Anda di halaman 1dari 17

JOURNAL READING PROSTODONSIA

Penggunaan Polyetheretherketone (PEEK) sebagai Cengkeram Gigi Tiruan

Sebagian Lepasan

Disusun Oleh :

Suci Kurniati

04074881820009

Dosen Pembimbing :

drg. Rani Purba,Sp,Pros

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cengkram merupakan salah satu komponen penting untuk gigi tiruan

sebagian lepasan, yang biasa digunakan bagi penderita kehilangan gigi sebagian.

Cengkram konvensional terbuat dari metal alloy, namun kebanyakan para

pengguna gigi tiruan dengan cengkram logam menunjukkan penolakan terhadap

cengkram berwarna silver pada area yang membutuhkan estetik. Selain itu, alergi

terhadap logam juga menjadi salah satu masalah klinis. Oleh karena itu,

dibutuhkan penelitian mengenai materi non logam sebagai pengganti cengkram

tersebut.1

Material non logam yang biasa digunakan untuk cengkram gigi tiruan

mencakupi polyamide, polyester, polycarbonate, acrylic, dan polypropylene,

kebanyakan dari materi non logam tersebut merupakan jenis resin termoplastik.

Sifat fisik yang berperan dan cocok sebagai materi cengkram termasuk bending

strength, flexural modulius, penyerapan air, resisten terhadap abrasi, kekerasan

permukaan, impact resistance, stabilitas warna, kompatibilitas, dan mudah

diproses.1 Namun material non logam masih belum memenuhi kriteria sifat fisik

yang harus dimiliki oleh cengkram, sehingga cengkram konvensional berbahan

logam masih sering digunakan.2 Masalah lain yang sering muncul yaitu adanya

perubahan warna dan tekstur serta kesulitan melakukan self-cleaning dikarenakan

cengkram yang menutupi sebagian servikal gigi penyangga.1 Hal ini menjadi
dasar untuk dilakukannya peningkatan bahan non logam sehingga dapat mengatasi

masalah yang ada.

Polyetheretherketone (PEEK) merupakan resin termoplastik semi kristalin

berbasis keton yang biasa digunakan dalam dunia kedokteran dan industri. 1 Pada

kedokteran gigi PEEK ini digunakan untuk crown, implan, gigi tiruan sebagian

cekat, dan gigi tiruan sebagian lepasan.1,3

PEEK yaitu material polimer polisiklik, aromatik, dan termoplastik, semi-

kristalin dan memiliki struktur linear. Ikatan ether (-O-) dan Keton (-CO-)

menjadikan kelompok fungsional antara cincin aryl dan elemen berwarna tan

dalam bentuk asli.3 PEEK merupakan turunan dari polimer PAEK(poly-aryl-

ether-ketone), yang memiliki stabilitas pada temperatur tinggi (mencapai 300°C),

sifat mekanis dan resistensi kimia yang luar biasa serta modulus elastisitas yang

rendah, ketahanan pelarut yang tinggi dan biokompatibilitas yang sangat baik

menjadikan PEEK salah satu bahan non metal yang dapat menggantikan logam.2-5

Studi kasus yang dilakukan oleh Ichikawa dkk menggunakan PEEK untuk

pembuatan cengkram pada gigi tiruan sebagian lepasan pada free end bagian distal

bilateral mandibula.1 Setelah 2 tahun penggunaan, evaluasi dilakukan kembali

mencakup warna dan perubahan warna, perlekatan bakteri, dan kompatibilitasnya.

Tujuan penulisan ini untuk menilai penggunaaan polyetheretherketone sebagai

cengkram pada gigi tiruan sebagian lepasan.1


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Definisi

. Pada tahun 1990 PEEK menjadi bahan termoplastik yang sangat penting untuk

menggantikan komponen implan berbahan logam pada bedah tulang belakang sebagai

bahan penyambung antar segmen.8 Polyetheretherketone (-C6 H4 -OC6 H4 -O-C6 H4

-CO-)n merupakan polimer aromatik polisiklik linear semi-kristalin. 8

Polyetheretherketone hasil ikatan ether (-O-) dan keton (-CO-) kelompok

fungsional antara cincin-cincin aryl dan elemen berwarna tan pada bentuk

aslinya.2

Gambar 1. Struktur kimia polyetheretherketone2

2.2 Sifat Material

PEEK adalah material kaku berwarna putih, radiolusen yang memiliki

stabilitas termal yang sangat baik dengan melting point >280°C bahkan mencapai

335,8°C sehingga pada temperatur yang tinggi distori PEEK juga minimal. 2,8

Modulus elastisitas rendah (3-4 GPa) membuat PEEK menjadi alternatif

pengganti titanuium (Ti) maupun logam, karena modulus elastisitas yang rendah,
PEEK sangat cocok untuk dikombinasikan dengan bahan lain misalnya carbon

fiber menyebabkan modulus elastisitasnya meningkat hingga 18 GPa yang hampir

menyerupai tulang kortikal.3-8 Bahkan tensile strength PEEK hampir sama dengan

tulang, enamel dan dentin.6

Menjadi radiolusen, PEEK akan mereduksi gambaran artefak pada

radiografis. PEEK juga sangat kaku dengan flexural strength 140-170 MPa, serta

ringan karena densitas yang rendah sehingga pasien merasa nyaman. 8 PEEK juga

akan resisten terhadap hidrolisis, tidak toksik dan boikompatibel. 2-8 Salah satu

keunggulan yang dimiliki PEEK yaitu tidak akan menyebabkan gigi antagonis

atau gigi penyangga nya menjadi atrisi.5

2.3 Penggunaan PEEK dalam bidang Prostodonsia

Berdasarkan sifat material dari PEEK yang baik sehingga PEEK dapat

digunakan dalam bidang prostodonsia, seperti implan, gigi tiruan cekat, gigi tiruan

lepasan.3

2.3.1 PEEK sebagai Implan

Bahan titanium yang digunakan sebagai implan memiliki masalah klinis

seperti hipersensitifitas dan alergi, degradasi permukaan dan lain-lain sehingga

membutuhkan alternatif lain dengan menggunakan bahan selain titanium dan

logam, seperti polyetheretherketone. PEEK dapat diaplikasikan sebagai material

alternatif implant abutment, implant body.3,4,6,7


Keunggulan PEEK dibandingkan Ti3 :

 PEEK menunjukkan stress shielding dibandingkan Ti. Stress shielding

merupakan sifat penting yang harus dimiliki oleh bahan implant,

keadaan dimana pengurangan densitas tulang sehingga mengurangi

tekanan pada tulang

 Tidak menunjukkan hipersensitifitas dan reaksi alergi

 Lebih estetis

 Dapat digunakan sebagai bahan ini dengan menambahkan ukuran dan

modifikasi permukaan

 Lebih nyaman dan resistensi terhadap abrasi

 Koofesien friksi kecik

2.3.2 PEEK sebagai gigi tiruan cekat

PEEK dapat digunakan untuk membuat kerangka gigi tiruan cekat. Dapat

juga digunakan untuk preparasi crown dengan lapisan luarnya veneer

komposit.oleh karena itu, banyak prosedur yang menjelaskan mengenai ikatan

PEEK dengan resin komposit crown. Keunggulan PEEK sebagai material gigi

tiruan cekat yaitu permukaan yang dipoles dengan baik, akumulasi plak yang

sedkit, tidak ada iritasi gingival, memiliki bond strengthi yang baik antara gigi

dengan komposit, resisten terhadap fraktur, tidak ada diskolorisasi.3


2.3.3 PEEK sebagai gigi tiruan lepasan

Logam masih digunakan sebagai kerangka gigi tiruan lepasan secara

konvensional, dikarenakan harga nya yang lebih murah. Namun banyak masalah

yang ditemukan seperti estetis yang kurang baik, kurang nyaman karena berat, dan

memicu reaksi alergi. Oleh karena itu ditemukan alternatif lain termasuk resin

termoplastik.2,3

PEEK dapat digunakan untuk membuat gigi tiruan penuh, dibutuhkan

CAD/CAM system untuk memproses gigi tiruan tersebut. Dapat juga digunakan

untuk gigi tiruan sebagian lepasan sebagai cengkram.2,3

2.4 Prosedur Pembuatan Cengkram PEEK

1. Pembuatan model kerja

Pasien dicetak lalu cetakan dicor menggunakan stone tipe IV. Model kerja

di trim dan survey secara manual sehingga didapat undercut 0,25 , 0,5 dan

0,75 mm. model kerja lalu di scan menggunakan 3D dental wings

operating system, alat yang khusus digunakan untuk gigi tiruan sebagian

lepasan. Setelah surveying, data model kerja lalu disiapkan untuk

menentukan desain cengkeram PEEK.2

2. Desain Cengkeram

Desain cengkeram dapat berupa tampilan dove-wing dimana lengan

retentive diletakkan didekat undercut dan dibuat pendek sehingga tidak

mengganggu estetis.2
Gambar 2. Desain digital yang sudah menjadi file .stl 2

3. Pembuatan Cengkeram

Desain cengkeram yang sudah dibuat tadi dipindahkan menjadi

data .stl untuk selanjutnya diproduksi menjadi sample 3D. setelah itu

dilakukan proses milling menggunakan milling machine dari pola digital

menjadi cengkeram 3D PEEK dengan PEEK-disk.2

Metode lain pembuatan cengkeram PEEK yaitu menggunakan

thermo-pressed PEEK-optima dengan pola digital yang sama. Setelah

flasking, pemendaman pola malam, dan eliminasi malam, mold

dibersihkan dengan air panas dan bahan detergent. Mold dikeringkan

selama 30 detik, dan diberikan bahan separasi thermo-pressed dan

dibiarkan mongering semalaman. Flask dipanaskan terlebih dahulu


sebelum diinjeksikan PEEK-optima ke dalam moldi pada temperature

200°C. thermopress 400 molding system digunakan menjadi bahan PEEK

injeksi. Mold yang sudah diinjeksikan PEEK-optima lalu didiamkan

semalaman dalam suhu ruangan. PEEK cengkeram yang sudah jadi lalu

dipoles dengan cara konvensional.2

BAB III
LAPORAN KASUS

3.1 Laporan Kasus

Pada jurnal ini disebutkan bahwa Seorang pasien perempuan berusia 84

tahun datang ke rumah sakit Tokushima dengan keadaan klinis pasien memiliki

tiga sisa akar di maksila dan gigi anterior mandibular dengan bilateral free end.

Walaupun estetis crown pada mandibula buruk, pasien tidak bersedia untuk

mengganti crownnya. Rencana perawatan meliputi gigi tiruan penuh untuk

maksila dan gigi tiruan sebagian lepasan untuk mandibula.

3.2 Prosedur Perawatan

1. Pencetakan menggunakan silicone dan sendok cetak pribadi serta

interoklusal didapat dengan cara konvensional


2. Setelah uji coba dengan menggunakan wax, dan diproses di laboratorium,

lalu gigi tiruannya telah siap diuji coba pada pasien.

Gambar 3. gigi tiruan penuh untuk maksila dan gigi tiruan sebagian lepasan untuk

mandibula disertai cengkram polyetheretherketone1

3. Uji coba pasien dengan gigi tiruan yang sudah jadi, lalu diinstruksikan

untuk membersihkan gigi tiruan dibawah air mengalir setelah makan dan

menggunakan pembersih gigi tiruan sebelum tidur. Setelah 2 tahun pasien


datang kembali untuk di evaluasi mengenai perubahan warna dan tekstur,

bakteri dan plak didalam maupun diluar cengkram.

Gambar 4. setelah insersi1

Gambar 5. tampak labial setelah 2 tahun pemakaian 1

Gambar 6. tampak oklusal setelah 2 tahun pemakaian gigi tiruan 1

Cengkram dibuat menggunakan PEEK


3.3 Prosedur Pembuatan Cengkram

Scan model kerja menggunakan dental Scanner lalu desain cengkram


dengan CAD (Geomagic Freedom, 3D Systems,USA)

Gunakan milling machine (RXP500 DSC, Roeders BmbH, Germany),


dan PEEK disk untuk membentuk cengkram

Detail bentuk cengkram dimodifikasi dengan technical bars, dan dipoles


menggunakan silicone points serta brush dan pasta poles

Gigi tiruan selanjutnya dicetak menggunakan resin akrilik heat-curing


dengan metode konvensional flasking
Gambar 7. cengkram polyetheretherketone pada PEEK disk1

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Setelah 2 tahun pemakaian pasien diminta untuk datang kembali guna

mengevaluasi gigi tiruan pasien tersebut. Pasien melaporkan bahwa gigi tiruan
dicuci dengan air mengalir setiap setelah makan dan direndam di cairan cleanser

gigi tiruan semalaman selama tidur. Beberapa perubahan warna dan tekstur

terlihat secara makroskopis, dan terdapat sedikit plak disekitar cengkram setelah

pengaplikasian disclosing agent.1

Lengan dan rest cengkram masih cekat tanpa adanya deformasi, pasien

juga tidak mengeluhkan adanya masalah kontak oklusal. Tidak ada mobilitas gigi

penyangga, tidak ada inflamasi pada gingival disekitar gigi penyangga.1

Gambar 8. pewarnaan setelah aplikasi disclosing agent1

Gambar 9. Permukaan cengkram (a). setelah insersi (b). 2 tahun kemudian 1


4.2 Pembahasan

Pada laporan kasus ini pasien mengungkapkan kepuasan dengan gigi

tiruannya. Beberapa perubahan warna dan tekstur diobservasi, meninjau kembali

stabilitas dan biokompatibilitas dari cengkram PEEK, walaupun beberapa

penelitian menyebutkan adanya perubahan ditemukan pada material non logam

beberapa bulan setelah pemakaian.1

Diketahui adanya pembentukan biofilm pada permukaan cengkram PEEK

yang dilaporkan pada kasus ini lebih rendah dibandingkan bahan cengkram

lainnya seperti zirconia dan titanium. Hasil pemeriksaan klinis tidak ditemukan

gingivitis maupun periodontitis pada gigi penyangga. Desain cengkram PEEK

hampir sama dengan material non logam lainnya, walaupun cengkram PEEK

dapat menyebabkan reduksi proksimal dan servikal, sehingga harus dicek secara

rutin.1

Komplikasi klinis seperti fraktur antara frame metal dengan basis resin

akrilik gigi tiruan sering terjadi pada gigi tiruan konvensional, namun pada

laporan kasus ini tidak ditemukan masalah tersebut. Perbedaan modulus elastisitas

antara PEEK dan resin akrilik lebih kecil dibandingkan metal dan resin akrilik,

sehingga mengurangi resiko terjadinya fraktur walaupun tidak ada ikatan kimia

antara PEEK dan resin akrilik.1

Secara estetik, PEEK memiliki keunggulan dibandingkan dengan

cengkram logam. PEEK sedikit keabu-abuan, tidak transparan berwarna putih

lebih bisa diterima daripada warna silver pada cengkram logam. Namun, kita tidak
bisa memilih shade cengkram PEEK sehingga sedikit tidak match dengan gigi

atau crown. Jika cengkram PEEK harus diletakkan di area yang membutuhkan

estetika maka posisi cengkram harus berada dibawah garis median dari mahkota

seperti yang dilakukan penulis pada laporan kasus ini. Diharapkan adanya

perkembangan pada warna cengkram PEEK sehingga menyerupai warna gigi dan

sedikit transparan.1

Cengkram PEEK tetap memiliki kekurangan sama halnya dengan material

non logam lainnya yaitu sulit dipoles dan adjust retensi. Kesulitan pemolesan

karena diharuskan untuk mendapatkan permukaan yang sama dengan resin akrilik,

serta sulitnya mendapatkan retensi pada insersi sehingga dibutuhkan desain

ulang.1

BAB 5

KESIMPULAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini menunjukkan adanya kepuasan dalam

penggunaan cengkeram PEEK yang diobservasi dalam waktu singkat sehingga

dapat menjadi alternatif jika pasien ingin estetis yang baik dan pasien yang
memiliki alergi terhadap logam. Namun dibutuhkan penelitian lebih lanjut

mengenai desain dan warna yang lebih cocok dengan gigi .

DAFTAR PUSTAKA

1. Ichikawa Tetsuo et al. Use of A Polyetheretherketone Clasp Retainer for


Removable Partial Denture : A Case Report. 2019. Dentistry Journal. 4-7

2. Muksin A Saja et al. Effect of Novel Polyetheretherketone (PEEK) Clasp


Design on Retentive Force at Different Tooth Undercut. 2018. Journal
Dentistry of Research. Volume 1 Issue 2
3. Ishida Yukchi et al. PEEK with Reinforced Material and Modifications for
Dental Implant Application. 2017. Dentistry Journal

4. Sushant A Pai et al. Polyetheretherketone in Prosthodontics- A Review.


2019. Journal of Advanced Clinical & Research Insight 6, 24-26

5. Bathala Lakshamana et al. The Role of Polyetheretherketone (PEEK) in


dentistry-A Review. 2019. Journal of Medicine and Life Vol.12, Issue 5-9

6. Najeeb Shariq et al. Applications of Polyetheretherketone (PEEK) in Oral


Implantology and Prosthodontia. 2015. JODR-298. Page.8

7. Tekin Samet et al. Areas for Use of PEEK Material in Dentistry. 2018.
IDR Volume 8 number 2

8. Shirbuti Gediminas et al. A Review of PEEK Polymer’s Properties and Its


Use in Prosthodontics. 2017. Baltic Dental and Maxillofacial Journal,
19:29-23

Anda mungkin juga menyukai