Anda di halaman 1dari 4

Fungsi Protein :

1. Kelompok protein lain yang membentang ke seluruh ketebalan membrane berfungsi


sebagai molekul molekul pembawa/ pengangkut, yang memindahkan bahan tertentu
menembus membran yang tidak dapat ditembus oleh bahan itu sendiri (Sherwood, 2012).
2. Protein lain yang terletak di permukaan dalam membrane berfungsi sebagai akseptor
penanda penambatan yang mengikat (seperti kunci dan anak kunci) penanda penambatan
di vesikel sekretorik (Sherwood, 2012).
3. Banyak protein integral yang berperan sebagai kanal stuktural (atau pori-pori) yang dapat
dilewati oleh molekul air dan zat larut air, khususnya ion, yang dapat berdifusi antara
cairan ekstrasel dan intrasel (Guyton, 2012).
4. Protein integral membran juga dapat berperan sebagai reseptor untuk zat kimia yang larut
air seperti hormone peptide yang tak dapat menembus membran sel dengan mudah
(Guyton, 2012).
5. Kelompok lain protein di permukaan membrane berfungsi sebagia enzim terikat
membran yang mengontrol reaksi kimia tertentu di permukaan dalam atau luar sel
(Sherwood, 2012).
6. Banyak protein permukaan luar berfungsi sebagai tempat reseptor ( atau cukup, reseptor)
yang mengenal dan berikatan dengan molekul spesifik di lingkungan sel (Sherwood,
2012).
7. Protein yang lain berfungsi sebagai molekul perekat sel (cell adhesiojn molecule, CAM)
(Sherwood, 2012).
8. Protein-protein lain di permukaan membrane luar, terutama yang berkaitan dengan
karbohidrat (sebagai glikoprotein), penting dalam kemampuan sel mengenal diri (yaitu
sel dari jenis yang sama) dan dalam interaksi antar sel (Sherwood, 2012).
Dapus
Guyton, AC. Hall JE. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC .
Sherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC

Sumber Protein

Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu,
seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang. Sumber protein nabati adalah kacang
kedelai dan hasilnya, seperti temped an tahu, serta kacang-kacangan lain. Kacang kedelai
merupakan sumber protein nabati yang mempunyai mutu atau nilai biologi tertinggi (Almatsier,
2009).
Tabel 1. Nilai protein berbagai bahan makanan (gram/ 100 gram)
Bahan makanan

Nilai protein

Bahan makanan

Kacang kedelai
34,9
Keju
Kacang merah
29,1
Kerupuk udang
Kacang tanah terkelupas
25,3
Jagung kuning, pipil
Kacang hijau
22,2
Roti pipih
Biji jambu monyet (mete)
21,2
Mie kering
Tempe kacang kedelai murni
18,3
Beras setengah giling
Tahu
7,8
Kentang
Daging sapi
18,8
Gaplek
Ayam
18,2
Ketela pohon (singkong)
Telur bebek
13,1
Daun singkong
Telur ayam
12,0
Bayam
Udang segar
21,0
Kangkung
Ikan segar
16,0
Wortel
Tepung susu skim
35,6
Tomat masak
Tepung susu
24,6
Mangga harumanis
Sumber : daftar Komposisi Bahan Makanan, Depkes 1979 (Almatsier, 2009).

Nilai
protein
22,8
17,2
9,2
8,0
7,9
7,6
2,0
1,5
1,2
6,8
3,5
3,0
1,2
1,0
0,4

Dapus
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama

Klasifikasi Protein
1. Protein sederhana

Yaitu polipeptida terdiri dari asam-asam amino yang dirangkaikan oleh ikatan peptida
(Hardjasasmita, 2010).
2. Protein yang terkonjugasi dengan senyawa non-protein
Misalnya : nucleoprotein di mana nonproteinnya merupakan asam nucleat ;
lipoprotein yaitu terkonjugasinya dengan lipid ; mineraloprotein terkonjugasi dengan
mineral; glikoprotein terkonjungasi dengan karbohidrat (Hardjasasmita, 2010).
3. Senyawa keturunannya yaitu hasil pemecahan kedua kelompok/ kelas tersebut diatas.
Misalnya : asam-asam amino (Hardjasasmita, 2010).
Klasifikasi Protein
Protein terdapat dalam bentuk serabut (fibrous), globular, dan konjugasi.

Protein Bentuk Serabut


Protein bentuk serabut terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral yang
terjalin satu sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku. Klasifikasi protein bentuk
serabut adalah rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi dan tahan
terhadap enzim pencernaan. Protein ini terdapat dalam unsure-unsur stuktur tubuh
(Almatsier, 2009).
Kolagen merupakan protein utama jaringan ikat. Kolagen tidak larut air, mudah
berubah menjadi gelatin bila direbus dalam air, asam encer atau alkali. Kolagen tidak
mengandung triptofan tapi banyak mengandung hidroksiprolin dan hidroksilisin. Sebanyak
30 % protein total manusia adalah kolagen (Almatsier, 2009).
Elastin terdapat dalam urat, otot, arteri (pembuluh darah) dan jaringan elastin lain.
Elastin tidak dapat diubah menjadi gelatin (Almatsier, 2009).
Keration adalah protein rambut dan kuku. Protein ini mengandung banyak sulfur
dalam bentuk sistein. Rambut manusia mengandung 14 % sistein (Almatsier, 2009).
Myosin merupakan protein utama serat otot (Almatsier, 2009).

Protein globular
Protein globular berbentuk bola, terdapat dalam jaringan tubuh. Protein ini larut
dalam larutan garam dan asam encer, mudah berubah di bawah pengaruh suhu,
konsentrasi, garam serta mudah mengalami denaturasi (Almatsier, 2009).

Albumin terdapat dalam telur, susu, plasma, dan hemoglobin. Albumin larut
dalam air dan mengalami koagulasi bila dipanaskan (Almatsier, 2009).
Globulin terdapat dalam otot, serum, kuning telur, dan biji tumbuh-tumbuhan.
Globulin tidak larut dalam air tetapi larut dalam larutan garam encer dan garam dapur dan
mengendap dalam larutan garam dalam konsentrasi tinggi. Globulin mengalami koagulasi
bila dipanaskan (Almatsier, 2009).
Histon terdapat dalam jaringan-jaringan kelenjar tertentu seperti timus dan
pancreas. Histon di dalam sel terikat ke dalam asam nukleat (Almatsier, 2009).
Protamin dihubungkan dengan asam nukleat (Almatsier, 2009).
Protein konjugasi
Protein konjugasi adalah protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan
nonasam amino. Gugus nonasam amino ini dinamakan gugus prostetik (Almatsier, 2009).
Nucleoprotein adalah kombinasi protein dengan asam nuklat dan mengandung 910% fosfat. Hidrolisis asam nukleat menghasilkan purin, pirimidin, gula ( ribosa atau
deoksiribosa) dan asam fosfat. Nukleoprotein terdapat dalam inti sel dan merupakan bagian
penting DNA dan RNA (pembawa gen). Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan
karbohidrat dalam jumlah besar. Karbohidrat ini merupakan polisakarida kompleks yang
mengandung N-asetil heksoamina dan asam uronat atau gula lain. Nukledoprotein yang
dapat larut dalam air, tidak mudah didenaturasi oleh panas (Almatsier, 2009).
Lipoprotein adalah protein larut air yang berkonjugasi dengan lipida, seperti
lesitin dan kolesterol. Lipoprotein terdapat dalam plasma dan berfungsi sebagai pengangkut
lipida dalam tubuh (Almatsier, 2009).
Fosfoprotein adalah protein yang terikat melalui ikatan ester dengana sam fosfat
seperti pada kasein dalam susu (Almatsier, 2009).
Metaloprotein adalah protein yang terikat dengan mineral, seperti feritin dan
hemosiderin di mana mineralnya adalah zat besi, tembaga dan seng (Almatsier, 2009).
Bentuk protein konjugasi adalah hemoprotein dan flavoprotein (Almatsier, 2009).

Dapus :
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Hardjasasmita, Pantjita. 2010. Ikhtisar Biokimia Dasar B. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai