4.

Mekanisme sistem adhesi1,2,3,4

Adhesi adalah keadaan di mana dua permukaan disatukan oleh gaya interface yang mungkin
terdiri dari gaya valensi atau gaya interlocking atau keduanya. Terdapat perbedaan pada
system adhesi di email dan di dentin. Ikatan dengan email terjadi melalui pembentukan resin
tag, sedangkan dengan dentin melalui pembentukan hybrid layer antara kolagen fibril dan
bahan adhesif.
 
1. Adhesi Email
Resin komposit berikatan dengan jaringan gigi melalui bahan adhesif. Secara umum,
perbaikan struktur gigi dengan restorasi resin terdiri atas 3 tahap, yaitu: etsa asam,
priming dan bonding, meskipun saat ini tersedia pula self-adhesive resins. Asam
fosfat merupakan etsa yang paling banyak digunakan. Etsa asam berfungsi membuat
permukaan yang tidak rata di email dan meningkatkan energi bebas permukaan.
Ketika bahan adhesif yang mengandung resin diaplikasikan, resin berpenetrasi
melalui aksi  kapiler. Monomer resin berpolimerisasi dan berikatan dengan
permukaan email. Mekanisme utama adhesi resin-email melalui pembentukan resin
microtags di permukaan email.1,2

2. Adhesi Dentin
Adhesi di dentin memiliki tantangan tersendiri. Bahan adhesif berikatan dengan
dentin secara mekanis dan kimiawi. Prinsip utama adhesi dentin adalah penetrasi
monomer adhesif di antara kolagen fibril yang terbuka oleh etsa asam. Ikatan resin-
 dentin terbentuk sebagai retensi mikromekanis pada prosedur restorasi resin komposit
ke jaringan dentin. Ikatan ini ditandai dengan penetrasi resin dan keterikatan terhadap
kolagen fibril yang terbuka pasca demineralisasi dentin. Demineralisasi terjadi karena
peran etsa asam atau monomer resin yang bersifat asam (self-etching primers/
adhesives). Lapisan yang terbentuk oleh karena infiltrasi resin diantara serat-serat
kolagen dan hidroksiapatit sebagai retensi mikromekanis dari restorasi resin komposit
ke jaringan dentin disebut sebagai hybrid layer. 1,2

Mekanisme adhesi

Dalam kedokteran gigi, bonding resin based materials ke struktur gigi merupakan
hasil dari empat kemungkinan mekanisme yaitu :

a.Mechanical : terjadi karena bahan resin yang berpenetrasi atau masuk ke dalam tubulus
dentinalis atau struktur gigi membentuk resin tag

b. Adsorption : ikatan kimiawi antara suatu bahan inorganic (hidroksiapatit) dalam hal ini
email atau organik (kolagen tipe I) dalam hal ini dentin terhadap struktur gigi

c. Diffusion : presipitasi atau pengendapan subtansi dari permukaan gigi tempat monomer
resin berikatan secara mekanik maupun kimiawi

d.  Combination : kombinasi mechanical, adsorption, dan diffusion1

 Metode sistem adhesi3,4

-  Universal adhesive : Metode ini dikenal sebagai multimode atau multipurpose adhesive
karena dapat digunakan sebagai self etch adhesive, etch and rinse adhesive. 

- Total Etch: Merupakan bahan bonding yang bekerja dengan mendemineralisasi tubulus
dentinalis dan melarutkan smear layer dengan etsa asam.

- Self Etch: Self etch merupakan bahan bonding yang tidak melarutkan smear layer tetapi
me-modifikasinyasehingga lebih permeabel terhadap monomer yang berpenetrasi.
Sistem adhesif self etch pada generasi keenam disebut juga sistem adhesif two step self
etch (2 tahap):

1. Sistem 1 tahap : Disebut sebagai one step self etch. Sistem ini menggabungkan teknik
etsa, pemberian monomer hidrofilik atau primer dan adhesif pada struktur gigi dalam 1
tahap prosedur aplikasisehingga tahapannya makin singkat.
2. Sistem 2 tahap : Melibatkan 2 tahap adhesi yakni priming dan bonding3,4

Sumber :

1. Ritter, Andre V. Stiedevant’s art and science of operative dentistry. 7th ed. Elsevier Health
Sciences. 2019. p. 136-40.
2. Fibryanto E. Bahan adhesif restorai resin komposit. JKGT 2020; 2 (1) : 8-9..
3. Dahniar A, Santosa P. Perbedaan kebocoran mikro restirasi resin komposit packable
menggunakan bonding total etch, self etch dan self adhesive flowable dengan resin
komposit flowable sebagai intermediet layer pada dinding gingival kavvitas kelas ll . Jurnal
Ked Gigi. 2014; 5(2):23
4. Puspitasari D. Perpandingan kuat rekat resin komposit pada dentin dengan system adhesive
self etch 1 tahap (one step) dan 2 tahap (two step). Jurnal Kedokteran Gigi. 2014; 2(1): 90
REFERENSI