Anda di halaman 1dari 31

PENYUSUNAN

LAPORAN
PENELITIAN

DI SUSUN OLEH FAJAR SUSILO L2G005613

PENGERTIAN
Laporan

penelitian merupakan

salah satu bentuk tulisan ilmiah, yaitu


suatu karya dari seorang ilmuwan yang
ingin mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang diperolehnay melalui
hasil penelitian. Ini sesuai dengan hakikat
karya ilmiah, yakni memperlihatkan
kebenaran melalui metodenya yang
sistematis, metodologis dan konsisten.

ATURAN DALAM MEMPERSIAPKAN LAPORAN


PENELITIAN

Harus diingat siapa penerima laporan


Memegang teguh tujuan penelitian
Selektif
Objektif
Susunan yang baik
Tulisan terang

JENIS LAPORAN
PENELITIAN
dapat dibagi ke dalam
Laporan Persiapan
Laporan Kemajuan
Draft Laporan Akhir
Laporan Akhir.

Laporan Persiapan adalah jenis laporan


yang menyatakan kesiapan (para) peneliti
untuk melakukan penelitian, sesuai dengan
proposal yang disusun (diajukan). Biasanya
melaporkan persiapan laboratorium, bahan
dan alat penelitian (kalau merupakan
penelitian laboratorium), atau persiapan
perijinan dan kuesioner (kalau penelitian
lapangan).

Laporan

Kemajuan (bisa bertahap),


biasanya melaporkan kegiatan
penelitian yang telah dilaporkan,
setelah peneliti memperoleh
sebagain dana. Misalnya percobaan
atau analisis yang telah dilakukan
beserta hasil (sementara), atau uji
kuesioner di lapangan.

Draft

Laporan Akhir merupakan


laporan yang telah memuat secara
lengkap hasil penelitian dengan
mengikuti kaidah atau format yang
telah ditentukan, namun belum
diseminarkan atau ditelaah (review)
oleh Tim Ahli, kemudian diperbaiki dan
disempurnakan sesuai dengan saransaran, maka barulah menjadi
Laporan Akhir.

SISTEMATIKA PENULISAN
LAPORAN PENELITIAN

Sistematika penulisan laporan penelitian


dimaksudkan agar tulisan tersebut mudah
dipahami oleh pembaca. Sehubungan
dengan itu, seorang penulis (peneliti) perlu
memahami aturan penulisan karya ilmiah.
Secara umum, sistematika tulisan (karya)
ilmiah adalah : judul, absstrak/Ringkasan,
Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metodologi,
Hasil Pembahasan, Kesimpulan (dan saran),
Kepustakaan. Berikut disampaikan peran dari
masing-masing babnya

Judul.

Judul akan mengambarkan tulisan


karya ilmiah dan mampu memberi arah
kepada proses penulisan itu sendiri.
Seorang penulis (peneliti) mencetuskan
judul pilihannya karena dimotivasi oleh
logika dan hasrat studinya mengenai
sesuatu yang dipandangnya mengandung
masalah yang perlu dipecahkan melalui
penelitian, pembahasan dan merumuskan
pemecahan masalahnya.

Abstrak/Ringkasan. Abstrak merupakan


kependekan
laporan
(penelitian)
yang
lengkap,
jelas,
dan
menerangkan
keseluruhan isi tulisan. Umumnya disajikan
dalam satu paragraf dengan menggunakan
tidak lebih dari 250 kata. Penulisannya
hendaknya dilakukan sedemikian rupa
sehingga abstrak ini dapat langsung
dipahami tanpa ada membaca keseluruhan
naskahnya. Penyajian abstrak atau ringkasan
ini akan memberikan informasi temuan atau
keterangan baru yang menonjol dari karya
ilmiah secara keseluruhan.

Pendahuluan.
Perlu
pendahuluan
untuk
mengemukakan argumentasi pentingnya tulisan
ilmiah ini. Argumentasi yang dimaksud terjadi
melalui berbagai motivasi. Misalnya timbul
keinginan menulis dan latar belakang dari karya
ilmiah. Dalam pendahuluan terangkum pokok
permasalahan , kerangka teori, dan konsep,
pemikiran hipotesis, sasaran tulisan ilmiah, tujuan
dan manfaat serta luaran (out put) yang
diharapkan. Di dalam suatu susunan kalimatkalimat pendahuluan akan terlihat teratur tidaknya
jalan
pikiran
pembuat
rancangan
dalam
mengemukakan latar belakang., deskripsi masalah
dan disusul dengan dasar hipotesisnya. Sehingga
isi pendahuluan sejak awal sudah membayangkan
permasalahan apa yang ditulis.

Tinjauan Pustaka. Bagian ini ditulis untuk


memberikan
gambaran
kepada
pembaca
mengenai hal yang telah dirilis oleh peneliti lain
untuk
memberikan
penekanan
pentingnya
permasalahan dan memberi petunjuk kepada
pembaca kemana mereka dapat mempelajari
masalah tersebut lebih lanjut. Dilihat dari segi
materinya, tinjauan pustaka mempunyai beberapa
karateristik jika dihubungkan dengan proposal
penelitian, yaitu :relevansi, akurasi data, dan
aktualisasi masalah.

Relevansi dengan penelitian atau penulisan yang


akan dilakukan adalah akan terlihat melalui materi
dan informasi yang dikandungnya, apakah
hubungan fungsinal, dan kemanfaatan dengan
tujuan dari penelitian atau penulisan. Data yang
disampaikan dalam tinjauan pustaka hendaknya
data yang dapat dipertanggung jawabkan validitas
dan akurasinya. Dalam tinjauan pustaka, dapat
mencerminkan hal tertentu yang dipandang aktual
pada saat tulisan dibuat.

Metodologi.

Berperan untuk memaparkan mengenai bahan


yang diteliti. Di dalamnya berisi tentang objek
penelitian yang digunakan dengan rincian yang
sesuai (marga, jenis, varietas, kultivar, galur, lini)
dengan nama ilmiahnya ataupun kuantitas barang
yang digunakan. Selain hal di atas, bagian ini juga
menjelaskan tentang metode dan teknik yang
digunakan, rancangan percobaan serta cara
pengolahan dan analisis data yang ditulis sesuai
dengan urutan pengoperasiannya. Di bagian ini
juga menguraikan setiap penyimpangan dari
prosedur baku.

Hasil.

Hasil merupakan inti tulisan, karena disini


dikedepankan data dan informasi yang
ditemukan peneliti serta digunakan sebagai
dasar penyimpulan dan bahkan penyusunan
teori baru. Karena itu, sajikan hasil penelitian
sewajarnya secara bersistem. Sesudah
dipertimbangkan semasak-masaknya cara
yang paling efisien, penggunaan tabel, grafik,
gambar atau alat penolong lain seperlunya
untuk memperjelas dan mempersingkat
uraian yang diberikan.

Pembahasan.

Di dalam pembahasan akan terlihat ekspresi


seorang penulis dalam mengemukakan hasil
karyanya. Penulis karya ilmiah akan mengaitkan
temuan, pengamatan dan argumen-argumen
logis yang menguatkan penelitiannya. Pada
bagian akhir akan terlihat simpulan pokok
keseluruhan penelitian. Dalam pembahasan ini,
penulis akan memperhatikan arti temuan dalam
kaitannya denga implikasi teorinya serta
bagaimana simpulan baru ini memperluas
cakrawala ilmu-ilmu dan teknologi.

Kesimpulan (dan saran)

Bab ini akan menyampaikan jawaban


terhadap permasalahan yang diteliti.
Simpulannya hendaknya ringkas, padat dan
jelas, yang mampu menjawab judul
penelitian. Bila masih ada hal-hal uang
belum terselesaikan, maka perlu
disampaikan dalam saran. Saran hendaknya
memuat hal-hal yang belum sempat
dikerjakan dalam penelitian, atau hal-hal
lain sifatnya menarik diteliti.

Kepustakaan.

Dari sini aka terlihat apakah peneliti up-todate dalam kepustakaan dan apakah dia
cukup efisien. Sebab akan dipaparkan
bahan kepustakaan termasuk dokumen
yang belum dipublikasikan, juga
dicantumkan. Dengan demikian pembaca
yang ingin lebih dalam dan luas memahami
masalah yang diteliti akan mengetahui
publikasi mengetahui publikasi yang
digunakan.

KETENTUAN
UMUM
PENULISAN

Karya tulis ilmiah harus dibuat dalam bahasa


Indonesia yang baik dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan tata-bahasa dan ejaan
yang berlaku, termasuk kecermatan dalam
penggunaan tanda-tanda baca.
Kata sambung dan kata depan misalnya,
tidak lazim digunakan untuk mengawali suatu
kalimat. Kalimat-kalimat sebaiknya dibuat
dalam bentuk kalimat pasif, tanpa
menonjolkan kata ganti orang (saya, dia dan
sebagainya). Kata ganti orang pertama (saya)
apabila diperlukan (misalnya dalam Prakata
dan Riwayat hidup), diganti dengan penulis.

Beberapa ketentuan penting dalam penulisan,


disajikan berikut ini :

1 / Penulisan Bilangan
Semua bilangan ditulis dengan angka arab (1, 2, 3, 4
dan seterusnya). (misalnya : Satu, Dua, dan
seterusnya).
Pecahan desimal dinyatakan dengan menggunakan
tanda koma (,) kecuali untuk tulisan dalam bahasa
inggris pecahan desimal ditulis dengan tanda titik (.).
Angka pecahan desimal bila disajikan secara
berurutan, disela dengan tanda titik koma (,) untuk
membedakan antara satu dengan lainnya (misalnya
1,5, 2,8, 4,9 dan seterusnya).

2 / Penulisan Satuan (ukuran)


Semua satuan dinyatakan dalam Satuan
internasional (S.I. = Metrik). Apabila suatu
angka merupakan konversi dari suatu lain
maka dibelakangnya dicantumkan ukuran
aslinya dalam tanda kurung. Misalnya : 10 cm
(4 inci).
Satuan-satuan panjang, lebar, berat dan
satuan lainnya ditulis dengan menggunakan
singkatan, tanpa diakhiri titik (5 cm, 50 cm 2, 50
Kg dan sebagainya). Untuk singkatan lainnya
harap memperhatikan cara penulisan

yang telah baku. Apabila satuan tersebut tidak


didahului oleh bilangan maka penulisan harus
lengkap dengan menggunakan huruf. Misalnya
: berat badan dinyatakan dalam kilogram
(bukan Kg). Singkatan satuan tidak boleh
ditulis pada awal sebuah kalimat.
Tanda % dapat dipergunaka apabila diketahui
oleh suatu bilangan tertentu dan diletakkan
dibelakang angka tanpa spasi. Jika tidak diikuti
bilangan, harus ditulis lengkap persen (bukan
prosen).

3/ Penulisan Huruf Yunani


Penulisan huruf Yunani seperti (alpha),
(beta), (gamma) ditulis sesuai dengan
aslinya.

4 / Penulisan Kutipan (sitasi) di dalam


Teks
Pendapat seseorang yang dikemukakan
dalam teks harus didukung dengan
mencantumkan nama serta tahun
penerbitan naskah seperti yang tertera
pada daftar pustaka.
Kutipan itu disajikan berdasarkan kronologi
waktu.
Apabila pendapat yang dikemukakan adalah
pendapat suatu tim, maka yang ditulis
adalah nama tim yang bersangkutan.
Kutipan yang ditulis persis dengan aslinya,
perlu diberi tanda petik pada kalimat
kutipan itu.

Dua sumber kepustakaan yang berasal dari penulis


yang sama dengan tahun penerbitan yang sama pula,
dibedakan satu sama lain dengan memberikan
superskrip (huruf kecil dibagian atas). Misal : Hutasoit
(1980a) dan Hutasoit (1980b)
Kutipan yang berasal dari bahan pustaka yang tidak
diketahui dengan jelas nama penulisnya, disebutkan
nama lembaganya, bukan dengan mencantumkan
Anonymous.
Contoh :
N. R. C. 1997. Nutrient Requirement of Poultry. Seventh
Rev. Ed. Natioal Academy of Science. Washington, D. C.
Nama pengarang yang jumlahnya lebih dari dua orang,
ditulis terlebih dahulu nama pengarang pertama dan
diikuti kata et, al, atau dkk, namun di dalam daftar
pustaka semua nama pengarang ditulis lengkap.

Penulisan Daftar Pustaka


Pada

akhir tulisan dibuat Daftar Pustaka


yang disusun menurut abjad berdasarkan
nama pengarang, dengan memperhatikan
hal-hal berikut :
Jarak Pengetikan
Jarak antar baris dalam suatu pustaka
adalah 1 (satu) spasi, baris kedua dan
seterusnya dimulai dengan identasi 5
(lima) ketukan.
Jarak antar dua pustaka yang berurutan
adalah 2 (dua) spasi (lihat contoh).

Macam-macam Pustaka
Pada pencantuman dalam daftar pustaka,
terdapat variasi berdasar jenis pustaka yang
bersangkutan.
Buku Teks. Urutannya -- sebagai berikut :
Nama pengarang/penulis
Tahun penerbitan
Judul buku : tiap kata dimulai dengan huruf
kapital kecuali kata sambung dan kata depan
Edisi (kalau ada)
Nama Penerbit
Tempat Penerbitan

Contoh

:
Dawes, C. J. 1974. Biological Techniques in Electron
Microscopy. 2-nd ed

Barnes & Noble, Inc, New York.


Moreng, R. E. and J. S. Avens. 1985. Poltry Science and
Production

Publishing Company, Inc, Virginia.


Jurnal/Majalah Ilmiah urutannya sebagai berikut :
Nama pengarang/penulis
Tahun penerbitan
Judul tulisan, huruf pertama kapital, selebihnya huruf biasa.
Nama jurnal/bulettin (lazimnya disingkat berdasarkan
singkatan yang baku)
Volume (dan nomor)
Halaman (sekian sampai sekian)

Penulisan Nama

Untuk pustaka yang penulisnya hanya


seorang, nama keluarga ditulis lebih dahulu,
diikuti nama kecil.
Contoh :
John Kennedy ditulis Kennedy, John; Charles
Hutagalung ditulis Hutagalung, Charles; Jan
Lawalata ditulis Lawalata, Jan.
Untuk pengarang yang jumlahnya lebih dari
satu, maka nama disusun seperti contoh
berikut (perhatikan letah huruf-huruf
singkatan nama depan, yaitu : W. H. D. dan C.
J. dan seterusnya).

Pemberian Tanda pada Kata-kata Asing


Kata-kata bahasa Latin digaris bawahi atau
dicetak miring seperti : ad libitum, in vivo,
Axonopus compresus, Bubalus bubalis,
Salmo salar, Cyprinus carpio, Rana trigana,
atau ad libitum, in vivo, Axonopus
compresus, Bubalus bubalis, Salmo salar,
Cyprinus carpio, Rana trigana, dan lain-lain.
Kata-kata asing dan kata-kata lainnya yang
belum dibakukan ke dalam bahasa
Indonesia diberi tanda petik. Misal :
bakalan , tebasan, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai