Laporan Kasus CA Mammae
Laporan Kasus CA Mammae
KONSULEN
dr. H. Yarie Herdarman Hudly , Sp.B
Disusun Oleh :
Aga Haris, S.Ked
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. Uum
Usia
: 62 th
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Tasikmalaya
Status
: Menikah
Pekerjaan
: IRT
Suku
: Sunda
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Dikirim oleh
: Datang sendiri
: 6 Maret 2013
ANAMNESIS
Keluhan utama : Benjolan disertai luka di payudara kiri
1 bulan ini pasien terkadang batuk-batuk kering dan sesak yang hilang
timbul.
Pasien haid pertama pada usia 16 tahun, siklus 30 hari, teratur.
Penderita menikah pada usia 19 tahun, lalu melahirkan anak pertama pada
usia 20 tahun. Penderita menyusui anaknya selama 2 tahun. Saat ini pasien
mempunyai 3 orang anak. Riwayat pemakaian pil KB selama 3 tahun diakui
penderita. Riwayat keluhan yang sama sebelumnya disangkal.
Riwayat penyakit dahulu
Tidak ada riwayat darah tinggi, kencing manis, penyakit jantung maupun
pengobatan TB.
Riwayat habituasi
Riwayat operasi
Pasien belum pernah operasi pada daerah dada maupun organ reproduksi
Riwayat pengobatan
Riwayat alergi
III.
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran
: compos mentis
Vital sign
:
TD
Rr
: 24 x/menit
Hr
: 82 x/menit
: 37,0 0c
Status Generalis
a. Pemeriksaan kepala
Rambut
Mata
Hidung
Bibir
Gigi
b. Pemeriksaan leher:
Tidak ada pembesaran KGB, thyroid dan tidak ada peningkatan JVP
c. Pemeriksaan thoraks
a. Paru-paru :
Depan:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Palpasi
Perkusi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
d. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi
: datar
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
e. Pemeriksaan ekstrimitas
Kekuatan otot
Sensibilitas
Refleks fisiologis
Refleks patologis
Edema
: 5555
5555
: dextra dan sinistra tidak ada kelainan
: (+/+)
: (-/-)
: (-/-)
STATUS LOKALIS :
Pemeriksaan mammae sinistra :
IV. RESUME
V.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab darah : (6 maret 2013)
Hb 7,4 gr/dL
Ht 25 %
Leukosit 4.800/mm3
Trombosit 358.000/mm3
VII. PENATALAKSANAAN
Konservatif
Umum
o Diet biasa
o Edukasi penderita mengenai penyakitnya dan hal-hal yang dapat
dilakukan penderita untuk mendeteksi dini kelainan pada
payudara
Khusus
5-fluorouracyl
Tamoksifen 2 x 20mg
Tranfusi PRC 1 labu (cek Hb 6 jam post tranfusi)
Hb >10 gr/dL rencana operasi
Operatif
Biopsy incisi mammae sinistra
Usulan Simple mastektomi, kemoterapi, radioterapi.
: Biopsy incisi
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad malam
Quo ad funtional : ad malam
PEMBAHASAN
Anatomi Payudara
Payudara pada wanita menonjol mulai dari iga ke II/III sampai ke VI/VII
dan dari dekat pinggir sternum sampai garis axilla anterior. Tetapi jaringan
payudara sebenarnya bisa lebih luas lagi sampai ke klavikula sebagai suatu
lapisan jaringan tipis dan ke medial sampai ke garis median, ke lateral sampai
pinggir otot latissimus dorsi. Ada suatu bagian dari payudara yang disebut buntut
dari payudara atau axillary projection of the breast.
Struktur Dasar
Terdiri atas kelenjar, jaringan ikat fibrosa dan jaringan lemak Jaringan
kelenjar, yang dinamakan kelenjar dan saluran tubuloalveolar, membentuk 15
sampai 20 lobus yang mengelilingi nipple, masing-masing bermuara ke duktus
lactiferous. Di tiap lobus terdapat lobulus-lobulus. Jaringan ikat fibrosa
memberikan struktur penahan dalam bentuk tali fibrosa atau ligament
suspensorium yang dihubungkan baik ke kulit maupun ke fascia. Jaringan lemak
terutama pada permukaan dan area tepi.
Setiap kelenjar mammae terdiri atas sekitar 15 sampai 20 lobus. Terdapat
ligament Cooper yang meluas dari fascia pectoralis profunda ke fascia kulit
superficial yang memberikan tahanan. Payudara dibagi menjadi empat kuadran,
yaitu upper inner quadrant (UIQ), lower inner quadrant (LIQ), upper outer
quadrant (UOQ) dan lower outer quadrant (LOQ).
Vaskularisasi
Perdarahan payudara terutama dari cabang arteri perforantes anterior dari
arteri mammaria interna, arteri torakalis lateralis yang bercabang dari arteri
aksilaris, dan beberapa arteri interkostalis.
Drainase limfatik
payudara, apabila ada kerusakan akibat proses pembedahan maka dapat terjadi
defisit fungsional pada saraf yang terkena, sebagai contoh :
Nervus
Otot/area
persarafan
Defisit fungsional
Serratus
anterior
Winging scapula
N. torakodorsalis
Latissimus
dorsi
Pektoralis
mayor dan
minor
Kelemahan
pektoralis
N. interkostobrakhial
Menyebrang
axilla secara
transversal
menuju
bagian
dalam
lengan
Anestesi pada
dalam lengan
dari
otot
bagian
A. Pemeriksaan Klinis
Anamnesis, hal-hal yang perlu dicari adalah informasi mengenai:
a. Keluhan pada payudara atau ketiak beserta perjalanan penyakitnya:
Benjolan
Kecepatan tumbuh
Rasa sakit
Nipple discharge
Krusta di areola
b.
Benjolan di ketiak
Batuk
Sesak
Pemeriksaan Fisik
a. Status generalis, cantumkan perform status
b. Status lokalis :
Massa tumor
Lokasi
Ukuran
Konsistensi
Permukaan
Bentuk dan batas tumur
Jumlah tumor
Perubahan kulit
Kemerahan, dimpling, edema, nodul satelit
Peau dorange, ulserasi
Nipple
Tertarik
Erosi
Krusta
Discharge
Status KGB (jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir satu sama lain atau
jaringan sekitar)
KGB aksila
KGB infraklavikula
KGB supraklavikula
Lokasi organ
B. Pemeriksaan radiodiagnostik/imaging
1. Recommended (diharuskan)
a. USG payudara dan mamografi untuk tumor > 3 cm
b. Foto thorax
c. USG abdomen (hepar)
2. Optional (atas indikasi)
a. Bone scanning/Bone survey (bilaman sitologi atau klinis sangat
mencurigai pada lesi > 5 cm)
b. CT-scan
C. Pemeriksaan sitologi (FNAB = Fine Needle Aspiration Biopsy)
Dilakukan pada lesi yang secara klinis dan radiologis curiga ganas
D. Pemeriksaan histopatologi
Dilakukan potong beku dan atau parafin, bahan pemeriksaan diambil melalui :
Core biopsy
Biopsi eksisional
Biopsi insisional
Spesimen mastektomi disertai dengan pemeriksaan KGB
Pemeriksaan imunohistokimia : ER, PR, P53, dll
E. Laboratorium
Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium rutin dan
pemeriksaan kimia darah yang sesuai dengan perkiraan metastasis.
Penggunaan hormon
Hormon eksogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan
dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat penigkatan
kanker payudara yang bermakna pada penggunaan terapi estrogen replacement.
Suatu analisa mengatakan walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara
pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu
yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker ini sebelum
menopause.
Riwayat tumor jinak payudara
Wanita dengan riwayat tumor jinak payudara, dapat terjadi peningkatan risiko
terjadinya kanker payudara sebanyak empat kali dan risiko ini akan terus
meningkat hingga 30 tahun setelah didiagnosa tumor jinak payudara.
Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan
kanker payudara pada wanita pasca menopause. Penelitian terbaru menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh diet terhadap keganasan ini.
Konsumsi lemak
Konsumsi lemak diperkirakan sebagai faktor risiko terjadinya kanker payudara.
ObesitasRiwayat radiasi dinding dada
Paparan dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan
terjadinya risiko kanker payudara. Dari bebrapa penelitian yang dilakukan
disimpulkan bahwa risiko akibat radiasi berhubungan secara linier dengan dosis
dan umur saat terjadinya pemaparan.
Riwayat keluarga dan faktor genetik
Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat
penderita yang akan dilaksanakan untuk skrining kanker payudara. Terdapat
peningkatan risiko keganasan ini pada wanita yang keluarganya menderita kanker
payudara.
Klasifikasi payudara
Pengklasifikasian kanker payudara secara histoligi menurut WHO/ Japenese
Breast Cancer Society ) dapat dibedakan melalui pendekatan, yaitu :
1. Non invasive carcinoma
a. Non- invasive ductal carcinoma
b. B. Lobular carcinoma in situ
2. Invasive carcinoma
a. Invasive ductal carcinoma
- Papillobulor carcinoma
- Solid tubular carcinoma
- Schirrhous carcinoma
b. Special types
- Mucinous carcinoma
- Medullary carcinoma
Klasifikasi stadium TNM (UICC/AJCC 2002)
T (ukuran tumor primer)
Tx : tumor primer tidak dapat dinilai
To : tidak terdapat tumor primer
Tis : karsinoma in situ
T1 : tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2 cm atau kurang
Tis
N0
M0
Stadium 1
T1
N0
M0
Stadium 2a
T0
N1
M0
T1
N1
M0
T2
N0
M0
T2
N1
M0
T3
N0
M0
T0
N2
M0
T1
N2
M0
T2
N2
M0
T3
N1
M0
Stadium 2b
Stadium 3a
T3
N2
M0
T4
N0
M0
T4
N1
M0
T4
N2
M0
Stadium 3c
Tiap T
N3
M0
Stadium 4
Tiap T
Tiap N
M1
Stadium 3b
Penegakan diagnosis :
Dari keterangan umum didapatkan Sejak 4 bulan sebelum masuk rumah
sakit, pasien mengeluh adanya luka pada payudara kiri. Keluhan disertai dengan
nyeri dan keluar nanah dan darah dari luka tersebut. Keluhan ini diawali dengan
timbulnya benjolan 1 tahun yang lalu. Mula-mula benjolan itu sebesar kelereng,
kemudian lama-lama membesar hingga sebesar telur angsa. Kemudian dari
benjolan tersebut timbul luka yang dialami pasien sekarang. Keluhan juga disertai
benjolan pada ketiak dan dada kiri bagian atas.
Keluhan tidak disertai dengan demam, sakit kepala hebat, rasa penuh di ulu
hati, maupun nyeri pada tulang punggung maupun paha namun sudah 1 bulan ini
pasien terkadang batuk-batuk kering dan sesak yang hilang timbul.
Pasien haid pertama pada usia 16 tahun, siklus 30 hari, teratur. Penderita
menikah pada usia 19 tahun, lalu melahirkan anak pertama pada usia 20 tahun.
Penderita menyusui anaknya selama 2 tahun. Saat ini pasien mempunyai 3 orang
anak. Riwayat pemakaian pil KB selama 3 tahun diakui penderita. Riwayat
keluhan yang sama sebelumnya disangkal.
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat ditarik beberapa kemungkinan
diagnosis yaitu :
A. Carcinoma mammae a/r mammae sinistra (T4cN2M1)
Mastektomi Simpel
Merupakan tindakan operasi yang bertujuan mengangkat seluruh jaringan
payudara, termasuk juga seluruh axillary tail dan fascia m. Pectoralis.
Mastektomi radikal
Jenis operasi ini bertujuan untuk mengangkat seluruh jaringan payudara,
KGB axila, dan juga m. Pectoralis.
2. Radiasi
Tindakan radiasi dapat berupa terapi yang bersifat primer, adjuvant, maupun
paliatif.
3. Kemoterapi
Kenoterapi dalam penatalaksanaan kanker payudara haruslah kombinasi. Adapun
kombinasi yang sering dipakai antara lain:
o
Taxane + Doxorubicin
Capecetabin
4. Hormonal
Terapi hormonal dapat terdiri dari :
Additive: Tamoxifen
Inoperabel:
1. Radiasi kuratif + Terapi hormonal
2. Radiasi + operasi + kemoterapi + terapi hormonal
3. Kemoterapi Neoadjuvant + Operasi + Kemoterapi + Radiasi +
Terapi hormonal
4. Kanker Payudara Lanjut metastase Jauh
Teknik pemeriksaan
Inspeksi
Inspeksi payudara dan nipple dengan posisi pasien duduk sambil tolak pinggang.
Yang dinilai adalah perubahan kulit, simetris,kontur, retraksi. Begitu pula
dilakukan dengan posisi lengan di samping, di atas kepala, menekan panggul dan
membungkuk ke depan. Juga dinilai kulit tiap aksila, apakah ada kemerahan,
pigmentasi, infeksi.
Palpasi
Pemeriksaan membutuhkan waktu sekitar 3 menit untuk setiap payudara. Dengan
menggunakan jari ke-2, 3 dan 4. Diperlukan pemeriksaan sistematis, dengan cara
pemeriksaan secara melingkar atau pun sejajar dan berikan tekanan, mulai dari
tekanan yang ringan hingga dalam. Pemeriksaan harus mencakup seluruh
payudara. Yang dinilai ialah konsistensi jaringan, rasa nyeri, adanya nodul. Bila
terdapat nodul, tentukan lokasi, ukuran, bentuk, konsistensi, batas, nyeri tekan,
mobilitas. Palpasi juga daerah aksila, seperti gambar di bawah ini. Raba apakah
ada pembesaran KGB aksila.
2. Posisi berdiri
15-25
Fibroadenoma
25-50
Kista
> 50
Kehamilan/menyusui
Karakteristik
Fibrocystic changes
Kanker
Noduler, ropelike
Irregular,
stelate,
keras, batas tidak
Kanker (kecuali jika tegas
tidak
dapat
Irregular,
stelate,
dibuktikan)
keras, batas tidak
Lactating adenoma, tegas
kista,
mastitis,
Irregular,
stelate,
kanker
keras, batas tidak
tegas
DAFTAR PUSTAKA
www.emedicine.com/plastic/topic521.htm#section~introduction
www.wisc.edu/wolberg/breast.html
www.wisc.edu/wolberg/breast.html#anatomy
www.cancerbacup.org.uk/Cancertype/Breast/Typesofbreastcancer/Pagetsdisea
se#5830