Anda di halaman 1dari 26

BUDAYA DAN WISATA DI BALI

KARYA TULIS

Disusun untuk Melengkapi Tugas sebagai Syarat Memenuhi


Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US)
SMA Negeri 3 Pemalang
Disusun oleh :
Nama

: Luhur Budi Wajahti

NIS

: 5908

Kelas

: XII IPS 3

Program : Ilmu Pengetahuan Sosial

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 3 PEMALANG
2014

PERSETUJUAN / PENGESAHAN
Karya tulis ini telah disetujui oleh pembimbing karya tulis
dan disahkan oleh Kepala SMA Negeri 3 Pemalang
untuk memenuhi syarat menempuh
Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US)
2014/2015
Pemalang,
Pembimbing I

Pembimbing II

Elly Sulistiyowiharti, S.Pd.

Sukimantoro, S.Pd.

NIP. 19660310 200801 2 007

NIP. 19660811 200801 1 004


Mengetahui

Kepala SMA Negeri 3 Pemalang

Drs. Nur Edi Sukanto, M.Si.


NIP. 19610419 198503 1 009

MOTTO
1. Perilaku adalah cerminan kehidupan kita.
(Penulis)
2. Orang tak hanya butuh nasihat, tetapi bukti-bukti nyata
(John Steinbeck)
3. Rendah hati bukan berarti rendah karya.
(Buya Hamka)
4. Kesabaran adalah salah satu simpanan di beberapa simpanan surge.
(Al-Hadits)

PERSEMBAHAN
Karya tulis ini dipersembahkan kepada :
1. Ayah dan Ibu tercinta
2. Bapak Kepala sekolah SMA Negeri 3 Pemalang
3. Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 3 Pemalang
4. Pembimbing I dan Pembimbing II
5. Kakak dan adik-adik serta teman-teman tecinta
6. Para pembaca yang budiman

PRAKATA

Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyusun karya tulis ini yang berjudul Budaya
dan Obyek Wisata di Bali guna melengkapi syart menempuh Ujian Sekoolah / Ujian
Nasional di SMA Negeri 3 Pemalang tahun pelajaran 2014/2015.
Karya tulis ini penulis susun dari hasil survey kunjungan yang penulis
lakukan di Pulau Bali. Did alam melakukan survey penulis banyak mendapat
penjelasan dan pengarahan dari pemandu wisata.
Penyusunan karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat :
1.
2.
3.
4.
5.

Bapak Drs. Nur Edi Sukanto, M.Si, selaku kepala SMA Negeri 3 Pemalang;
Elly Sulistiyowihari, S.Pd., MA selaku Pembimbing I
Sukimantoro, S.Pd. selaku Pembimbing II
Bapak dan ibu guru SMA Negeri 3 Pemalang yang telah memberi masukan
Semua pihak yang telah membantu tersusunya karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini, masih jauh dari

sempurna. Untuk itu, penulis sangat mengharap adanya saran, masukan, kritikan
yang membangun guna melengkapi kekurangan karya tulis ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
ktia semua.

Pemalang,
Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...........................................................................................

PERSETUJUAN / PENGESAHAN...................................................................

ii

MOTTO...............................................................................................................

iii

PERSEMBAHAN...............................................................................................

iv

PRAKATA...........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................

vi

BAB I

PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

BAB II

4
4
4
5

Tanah Lot....................................................................................
Garuda Wisnu Kencana..............................................................
Danau Bedugul...........................................................................
Pantai Kuta.................................................................................
Museum Bali..............................................................................
Pasar Seni Sokawati...................................................................
Joger...........................................................................................
Nusa Dua Tanjung Benoa........................................................
Pusat Oleh-oleh khas Bali KRISNA.......................................
Tari Kecak..................................................................................
Universitas Udayana..................................................................

6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11

UNSUR-UNSUR BUDAYA DI PULAU BALI


A.
B.
C.
D.
E.

BAB V

Pulau Bali Sebagai Pulau Wisata...............................................


Bentuk Desa...............................................................................
Mata Pencaharian.......................................................................
Kebudayaan Penduduk Bali.......................................................

OBJEK WISATA PULAU BALI


A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.

BAB IV

1
1
1
2
2
2
3

TINJAUAN SEPUTAR PULAU BALI


A.
B.
C.
D.

BAB III

Latar Belakang Masalah.............................................................


Alasan Pemilihan Judul..............................................................
Tujuan Penulisan........................................................................
Metode Penulisan.......................................................................
Rumusan Masalah......................................................................
Pembatasan Masalah..................................................................
Sistematika Penulisan.................................................................

Kepercayaan yang dianut Penduduk di Pulau Bali....................


Upacara Keagamaan...................................................................
Adat Perkawinan........................................................................
Sistem Kekerabatan....................................................................
Pengaruh Kasta Dalam Masyarakat...........................................

12
13
13
14
14

PENUTUP
A. Simpulan....................................................................................
B. Saran...........................................................................................

16
16

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

17

LAMPIRAN........................................................................................................

18

BAB I
PENDAHULUAN
Tempat-tempat wisata di Indonesia sangat banyak, salah satunya adalah
Pulau Bali yang terkenal dengan pulau Dewata. Pulau Bali terkenal di seluruh
Indonesia sampai keluar negeri. Keindahan alam dan budaya Bali terkenal, unik dan
alami adalah daya tarik bagi para wisata untuk mengunjungi pulau Bali. Selain itu
keramahan penduduk serta fasilitas yang tersedia di Bali yang merupakan factor yang
sangat menjunjung dalam mengembangkan potensi pulau Bali sebagai daerah wisata.
A. Latar Belakang Masalah
Provinsi Bali terdiri dari Pulau Bali, pulau Nusa Penida dan pulau-pulau
kecil lainnya. Provinsi Bali memiliki luas 5-808 km 2 secara administrative.
Provinsi Bali terdiri 8 kota madya dan kabupaten. Bali terletak 754 dan 8315
dan 14425 dan 11543 BT.
Di tengah-tengah pulau Bali terbentang pegunungan yang membujur dari
barat ke timur. Potensi Blai sebagai daerah wisata tidak hanya terletak pada
keindahan alam saja. Namun kebudayaan Pulau Bali memang berperan penting
seperti peninggalan sejarah, kesenian upacara adat dan kerajinan yang potensi
Bali yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.
B. Alasan Pemilihan Judul
Dalam penulisan karya tulis ini penyusunan memilih judul Budaya dan
Obyek Wisata di Bali. Adapun yang menjadi pemilihan judul tersebut adalah :
1. Penulis ingin mengetahui lebih dalam tentang objek wisata pulau Bali.
2. Penulis ingin mengajak para pembaca agar lebih mengenal seputar objek
wisata di Pulau Bali.
3. Penulis ingin mengenal keberadaan objek wisata pulau Bali.
C. Tujuan Masalah
Dalam penyusunan karya tulis ini penulis mempunyai beberapa tujuan
sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi syarat menempuh Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah
(US) SMA Negeri 3 Pemalang Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Untuk menambah pengetahuan penulis dan pembaca pada umumnya tentang
objek wisata di Bali.
3. Untuk melestarikan budaya peninggalan nenek moyang serta menumbuhkan
rasa cinta pada budaya bangsa sendiri.
D. Metode Penulisan

Adapun metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai


berikut :
1. Metode Observasi
Penulis mengumpulkan data dengan pengamatan secara langsung di Pulau
Bali.
2. Metode Wawancara
Penulis melakukan wawancara langsung dengan narasumber di Pulau Bali
untuk mengetahui informasi yang ada. Di samping itu penulis juga melakukan
tanya jawab langsung kepada pemandu wisata.
3. Metode Tinjauan Pustaka
Penulis memperoleh dari data maya atau via internet.
E. Rumusan Masalah
1. Dimana letak pulau Bali?
2. Apa saja wisata di Pulau Bali?
3. Contoh universitas di pulau Bali?
4. Bagaimana budaya masyarakat di Bali?
F. Pembatasan Masalah
Berdasarkan judul, penulis berusaha membatasi dalam menjabarkan aneka
objek wisata dan keindahan alam pulau Bali. Karena terbatasnya sumber-sumber
maupun penulisan dalam menjabarkan. Maka penulis berharap pembaca member
kritik dan saran kepada penulis demi kesempurnaan karya tulis.

G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami dan mengerti tentang
karya tulis ini, maka disajikan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, alasan pemilihan judul, tujuan
penulisan, metode penulisan, rumusan masalah, pembatasan masalah
dan sistematika penulisan.
BAB II

TINJAUAN INFORMASI SEPUTAR PULAU BALI


Berisi tentang Gambaran Umum Pulau Bali yang sebagai pulau wisata,
Bentuk Desa, Mata Pencaharian dan Kebudayaan Penduduk Bali.

BAB III

OBYEK WISATA PULAU BALI


Berisi tentang keadaan objek wisata seperti Tanah Lot, Garuda Wisnu
Kencana, Tanah Lot, Danau Bedugul, Pantai Kuta, Museum Bali,

Pasar Seni Sokawati, Joger, Nusa Dua Tanjung Benoa, Krisna, Tari
Kecak dan Universitas Udayana
BAB IV

UNSUR-UNSUR BUDAYA DI PULAU BALI


Berisi tentang Kepercayaan yang dianut penduduk di Bali, Upacara
Keagaaman, Adat Perkawinan, Hubungan antara perkawinan dengan
KB dan Kekerabatan.

BAB V

PENUTUP
Pada bab ini membahas tentang saran dan simpulan.

BAB II
TINJAUAN SEPUTAR PULAU BALI
A. Pulau Bali Sebagai Pulau Wisata
Pulau Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sudah tidak
asing atau dengan sebutan khas bahwa pulau Bali adalah pulau wisata asing atau
dengan sebutan khas bahwa pulau Bali adalah pulau wisata wilayah pulau Dewata
ini sangatlah luas dengan berbagai pesona keindahan yang mengaggumkan untuk
para pengunjung wisata, baik domestik maupun mancanegara.
Pulau Dewata ini tidak mengecewakan sebagai tempat wisata. Apalagi di
pandang dari sudut unsur seni dan budaya pulau Dewata juga member devisa
terbesar bagi Indonesia. Pulau Dewata yang beribukota di Denpasar memiliki
perusahaan tahun terkenal yang bertempat di Denpasar pula.
B. Bentuk Desa
Desa di Bali adalah didasarkan atas kesatuan tempat sebagai daerah tanah
di wilayah adalah memiliki para warga desa memiliki individu sebagian lagi ada
tanah yang dibawah desa atau secara konkrit di bawah penguasa desa (pimpinan
desa). Desa-desa di pegunungan biasanya mempunyai pola-pola perkampungan
yang memusat, sedangkan desa-desa yang mempunyai pola terpencar.
Disamping kesatuan wilayah, maka sebuah desa merupakan pola kesatuan
keagamaan yang ditentukan oleh suatu kompleks yang disebut keyangan tiga.
C. Mata Pencaharian
Mata pencaharian pokok orang Bali adalah bertani, sekitar 70% dari
mereka hidup bercocok tanam dan sekitar 30% hidup di peternakan, berdagang,
menjadi buruh, pegawai dan lain-lain. Karena berbagai tempat-tempat di Bali

mempunyai lingkungan alam dan iklim yang sangat berbeda, maka terdapatlah
perbedaan alam pengolahan tanah untuk bercocok tanam.
Di daerah Bali bagian utara dataran yang sedikit curah hujan yang kurang
cocok untuk bercocok tanam relative terbatas dari pada di Bali bagian selatan.
Disamping bercocok tanam terdapat pula usaha menanam buah-buahan palawija,
kelapa, kopi di pegunungan.

D. Kebudayaan Penduduk Bali


Penduduk di Bali yang tergolong padat juga tidak meremehkan soal
budaya. Bahkan masyarakat di Bali sangat menjaga tinggi kebudayaan.
Suku bangsa Bali merupakan salah satu kelompok manusia yang terikat
oleh kesadaran akan kesatuan budaya yang diperkuat oleh adanya kesatuan dan
agama Hindu. Tarian sakral bagi masyarakat Bali yaitu :
1.
2.
3.
4.

Tari Topeng
Tari Kecak
Tari Barong
Tari Sanggang
Orang Bali yang tradisional terikat pada segi-segi kehidupan sosial mereka

yaitu :
1.
2.
3.
4.

Pada kewajiban melakukan pemujaan terhadap pura tertentu.


Pada suatu tempat tinggal/komunitas
Pada pemilikan tanah pertanian dalam Subak tertentu
Pada ikatan kekerabatan menurut prinsip patrilineal.
Banyak lagi unsur budaya yang dapat kita amati secara langsung seperti

bangunan rumah, gapura dan bangunan puranya yang khas daerah Bali yang
paling menarik adalah tingkatan nama keluarga di masyarakat Bali.
Dibawah ini urutan nama anak sebagai kebiasaan masyarakat di Bali :
1.
2.
3.
4.

I Wayan
I Made
I Nyoman
I Ketut

: nama anak pertama


: nama anak kedua
: nama anak ketiga
: nama anak keempat

BAB III
OBYEK WISATA DI PULAU BALI
Kepariwisataan pulau Blai sudah meluas sampai ke mancanegara sehingga
Bali diletakkan sebagai penghasil devisa terbesar di Indonesia. Panorama Bali ini

memang menarik dan tepat di jadikan sebagai obyek wisata karena itulah tak heran
jika Bali menjadi sasaran kunjungan para wisata baik domestik maupun mancanegara.
Berikut ini contoh-contoh obyek wisata yang sering dijumpai dan banyak
dikunjungi wisatawan.
A. Tanah Lot
Terletak di wilayah Desa Berabatan, Kecamatan Kediri Kabupaten
Tabanan. Tanah Lot berarti Tanah Lot atau Tanah didalam laut. Jadi Tanah Lot
adalah suatu batu karang yang menyerupai gili kecil yang dikelilingi oleh laut.
Diatas batu karang itu terdapat pura bernama pura Tanah Lot dengan
beberapa buah pelinggih. Pura ini terdiri dari halaman di bangun diatas sebuah
daratan batu karang. Selain itu bangunan meru yang terdapat bangunan berbentuk
padma. Salah satu cirri diantaranya yang paling penting adalah padma. Pada sudut
laut yang mempunyai menhir dan fragmen sebuahlingga yang menunjukkan
bahwa pura Tanah Lot memiliki nilai arkeologi.
Di bawah Tanah Lot terdapat goa yang didalamnya hidup beberapa ular
yang berwarna putih dan hitam. Ular-ular itu sangat jinak dan setiap saat ditunggu
oleh pawangnya, tetapi jika ada orang yang bermaksud jahat kemudian masuk
kedalam pura sering mendapatkan bahaya-bahaya dari ular-ular yang berkeliaran
di sekitar pura. Sebaliknya jika ada orang yang bermaksud baik, maka tidak akan
menampakkan diri.
B. Garuda Wisnu Kencana
Garuda Wisnu Kencana dirancang oleh seorang pematungn terkenal yaitu
Bapak I Nyoman Nuarta yang sekarang tinggal di Bandung. Rencana
pembuatannya dimulai tahun 1996 Garuda Wisnu Kencana dibuat dengan bahan
angkut berupa lempengan yang berupa seekor burung garuda yang dinaiki oleh
Dewa Wisnu dan arahnya menghadap ke timur sebagai pusatnya.
Garuda Wisnu Kencana dibangun diatas tanah seluas 230 Ha dan berdiri
140 m diatas permukaan laut. Garuda Wisnu Kencana ini diproyeksikan untuk
meningkat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 30 km, sehingga
terlihat dari kota, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Berat Garuda Wisnu
Kencana mencapai 400 ton dengan lebar sayap 66 cm dan dapat menampung
9000 orang didalamnya.
Cerita yang diambil dalam pembuatan Garuda Wisnu Kencana ini
mengambil cerita Ramayana. Patung Garuda ini adalah symbol dari misi
penyelamatan lingkungan.
C. Bedugul

Tempat rekreasi sebagai suatu kawasan yang terletak di kabupaten


Tabanan, terletak pada ketinggian 120 m diatas permukaan laut, sehingga suhu
rata-rata dalam hari 180 C dan siang hari 24C.
Bedugul terletak 24 km dari Denpasar menuju utara dengan jalan menuju
Singaraja. Bedugul juga merupakan tempat yang terletak di pegunungan di
pinggir danau Beratan dengan dikelilingi oleh dusun-dusun sekitarnya seperti
tanam tanda, Bukit mungsu, Candi Kuning, Kembang Merta.
Obyek-obyek wisata yang termasuk di lingkungan kawasan Bedugul
adalah kembang merta dengan sebuah komplek bunganya dan sayur mayor dan
pasar bukit mungsu dengan bunganya yang indah. Sayur-mayuran dan berbagai
buah-buahan sehingga jika melewati tempat ini selalu mampir untuk sekedar
makan dan minum.
Pada ulum Danau Beratan adalah sebuah komplek pura yang didirikan
sekitar permulaan abad ke17 yang merupakan pemujaan Ida Sang Hyang Widhi
dalam manifestasi sebagai Dewa Trimurti. Menurut agama Hindu Pemujaan
terhadap Dewa Wisnu beserta saktinya Dea Danu atau Swi Sri yang dianggap
Dewa yang menguasai pertanian.
Obyek yang lain seperti kebun karya Eka karya terhadap berbagai jenis
bunga-bunga dan pohon-pohon yang digunakan sebagai pelestari alam tumbuhan
sebagai mempunyai fungsi ganda.
D. Pantai Kuta
Pantai Kuta merupakan pantai yang indah dengan harapan pasir putih
yang banyak mengandung wisatawan asing maupun domestik. Pantai Kuta
memang lebih baik dan lebih terkenal di bandingkan dengan pantai-pantai yang
lain di pulau Bali. Pantai Kuta terkenal di Kabupaten Badung yang jaraknya tidak
jauh dari Kota Denpasar, kira-kira 9 km di pantai barat tanah genting. Pantai Kuta
adalah pantai yang paling banyak terdapat wisatawan yang datang dari luar
negeri. Sehingga pantai Kuta sering disebut sebagai kampung Bule atau kampung
wisatawan domestik maupun mancanegara lebih banyak dari para wisatan. Tetapi
setelah kejadian bom di Legian. Kuta Bali wisatawan yang berkunjung ke pantai
Kuta menjadi kurang.
Pemandangan yang menarik di pantai Kuta adalah pada waktu sore hari.
Banyak wisatawan untuk menyaksikan matahari terbenam (sunset) yang paling
indah hal ini membuat kita kagum terhadap ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang
tidak dapat ditiru oleh manusia.
Di pantai Kuta tersedia papan selancar yang disewakan kepada
wisatawan. Apabila ombaknya bagus, banyak wisatawan luar negeri yang bermain

selancar atau surfing. Selain itu bagi para pengunjung yang ingin mandi dapat
dilakukan tanpa ada rasa khawatir, di pantai ini disediakan tim penyelemat yang
bertugas sehari-hari dan dilengkapi dengan peralatan yang modern. Di pantai
Kuta banyak dijumpai penginapan yang disewakan oleh penduduk yang tentunya
ongkos yang lebih murah dari pada hotel.
E. Museum Bali
Di Museum ini kita bisa melihat berbagai peninggalan-peninggalan dan
artistik kuno peninggalan adat Bali zaman dahulu, disana banyak peninggalanpeninggalan masyarakat Bali seperti keris, topeng-topeng kain songket Bali, alatalat musik dari Bali dan masih banyak lagi.
F. Pasar Seni Sokawati
Pasar ini adalah tempat dimana kita bisa berbelanja sepuas mungkin
mendapatkan barang-barang atau benda-benda yang kita inginkan. Pasar ini
sangat terkenal, baik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri yang datang ke
pasar seni Sokawati. Keunikan pasar Sokawati adalah kita dapat menawar barang
hingga sekecil-kecilnya.
Di Pasar Seni Sokawati terdapat berbagai jenis barang-barang mulai dari
patung, lukisan, kerajinan tangan, baju, pernak-pernik, perhiasan, buah-buahan
dan masih banyak lagi barang-barang kerajinan yang memiliki ciri khas tersendiri.
Apabila kita amati disetiap kios mempunyai sesajen dengan bau cendana
masyarakat Bali percaya dengan sesajen sama saja seperti kita sembahyang atau
berdoa agar bisa mempunyai usaha yang lancar.
G. Joger
Joger adalah singkatan dari Jo dan Ger adalah nama depan Mr. Joger yaitu
Joshep, sedangkan nama depan sahabatnya Mr. Gerhard Seegar yang pada tahun
1979 menghibahkan uangnya sebesar $20.000 sebagai hadiah pernikahan.
Joger mulai berdiri secara kecil-kecilan tanpa nama dengan sistem
pemesanan door to door dan hanya dengan modal Rp. 500.000 terutama dari
pihak keluarga yang meminjamkan gedung (toko) di jalan Sulawesi No. 37
Denpasar serta dari pemerintah daerah, maka awal tahun 1981 Joger mulai
dibangun dengan nama Art dan Batik Shop Joger, kemudian diganti dengan nama
pabrik kata-kata Joger pada tahun 1990.
Joger mulai masuk Kuta pada awal tahun 1986 dengan mendirikan Joger
Handicraft Centro, tetapi pada tahun 1990 diganti dengan nama pabrik kata-kata
Joger. Pabrik ini tidak membuka cabang-cabang lain. Jadi produksi (kaos-kaos)
Joger hanya dapat ditemukan di Kuta Bali padahal sebelumnya tahun 1998 Joger

sampai mengeluarkan izin tertulis bagi beberapa pihak untuk menjual produkproduk seperti Yogya, Mataram (Lombok) dan Bandung tetapi ketika permintaan
juga datang dari berbagai pihak kota-kota lain. Dai pada harus pilih kasih maka
dengan penuh kesadaran Joger memutuskan untuk sama sekali tidak mengizinkan
pihak luar maupun dalam juga menjual produk Joger diluar pabrik kata-kata Joger
Kuta Bali.
H. Nusa Dua Tanjung Benoa
Kawasan wisata Nusa Dua yang terkenal akan BTDC (Bali Tourism
Development Center) dan Tanjung Benoa terkenal sebagai pusat olahraga air i
Bali.
Tanjung Benoa yang berlokasi dikawasan wisata Nusa Dua memiliki daya
tarik yang unik. Tanjung Benoa berada diujung tenggaran pulau Bali dan
bertetangga dengan Nusa Dua. Dapat ditempuh dalam waktu 35 menit dari Kuta,
40 menit dari Sanur dan 20 menit dari Bandara Ngurah Bali.
Tanjung Benoa menjadi tempat yang sangat cocok untuk kegiatan
watersport atau olahraga air. Pantai di kawasan ini sangat tenang berbeda sekali
dengan Kuta, Sanur dan Uluwatu sehingga menjaikan kawasan ini sebagai satusatunya tempat untuk permainan menyenangkan ini. Olahraga air yang dapat
dinikmati disini adalah jetski, parasailing, banana boat, scuba diving, snorkling,
glass bottom plus kunjungan ke Turtle Island (Pulau Penyu) dan flying fish.
Kegiatan biasanya dimulai pagi hari jam 8 sampai dengan jam 12an karena
setelah itu air akan surut dan anda tidak bisa menikmati permainan-permainan
lagi karena boat tidak bisa digunakan.
I. Pusat Oleh-Oleh Khas Bali Krisna
Krisna pertama kali didirikan pada tanggal 16 Mei 2007 terletak di jalan
Nusa Indah Denpasar. Tepatnya berada pada Taman Budaya Art Center Krisna
Bali merupakan pusat oleh-oleh khas Bali terbesar dan terlengkap yang telah
memiliki beberapa outlet yang tersebar di seputaran kawasan Kuta dan Denpasar.
Beberapa oleh-oleh khas Bali yang tersedia di pusat oleh-oleh Krisna Bali
antara lain kerajinan tangan, camilan khas Bali, bed cover, tas kreasi, pernakpernik, lukisan, silver ada juga t-shirt kartun tentang Bali yang unik dan lucu yang
menjadi produk andalan khas Bali. Krisna Bali mempunyai 4 outlet lain yang
tersebar di kawasan Kuta dan Denpasar.
J. Tari Kecak
Sekitar pukul enam sore, seorang laki-laki berbaju putih memasuki area
tari. Dia duduk bersemedi, melakukan ritual upacara lalu duduk menyulutkan api

ke obor di tengah arena. Tak lama kemudian, terdengar suara gemuruh suara lakilaki menyuarakan cak... cak.... cak...
Sekitar 70 orang laki-laki memasuki arena tari. Semua bertelanjang dada
mengenakan kain kotak-kotak hitam putih, mereka menari sambil terus
menyuarakan cak...cak....cak..... Para penari menari dalam posisi duduk
mengelilingi obor sambil mengangkat kedua tangan mereka.
Tari yang ditampilkan menceritakan kisah Ramayana. Semua adegan
dalam kisah Ramayana ditampilkan dengan tarian. Hanya sedikit dialog
diucapkan dalam bahasa Bali. Tidak sulit memahami tari Kecak sebab panitia
menyediakan lembar.

K. Universitas Udayana
Universitas Udayana secara sah berdiri pada tanggal 17 Agustus 1962 dan
merupakan perguruan tinggi tertua di daerah Provinsi Bali. Tetapi sebelumnya,
sejak tanggal 29 September 1958 di Bali sudah berdiri sebuah fakultas yang
bernama fakultas sastra Udayana sebagai cabang dari Universitas Airlangga
Surabaya.
Fakultas sastra Udayana yang merupakan embrio dari Universitas
Udayana secara resmi diakui sebagai bagian dari Universitas Airlangga sejak 1
Januari 1959. Peresmian fakultas sastra Udayana mempunya arti yang sangat
penting bagi pertumbuhan dan perkembangan Universitas Udayana.
Pada awal tahun 1960-an masyarakat Bali mengidamkan adanya sebuah
perguruan tinggi di daerah ini. Untuk mewujudkan keinginan masyarakat tersebut
maka tanggal 12 Mei 1961 diadakanlah pertemuan antara tokoh-tokoh
pendidikan, para pejabat daerah dan pemuka masyarakat. Pertemuan ini dipimpin
oleh Prof. Purbtjaraka yang dibantu oleh seorang sekretaris yaitu Prof. Dr. Ida
Bagus Mantra.

BAB IV
UNSUR-UNSUR BUDAYA DI PULAU BALI
A. Kepercayaan yang Dianut Penduduk di Pulau Bali
Penduduk Bali mayoritas memeluk agama Hindu karena dipengaruhi oleh
kebudayaan lama yang turun temurun. Pada kepercayaan mereka itulah dapat
perbedaan golongan masyarakat atau sering disebut kasta. Kasta-kasta itu adalah :
1. Kasta Brahmana...............................................:
...................................kasta bagi para pendeta
2. Kasta Waisya....................................................:
kasta yang ditunjukkan kepada masyarakat petani
dan penduduk.
3. Kasta Ksatriya..................................................:
kasta yagn ditunjukkan kepada para pegawai dan
pemerintah
4. Kasta Sudra.......................................................:
kasta yang ditunjukkan untuk para pekerja dan buruh
tani.
Kasta-kasta tersebut terdapat perbedaan dan kesenjangan antara kasta yang
sangat mencolok di masyarakat Bali. Dalam agama Bali (Hindu) di kenal adanya
dewa seperti :
1. Dewa Brahmana
Dipercaya sebagai dewa yang menciptakan dunia, langit dan bumi.
2. Dewa Wisnu
Disebut dengan dewa pelinung. Menurut kepercayaan agama Hindu, Dewa
Wisnu adalah dewa yang melinungi langit dan bumi serta isinya dari
kehancuran.
3. Dewa Syiwa
Disebut dewa perusak menurut kepercayaan orang dahulu. Dewa Syiwa
adalah dewa yang ingin merusak bumi beserta isinya yang diciptakan Dewa
Brahmana.
Bagi umat Hindu di Bali percaya adanya Dewa an roh serta menganggap
penting konsepsi mengenai roh abdi (asmat) adanya buah dari setiap perbuatan
(karmapala). Kelahiran kembali (purnabawa) dan kesehatan atau kebebasan jiwa
dari lingkaran kelahiran kembali (moksa). Tempat ibadah disebut pura yang
sifatnya :
1. Bersifat umum untuk semua golongan seperti pura Besakih

2. Bersifat berhubungan dengan kelompok sosial setempat tempat pura desa


(kayangan tiga)
3. Bersifat berhubungan dengan organisasi dan kumpulan-kumpulan khusus
seperti : soka, subak, kumpulan, tari-tarian.
4. Tempat pemujaan
Tempat sajian rumah disebut sanggah. Sistem kalender Hindu di Bali 12 bulan
355 hari atau 1356 bagian bulan terbit, tenggelam dan bagian bulan mengecil.
B. Upacara Keagamaan
Dalam masyarakat Bali mengenal berbagai macam upacara keagamaan.
Namun garis besar upacara keagamaan itu terbagi menjadi 5 yaitu :
1. Upacara Dewa Yadnya
Upacara yang ditunjukkan kepada Dewa yang menyelenggarakan upacara ini,
perlu

diperhatikan

ketentuan

yang

ada

diantaranya

adalah

tempat

penyelenggaraan di pura atau tempat yang baik bersih dan memenuhi suasana
bersih.
2. Upacara Rsi Yadnya
Upacara yang ditunjukkan pada pengorbanan suci yang dibagikan kepada Rsi
atau orang suci.
3. Upacara Buta Yadnya
Upacara yang ditunjukkan pada pengorbanan suci kepada semua makhluk
hidup dan kepada alam semesta untuk kehormatan hidup.
4. Upacara Putra Yadnya
Upacara untuk para putra yang erat hubungannya dengan kematian seseorang.
5. Upacara Manusia Yadnya
Upacara yang ditunjukkan pada pengorbanan suci untuk kesempurnaan hidup.
C. Adat Perkawinan
Perkawinan adalah makna yang paling penting bagi masyarakat Bali karena
dengan perkawinan seseorang baru diakui sebagai anggota Banjar (Desa) secara
utuh. Pada umumnya perkawinan di Bali ada 2 macam yaitu :
1. Dengan meminang atau mempodik
2. Dengan melarikan gadis
Adapun tata cara perkawinan yaitu :
1. Pihak keluarga pria dengan wanita untuk melamar

atau memberikan

informasi kepada mereka bahwa si gadis telah dibawa lari untuk dikawin
(biasanya pihak pria diminta tunggu beberapa hari saja yaitu dipertimbangkan
lamaran itu)
2. Pada hari yang telah ditentukan pihak pria dating lagi dengan membawa
selengkap sirih, sapi dan cincin. Bila lamaran diterima maka ditentukan
sekalian kapan perkawinan akan diselenggarakan.

3. Tiga hari sebelum perkawinan dilangsungkan pria membawa istri untuk


dibawa keluarganya.
4. Pada hari perkawinan mempelai di bawa ke sebuah tertutup di bangun di
sebuah pekarangan rumah dan disini diadakan upacara an doa dari pendeta.
5. Sebulan kemudian pengantin menyerah pekandal yang terdiri dari pakaian
kepada pemangku adat yang ada di pura Puseh Bali Agung. Apabila upacara
pekandal belum dilakukan pengantin tidak dibenarkan masuk pura.
D. Sistem Kekerabatan
Keluarga bersifat monogamy (pernikahan satu pasangan), kadang-kadang
ada yang bersifat poligami (banyak istri). Mereka tinggal bersama dalam rumah
panggung kecil ukuran 3 m x 5 m x 4 m yang dinamakan sistem keluarga yang
lebih besar yaitu keluarga luas 4 x 50 milokal (keluarga baru menetap di keluarga
istri) atau fumilokal. Sistem adalah tempat orang yang melakukan kegiatan seharihari, tempat menyimpan senjata, peralatan berburu, menanam dan berkebun.
E. Pengaruh Kasta dalam Masyarakat
Masyarakat Bali cenderung bersifat homogeny seperti halnya masyarakat
India. Akibat pengaruh agama Hindu yang kuat, maka pemisahan dalam
masyarakat Bali dapat berdasarkan tingkat kehormatan atau lebih yang sangat
dominan antara lain :
1. Kasta Brahmana
Kasta ini terdiri dari Dewa Kerajaan seperti pendeta, sehingga bila seorang
menduduki kasta ini sangat dihormati keberadaannya oleh masyarakat yang
memiliki kasta dibawahnya.
2. Kasta K-satriya
Kasta ini terdiri dari bangsawan kerajaan seperti raja, pangeran, dan pegawai
kerajaan. Kasta ini hanya dapat dimasuki oleh kasta lain mobilitas tertingkat
terhadap kasta k-satriya yang dapat terjadi melalui acara-acara khusus dan
tidak sembarangan. Kasta K-satriya merupakan kasta yang dianggap
mempunyai gengsi dan martabat yang tinggi bagi orang-orang yang ada di
dalamnya.
3. Kasta Waisya
Kasta ini terdiri dari hamba sahaya yang dari petani dalam tiga kelompok
antara lain :
a. Petani kaya atas
Petani kaya atas adalah mereka yang mempunyai penghasilan atas sawah
atau ladang lebih dari cukup dan bila digunakan untuk mencukupi dan
menghidupi keluarganya dalam petani kaya atas minimal memiliki lebih
dari 5 ha dan mempunyai halaman luas untuk rumahnya. Sawah yang

dimiliki oleh para orang. Orang petani kaya atas biasanya dikerjakan
dengan memperkerjakan buruh tani atau dari kasta sudra.
b. Petani kaya sedang
Golongan petani ini mempunyai sawah yang luasnya 1-5 Ha atau
mempunyai sawah yang luas.
c. Petani kaya bawah
Golongan petani ini biasanya mempunyai sawah kurang dari 1 Ha
sedangkan rumah tempat tinggal dan pekarangan tidak dimilikinya bagi
petani golongan ini ialah petani yang masih hidup mengolah sendiri sawah
pertaniannya sekaligus (hasilnya) sebagai konsumsi pribadinya beserta
keluarganya.
4. Kasta Sudra
Golongan kasta sudra adalah mereka yang keberadaannya kurang dihormati,
namun keberadaannya juga ditunjuk dari sudut pandang yang lain sangat
dibutuhkan sebagai pembantu atua budak. Kerajaan dalam hal ini berarti
diperbudak baik oleh kasta Brahmana ataupun kasta atasannya.
Kasta sudra adalah bagian bagi mereka yang tidak memiliki hak kepemilikan
atas tanah pekarangan atau rumah tempat tinggal dengan kasta lain bahwa
kasta sudra adalah kasta yang sangat rendah. Dalam struktur atas stratifikasi
masyarakat khususnya dilingkungan masyarakat Bali.

BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Pulau Bali merupakan surge wisata bagi para domestik maupun turis
mancangera
2. Di Pulau Bali terdapat berbagai macam objek wisata yang memukau
3. Mengunjungi ke pulau Bali kita dapat belajar berbagai macam kasta yang ada
di Pulau Bali.
B. Saran
1. Kita sebagai warga Negara Indonesia sebaiknya bisa melestarikan kebudayaan
pulau Bali
2. Mengunjungi pulau yang ada di Indonesia wajib kita lestarikan
3. Kita sebagai warga Negara Indonesia wajib menghormati nilai-nilai dan
norma-norma yang dimiliki setiap daerah.

DAFTAR PUSTAKA
Koetjaningrat. 1999. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta :
djambatan Hasroon.M1971. Falsafah Adat Bali. Jakarta:Bulan Bintang
B.V. Heave.1991.Ensikopedia Indonesia, Jakarta:PT. Iktisar Baru
Tim Pembimbing karya tulis 2014. Pedoman Penyusun
Id.wikipedia.org/wiki/tanah-lotBaliBackpaper.blogspot.com/2012/01/pasar-senisukawati_oleh_oleh
www.tanahlot.net/home/

LAMPIRAN

PETA BALI

TANAH LOT

DANAU BEDUGUL

TANJUNG BENOA

PANTAI KUTA

MUSEUM BALI

UNIVERSITAS UDAYANA

GARUDA WISNU KENCANA

TARI KECAK

PASAR SENI SOKAWATI

KRISNA

JOGER

Anda mungkin juga menyukai