Anda di halaman 1dari 1

Permaculture merupakan sistem pertanian dengan model ekosistem alami melalui berbagai

rekayasa ekologi. Permaculture meliputi pembentukan lingkungan yang sangat produktif dan
stabil, menyediakan makan, tempat tinggal, energi dan lain sebagainya yang dibutuhkan oleh
manusia, serta infrastruktur sosial dan ekonomi yang mendukung. Sistem pertanian
permaculture dapat dikembangkan hampir disemua jenis lahan pertanian, namun tanaman
yang dipilih dan digunakan dibatasi oleh kesesuaian lahan dengan kebutuhan varietas yang
digunakan. Dalam pembangunan sistem permaculture dibutuhkan suatu perencanaan dan
perancangan. Faktor-faktor seperti iklim, bentuk lahan, tanah, vegetasi dan air yang ada perlu
dipertimbangkan. Salah satu penerapan sistem permaculture adalah agroforesty. Salah satru
agroforestry yang ada di Indonesia adalah perkebunan kopi didesa Sidomulyo kabupaten
Jember. Permasalahan utama dalam menanam kopi adalah pemilihan lokasi tanam dan
kondisi iklim karena tanaman kopi berasal dari daerah afrika yang memerlukan perlakuan
khusus untuk menyesuaikan pertumbuhannya dengan iklim dan kondisi alam di Indonesia.
Petani kopi didesa Sidomulyo menanam kopi didataran lereng gunung yang memiliki
ketinggian 500 mdpl yang sudah sesuai dengan syarat tumbuh tanaman kopi. Kopi ditanam
dengan naungan yang bertujuan menyesuaikan lingkungan hidup tanaman kopi. Naungan
digunakan untuk mengurangi intensitas cahaya matahari yang masuk selain itu juga dapat
digunkan untuk mengurangi erosi akibat tetesan air hujan. Naungan yang dipilih oleh petani
kebanyakan dari tanaman jenis legum yang mampu mengikat nitrogen selain itu tanaman
naungan juga harus menjadi tempat tumbuhnya musuh alami dari hama dan penyakit tanaman
kopi. Keuntungan dari tanaman kopi didesa Sidomulyo adalah kopi organik sehingga
memiliki harga jual yang tinggi. Indonesia yang memiliki wilayah pegunungan dapat
digunakan untuk pertanaman kopi. Kopi yang ditanam disetiap wilayah yang berbeda
memberikan hasil keragaman kopi diIndonesia, selain itu pasar kopi yang luas sampai keluar
negeri menjadi peluang yang cukup terbuka bagi petani kopi di Indonesia. Menurut Novita
dkk (2012) indikator keberlanjutan kopi rakyat didesa sido mulyo dari empat dimensi yakni
ekologi, ekonomi, sosial kelembagaan dan teknologi menunjukkan keberlanjutan KUPK.

Anda mungkin juga menyukai