Outline Kuliah
Pengertian tabel volume
Jenis-jenis tabel volume
Prosedur penyusunan tabel volume:
Pengumpulan data
Penyusunan model
Pengujian (validasi) model
Jenis tabel
2) Tabel volume standar (standard volume table):
Volume diduga dari diameter dan tinggi (total, bebas
cabang, atau batas tertentu) pohon V = f(D, H)
Contoh (Bustomi et.al., 1995):
Jenis tabel
3) Tabel volume kelas bentuk (form class volume table):
Volume diduga dari diameter, tinggi, dan angka bentuk
pohon V = f(D, H, F)
Jenis tabel ini jarang digunakan karena (Clutter et.al., 1983):
Pengukuran diameter bagian atas sulit dilakukan (perlu
waktu lama dan mahal)
Variasi angka bentuk pohon berdampak kecil terhadap
volume dibanding variasi diameter dan tinggi
Pada beberapa jenis pohon, angka bentuk relatif tetap
Umumnya angka bentuk berkorelasi dengan dimensi
pohon, sehingga dbh dan tinggi cukup dapat menjelaskan
keragaman volume pohon.
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
Prosedur penyusunan:
1) Pengumpulan data
2) Penyusunan model
penduga volume
3) Pengujian keabsahan
(validasi) model
1. Pengumpulan data
Data (V, D, H, F) diperoleh dari pohon contoh/model
Pohon contoh dipilih secara purposive:
Tumbuh sehat dan normal
Mewakili kondisi tegakan: ketersebaran kelas diameter
dan tinggi
Jumlah pohon contoh (n) cukup besar
Contoh (Wahjono & Soemarna, 1987):
Pengumpulan data
Pengukuran pada pohon contoh: Contoh:
Diameter (D): dbh
Tinggi (H): total, bebas
cabang, kayu tebal, atau tinggi
tertentu sesuai tujuan
Volume (V): volume pohon
sebenarnya
diukur secara per-seksi
(sectionwise measurement)
umumnya menggunakan
rumus Smalian
2. Penyusunan model
Tabel volume apa yang akan dibuat?
Tabel volume lokal: V = f(D)
Tabel volume standard: V = f(D, H) atau V = f(D, H, F)
Beberapa fungsi volume (Husch et.al., 2003):
10
2. Penyusunan model
Persamaan penduga volume diperoleh melalui teknik analisis
regresi:
regresi linier: sederhana, berganda
regresi non-linier
11
2. Penyusunan model
Sekilas tentang regresi:
Prinsip: menduga nilai
peubah tak bebas (Y)
berdasarkan nilai peubah
bebas (X) yang diketahui
Regresi linier sederhana:
Y=b0+b1X
Tabel volume lokal
Regresi linier berganda:
Y=b0+b1X1+b2X2+.bkXn
Tabel volume standar
Bagaimana menentukan
parameter model (b0,b1)?
perhitungan manual
software statistik
(Minitab, SPSS, dll)
12
2. Penyusunan model
Regresi linier sederhana (RLS):
13
2. Penyusunan model
Model mana yang terbaik?
Analisis beberapa model
Kriteria seleksi model, antara lain:
Model bersifat nyata: F-hit*, F-hit** (dari ANOVA)
Koefisien determinasi (R2 dan R2-adj) tinggi
Kesalahan baku (standard error) sisaan rendah
Nilai PRESS (predicted residual sum of squares) rendah
Analisis sisaan model:
Sisaan menyebar normal
Pola acak sisaan: sisaan vs nilai dugaan, sisaan vs
nilai peubah bebas
14
2. Penyusunan model
Contoh penyusunan model untuk tabel volume lokal
15
2. Penyusunan model
Tepatkah model yang dibuat?
analisis ragam
analisis sisaan
Analisis ragam
(ANOVA):
F-hit, p-value?
Kriteria statistik:
s?
R2?
R2-adj?
PRESS?
16
2. Penyusunan model
Analisis sisaan:
17
2. Penyusunan model
Visualisasi tabel volume lokal:
18
3. Pengujian model
Pengujian (validasi) model diperlukan untuk:
mengetahui keakuratan model apabila
diterapkan pada populasi
Prinsip:
Membandingkan nilai dugaan volume
dari model dengan nilai volume pohon
dalam tegakan
Gunakan data yang berbeda:
Bagi data contoh menjadi dua
set: pemodelan dan validasi
Alat uji, misalnya:
Uji chi-square goodness-of-fit
(lihat modul praktikum)
19
Pustaka
20