Bentuk Sediaan Obat Cair
Bentuk Sediaan Obat Cair
cair
Bahan obat :
cair, padat , Gas
Solutiones (larutan)
suspensi
emulsa
Eliksir
Sirupus (sirup)
Aerosolum (inhalasi)
inhalasi
Bioavailabilitas inhalasi
injeksi
Syarat injeksi
Steril
Isotonis atau hypertonis
Bebas pyrogen
Tidak boleh diberi zat warna
Yang berupa larutan harus jernih
Yang berupa suspensi harus halus
Aquadest
Minyak
Propilen glikol
Glyserin
Alkohol
Infusa
Gargarisma
Enema
Sediaan cair
Penggunaannya dimasukkan ke
dalam rektum dan kolon lewat anus
Terapi lokal dan sistemik
Umumnya diberikan volume 500 ml
1000 ml, kadang 100 ml 200 ml
atau lebih kecil tergantung umur
atau keadaan penderita
Guttae Ophthalmicae
tetes mata
Mudah digunakan
Efek lokal mis pada peradangan pada
conjunctiva
Steril
Larutan
Harus jernih bebas dari
partikel padat
Suspensi
bahan yang tidak
larut harus sangat halus
Contoh sediaan
a.
b.
Antibiotika
Sulfonamida
Anestetika lokal
Peroksida
fungisida
Tujuan
Anti alergi
Anti inflamasi
Vasokonstriksi
Macam obat
antibiotika
Sulfonamida
Vasokonstriksi
Germisida
Lokal anestesi
Tujuan
Anti alergi
Anti inflamasi
Vasokonstriksi
Macam obat
antibiotika
Sulfonamida
Vasokonstriksi
Germisida
Lokal anestesi
Douche
Eye douche
Nasal douche
Vaginal douche
DASAR PEMILIHAN
BENTUK SEDIAAN OBAT
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
obat
Bioavailabilitas
penyakit
penderita
Faktor Obat
Faktor Bioavailabilitas
Ketersediaan hayati
Solutio
>suspensi>pulveres>kapsul>tablet
Faktor penyakit
Tujuan terapi dengan obat
Penyakit
berat/akut
Penyakit ringan
terapi obat
Penyakit
gangguan
pencernaan
BSO supositoria
injeksi
Faktor penderita
Umur penderita
Bayi : Drops
Anak : cairan, serbuk
Usia lanjut : Cairan
Keadaan penderita
Tidak sadar
Muntah
Post operatif
Supositoria
injeksi
Ketersediaan produk
obat jadi
Kekuatan obat sediaan yang tersedia lebih
dari 1 jenis
Volume kemasan sediaan cair lebih dari
satu
Berat tiap kemasan tube sediaan setengah
padat
Bentuk sediaan obat jadi
Penulisan signatura