WIDYA SOSIOPOLITIKA
DEGRADASI LINGKUNGAN DAN MARGINALISASI MASYARAKAT DI
NEGARA BERKEMBANG : SUATU TINJAUAN POLITIK EKOLOGI
ABSTRACT
The aim of this paper is to understand the political aspect of environmental
degradation in developing countries. The data was collected trough library and
internet research. The author found that imbalances in power relations have
made marginal peoples more vulnerable to the impact of environmental
degradation.
Governents
tend
to
play
their
role
in
promoting
capital
1. Pendahuluan
Melihat persoalan
lingkungan
sebagai
masalahcyang
semata-mata
dari sudut politik ekologi, relasi kekuasaan yang timpang adalah faktor
kunci
dalam
memahami
persoalan
degradasi
lingkungan.
Kekuasaan
itu
kelemahan
posisi
aktor
lokal,
membuat
mereka
hanya
mampu
ketidakadilan
ekologi
yaitu,
pemanfaatan
lingkungan
yang
di
negara-negara
berkembang.
Bibit
padi
jenis
ungggulan
yang
dikembangkan semenjak tahun 9960an digunakan hingga saat ini. Varietas baru
yang adalah IR-20, IR-26, dan IR-36 mengalami hal serupa.
Bibit baru telah menciptakan relasi kekuasaan yang timpang dan pola
ketergantungan petani terhadap perusahaan penjual bibit, pupuk kimia dan
pestisida. Disamping membeli bibit, petani juga harus membeli paket input dari
bibit unggul tersebut yaitu pestisida dan pupuk kimia. Pada level negara, revolusi
hijau menimbulakan negara berkebang akan selalu bergantung pada negara
maju. Pengenalan dan penerapan revolusi hijau di negara berkembang tidak
terlepas dari motivasi politik ekonomi. Pertama revolusi hijau adalah strategi dari
negara maju untuk membendung revolusi merah yaitu gerakan para komunis.
Sangat logis jika negara kapitalis menaruh perhatian terhadap penemuan
dalam
Namun
menanggapi
ketika
terjadi
degradasi
lingkungan
yang
merugikan
degradasi
lingkungan
karena
kehadiran
lebih
banyak
menimpa
sbb :
d. Kesimpulan
terbagi
menjadi
karakteristik,
kelemahan,
kekuatan
dari
di
Asia
Timur:
eksperimen
multilateralisme,
kerjasama
keamanan
formaldalam
sbb :
d. Kesimpulan
RE-VIEW JURNAL
WIDYA SOSIOPOLITIKA DAN JURNAL
DIPLOMASI
I GEDE
NGURAH
ARIS PRASETYA
PROGRAM STUDI ILMU POLITIK
UNUVERSITAS UDAYANA
2012