Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH EFEK SEEBECK PADA PEMBANGKITAN LISTRIK DENGAN

TERMOELEKTRIK
Intan Aprilia Medina
1404405053
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Udayana
Kampus Bukit Jimbaran, Bali
ABSTRAK
Efek Seebeck merupakan efek yang menghasilkan tegangan kecil pada sambungan
dua buah logam atau semikonduktor karena perbedaan temperatur. Apabila nilai perbedaan
temperaturnya tinggi, maka tegangan yang dihasilkan juga tinggi.
Efek Seebeck menggunakan dua logam semikonduktor tipe-p dan semikonduktor tipen dengan koefisien Seebeck yang berbeda dan membentuk sebuah rangkaian loop. Koefisien
semikonduktor tipe-p yaitu -455,0 Volt/K dan koefisien seebeck tipe-n yaitu 375 Volt/K.
Adapun metode penulisan yang digunakan adalah metode kajian pustaka yang mengambil
sumber dari buku dan internet yang berdasarkan fakta serta informasi yang dapat dipercaya.
Hasil dari analisis efek Seebeck yaitu arus listrik dan perbedaan tegangan berkisar
antara 1 70 microvolt tiap derajat celcius. Sehingga efek Seebeck merupakan cara
alternatif pembangkit listrik yang menghasilkan energi listrik cukup besar untuk memenuhi
keperluan listrik yang semakin meningkat.
Kata Kunci : Efek Seebeck, Koefisien Seebeck, Pembangkitan Listrik Termoelektrik
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
II.
Pertumbuhan penduduk
menyebabkan bertambahnya keperluan
energi listrik. Cara untuk menghasilkan
energi listrik adalah menggunakan
peralatan yang dapat mengubah energi
lain. Pada konverter termoelektrik terdapat
suatu istilah yang dinamakan efek
termoelektrik.
Efek
termoelektrik
dipengaruhi oleh efek Seebeck.
III.
Konsep
efek
Seebeck
menggambarkan bahwa jika terdapat dua
buah material atau bahan logam (biasanya
bersifat semikonduktor) yang tersambung
berada di lingkungan dengan dua
temperatur atau suhu yang berbeda, maka
pada material logam akan mengalir arus
listrik atau gaya gerak listrik. Kelebihan

dari prinsip kerja efek Seebeck yaitu dapat


digunakan untuk pembangkit listrik
termoelektrik.
IV.
(Sukur, Edi. Agustus 2004.
:http://www.energi.lipi.go.id/utama)
V. Banyak pembangkit listrik
yang masih menghasilkan energi listrik
sangat rendah akibat proses konversi yang
berulang kali dan panas yang dihasilkan
banyak yang terlepas atau terbuang
percuma. Tetapi, dengan adanya teknologi
listrik yang menggunakan prinsip kerja
efek Seebeck, seperti pembangkitan listrik
termoelektrik, diharapkan efisiensi energi
yang dihasilkan oleh pembangkit akan
menjadi lebih tinggi dan panas yang
dihasilkan tidak terbuang secara percuma.
VI.
VI.1 Rumusan Masalah
1

VII.
Berdasarkan
latar
belakang yang telah dijelaskan penulis,
dapat
dirumuskan
beberapa
permasalahan yaitu tentang pengertian
efek Seebeck, prinsip kerja efek
Seebeck, dan pengaruh efek seebeck
pada
pembangkitan
listrik
termoelektrik.
VIII.
VIII.1 Manfaat
IX.
Manfaat dari pembuatan
laporan ini yaitu sebagai referensi untuk
mempelajari
Efek Seebeck pada
pembangkitan listrik serta menambah
pengetahuan mengenai Efek Seebeck
dan pengaruhnya pada pembangkitan
listrik
termoelektrik
baik
bagi
mahasiswa/mahasiswi ataupun bagi
masyarakat umum.
X.
XI. MATERI DAN METODE
XII. Materi
XIII.
Materi pada analisis efek
seebeck ini yaitu 2 komponen logam
semikonduktor tipe p dan semikonduktor
tipe n. Koefisien semikonduktor tipe-p
yaitu -455,0 Volt/K dan koefisien
seebeck tipe-n yaitu 375 Volt/K
.Resistivitas
semikonduktor
tipe-p
sebesar 0.0015 ohm dan resistivitas tipen sebesar 0,0025 ohm. Dua komponen
logam semikonduktor akan diputuskan
kemudian
disambung
kembali
menggunakan galvanometer. Analisis
efek Seebeck ini terdapat di kawasan
Desa Dalung, Kuta Utara, Bali.
XIV.
XV.
XVI.
XVII.
Metode
XVIII.
Metode penulisan
ini menggunakan metode kajian pustaka
yang mengambil sumber dari buku dan
internet. Adapun cara menganalisis data
yaitu menggunakan metode kualitatif

dan metode kuantitatif. Metode


kualitatif yaitu metode penulisan secara
deskripsi, sedangkan metode kuantitatif
yaitu analisis data menggunakan
perhitungan dalam pembahasan efek
Seebeck.
XIX.
XX.
HASIL DAN PEMBAHASAN
XXI.
XXI.1 Hasil
XXII.
Hasil dari analisis
efek Seebeck menunjukkan bahwa dua
jenis kawat semikonduktor yang
berbeda (semikonduktor tipe-p dan
semikonduktor
tipe-n)
dengan
koefisien Seebeck tipe-p
yaitu
-455,0 Volt/K dan koefisien Seebeck
tipe-n yaitu 375 Volt/K berada pada
temperatur yang berbeda
akan
menghasilkan sebuah arus listrik. Jika
kawat diputuskan lalu disambung
kembali akan menghasilkan perbedaan
tegangan berkisar antara antara 1
hingga 70 microvolt tiap derajat
celcius.
XXIII.
Tegangan yang dihasilkan
bersifat berbahaya, karena material ini
digunakan pada pembangkit listrik.
Namun, apabila dua kawat konektor
mempunyai jenis yang sama, maka
tidak akan menghasilkan tegangan
listrik serta tidak ada fenomena efek
Seebeck.
XXIV.
XXV.
XXVI.
XXVI.1
Pembahasan
XXVII.
XXVIII.
Adapun
bahasan
dari hasil analisis di atas yaitu jika
terdapat dua kawat logam dengan
material
yang
berbeda
yaitu
semikonduktor
tipe-p
dan
semikonduktor tipe-n dengan koefisien
2

semikonduktor tipe-p yaitu -455,0


Volt/K dan koefisien seebeck tipe-n
yaitu 375 Volt/K dihubungkan dalam
suatu rangkaian tertutup dan berada
pada temperatur yang berbeda maka
arus listrik akan mengalir dalam
rangkaian tertutup itu.
XXIX.

XXX.
Salah
satu
kawat
diputuskan lalu disambung kembali
dengan sebuah galvanometer, maka
akan
menghasilkan
perbedaan
tegangan berkisar 1-70 microvolt tiap
derajat celcius dari kedua ujung kawat
logam. Tegangan yang muncul (Vo)
dikenal sebagai emf (electro motive
force), dapat dinyatakan dengan
persamaan Seebeck yaitu :
XXXI.

XXXII.
Tc)
XXXIII.

Vo =

XY

( Th-

XXXIV. Vo
= Tegangan
keluaran (Volt)
XXXV. XY
= Koefiesien
Seebeck antara
XXXVI.
dua material, X
dan Y (
XXXVII.
Volt/K)
XXXVIII.Th,Tc = Temperatur panas
dan
XXXIX.
dingin

I. Selenium
III. Tellurium
V. Silicon
VII. Germanium
IX. Antimony
XI. Nichrome
XIII. Molybdenum
XV. Cadmium,

II. 900
IV. 500
VI. 440
VIII. 330
X. 47
XII. 25
XIV. 10

XVI. 7.5
tungsten
XVII. Gold, silver,
XVIII. 6.5
copper
XIX. Rhodium
XX. 6.0
XXI. Tantalum
XXII. 4.5
XXIII. Lead
XXIV. 4.0
XXV. Aluminium
XXVI.
3.5
XXVII.
Carbon XXVIII.
3.0
XXIX.
Mercur
XXX. 0.6
y
XXXI.
Platinu
XXXII.
0
m
(definition)
XXXIII.
Sodium XXXIV.
-2.0
XXXV.
Potassi
XXXVI.
-9.0
um
XXXVII.
Nickel XXXVIII.
-15
XXXIX.
Consta
XL. -35
ntan
XLI. Bismuth
XLII. -72
XLIII.
XLIV.
XL. Tabel 1.1 Koefisien Seebeck pada
material umum
XLI.
XLII.
Koefisisen Seebeck
menjelaskan kondisi pada sisi yang
bersuhu
dingin.
Apabila
bahan
dipanaskan, arus akan berpindah dari sisi
yang bersuhu panas ke sisi yang bersuhu
dingin. Pada semikonduktor tipe-n,
elektron akan berpindah dari suhu panas
ke suhu yang dingin, maka sisi yang
bersuhu dingin akan terisi banyak
elektron, sehingga koefisien Seebecknya
akan bertanda negatif. Namun, pada
semikonduktor
tipe-p
hole
akan
berpindah dari sisi suhu panas ke sisi
3

yang bersuhu dingin, sehingga sisi yang


bersuhu dingin akan kekurangan muatan
elektron dan akan bersifat positif. Maka,
koefisien Seebecknya bertanda positf.
Jadi koefisien Seebeck tiap logam ada
yang positif dan negatif.
XLIII.
Nilai dari
koefisien Seebeck (XY) tergantung dari
jenis material yang digunakan, dan nilai
koefisien Seebeck bisa bernilai positif
atau negatif. Dari nilai koefisien
Seebeck, maka arah aliran arus juga bisa
diketahui apakah mengalir dari T1 ke T2
atau T2 ke T1. Pengukuran Seebeck dibagi
menjadi dua yaitu koefisien Seebeck
relatif dan koefisien Seebeck absolut.
XLIV.
XLV. Koefisien Seebeck relatif dapat
dinyatakan dengan :
XLVI.

XLVII.
Koefisien Seebeck absolut
dapat dinyatakan dengan :
XLVIII.

XLIX.

L. Grafik 1.1 Perbandingan antara


Koefisien Seebeck pada beberapa
material dengan temperatur.
LI.

LII.
Prinsip
efek
Seebeck pada pembangkit listrik,
menyebabkan
panas
yang
dihasilkan dapat diubah menjadi
listrik, sehingga panas yang
dihasilkan tidak terbuang secara
percuma
dan
energi
yang
dihasilkan
oleh
pembangkit
menjadi lebih besar, serta efisiensi
energi menjadi lebih tinggi. Bahan
yang digunakan untuk keperluan
pembangkitan lisrik adalah bahan
semikonduktor.
Semikonduktor
adalah bahan yang mampu
menghantarkan arus listrik namun
tidak sempurna. Semikonduktor
yang
digunakan
adalah
semikonduktor tipe n dan tipe p.
LIII. SIMPULAN
LIV.
Bahan logam yang
umum digunakan dalam pembangkit
listrik termoelektrik yaitu semikonduktor
tipe-p dan semikonduktor tipe-n dengan
koefisien Seebeck tipe p- yaitu -455,0
Volt/K dan tipe-n 375 Volt/K. Prinsip
kerja dari efek Seebeck dapat menjadi
cara alternatif pembangkit listrik
termoelektrik yang menghasilkan energi
listrik
yang
cukup
besar serta
penghematan energi listrik yang cukup
tinggi. Sehingga efek Seebeck dapat
menjadi
solusi
untuk
memenuhi
keperluan energi listrik yang semakin
meningkat seiring dengan peningkatan
jumlah penduduk.
LV.
LVI. DAFTAR PUSTAKA
1. Muhaimin, M.H (2007). Bahanbahan Listrik. Edisi Ketiga. Jakarta
: PT Pradnya Paramita

2. http://id.swewe.net/word_show.htm

7. http://searchnetworking.techtarget.c

/?36843_1&Efek_Seebeck Diakses

om/definition/Seebeck-effect

pada tanggal 29 November 2014.


3. http://id.termwiki.com/ID:Seebeck

Diakses pada tanggal 2 Desember


2014.

_effect .Diakses pada tanggal 30


November 2014
4. https://id.scribd.com/doc/24831015
0/Jurnal-Thermoelektrik-Generator
.

Diakses

pada

tanggal

30

November 2014.
5. https://id.scribd.com/queri=efek+te
rmoelektrik Diakses pada tanggal 1
Desember 2014.
6. http://en.wikipedia.org/wiki/Thoma
s_Johann_Seebeck

LVII.
LVIII.
LIX.
LX.
LXI.
LXII.
LXIII.
LXIV.
LXV.

Diakses pada

tanggal 1 Desember 2014

Anda mungkin juga menyukai