Anda di halaman 1dari 3

A.

Gambaran Umum
Metal alloy atau logam campur adalah campuran dari dua atau lebih elemen
logam, kadang-kadang merupakan unsur penting, atau bahkan non-logam dan
memberikan campuran unsur menampilkan properti metalik. Sifat-sifat alloy tidak
hanya bergantung pada faktor termal dan mekanik perawatan, tetapi juga pada
komposisinya. Ada banyak jenis logam campur untuk mahkota dan jembatan yang
sekarang ini tersedia di pasaran dunia. Lebih dari separuhnya dirancang untuk
mahkota logam penuh, jembatan, onlai, dan inlai, yang oleh spesifikasi ADA no. 5
disebut sebagai tipe I sampai tipe IV. Logam campuran yang digunakan diharap
memenuhi beberapa persyaratan sifat fisik sehingga dapat digunakan dengan aman,
misalkan kecocokan biologis logam yang digunakan.
B. Sifat Fisik
Logam cor digunakan di laboratorium kedokteran gigi untuk keperluan membuat
inlai, onlai, mahkota, jembatan konvensional logam, jembatan logam-keramik,
jembatan logam-resin, pasak endodontik, dan gigi tiruan sebagian lepasan rangka
logam. Logam-logam yang diharuskan menunjukkan kecocokan biologis, mudah
untuk dicairkan, dicor, dilas (disolder) dan dipoles, mempunyai sifat shrinkage yang
kecil, mempunyai ketahanan abrasi yang baik, berkekuatan tinggi dan tahan terhadap
tekanan (logam campur logam-keramik), serta tahan terhadap karat dan korosi.
C. Klasifikasi
1. Berdasarkan komposisi
a. High noble metal alloys
Mengandung setidaknya 60% logam mulia dalam campuran logamnya.
Komposisi 40% dari 60% ini merupakan emas. Umumnya logam campuran ini
mengandung sejumlah kecil timah, indium, dan/atau besi yang dimana
menyediakan formasi lapisan oksida. Lapisan ini berguna untuk meningkatkan
kekuatan ikatan jika logam campuran ini dicampur dengan porcelain.
Kekurangan dari logam campuran ini adalah kekakuan yang rendah.
b. Noble metal alloys
Logam campuran mengandung setidaknya 25% logam mulia. Logam
campuran ini tahan terhadap oksidasi dan asam. Ada 7 macam logam mulia
yang digunakan, yang umum digunakan antara lain emas, palladium, dan
platinum. Logam campuran ini berwarna kuning atau putih.
c. Base metal alloys
Mengandung kurang dari 25% logam mulia. Jika digunakan bergrup,
logam campuran ini lebih keras, lebih kuat, dan punya modulus elastik dua

kali lebih besar dibandingkan dengan high noble metal alloys dan noble metal
alloys. Belakangan, logam campuran ini dapat dibuat menjadi lebih tipis
namun kekakuan tetap terjaga. Logam campuran ini memiliki kekurangan,
yaitu logam ini lebih susah dicetak karena memiliki temperatur cair yang
tinggi. Logam campuran ini juga memiliki shrinkage casting yang besar,
sekitar 2.3%, namun sifat diganti rugi oleh besar kekerasan yang lebih
daripada logam campuran yang lain. Lebih mudah korosi pada kondisi asam,
lebih sulit dipateri, dan dapat menyebabkan alergi terhadap pasien yang
rentan.
2. Berdasarkan bahan utama
a. Emas
Bersifat menambahkan resisten terhadap noda/bercak dan korosi, serta
menambah kelenturan.
b. Palladium
Bersifat menambah temperatur leleh, menambah kekerasan, berperan
untuk menyerap hidrogen yang dapat menyebabkan porositas dalam cetakan,
mencegah adanya noda/bercak dan korosi.
c. Perak
Tujuan utama penggunaan perak yaitu untuk memodifikasi warna merah
yang dihasilkan oleh campuran emas dan tembaga, mengurangi temperatur
leleh, dan menambah kelenturan.
d. Nikel
e. Cobalt
f. Titanium
Memberikan resistensi korosi dengan membentuk lapisan titanium
oksida.
3. Berdasarkan sifat mekanis
Tabel 1. Persyaratan Sifat Mekanis dari Spesifikasi American Dental
Association No. 5
Kekuatan Luluh (MPa)

Perpanjangan Minimal
(%)

Jenis Logam
Campur
I (lunak)
II (sedang)
III (keras)

Annealing

Setelah

Annealing

Setelah

140 maksimum
140-200
200-340

Mengeras
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada

18
18
12

Mengeras
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada

IV (ekstra

340

500

10

keras)
D. Referensi
Anusavice, K. J., 2003, Phillips: buku ajar ilmu bahan kedokteran gigi, EGC,
Jakarta.
Craig, R. G., 1975, Dental materials properties and manipulation, The C. V.
Mosby Company, Saint Louis.

Anda mungkin juga menyukai