dan dapat pula terjadi karena perbedaan aesthetik, religi, politik, dan seksual; atau kombinasi dari
faktor-faktor tersebut. Anggota dari suatu subkultur biasanya menunjukan keanggotaan mereka dengan
gaya hidup atau simbol-simbol tertentu. Jika suatu subkultur memiliki sifat yang bertentangan dengan
kebudayaan induk, subkultur tersebut dapat dikelompokan sebagai kebudayaan tandingan.
Contoh Kasus
Korean Wave Sebaga Budaya Populer
Demam korea atau korean wave merupakan hal yang tidak asing saat ini. Hal itu diakibatkan karena
penyebaran dan pengaruh budaya Korea di Indonesia, terutama melalui produk-produk budaya populer.
Film, drama, musik, dan pernak-pernik merupakan contoh dari produk budaya populer. Elemen-elemen
budaya populer Korea ini menyebarkan pengaruhnya di negara-negara Asia salah satunya Indonesia. Di
Indonesia, penyebaran budaya popular dari negeri gingseng ini dilihat sekitar tahun 2002 dengan
tayangnya salah satu ikon budaya popular berbandrol drama seri berjudul "Autumn in My Heart atau"
atau "Atumn Tale" yang lebih popular dengan judul "Endless Love" , ditayangkan stasiun TV Indosiar.
Keberhasilan drama seri Korea tersebut yang dikenal dengan Korean drama (K-drama) diikuti oleh
Koean drama lainnya. Tercatat terdapat sekitar 50 judul K-drama tayang di tv swasta Indonesia.
Demam korea ini pun terjadi pada hampir seluruh lapisan masyarakat, tetapi mayoritas populer di
kalangan remaja. Dari sini, terlihat bahwa budaya korea, baik dari segi film, musik, dan budaya lainnya
merupakan budaya populer yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia secara utuh,
tanpa memerhatikan kualitas budaya itu sendiri.