Penelitian Sosiologi Lengkap
Penelitian Sosiologi Lengkap
Disusun oleh :
Ade Buckhori Muslim
Asti Shelawati
Ayunda
Cahyariani
Firna Cahya Falami
M. Shiddiq Cholis
Riswanto Yusuf
Rizki Alhami Anugrah
Septi Saraswati
XII Sosial 2
LEMBAR PENGESAHAN
KETIDAKMAMPUAN MENGHADAPI PERUBAHAN
DALAM PENCARIAN JATI DIRI
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Pembimbing
ABSTRAKSI
Proses sosialisasi yang di bangun melaui interaksi sosial tidak selamanya selalu
menghasilkan pola-pola perilaku yang sesuai dan di kehendaki masyarakat atau aturan-aturan
yang ada. Ada kalanya proses sosialisasi tersebut menghasilkan perilaku yang menyimpang dari
norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
Perilaku menyimpang merupakan hasil dari proses sosialisasi yang tidak sempurna,
penyimpangan juga bias disebabkan oleh penyerapan nilai dan norma yang tidak sesuai dengan
tuntutan masyarakat. Kedua hal tersebut cukup berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian
seseorang sehingga menghasilkan perilaku yang menyimpang.
Tidak semua perilaku yang menyimpang perbuatan yang negatif, ada juga perilaku
menyimpang yang menghasilkan nilai-nilai dan norma baru yang berguna bagi masyarakat dalam
upaya memenuhi tuntutan perubahan. Namun demikian tidak sedikit perilaku menyimpang yang
justru berdampak buruk bagi masyarakat karena mengganggu ketertiban dan keteraturan yang
ada di masyarakat tersebut.
Oleh karena itu,diperlukan adanya pengendalian sosial untuk mengarahkan masyarakat ke arah
keteraturan dan ketertiban melalui proses pengendalian sosial, perilaku menyimpang yang positif
dikembangkan, sedangkan perilaku menyimpang yang bisa menimbulkan dampak buruk bagi
masyarakat harus segera diluruskan
Kata pengantar
Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha Esa, Karena atas rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan penelitian
Laporan penelitian ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata pelajaran sosiologi
yang diharapkan kami sebagai penulis dapat mengaplikasikan hasil-hasil penelitian yang
berupa;pengumpulan fakta empiris berupa penelitian di lapangan,analisis data,penarikan
kesimpulan penulisan laporan dan dari hasil langkah-langkah di atas, kami aplikasikan pada
laporan penelitian. Adapun hambatan-hambatan yang penulis
hadapidalampenyusunanmakalahiniadalahkeanekaragamanpendapatpararesponden di
dalamhasilangket yang cukupmenyulitkanuntukmengolah data.
Atasdorongankeluarga,gurudanteman-temansekalian, penulisdapatmengatasihambatanhambatantersebutdenganlancar. Penulisjugamengucapkanterimakasih yang sebesarnyakepada:
Ibuneniyagselalumemberikanperhatianpadapenulis
Ibuapon yang memnberikanbimbingandalapenyusunanlaporanpenelitian
Para narasumber yang telahmemberikanwaktudanpikirannya
Penulismenyadarimakalahinijauhdarisempurna,makadengansegalakerendahanhatipenulismeneri
ma saran dankritik yang membangun agar
dalampenyusunanmakalahselanjutnyadapatlebihbaiklagi.
Identifikasimasalah
Adapunpenyusunanlapornpenelitian ii bertujuanuntukmempresentasebentukbentukpenymapangan yang
dilakukankalanganremajakhususnyapadasiswamenengahkeatasuntukkelas 10 dan
11.Penulisjugatidalupamemberikansolusiterhadapbentukbentukpenyimapangantersebut,sertasebelumnyadilakukanjugapenelitianapapenyebabdanlatarbela
kangerekamelakukanpenyimpangantersebut.
Padadasarnyapenyimpangan social (deviasi social) adalahsemuabentukperilaku yang
tidaksesuadengannorma-norma yang berlaku,baiknormakebiasaa,agamamaupun hokum.
Pembatasanmasalah
Penyebabremajamelakukanpenyimpangan social
Cara mengatasipenyimpangan yang dilakukanremaja
Tidaksemua orang mampumenghadapiperubahandalampencarianjatidiri
Tujuanpenelitian
Tujuandaripenelitianiniadalah:
Manfaatpenelitian
Penelitianinidiharapkanmenjadisuatuinstrumen yang
dapatmemberikanmasukankepadasemuasiswa-siswi yang
seringmelakukantindakanmenyimpang,agarbisasedikit-demi sedikitmengurangikebiasaan
negative merekatersebut. Serta
dijadikantolakukurdalamberpprilaku,supayabisasedikitmenekanangkapenyimpangan social
bagipararemajakhususnyasiswa-siswipelajar SMA.
BAB II
LANDASAN TEORI
Landasan Teori
1. Selo soemardjan menyatakan bahwa perubahan social adalah perubahan pada lembaga
lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system system
sosialnya, termasuk nilai nilai, sikap, dan prilakudi antara kelompok dalam
masyarakat.
2. Kingsley davis menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarakat misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam
masyarakat kapitalis telah menyebabkan terjadinya perubahan perubahan dalam
hubungan antara buruh dan majikan . demikian pula dalam organisasi organisasi lain ,
seperti organisasi politik maupun organisasi ekonomi.
Kenakalan Remaja
Masalah kenakalan remaja semakin hari semakin meresahkan masyarakat dan telah
menjurus pada tindakan yang bersifat kriminal.
Pada masa remaja, emosi seseorang masih labil, belum memiliki pegangan dan dalam
proses mencari jati diri. Seorang remaja, manusia sedang mengalami masa pembentukan
kepribadian. Untuk itu, perlu adanya perhatian yang lebih dari orang tua agar si anak tidak
terjerumus pada hal hal yang dapat merugikan masa depannya.
Kenakalan remaja pada umumnya ditandai oleh dua cirri berikut.
1. Adanya keinginan untuk melawan, seperti dalam bentuk radikalisme.
2. Adanya sikap apatis yang biasanya disertai dengan rasa kecewa terhadap kondisi
masyarakat.
a. Keluarga : keluarga yang selalu cekcok dan tidak harmonis menyebabkan keluarga gagal
dalam mensosialisasikan nilai nilai yang baik kepada anak , sehingga anak dapat
terbentuk perilaku menyimpang
b. Lingkungan Tempat Tinggal : seorang individu yang tinggal dilingkungan yang kumuh
dengan berbagai bentuk prilaku menyimpang ada dan terjadi disekitarnya menyebabkan
ia akan tumbuh menjadi orang yang berkpribadian yang menyimpang.
c. Kelompok Bermain : kelompok bermain dapat mempengaruhi terbentuknya kepribadian
seseorang pergaulan dengan anak yang suka membolos, membuat keonaran akan
berpengaruh terhadap teman lainnya.
d. Media Massa : media massa merupakan media sosialisasi yang dapat mempengaruhi
kepribadian seseorang. Banyak pelaku menyimpang yang disebabkan karena pengaruh
media massa , baik dari bacaan maupun dari tayangan media eloktronik
Kedua
:
Tata Tertib Siswa SMA Negeri 6 Bandung merupakan perubaha dari Tata
Tertib Siswa sebelumnya.
Ketiga
:
Peraturan Tata Tertib Siswa ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Keempat
:
Peraturan Tata Tertib ini dapat diadakan perubahan atau Perbaikan apabila
terdapat kekeliruan.
BAB II
TUJUAN
Tujuan dibuatnya tata tertib siswa di sekolah supaya para siswa:
1. Membiasakan diri hidup tertib waktu, tertib kegiatan belajar, tertib keseragaman
berpakaian, tertib sikap dan berprilaku, dan tertib berorganisasi (OSIS).
2. Memahami hak dan kewajiban siswa serta larangan-larangan dan jenis sanksinya.
3. Membudidayakan sikap hidup berdisiplin, sopan santun, berprilaku jujur dalam
beraktifitas dan pengembangan kreatifitas.
4. Terciptanya lingkungan sekolah yang kondusif.
BAB III
TERTIB WAKTU
Pasal 1
Semua siswa wajib hadir di sekolah setia hari efektif belajar 10 menit sebelum kegiatan belajar
mengajar dimulai. Waktu KBM dimulai pukul 06.45 s.d 13.00, kecuali hari jumat pukul 06.45
s.d 11.30.
Pasal 2
Bagi siswa yang terlambat hadir, wajib lapor kepada guru petugas piket dan kepadanya diizinkan
masuk kelas pada jam pelajaran berikutnya setelah diberi sanksi akademis dari guru piket. Siswa
terlambat tidak boleh lebih dari 3 kali dala satu semester dan akan mendapat sanksi sesuai
kebijakan sekolah dan yang dikonfirmasikan kepada orang tua/wali siswa melalui pengiriman
surat secara resmi dari sekolah.
Pasal 3
Bagi siswa yang berhal;angan hadir wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis atau melalui
telepon sekolah(6011309) yang disertai surat susulan dari orang tua/wali yang sah. Apabila 3 hari
tidak masuk sekolah tanpa ada alas an yang jelas maka akan dipanggil orangtuanya untuk
diselesaikan. Apabila sudah 3 x berturut-turut Orang tua dipanggil tidak dating maka akan
dikenakan sanksi akademis.
Pasal 4
Siswa yang karena sesuatu hal tidak dapat mengikuti kegiatan belajar sampai KBM, wajib
member tahu kepada guru di kelas, wali kelas, dan guru piket dengan membawa surat
pemberitahuan dari orang tua/wali. Jika tidak demikian maka akan mendapat sanksi akademis
dari sekolah.
Pasal 5
Siswa yang sakit dan tidak dapat mengikuti kegiatan belajar sampai akhir waktu KBM, diizinkan
untuk istirahat di UKS atau pulang setelah mendapat izin dari guru yang mengajar pada saat itu
dan guru piket dengan membawa surat pengantar dari sekolah yang harus dikembalikan setelah
ditandatangani orang tua/wali.
Pasal 6
Siswa tidak diperkenenkan pulang untuk mengambil tugas/PR yang tertinggal di rumah.
Pasal 7
Siswa tidak diberkenankan berada di lingkungan sekolah setelah jam belajar intra kulikuler
selesai tanpa ada kegiatan yang jelas, kecualiu ada izin dari pihak sekolah/guru yang
bersangkutan agar tidak mengganggu kegiatan yang sudah diprogramkan disekolah.
BAB IV
TERTIB KEGIATAN BELAJAR
Pasal 1
1.
Setiap hari kegiatan belajar diawali dan diakhiri dengan doa bersama secara khusyu dan
khidmat.
2.
Bagi siswa yang beragama islam 10 menit pada jam pertama wajib tadarus AlQuran/surat pendek. Sedangkan bagi siswa yang beragama non-Islam membaca kitab
suci masing-masing sesuai dengan agama dank epercayaannya.
3.
Setiap kelas harus menyediakan kitab suci Al-Quran.
Pasal 2
Siswa wajib mengikuti kegiatan belajar yang diatur oleh sekolah secara sungguh-sungguh
dengan bimbingan guru mata pelajaran masing-masing sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan untuk meningkatkan prestasi dan nama baik sekolah.
Pasal 3
Apabila 10 menit setelah waktu yang ditentukan guru mata pelajaran yang bersangkutan belum
hadir atau tidak hadir, maka ketua kelas wajib melaporkan kepada guru piket untuk mendapat
petunjuk atau tugas, dan seluruh siswa tetep berada di dalam kelas dengan tertib dan tidak
mengganggu ketenangan kelas lain.
Pasal 4
Apabila ada kegiiatan belajar di luar kelas di lingkungan sekolah siswa wajib menjaga ketertiban
dan ketenangan lingkungan sekolah serta tidak mengganggu kelas lain
Pasal 5
Setai siswa berhak memanfaatkan seluruh fasilitas belajar yang ada di lingkungan sekolah,
mendapatkan pelajaran, mengikuti ulangan/tes/remedia/ujian sekolah/ujian nasional, menerima
hasilnya dan berkewajiban membayar SPP,DSP, memelihara seluruh fasilitas yang ada di sekolah
dan tata tertib sekolah sesuai dengan ketentuan yang belaku di SMA Negeri 6 Bandung.
Pasal 6
Apabila ada fasilitas belajar yang hilang atau rusak karena kelalaian atau kecerobohan siswa,
maka siswa tersebut harus bertanggungjawab dan wajib mengganti atau memperbaikinya.
Pasal 7
Siswa tidak dibenarkan jajan, makan ,dan minum di kantin sekolah atau di luar sekolah di dalam
kelas ketika waktu KBM sedang berlangsung.
Pasal 8
Apabila siswa hendak ke toilet untuk buang air kecil atau buang air besar ketika jam pelajaran
sedang berlangsung harus minta izin terlebih dahulu kepada ibu atau bapak guru yang sedang
mengajar di kelas itu.
Pasal 9
Siswa dilarang bermain bola di lapangan upacara, kecuali pada waktu pelajaran penjas orkes
setelah mendapat izin dari guru penjas orkes atau Kepala Sekolah.
Pasal 10
Apabila siswa melanggar tata tertib sekolah akan mendapat sanksi yang sesuai dengan kebijakan
sekolah dan selanjutnya akan dikonfirmasikan kepada orang tuanya untuk di ketahiu.
BAB V
TERTIB KESERAGAMAN BERPAKAIAN
Pasal 1
Siswa wajib berpakaian seragam dengan ketentuan sebagai berikut:
1.
Baju putih lengan pendek (tidak ketat, indis) dengan satu saku di dada sebelah kiri dan
atribut yang lengkap.
2.
Untuk siswa putra celana panjang berwarna abu-abu dengan ukuran standar diameter
bagian bawah 20 cm dan untuk siswa putrid rok berwarna abu-abu dengan ukuran
panjang minimal 10 cm di bawah lutut. Untuk yang berkerudung rok tidak di rempel,
model sesuai dengan aturan yang sudan di tentukan oleh pemerintah.
3.
4.
5.
Pemakaian celana panjang dan rok haris menutupi puser atau pinggang.
Setap hari jumat memakai baju batik lengan panjang baik siswa/siswi yang bersergam
islam/non-Islam. Setiap jumat siswi yang beragama islam wajib berjilbab putih.
Semua siswa wajib memakai kaos dalam putih.
Pasal 2
Ketentuan seragam anak sekolah yang telah ditetapkan Departemen Pendidikan Nasional,
diantaranya:
1.
Baju dimasukan
2.
Wajib melengkapi atribut meliputi:
2.1. Badge OSIS dipasang pada saku sebelah kiri.
2.2. Nama lengkap siswa yang bersangkutan ditemple di dada sebelah kanan.
2.3. Tanda lokasi SMA Negeri 6 Bandung ditempel pada lengan kemeja sebelah kanan.
2.4. Lencana SMA Negeri 6 Bandung, ditempel pada krah baju bagian kiri (untuk putrid
yang berjilbab, lencana dipasang pada jilbab dan haris kelihatan).
3.
Memakai sepatu berwarna hitam ,bukan pantopel dan bertali putih atau hitam serta
berkaos kaki warna putih polor diatas mata kaki.
4.
Memakai sabuk berlogo SMAN 6 Bandung.
Pasal 3
Khusus untuk siswa putra :
3.1.
Panjang rambut bagian depan tidak menyentuh alis, bagian samping tidak menyentuh
telinga, dan bagian belakang tidak menyentuh krah baju.
3.2.
Tidak boleh memakai kalung, gelang, giwang,yang tidak sesuai dengan kepribadian
seorang siswa.
3.3.
Tidak boleh berjambang, brkumis, berjenggot, serta bertatto dan cat kuku.
3.4.
Tidak boleh menggunakan cat rambut selain warna aslinya.
Khusus untuk siswa putri :
3.5.
Rambut yang panjanng melebihi bahu harus diikat atau dikepang agar tidak menutupi
muka dan mengganggu konsentrasi belajar.
3.6.
Tidak boleh menggunakan perhiasan yang mewah dan bersolek yang berlebihan
3.7.
Tidak boleh memelihara kuku yang panjang dan menggunakan cat kuku.
3.8.
Tidak boleh menggunakan cat rambut selain warna aslinya
3.9.
Tidak boleh menggunakan contact lens berwarna.
Pasal 4
Pada saat pelaksanaan upacaea bendera hari Senin atau hari nasional, wajib mengunakan pakaian
seragam sekolah, atribut kelengkapan upacara bendera, dan memakai topi SMA Negeri 6
Bandung.
Pasal 5
Pada saat olah raga, renang, praktikum, kegiatan ekstra kulikuler dan acara khusus wajib
menggunakan pakaian yang telah ditentukan bidang masing-masing.
Pasal 6
Siswa dilarang menambah atribut kelengkapan seragam sekolah di luar ketentuan yang berlaku.
Pasal 7
Selama di lingkungan sekolah, siswa dilarang memakai jaket dan sejenisnya sehingga menutupi
atribut seragam, kecuali kondisi kesehatan yang mengharuskan memakainya dengan terlebih
dahulu mendapat izin dari guru pengajar dan guru piket yang didasari surat keterangan dokter
atau dari orang tua / wali.
BAB VI
TERTIB SIKAP DAN PERILAKU
Pasal 1
Siswa DILARANG :
1.1 merokok dan main kartu di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
1.2 Minum-minuman keras atau obat terlarang lainnya didalam maupun di luar lingkungan
sekolah.
1.3 Membawa senjata tajam atau barang lain yang tidak ada hubungan dengan kegiatan belajar.
1.4 Mengaktifkan handphone dan walk man atau sejenisnya selama kegiatan belajar berlangsung.
1.5 Tawuran baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
Pasal 2
Siswa wajib berkelakuan sopan, tidak menggunakan kata-kata kotor dan kasar sehingga dapat
menyinggung pribadi orang lain. Wjaib menghormati guru, karyawan dan sesama siswa, dan jika
terjadi perselisihan paham antar siswa tidak dibenarkan main hakim sendiri atau melibatkan
orang lain atau pihak luar sekolah, tetapi wajib melaporkan kepada pihak sekolah untuk
diselesaikan secara musyawarah dalam kekeluargaan.
Pasal 3
Siswa wajib membina dan menjaga hubungan baik antar sesama warga sekolah yang bersifat
kekeluargaan dan tidak saling menyakiti.
Pasal 4
Siswa wajib menciptakan suasana keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan, kekeluargaan,
kerindangan dan kesehatan atau 7 K dilingkungan sekola, dengan cara :
4.1 Dilarang membuat gaduh / ribut dalam kelas sehingga mengganggu ketenangan kelas lain.
4.2 Dilarang membuang sampah tidak pada tempatnya.
4.3 Dilarang menulis / mengotori meja, kursi belajar, tembok, WC, dan lain-lain.
4.4 Dilarang merusak tanaman dan kelengkapan taman lainnya.
4.5 Dilarang mengambil uang dan barang milik orang lain tanpa izin pemiliknya.
Pasal 5
Siswa wajib menyimpan motor atau kendaraan lain ditempat parkir yang telah ditentukan,
mengkunci ganda, dan dilarang menghidupkan mesin motor di dalam lingkungan.
Pasal 6
Siswa dilarang membawa uang dalam jumlah yang berlebihan / banyak. Jika kehilangan uang
atau barang berharga lainnya atau kelalaian pada pasal ini tidak melibatkan pihak sekolah.
Pasal 7
Siswa wajib memelihara ketahanan dan keamanan sekolah dari ancaman yang datang dari luar
maupun dari dalam sekolah dengan tidak bertindak sendiri dan sewenang-wenang.
Pasal 8
Siswa dilarang membawa peralatan / barang lain yang tidak ada hubungannya dengan semua
kegiatan belajar.
Pasal 9
Siswa dilarang berkumpul atau bergerombol di sekitar luar lingkungan sekolah sesudah pulang
sekolah.
BAB VII
TERTIB BERORGANISASI
Pasal 1
Di sekolah hanya ada satu organisasi siswa yaitu OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), setiap
siswa wajib menjadi anggota OSIS yang aktif dan turur berpartisipasi terhadap semua program
kerjanya.
Pasal 2
Siswa dilarang menjadi anggota atau pengurus organisasi lain di luar OSIS seperti geng motor
dan sejenisnya, baik di dalam maupun di luar sekolah.
Pasal 3
Pelaksanaan kegiatan OSIS diusahakan tidak mengganggu keiatan belajar intrakulikuler kecuali
atas izin sekolah.
Pasal 4
Semua kegiatan ekstra kulikuler yang dilaksanakan di luar jam pelajaran harus mendapat izin
dari orang tua / wali yang bersangkutan.
BAB VIII
JENIS PELANGGARAN DAN SANKSINYA
Pasal 1
Akbibat pelanggaran tata tertib sekolah ini, maka siswa dapat dikenakan sanksi / hukuman
akademis yang ditetapkan pleh pihak sekolah.
Pasal 2
Akibat pelanggaran tata tertib sekolah yang lebih dari satu kali dan atau pelanggaran berat, maka
dapat dikenakan sanksi akademis dan sanksi administrasi yang ditetapkan oleh pihak sekolah
berupa :
1. Teguran lisan dari Guru, Wali kelas atau Kepala Sekolah.
2. Perinagatan tertulis dari sekolah, yang disampaikan kepada orang tua / wali siswa.
3. Skorsing (dilarang mengikuti kegiatan belajar untuk waktu tertentu) dari sekolah.
4. Dikembalikan kepada orang tua, wali dengan surat pemberitahuan terlebih dahulu.
Pasal 3
Jenis-jeinis pelanggaran dan sanksi/hukuman yang bisa diberikan/dikenakan kepada siswa antara
lain sebagai berikut :
No
Jenis-jenis Pelanggaran
Jenis-jenis Sanksinya
1.
No
Jenis-jenis Pelanggaran
Jenis-jenis Sanksinya
2.
3.
4.
aturan.
Sepatu tidak
ketentuan
sesuai
5.
7.
Bolos/kabur
selama
pelajaran berlangsung.
8.
Tidak
mengikuti
upacara
bendera hari Senin
Tidak
mengikuti
upacara
memperingati hari besar.
Jenis-jenis Pelanggaran
9.
jam
Menjadi
anggota/membentuk
geng apa saja.
11.
sekolah.
Memarkir
kendaraan Jika dua kali melanggar tidak diizinkan
seenaknya/idak sesuai aturan
membawa motor ke sekolah.
Mengganti/mengembalikan
fasilitas
yang rusak/membersihkan fasilitas
yang kotor.
Apabila masih melanggar dikembalikan
pada orang tuanya.
Diskors untuk belajar di rumah selama
3 hari dan orang tuanya dipanggil
untuk berkonsultasi dengan wali kelas
dan guru BP.
Apabila masih melanggar dikembalikan
pada orang tuanya.
Diskors untuk belajar di rumah selama
3 hari dan orang tuanya dipanggil
untuk dikonsultasikan dengan wali
kelas dan guru BP.
12. Merusak
mengotori
fasilitas/sarana sekolah
BAB XI
PENUTUP
Hal-hal yang tidur belum tercantum dalam aturan tata tertib ini, akan diatur secara khusus
melalui keputusan Kepala Sekolah.
Aturan tata tertib ini dibuat untuk dipahami, dihayati, dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan
tanggung jawab yang tinggi demi terwujudnya kepentingan berama dalam mencapai tujuan
pendidikan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini kami lakukan untuk mengetahui penyebab penyimpangan sosial yang
banyak dilakukan oleh para remaja khususnya di lingkungan sman 6 bandung , oleh karena itu
kami mengambil judul Ketidakmapuan Menghadapi Perubahan dalam Pencarian Jati Diri.
Penelitian ini kami lakukan dengan dua metode yaitu wawancara dan angket. Penelitian pertama
kami lakukan dengan metode wawancara. Metode ini kami lakukan dengan mewawancarai
beberapa sumber yaitu siswa dan siswi kela X dan guru BK. Wawancara ini kami lakukan di
lingkungan SMAN 6 Bandung. Berikut ini hasil wawancara kami :
Wawancara pertama
A
: siang ! maaf ganggu sebentar , boleh minta waktunya sebentar ?
B
A
B
A
: oh ya bisa.
: maaf sebelumnya , bisakah anda memperkenalkan diri ?
: saya dini dari kelas X-2
: oh ya makasih. kami dari kelas XII IPS 2 sedang mengadakan penelitian tentang
penyimpangan sosial , penelitian ini merupakan tugas akhir pelajaran sosiologi. Jadi
boleh
kami mewawancara anda ?
: oh tentu bisa.
: kalau begitu kita mulai saja wawancaranya. anda sebagai remaja pastinya pernah atau
mungkin sedang mengalami masa pubertas , apakah anda pernah melakukan
penyimpangan
sosial?
B
: sering .
A
: sering ya. Bisa sebutkan penyimpangan apa saja yang pernah dilakukan ?
B
: penyimpangan yang pernah saya lakukan paling penyimpangan kenakalan-kenakalan
remaja
tapi tidak keluar batas.
A
: apa yang menyebabkan kamu melakukan penyimpangan tersebut ?
B
: penyebabnya mungkin faktor teman , keadaan kelas atau sekolah yang kurang nyaman.
A
: ada factor lain ?
B
: factor lainnya misalnya kalau ada masalah pasti larinya ke hal yang negative tapi yang
tidak
terlalu nakal.
A
: terus apakah anda pernah melakukan penyimpangan yang fatal ?
B
: penyimpangan yang paling fatal paling merokok.
A
: apakah pihak sekolah mengetahui dan member sanksi ?
B
: pernah sih , waktu itu ketahuan ketika di kantin. Dulu lakuin itu sih sengaja karena ingin
Drop out tapi lama kelamaan sadar juga. Sanksi yang diberikan sekolah ya di panggil
orang
tua.
A
: apakah anda menyesal setelah melakukan penyimpangan itu ?
B
: pastinya menyesal banget.
A
: apakah anda akan melakukannya lagi ?
B
: kalau misalnya di kantin sekolah ya ga mungkin lagi. Hhe
A
: di sman 6 bandung ini ada tata tertib sekolah , apakah anda mempunyai komentar ?
B
: ketat sih ga jadi masalah , Cuma soal penampilan ga usah dikomentar atau diprotes
karena
penampilan merupakan cerminan dari diri kita , kan pengen gumeulis ke sekolah.
A
: oh ya. Terima kasih ya atas waktunya. Cukup sekian wawancara dari kami.
B
: iya sama-sama.
B
A
Wawancara kedua
A
: siang ! maaf ganggu sebentar , boleh minta waktunya sebentar ?
B
: oh ya bisa.
A
: maaf sebelumnya , bisakah anda memperkenalkan diri ?
B
: saya Dimas dari kelas X-5
: oh ya makasih. kami dari kelas XII IPS 2 sedang mengadakan penelitian tentang
penyimpangan sosial , penelitian ini merupakan tugas akhir pelajaran sosiologi. Jadi
boleh kami mewawancara anda ?
B
: oh tentu bisa.
A
: kalau begitu kita mulai saja wawancara. Apakah kamu pernah melakukan
penyimpangan
sosial?
B
: Sering.
A
: penyimpangan apa saja yang pernah anda lakukan ?
B
: penyimpangan apa ya , banyak sih.
A
: apa penyebab anda melakukan penyimpangan itu ?
B
: penyebabnya factor lingkungan dan kurangnya kesadaran diri.
A
: mungkin anda pernah melakukan penyimpangan yang sangat fatal , penyimpangan apa
yang
menurut anda paling fatal ?
B
: minum-minuman keras .
A
: mengapa anda melakukan hal tersebut ?
B
: ya karena dorongan dari dalam diri sendiri yang ingin mencoba.
A
: apakah anda pernah mendapatkan sanksi dari sekolah.
B
: belum pernah karena saya melakukan penyimpangan itu di luar lingkungan sekolah.
A
: apakah anda menyesal melakukan penyimpangan itu ?
B
: tentunya sangat menyesal dan tidak akan mengulangi perbuatan itu.
A
: apa komentar anda tentang tata tertib yang ada di SMAN 6 Bandung.
B
: seharusnya tata tertib sekolah jangan terlalu ketat , rambut panjang sedikit atau celana
ketat
mah ya ga apa-apa . hhe
A
: oh ya. Terima kasih ya atas waktunya. Cukup sekian wawancara dari kami.
B
: iya sama-sama.
Wawancara ketiga
A
B
A
B
A
anda
B
A
B
yang
A
: assalamualaikum pak.
: walaikumsalam.
: maaf pak , bisa kami minta waktunya sebentar ?
: oh ya tentu. Ada yang bisa saya bantu ?
: kami dari kelas XII IPS 2 sedang mengadakan penelitian tentang penyimpangan sosial ,
penelitian ini merupakan tugas akhir pelajaran sosiologi. Kami ingin mewawancarai
untuk mengetahui informasi tentang tingkah laku siswa/i SMAN 6 Bandung.
: oh ya silahkan.
: kalau begitu kita mulai saja wawancaranya. menurut bapak , apa pengertian dari
penyimpangan sosial ?
: penyimpangan dalam hal ini berarti perbuatan yang menyimpang dari norma-norma
telah ditentukan baik norma tertulis ataupun norma tidak tertulis.
: kalau menurut bapak , ada tidak penyimpangan yang bersifat positif ?
B
hal
: tentu dalam hal ini tergantung masalahnya. Penyimpangan bisa saja positif tetapi dalam
tertentu dan tergantung titik masalahnya, dalam agama pun boleh berbohong asal demi
kebenaran. penyimpangan memang konotasinya negative namun bisa juga
penyimpangan
itu positif.
A
: kami melakukan penelitian ini dalam lingkup sekolah , menurut bapak apa penyebab
siswa/i
melakukan pelanggaran tata tertib sekolah ?
B
: penyebabnya banyak , kalau di sekolah ya mungkin penyebabnya peraturan-peraturan
sekolah untuk menentukan sesuatu hal yang akhirnya anak melakukan penyimpangan
dan
mungkin karena terlalu ketatnya peraturan sehingga anak melakukan penyimpangan
juga
karena anak merasa tidak tahan dan tidak sesuai dengan keinginan remaja atau siswa itu
sendiri.
A
: apa bentuk bentuk penyimpangan remaja ?
B
: banyak sih. Kalau di remaja ya penyimpangan-penyimpangan seks , penyimpangan
perilaku
hal itu bisa terjadi karena remaja itu sedang mencari jati dirinya , kadang-kadang
mereka
tidak mau menerima peraturan-peraturan yang ada di sekitarnya sehingga mereka
melakukan
penyimpangan. Kalau di sekolah yang berkaitan dengan aturan sekolah seperti terlambat
dan
bolos.
A
: setiap penyimpangan mempumyai dampak , menurut bapak besar tidak pengaruhnya
penyimpangan terhadap siswa ?
B
: tergantung penyimpangannya , kalau penyimpangan seks itu sangat fatal tetapi kalau
penyimpangan perlaku itu tegurannya ada tahapannya sesuai dengan proporsinya jadi
,penyimpangan yang terjadi harus ditindak lanjuti sesuai dengan penyimpangan yang
dia
lakukan. Tetapi bukan berarti semua pnyimpangan ditindak begitu saja, tapi ada proses
dan
mekanismenya yang harus dijalankan sesuai dengan penyimpangan yang dilakukan.
A
: bapak sebagai guru di sman 6 bandung , menurut bapak yang paling banyak melakukan
penyimpangan itu kelas X , XI , atau XII ?
B
: kalau saya lihat dari tahapan usia dan jenjang pendidikannya ,justru yang paling
menonjol
adalah kelas XI karena mereka sedang mempersiapkan masa dewasa dan mencari jati
dirinya
sejauh manakah yang akan mereka raih dan mereka paling rawan karena kelas tanggung
di
atas belum di bawah juga sudah terlalui serta rasa penasarannya untuk mencari jati
dirinya
sangat tinggi. Kalau kelas XII sudah sedikit mereda penyimpangannya karena mereka
sudah mempersiapkan jenjang pendidikan selanjutnya.
A
: apakah bapak pernah mengalami hambatan dalam mengatasi penyimpangan yang
dilakukan
siswa ?
B
:oh pasti ada hambatan dalam mengatasi masalah ini , tentunya hal in perlu adanya
koordinasi
dari semua pihak yang terlibat di sekolah ini. Kami tidak mungkin bekerja sendiri jadi
harus
ada kesinambungan dari semua pihak seperti wakasek kesiswaan , wali kelas atau guru
BK.jadi dengan kerjasama kendala itu bisa ditanggulangi.
A
: bagaimana cara mengatasi penyimpangan sosial di sekolah ?
B
: pertama kita akan melihat apa penyimpangan yang dilakukan misalnya terlambat
sekolah ,
kita akan melakukan konsultasi dengan siswa yang terlambat lalu memanggil orangtua
mereka karena kita ingin tahu apa latarbelakangnya , tentu persoalan ini sangat kompleks
sekali karena saya tidak bisa mendjusment seseorang dengan begitu saja , kita tentu
harus
mencari tahu apa penyebabnya .
A
: terimakasih ya pak atas waktunya , mungkin cukup sekian wawancara dari kami.
Assalamualaikum.
B
: iya sama-sama. Walaikumsalam.
Penelitian kedua kami lakukan dengan metode angket dan mengambil sampel dari 20 orang kelas
XI IPA 1 dan 19 orang kelas X. Berikut hasil angket yang kami dapatkan :
1. Apakah anda pernah merokok ?
a. Pernah
b. tidak pernah
Tabel 1
NO USIA
1
2
3
4
14
15
16
17
Jumlah
Pernah merokok
Frekuensi Presentase
0
0%
3
7.69%
8
20.05%
4
10.26%
15
38%
Kesimpulan : dari data yang diperoleh kami menyimpulkan bahwa 62 % siswa di SMAN 6
Bandung tidak pernah merokok. Namun 38% siswa pernah merokok , siswa yang pernah
merokok didominasi oleh siswa yang berusia 16 tahun.
2. Pernahkah anda melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan aturan sekolah ?
Sebutkan ?
Hasil jawaban yang kami dapat :
Tabel 2
NO USIA
Merokok
Pakaian
Telat
Bolos
Frekuensi
Presentase
Frekuensi
Presentase
Frekuensi
Presentase
Frekuensi
Presentase
14
0%
2.78%
0%
0%
15
2.78%
13.89%
11.11%
0%
16
5.56%
22.22%
13.89%
8.33%
17
0%
8.33%
5.56%
5.56%
8%
17
47.00%
11
31%
14%
Jumlah
Kesimpulan : dari data yang kami peroleh kami menyimpulkan bahwa siswa-siswi SMAN 6 Bandung
pernah melanggar aturan norma sekolah dan presentase yang paling besar adalah pelanggaran tata tertb
mengenai pakaian.
3. Pernahkah anda melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di
masyarakat selama anda berada di luar lingkungan sekolah ?
a. Pernah
b. tidak pernah
NO USIA
1
2
3
4
14
15
16
17
Jumlah
Pernah
Frekuensi Presentase
1
2.56%
6
15.37%
15
38.46%
4
10.26%
26
67%
Tidak pernah
Frekuensi
Presentase
0
0.00%
6
15.37%
4
10.26%
3
7.69%
13
33.00%
Kesimpulan : dari data yang kami peroleh kami menyimpulkan bahwa siswa/I SMAN 6 Bandung pernah
melakukan pelanggaran norma yang ada di masyarakat.
4. Jika anda pernah melakukan hal tersebut ( pertanyaan no.3 ) apakah hal tersebut merupakan hal
yamg disengaja ?
a. Disengaja
b. tidak disengaja
Hasil jawaban yang kami dapat :
Tabel 4
NO USIA
Disengaja
Tidak disengaja
Abstein
1
14
2
15
3
16
4
17
Jumlah
Kesimpulan
: dari data yang kami peroleh kami menyimpulkan bahwa siswa/I SMAN 6 Bandung
melakukan pelanggaran norma di masyarakat secara tidak disengaja.
6. Jika ada masalah yang dihadapi , apa yang biasa anda lakukan ?
a. Berbagi dengan teman
c. Melampiaskan dengan kemarahan
b. Berbagi dengan orang tua
d.
..
Hasil jawaban yang kami dapat :
Tabel 6
NO
Teman
USIA
1
14
2
15
3
16
4
17
Jumlah
Orangtua
Kemarahan
Lain-lain
Frekuensi
Presentase
Frekuensi
Presentase
Frekuensi
Presentase
Frekuensi
Presentase
1
4
9
2
16
2.44%
9.76%
21.95%
4.88%
39%
0
3
1
0
4
0%
7.31%
2.44%
0.00%
10.00%
0
0
5
1
6
0%
0%
12.20%
2.44%
15%
0
5
7
3
15
0%
12.20%
17.00%
7.00%
36%
Kesimpulan
: Data yang kami peroleh kami menyimpulkan bahwa siswa/i SMAN 6 Bandung apabila
menghadapi masalah lebih dominan berbagi dengan teman.
7. Adakah hal-hal kecil yang dianggap menyimpang yang pernah anda lakukan ? Sebutkan !
Hasil jawaban yang kami dapat :
Tabel 7
N
O
US
IA
berbohong
Freku Presen
ensi
tase
1
2.78%
2
5.56%
0
0%
1
2.78%
4
11%
1 14
2 15
3 16
4 17
Jumlah
melawan ortu
Freku Presen
ensi
tase
1
2.78%
1
2.78%
0
0%
0
0%
2
6.00%
mengejek
orang
Freku Presen
ensi
tase
0
0%
1
2.78%
1
2.78%
0
0%
2
6%
lain-lain
Freku Presen
ensi
tase
1
2.78%
4
11%
7
19%
1
2.78%
13
36%
Abstein
Freku Presen
ensi
tase
0
0%
4
11%
7
19%
4
11%
15
41%
Kesimpulan
: Data yang kami peroleh kami menyimpulkan bahwa siswa/i SMAN 6 Bandung tidak
pernah melakukan hal kecil yang dianggap menyimpang.
8. Pernahkah anda melakukan penyimpangan yang dianggap paling fatal/besar ?
a. Pernah
b.Tidak pernah
Hasil jawaban yang kami dapat :
Tabel 8
NO USIA
1
2
3
4
14
15
16
17
Jumlah
Pernah
Tidak pernah
Abstein
Frekuensi
Presentase
Frekuensi
Presentase
Frekuensi
Presentase
0
1
6
2
9
0.00%
2.56%
15.37%
5.13%
23%
1
10
13
5
29
2.56%
25.64%
33.30%
12.80%
74.00%
0
1
0
0
1
0%
2.56%
0.00%
0.00%
3%
Kesimpulan : Data yang kami peroleh kami menyimpulkan bahwa siswa/i SMAN 6 Bandung
sebagian besar tidak pernah melakukanj penyimpangan sosial yang fatal.
9. Jika anda pernah melakukan hal tersebut ( pertanyaan no.9 ) apakah hal tersebut hal yang
disengaja atau tidak ?
a. Disengaja
b.Tidak disengaja
Hasil jawaban yang kami dapat :
Tabel 9
Disengaja
Tidak disengaja
Abstein
NO USIA
1
2
3
4
14
15
16
17
Jumlah
Kesimpulan: Data yang kami peroleh kami menyimpulkan bahwa siswa/i SMAN 6 Bandung
melakukan penyimpangan yang fatal secara tidak sengaja.
10. Jika jawaban anda dari pertanyaan di atas dengan jawaban A atau pernah melakukan
penyimpangan , apakah anda merasa menyesal telah melakukan hal tersebut ? jika menyesal ,
tuliskan alasannya !
a. Menyesal
b.Tidak menyesal
Hasil jawaban yang kami dapat :
Tabel 10
NO USIA
1
2
3
4
14
15
16
17
Jumlah
Menyesal
Frekuensi Presentase
1
2.56%
8
20.05%
13
33.30%
3
7.69%
25
64%
Tidak menyesal
Frekuensi
Presentase
0
0.00%
3
7.69%
7
17.95%
4
10.26%
14
36.00%
Kesimpulan : Data yang kami peroleh kami menyimpulkan bahwa siswa/i SMAN 6 Bandung
sebagian besar menyesal telah melakukan penyimpangan yang sangat fatal.
BAB V
PENUTUP
BAB V
Penutup
V.1
Kesimpulan
Dari data yang kami peroleh selama melakukan penelitian, penulis menyimpulkan :
1.
Sebagian besar siswa/siswi SMA N 6 Bandung pernah melakukan pelanggaran
terhadap tata tertib sekolah.
2.
Sebagian besar pelaku penyimpangan berusia 16 17 tahun, hal ini disebabkan
pada usia tersebut merupakan usia labil atau transisi dari masa remaja menuju
dewasa.
3.
4.
V.2
Saran
Dari hasil penelitian yang penulis dapat, maka peulis penulis mempunyai saran saran
kepada pihak guru guru dan siswa/siswi SMA N 6 Bandung dalam meminimalisasi
penyimpngan yang diakukan siswa/siswi.
Saran untuk guru :
Guru harus memberikan perhatian yang lebih terhadap anak didiknya.
Guru diharapkan bersifat objektif terhadap siswa/siswinya.
Guru harus bisa menciptakan suasana yang nyaman antara siswa dan guru.
Guru hrus berkordinasi dengan guru BK dalam mengatasi penyimpangan oleh siswa.
Guru harus lebih menanamkan nilai nilai moral dan agama.
Saran untuk siswa/siswi :
Siswa/siswi harus mentaati tata tertib sekolah SMA N 6 Bandung.
Siswa/siswi harus memiliki nilai nilai moral dan religius sebagai dasar dalam
berperilaku.
Siswa/siswi seharusnya mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
Siswa/siswi harus memiiki rasa tanggung jawab sebagai pelajar.
Siswa/siswi diharapkan cerdas dalam berperilaku.
Daftar Pustaka
- Soekantu, Soerjono. 1983. Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
- Maryti, kun. 2007. Sosiologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Esis.
- Wardi. 2007. TUNTAS SOSIOLOGI. Jakarta : Graha Pustaka.
- Indianto. 2004. Sosiologi untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.