
melihat konsentrasi hydrogen (H+) suasana asam dalan air akan mempengaruhi
beberapa proses dan akan merusak beberapa jenis bahan tekstil terutama bahan
selulosa. Suasana alkali misalnya NaOH akan merusak pipa logam , menyebabkan
kerapuhan yang dikenal dengan istilah kerapuhan kostik.
c. Alkalinitas
Alkalinitas adalah kemampuan air untuk menetralkan asam tanpa penurunan pH
larutan. Alkalinitas dalam air alam sebagian besar disebabkan oleh ion-ion
karbonat (CO3), bikarbonat (HCO3),Hidroksida (OH) dan sebagainya.Alkalinitas
dinyatakan dalam mgrek/Liter atau mg CaCO3/Liter. Jika kadar alkalinitas terlalu
tinggi akan menyebabkan karat-karat pada pipa sehingga pada saat proses
berlangsung, karat-karat tadi akan terbawa air dan menodai bahan tekstil. Jika
kadar alkalinitas terlalu rendah dan tidak seimbang dengan kesadahan dapat
menyebabkan kerak CaCO3 pada dinding ketel uap sehingga tekanan menjadi
lebih tinggi. Alkalinitas diperiksa dengan cara titrasi asam basa.asam yang banyak
digunakan adalah asam sulfat (H2SO4) dan HCl. Asam ini akan mengikat zat
penyebab alkalinitas sampai titik akhir titrasi tercapai.Titik akhir titrasi dapat
ditentukan oleh :
12
-
OH + H H2O
CO32-+H+ HCO3-
4,3
HCO3- +H+ H2O + CO2
Gambar 1
Grafik hubungan pH dengan volume pada titrasi alkalinitas
Reaksi yang terjadi adalah
OH- + H+
2-
H2O
CO + H
HCO3 + H
HCO3
+
H2O + CO2
Pada titik akhir titrasi pertama yaitu pH8,3 dikenal dengan nilai P (dari
Phenolpthalin) untuk mencapai titik akhir ke-2 yaitu pada pH 4,3 dikenal dengan
nilai M (dari metal).jadi pada saat tercapai nilai P pada pH 8,3
OH- + H+
H2O
OH-
CO32-
HCO3-
P=0
2P<M
2P=M
0
0
2P
2P
M-2P
0
2P>M
2P-M
2(M-P)
P=M
Catatan : Alkalinitas hanya terdiri dari CO 32-, HCO3-, OH-, P = alkalinitas PP, M =
alkalinitas MO
d. Besi dan Mangan
Garam besi mempunyai pengaruh yang berbeda-beda dalam proses tekstil.Pada
proses pemasakan dan pengelantangan , garam besi dapat menimbulkan nodanoda kuning coklat pada bahan dan memperbesar kerusakan selulosa karena
logam berat akan berfungsi sebagai katalis dalam penguraian zat pengelantang.
Senyawa besi juga dapat bereaksi dengan zat warna reaktif membentuk ikatan
kompleks sehingga mempengaruhi warna yang dihasilkan.
e. Silikat
Adanya silikat dalam air proses tidak dihendaki , karena endapan silikat murni sulit
dihilangkan sehingga dapat menyumbat pipa-pipa dan melapisi dinding ketel uap
bertekanan tinggi.
f. Klorida
Kadar klorida yang terlalu tinggi akan menyebabkan kerusakan pada peralatan
yang terbuat dari besi.
g. Kesadahan
Kesadahan disebabkan oleh garam-garam kalsium dan magnesium yang
menyebabkan sabun-sabun lengket, sehingga dapat menimbulkan :
Kesadahan total atau kesadahan jumlah , yaitu jumlah dari kesadahan tetap
dan kesadahan sementara yang ada dalam air.
Untuk syarat air proses pada industri tekstil ditetapkan batas maksimal kesadahan
total sebesar 3 DH.Satuan yang digunakan ialah derajat Jerman, dimana 1 DH
setara dengan 10 mg/l CaO.
Standar air untuk proses tekstil
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Jumlah (mg/L)
5.0
Tidak berwarna
0.1
0.1
0.01
0.5
30.0 = 30dH
75
150
110.0
100.0
100.0
10.0
5.0
200.0
mengendapkan
sabun,
akibatnya
penggunaan
sabun
akan
lebih
banyak.Selain itu akan merusak beberapa jenis zat warna pada proses
pencelupan, kelebihan ion Ca2+ serta ion CO32- juga mengakibatkan kerak pada
dinding ketel uap yang disebabkan oleh endapan kalsium karbonat.
Beberapa proses untuk pelunkan air sadah adalah :
Cara Pengendapan :Cara ini merupakan cara yang paling murah yang dapat
mengendapkan kesadahan total.Pada cara ini garam-garam kalsium dan
magnesium penyebab kesadahan diendapkan sebagai karbonat karbonat.
Sebagai zat pengendap dipakai campuran Na2CO3 dan Ca(OH)2 atau
campuran NaOH dan Ca(OH)2
Cara penukar ion : Cara ini sangat mahal tetapi efesiensi cukup tinggi, cocok
dipakai untuk penyediaan air kotor .Pada saat ini kalsium dan magsnesium
yang terkandung dalam air ketel pada cara ini kalsium dan magnesium yang
terkandung didalam air didesak oleh ikatan oleh senyawa penukar ion.
BAB III
PEMECAHAN MASALAH
Larutan contoh
uji
Natrium
KIO4 padat
hidroksida 10%
NaHCO3
HCl 4 N
Magneson
HCl 1 : 1
Ammonium
K3FeCN6
Asam oksalat
molibdat
KCNS
Benzidin
K4FeCN6
Hdroksil amin
Natrium asetat
BaCl2
HCl pekat
CH3COOH 10%
Aluminon
Phenantrolin
Ammonium
Asam sulfat 4 N
Indicator PP
oksalat
Asam sulfat10%
Indicator MO
Quinalizarin
KMnO4 0,01 N
HCl 0,1 N
AgNO3
10%
Cara Kerja
-
KFe(Fe(CN)6) + 2K+
Fe3+ + K4Fe(CN)6
KFe(Fe(CN)6) + 2K+
+ BaCl2
BaSO4 + 2 Cl-
Penetapan kesadahan Ca
50 ml contoh uji dipipet kedalam Erlenmeyer
Ditambahkan 1 ml NaOH 4N
Ditambahkan 2 ml KCN 5%
BAB 4
Data Percobaan dan Perhitungan
Kualitatif :
a. Silikat : ( + )
b. Klorida : ( + )
c. Fe2+ : ( - )
d. Fe3+ : ( + )
g. Mg2+ : ( + )
e. SO42- : ( + )
h. Al3+ : ( + )
f.
Ca2+ : ( - )
i.
j.
Zat organic : ( - )
Mn2+ : ( + )
Kuantitatif :
a.
Cl-
Ml titrasi I : 41 -38 = 3 ml
Ml titrasi II : 35,9 32,8 = 3,1 ml
Ml rata-rata:
= 3,05 ml
: 0,3146
Berat akhir 1
: 0,3175
Berat awal 2
: 0,3185
Berat Akhir 2
: 0,3207
Konsentrasi (x)
50
100
150
200
%T
88,5
75
69,5
64,5
A(y)
0,0530
0,1249
0,1580
0,1904
xy
2,65
12,49
23,7
38,08
X2
2500
10000
22500
40000
250
Jumlah 250
a
a
61,5
0,2111
0,7374
n xy x y
n x 2 x
5129,695 750 0,7374
2
5137,500 750
95,425
a
0,0007634
125000
y x 2 x xy
b
2
n x 2 x
b
0,7374137.500 750129,695
2
5137500 750
161.392,5 97.271,25
0,03297
125000
Y = ax + b
Y = 0,0007634x 0,03297 y
Penentuan konsentrasi untuk sulfat
Contoh uji : % T = 85
Y= A= 2 log %T = 2 log 85
= 0,0705
Y = ax + b
0,0705 = 0,0007634x + 0,03297 y
0,0705 - 0,03297 y = 0,0007634x
X = 0, 03753
0, 000763
= 49, 1674 mg/l
52,775
129,695
62500
137500
Konsentrasi (x)
0,002
0,004
0,006
0,008
0,1
Jumlah 0,375
mg/l
%T
96
73,5
61,5
70,5
60,5
A(y)
0,0177
0,1337
0,2112
0,1518
0,2182
0,03
0,7326
n xy x y
n x 2 x
5.0,0052338 0,03.0,7326
20,955
5.0,00022 0,03 2
y x 2 x xy
2
n x 2 x
Y = ax + b
Y = 20,955 x - 0,02079y
Penentuan konsentrasi untukBesi
Contoh uji : % T = 74,75
xy
0,0000354
0,0005348
0,0012672
0,0012144
0,0052338
0,0052338
0,02079
X2
0,000004
0.000016
0,000036
0.000064
0,0001
0,00022
Konsentrasi (x)
3
6
9
12
15
Jumlah
%T
12
24
26
31
36
A(y)
0,92
0,62
0,586
0,51
0,44
3,075
n xy x y
n x 2 x
5.24,465 45.3,075
0,03567
5.495 45 2
y x 2 x xy
2
n x 2 x
xy
2,76
3,72
5,265
6,12
6,60
24,465
X2
9
36
81
144
225
495
0,936
Y = ax + b
Y = - 0,03567x + 0,936y
Penentuan konsentrasi untukBesi
Contoh uji : % T = 12
Y= A= 2 log %T = 2 log 12
= 0,9208
Y = ax + b
0,9208= - 0,03567x + 0,936y
0,9208- 0,936 = 0,03567
X = -0, 0152
-0,03567
= 0,426 mg/l
Absorbansi
y = -0,107x + 0,9362
12
15
Linear
(Absorbansi)
Ml titrasi = 0 ml
Alkalinitas PP = 0 x 0,02 x 1000/25 x 61/1 = 0mgrek/l
Alkalinitas MO
Ml titrasi = 0,75 ml
Alkalinitas MO = 0,75 x 0,02 x 1000/25 x 40/1 = 36,6 mgrek/l
-
Sadah tetap
L
2,8
(4,48)
106
0,00111375
84,859mg/L
2,8
2
Kebutuhan Ca(OH)2
Ca(OH)2
( kesadahans
ementara
Mgtetap
) BECa(OH )2
2,8
2,912
(1,12
2,8
2.8
74
2
= 53,321mg/l
( kesadahan
Catetap kesadahan
sementara
) BENa2CO3
2,8
= 50,88 mg/l
Kebutuhan NaOH
NaOH =
( kesadahans
ementara
Mgtetap
) BENaOH
2,8
= 57,644 mg/l
(I)
= 1,3 ml
ml titrasi
(II)
= 1,3 ml
Rata-rata titrasi
= 1,3 ml
Kesadahan total
N EDTA Fp
= ml titrasi
=1,3 0,01
1000/100 ( 5,6)
= 0,728dH
% Penurunan
5,6 0,728
100%
5,6
= 87 %
Wofafit
ml titrasi
(I)
= 0,2 ml
ml titrasi
(II)
= 0,2 ml
Rata-rata titrasi
=0,2ml
Kesadahan total
N EDTA Fp
= ml titrasi
=0,2
0,01
1000/100 ( 5,6)
= 0,112 dH
% Penurunan
5,6 0,112
100%
5,6
= 98 %
6. Pelunakan Soda Kapur
ml titrasi (I)
= 1,3 ml
ml titrasi (II)
= 1,3 ml
= ml titrasi
N EDTA mgrek/l
= 1,3 x 0,01
1000/25
Fp
(5,6)
= 2,912 dH
% penurunan
5,6 2,912
100%
5,6
= 48 %
7. Pelunakan soda soda
ml titrasi
(I)
= 0,2 ml
ml titrasi
(II)
= 0,2 ml
Rata-rata titrasi
=0,2ml
Kesadahan total
N EDTA Fp
= ml titrasi
=0,2
0,01
1000/100 ( 5,6)
= 0,112 dH
% Penurunan
5,6 0,112
100%
5,6
= 98 %
BAB 5
Diskusi
Pada percobaan yang telah dilakukan, didapat bahwa pada percobaan analisa
kualitatif air, air contoh uji mengandung beberapa zat seperti magnesium, Fe 3+ ,
mangan, sulfat, aluminium, silikat, khlorida, namun pada contoh uji ini tak
mengandung Ca2+,Fe2+ , serta zat organic. kadar klorida nya sebesar 108,275 mg/l
sedangkan nilai padatan tersuspensinya sekitar sebesar 44 mg/l dengan pH yang
dimiliki air contoh uji itu adalah 6, warna air contoh uji bening kekeruhan. Kemudian
pada percobaan analisa kandungan silikat, sulfat dan besi didapat bahwa
konsentrasi silikat , sulfat dan besi pada air contoh uji sebesar 0,426 mg/l; 49,1874
mg/l; dan 0,00503 mg/l. pada percobaan alakinitas , alkalinitas PP sebesar 0
mgrek/l dan alkalinitas MO sebesar 36,6 mgrek/l Dari hasil itu dapat dikatakan
bahwa air contoh uji jika dilihat dari segi kekeruhan maka tidak akan memenuhi
persyaratan tetapi jika dilihat dari banyaknya kandungan silikat, sulfat dan besi
maka air contoh uji masih memenuhi persyaratan. Dan dari banyaknya klorida yang
didapat sangat besar sehingga kemungkinan terbentuk sadah tetap akan semakin
besar walaupun masih dapat memenuhi persyaratan. Kemudian pada percobaan
analisa kesadahan didapat kesadahan total air contoh uji sebesar 5,6 odH sehingga
tidak memenuhi persyaratan untuk air proses (syarat telah disebutkan di dalam
teori dasar ). Adanya semua zat yang diuji dalam analisa kualitatif dan kuantitatif air
akan memungkinnya terjadinya gangguan pada proses tekstil sehingga diperlukan
proses untuk mengurangi kandungan logam-logam pada air contoh uji.
Kemudian dari percobaan didapat bahwa sadah total yang didapat dari air contoh
uji adalah sebesar 5,6 odH sedangkan sadah sementaranya sebesar 1,12 odH dan
sadah tetapnya sebesar 4,48odH. Hal ini sesuai dengan data pada analisa
kuantitafi dan analisa MO dimana pada analisa kuantitatif ion klorida yang didapat
sebesar 36,6 mg/l. akibat banyaknya ion klorida dan ion
HCO 3-
maka
dapat
disebabkan
karena
pada
analisa
kesadahan
cara
muncul dalam waktu titrasi lebih dari 5 menit ,oleh karena itu sample harus
diencerkan.
Akibat dari kesadahan total yang tinggi maka dan zat-zat yang terkandung dalam
air contoh uji, diperlukan pelunakan iar sadah dengan menggunakan 4 cara yaitu
cara pemanasan, soda kapur, soda-soda dan penukaran oin. Maksud dari
pelunakan disini adalah penghapusan ion-ion penyebab kesadahan dalam
air.Kesadahan air terutama disebabkan oleh ion Mg 2+ dan Ca2+. Air sadah akan
mengendapkan sabun, akibatnya penggunaan sabun akan lebih banyak.Selain itu
akan merusak beberapa jenis zat warna pada proses pencelupan, kelebihan ion
Ca2+ serta ion CO32- juga mengakibatkan kerak pada dinding ketel uap yang
disebabkan oleh endapan kalsium karbonat.
Dari hasil percobaan didapat bahwa cara pelunakan dengan penurakar ion
menghasilkan persen penuruhan sadah yang paling besar yaitu sebesar 98 %. Hal
inidapat dikarenakan ion dari penukar ion dapat menukar semua jenis ion logamlogam sehingga kemungkinan ion terikat akan menjadi lebih banyak dan akibatnya
kesadahan akan banyak berkurang. Sedangkan pada pelunakan air sadah dengan
cara soda kapur zat yang digunakan tidak semuanya dapat berikatan dengan ionion logam yang ada pada air contoh uji sehingga kemungkinan ion-ion logam yang
tidak dapat diikat masih banyak. Akibatnya penurunan kesadahannya lebih kecil.
Dan pada cara pemanasan didapat nilai yang terkecil. Hal ini disebabkan pada
cara pemanasan, pengendapan yang dilakukan hanya untuk sadah sementara
yang nilainya lebih kecil disbanding sadah tetap. Sehingga secara otomatis persen
penurunan kesadahannya relative paling kecil.
I.
Kesimpulan
Ca2+ : ( - )
Mg2+ : ( + )
Al3+ : ( + )
Mn2+ : ( + )
Zat organic : ( - )
II.
Daftar pustaka