Laporan Praktikum PERMANGANOMETRI
Laporan Praktikum PERMANGANOMETRI
1.
2.
3.
4.
5.
LABORATORIUM KIMIA
JURUSAN KIMIA
DASAR TEORI
Oksidimetri merupakan analisis kuantitatif yang didasarkan pada sifat
oksidasi dari larutan standartnya. Pada umumnya larutan zat yang ditritrasi
bersifat reduktor, sehingga dalam reaksi ini reaksinya berupa reaksi redoks. Dalam
analisis oksidimetri tidak digunakan indikator dari luar (estern indicator), tetapi
larutan standartnya telah dapat berfungsi sebagai indikator sendiri (auto indicator).
Beberapa metode analisis oksidimetri sesuai dengan jenis larutan standar yang
digunakan yaitu : permanganometri, kromatometri, iodo-iodimetri, cerimetri dan
lain-lain.
Dalam percobaan ini dilakukan analisis permanganometri yaitu analisis
oksidimetri dengan menggunakan larutan standar KMnO4. Prinsip metode ini
adalah reduksi ion permanganat menjadi Mn2+ dalam suasana asam yang
ditunjukkan oleh reaksi sebagai berikut:
MnO4 + 8H+ + 5e
Mn2+ + 4H2O
Reaksi :
As2O3
As2O5
1 N = mol
C2O4
H2O + CO2 + 2e
Fe2+
Fe3+ + 3e
Fe (CN)63-
1 N = mol
1 N = 1 mol
Fe (CN)63- 1 N = 1 mol
Mn2+ + 4H2O
NO3- + 2H+ + 2e
mol KNO2
CARA KERJA
A. Standardisasi Larutan KMnO4 dengan Na Oksalat
Tujuan : Menentukan konsentrasi larutan standar KMnO4 yang sesungguhnya.
Alat dan Bahan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Gelas arloji
Neraca analitik
Erlenmeyer
Biuret (lengkap)
Corong
Gelas Ukur
Beaker glass
8. Larutan KMnO4
9. Air Suling
10. H2SO4
11. Natrium Oksalat (Na2C2O4)
Prosedur :
1. Diambil 10 mL larutan natrium oksalat (0,25 g/50 mL).
2. Ditambahkan 2 mL asam sulfat pekat. Ditunggu hingga natrium oksalat
larut.
3. Dipanaskan larutan sampai 40 C -70C, dan dititrasi dengan larutan
KMnO4. Dicatat volume KMnO4 yang diperlukan.
4. Diulangi percobaan diatas paling sedikit 3 kali.
B. Menetapkan Kadar Nitrit
Tujuan : Menentukan kemurnian nitrit.
Alat dan Bahan:
1.
2.
3.
4.
5.
Pipet takar 10 ml
Labu takar 100 ml
Neraca
Corong
Buret (lengkap)
6. KNO2
7. Air suling
8. Larutan KMnO4
9. Erlenmeyer
10. H2SO4
Prosedur :
1. Ditimbang 1,1 g KNO2 dan dilarutkan dengan aquades dalam labu takar
100 mL, hingga tanda batas.
2. Diambil 10 mL KNO2 dan ditambahkan 2 mL H2SO4 pekat.
3. Dipanaskan larutan tersebut sampai 40 C -70C, kemudian dititrasi
dengan KMnO4 sampai berwarna violet muda.
4. Dicatat volume yang diperlukan.
5. Diulangi titrasi sampai 3 kali.
DATA PENGAMATAN
A. STANDARISASI
Standardisasi Larutan KMnO4 dengan Larutan Standart Primer
Natrium Oksalat Secara Permanganometris
Berat zat standard primer (Na2C2O4) ditimbang dengan teliti 0,5 gram,
dilarutkan dengan
Normal titran
(Na2C2O4)
1
2
3
10,00 mL
10,00 mL
10,00 mL
0,08 N
0,00 1,50
1,50 3,10
3,10 4,50
1,50 mL
No Volume titrat
(KNO2)
1
2
3
10,0 mL
10,0 mL
10,0 mL
Normalitas
titran(KMnO4)
0,08 N
Skala buret
Awal-akhir
0,00 1,90
1,90 4,00
4,00 5,90
Volume rerata
titran(KMnO4)
1,967 mL
reduksi
redoks
Pada percobaan ini dilakukan dengan titrasi tak langsung dalam suasana
asam, sebagai pengasam digunakan H2SO4 pekat yang ditambahkan sebanyak 6
ml. Kemudian titrasi dilakukan hingga titik ekivalen tercapai yaitu ditandai
dengan perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda (pink). Pada
hal ini titrat KMnO4 berlaku sebagai autoindikator redoks.
MnO4- + 8 H+ + 5 e Mn2+
+
4 H2O
Ungu
tak berwarna
Tujuan dari dilakukannya standardisasi pada larutan KMnO 4 adalah untuk
mengetahui normalitas dari KMnO4 yang sesungguhnya.
Berat
dilarutkan dengan
konsentrasi sebesar:
Reaksi dasar :
= 134 g/mol
Pelarut
= 100 ml
1 Molaritas
= 2 Normalitas
Normalitas
= 2 x 0,03731 M
= 0,07462 N
Titrasi pada proses standardisasi ini dilakukan 3 kali, agar didapatkan hasil
yang lebih valid dan teliti. Dari hasil percobaan titrasi sebanyak 3 kali didapatkan
bahwa volume titrat KMnO4 yang diperlukan sampai tercapai titik ekivalen
masing masing adalah 1,50 ml ; 1,60 ml ; dan 1,40 ml yaitu merupakan selisih
skala akhir dan awal buret. Dari ketiga hasil tersebut dapat dicari volume rata
rata titrat KMnO4 yang diperlukan yaitu :
Sehingga bisa dicari normalitas KMnO4 yang sesungguhnya, yaitu dengan cara :
10 ml . 0,08 N = 1,50 ml . N
N
Jadi normalitas larutan
= 0,533 N
hasil yang diperoleh dapat dicari kesalahan relatif yang terjadi saat menentukan
normalitas
= 77,67%
0,3N 0,533 N
100%
0,3
standardisasi
pada
percobaan
sebelumnya
yang
dilakukan
secara
Penentuan tingkat kemurnian dari sampel KNO2 dapat dilakukan dengan beberapa
tahap sebagai berikut :
N KNO2 = 0,1048 N
Reaksi : NO2- + H2O NO3- + 2 H+ + 2e
x 0,1784 gram
= 4,4598 gram
= 16,56 %
KESIMPULAN
1) Pada analisis kuantitatif dengan metode permanganometri dilakukan
melalui proses titrasi dan perhitungan yang dilakukan didasarkan dari hasil
titrasi tersebut.
2) Berdasarkan dari hasil proses analisa kuatitatif melalui metode
permanganometri diperoleh:
adalah 16,56%
3) KMnO4 bertindak sebagai autoindikator.
4) Metode permanganometri dilakukan pada suasana asam dan pada
temperature 400 C 800 C agar reaksi oksidasinya berjalan dengan cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, Rachmad. 2008. Teori Penunjang Analisis Kuantitatif KIU 42
Malang: Universitas Negeri Malang
Svehla. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan
Semimikro (terjemahan oleh setiono, dkk). Jakarta: Kalman Media Pustaka.
Widarti, Hayuni Retno. 2008. Petunjuk Praktikum Dasar-Dasar Kimia
Analitik. Malang: Universitas Negeri Malang.
Day, R.A & unferwood. 1998. Quantitative Analysis Sixth Edition.
Emiritus:Prentice-Hall.
Basset, J., at al. 1991. Vogels Textbook of Quantitative Inorganic Analysis
including Elementary Instrumental Analysis. London:Longman Group.
Natrium Oksalat
- Diambil 10 mL larutan
- Ditambahkan 6 mL H2SO4 pekat
- Dipindahkan kedalam labu takar 250 ml dan diisi dengan air sampai
garis tanda.
- Dikocok hingga homogen.