Anda di halaman 1dari 13

Modul kebutuhan air irigasi

MODUL TENTANG
KEBUTUHAN AIR IRIGASI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Para

peserta

pembelajaran

dapat

mengetahui

serta

memperkirakan

kebutuhan air tanaman, terutama tanaman padi dan palawija. Angka


kebutuhan air tanaman tersebut digunakan untuk menentukan jumlah air
yang dibutuhkan untuk pengairannya. Cara pemberian air bagi tanaman juga
dapat ditentukan bila kebutuhan air irigasinya dapat diketahui dan tahap
pertumbuhan tanaman juga diketahui.

B. SASARAN:
Petani dan pengurus P3A

C. WAKTU PEMBELAJARAN :
Pembelajaran dilakukan didalam kelas dan di lapangan. Pembelajaran di
lapangan seyogyanya menggunakan waktu yang lebih banyak dibandingkan
pembelajaran di dalam kelas. Waktu pembelajaran di lapangan kurang lebih
2-3 jam.

D. PENGANTAR DAN METODE PEMBELAJARAN :


Di dalam Kelas :
Fasilitator memberikan informasi secara umum tentang kebutuhan air pada
tanaman seperti misalnya untuk tanaman padi, palawija, tebu termasuk
didalamnya

bagaimana

cara

pemberian

airnya

serta

perhitungan

kebutuhannya air irigasinya.


Di lapangan :
Fasilitator memandu peserta bagaimana cara membaca alat ukur debit yang
ada dan dilanjutkan mempraktekkan hasil perhitungan kebutuhan air yang
1

Modul kebutuhan air irigasi

diperoleh didalam kelas untuk diaplikasikan dilapangan beserta tata cara


pembagiannya.

E. PROSES PEMBELAJARAN :
Didalam kelas :
Fasilitator memberikan informasi tentang kebutuhan air tanaman dan dapat
digambarkan dengan alat peraga (misalnya macam-macam alat ukur debit
yang biasa digunakan diwilayah yang bersangkutan). Fasilitator memberikan
keleluasaan untuk mendiskusikan bagaimana cara pembagian air yang
disepakati oleh seluruh petani.
Dilapangan :
Fasilitator memberikan contoh-contoh langsung tentang pemberian air dan
metode pembagiannya.

F. ISI/MATERI PEMBELAJARAN
Kebutuhan air tanaman adalah jumlah air yang dibutuhkan oleh tanaman
untuk proses pertumbuhannya sehingga diperoleh produksi yang baik.
Kebutuhan air tanaman perlu dihitung, agar air irigasi dapat diberikan sesuai
dengan kebutuhannya. Jumlah air yang diberikan secara tepat, di samping akan
merangsang pertumbuhan tanaman dengan baik juga akan meningkatkan
efisiensi

penggunaan

air.

Efisiensi

penggunaan

air

yang

tinggi

akan

meningkatkan luas areal pertanaman yang bisa diairi. Karena kebutuhan air
tanaman berbeda-beda untuk berbagai jenis tanaman, maka harus dihitung
secara teliti.
Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh EVAPORASI dan TRANSPIRASI.
Evaporasi adalah proses menguapnya air dari permukaan tanah atau air,
sedangkan transpirasi adalah proses menguapnya air dari bagian tubuh
tanaman.

Modul kebutuhan air irigasi

Gambar 1. Komponen kebutuhan air tanaman


Komponen kebutuhan air irigasi yang utama adalah kebutuhan air
tanaman yang ditambah dengan komponen lain, antara lain : perkolasi atau
rembesan ke bawah dan ke samping, penguapan muka air bebas, bocooran, dll.
Karena cara pemberian airnya berbeda-beda antara tanaman satu dengan
lainnya, maka kebutuhan air irigasi juga akan berbeda-beda. Oleh karena itu,
kebutuhan air irigasi juga harus dihitung secara teliti.

I . KEBUTUHAN AIR UNTUK PADI


1. Kebutuhan air tanaman
Terdapat dua macam kelompok varietas padi yang ditanam di Indonesia,
yaitu varietas lokal dan varietas unggul. Varietas lokal di samping umurnya relatif
lebih panjang, jumlah kebutuhan aimya juga lebih besar.

Modul kebutuhan air irigasi

Tabel 1. Kebutuhan air tanaman padi sesuai tahap pertumbuhannya


Tahap Kegiatan/
Pertumbuhan

Varietas lokal

Varietas unggul

mm/hari l/det/ha Periode mm/hari l/det/ha Periode


(hari)

PENGOLAHAN

(hari)

12,7

1,5

12,7

1,5

3,0

0,4

20

3,0

0,4

20

S/D

7,5

0,9

40

6,4

0,75

35

S/D

8,8

1,0

25

7,7

0,9

20

BUNGA 10 % S/D

8,8

1,0

20

9,0

1,0

20

8,4

1,0

20

7,8

0,9

20

TANAH
PEMBIBITAN

TANAM
PRIMORDIA
PRIMORDIA
BUNGA

PENUH
BUNGA PENUH S/D
PANEN

2. Cara pemberian air irigasi


Terdapat tiga macam cara pemberian air irigasi, yaitu : penggenangan air
terus menerus, pengaliran air terus menerus, dan pengaliran air terputus-putus.
a. Penggenangan air terus menerus
Penggenangan air irigasi dapat dilakukan secara terus menerus dengan
ketinggian yang sama sepanjang pertumbuhan tanaman. Keadaan ini bisa
dilakukan apabila jumlah air yang tersedia dalam kondisi yang cukup.
Dengan tinggi genangan < 5 cm maka diperoleh produksi yang tinggi dan air
lebih efisien (hemat).

Modul kebutuhan air irigasi

Gambar 2. Pemberian air dengan cara penggenangan terus menerus

b. Pengaliran air terus menerus


c. Cara pemberian ini dilakukan bila air terdapat dalam jumlah yang melimpah.
Air dialirkan dari petak sawah ke petak lainnya melalui batang bambu atau
lubang di pematang sepanjang masa pertumbuhan tanaman. Cara ini dinilai
boros air serta pemakaian pupuk maupun pestisida tidak efisien.

Gambar 3. Pemberian air dengan cara pengaliran terus menerus

Modul kebutuhan air irigasi

d. Pemberian air secara terputus-putus


Pemberian air secara terputus-putus adalah cara memberikan dengan
penggenangan yang diselingi dengan pengeringan (pengatusan) pada jangka
waktu tertentu, yaitu saat pemupukan dan penyiangan. Cara ini disarankan
karena dapat meningkatkan produksi dan menghemat penggunaan air.

Gambar 4. Pemberian air cara terputus-putus


3. Cara pembagian air
Terdapat tiga cara pembagian air ialah : penggenangan tetap dan merata,
sistem golongan, dan sistem rotasi. Penerapan ke tiga cara tersebut
tergantung pada jumlah air yang tersedia.
a. Penggenangan tetap dan merata
Air dibagikan ke seluruh areal yang ditanami secara merata dan tetap.
Sawah digenangi terus menerus dengan ketinggian tetap selama masa
pertumbuhan tanaman. Jumlah air yang dibagikan disesuaikan dengan
kebutuhan air tanaman secara maksimal. Cara ini dapat ditempuh apabila
jumlah air, tersedia dalam jumlah cukup banyak.

Modul kebutuhan air irigasi

Gambar 5. Pembagian air cara merata dan tetap

b. Cara golongan
Cara ini dilakukan bila jumlah air sangat terbatas, sementara kebutuhan air
(terutama saat pengolahan tanah) sangat besar. Maka saat tanam dilakukan
secara bertahap dari satu petak tersier ke petak lainnya. Kelompok-kelompok
dalam petak tersier ini disebut sebagai golongan, yang idealnya satu daerah
irigasi dibagi dalam 3-5 golongan dengan jarak waktu tanam biasanya 2-3
minggu. Untuk memudahkan operasional jaringan irigasi, tiap pintu tersier
diberi tanda yang menunjukkan urutan golongan dan tanggal menerima air
irigasi. Urut-urutan pemberian air irigasi setiap tahun bisa dirubah sehingga
permulaan masa tanam untuk tiap golongan tiap tahunnya juga berubah.

Gambar 6. Contoh papan nama cara golongan

Modul kebutuhan air irigasi

c. Cara rotasi/giliran
Jika terjadi kekurangan air akibat kebutuhan air yang besar sementara
tersedianya air kurang, maka perlu dilakukan pemberian air secara giliran
antar petak tersier, atau antar petak sekunder. Apabila jumlah air yang
tersedia sangat kecil, maka dimungkinkan dilakukan giliran dala petak tersier
sendiri. Idealnya periode giliran adalah 2-3 hari dan jangan lebih 1 minggu
karena akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
4. Cara menanam padi
Cara menanam padi dikenal paling tidak empat cara, yaitu : bertanam padi di
lahan sawah, bertanam padi di lahan kering (gogo), bertanam padi sistem
gogorancah, dan sistem surjan. Bertanam padi lahan sawah dilakukan
dengan sistem penggenangan terhadap tanaman mulai dari persemaian
sampai dengan panen. Bertanam padi lahan kering dilakukan dengan
mengandalkan air hujan sebagai sumber pengairan. Bertanam padi
gogorancah adalah memanfaatkan air hujan secara berdayaguna dan tepat
guna dengan memadukan sistem sawah dan lahan kering. Sedangkan
sistem surjan dilakukan dengan menggali sebagian lahan kemudian
menimbunkannya di bagian lain dengan bagian bawah (ledokan) ditanami
padi sedangkan bagian atas (tabukan) ditanami palawija.

Gambar 7. Sistem pertanaman lahan surjan

Modul kebutuhan air irigasi

II.

KEBUTUHAN AIR UNTUK PALAWIJA


Kebutuhan air untuk palawija (kedelai, jagung, kacang tanah, kacang
hijau, dll) lebih kecil dibanding dengan padi. Pemberian air secara tepat
disertai

pembuangan

yang

efektif

merupakan

kunci

keberhasilan

penanaman palawija.

Jenis Tanaman

Kebutuhan Air sesuai periode pertumbuhannya (l/det/ha)


Permulaa

Pengembanga Pertumbuhan

Masak

Jagung

0,25

0,36

0,50

0,37

Kedelai

0,25

0,35

0,50

0,30

Kacang Hijau

0,17

0,30

0,40

0,30

Kacang Tanah

0,17

0,34

0,40

0,35

Palawija tidak perlu genangan air, yang diperlukan adalah tanah dalam
keadaan lembab. Bahkan kalau tergenang dalam waktu yang cukup lama,
tanaman akan mati. Sebagai patokan :

Tanah liat/lempung, air diberikan 10 hari sekali


Tanah bergeluh, air diberikan 7 hari sekali
Tanah berpasir, air diberikan 5 hari sekali,

Modul kebutuhan air irigasi

Tanaman jagung :
Irigasi alur yg
paling baik
Tidak tahan
terhadap
genangan air
Diairi 4 kali
(saat tanam,
sebelum keluar
malai,
keluarnya
rambut,
pembentukan
tongkol) @ 60
mm
Pengairan
tergantung
kelembaban
tanah

Gambar 8. Pertanaman jagung

Tanaman kedelai :
Tidak tahan
genangan
Musim
kemarau
diairi 3 kali @
50 mm, pada
saat tanam, 14
hari, 30 hari
setelah tanam
Bila tidak
diolah
air dilewatkan
alur-alur
Alur dibuat 3-5
m terdiri atas
10-16 baris
tanaman dng
jarak 30 cm
Gambar 9. Pertanaman kedelai

10

Modul kebutuhan air irigasi

Tanaman kacang
tanah :

Diairi 5-7 hari


setelah tanam
kemudian
setiap 7-10 hari
sampai
tanaman
berumur 2,5
bulan

Agar tidak
tergenang air,
pengairan
dilakukan
melalui alur
dengan lebar
40-60 cm

Gambar 10. Pertanaman kacang tanah

Tanaman kacang
hijau

Air diperlukan
tiap minggu,
sampai 1
minggu
menjelang
panen

Air terbanyak
pada saat
menjelang
berbunga dan
pembentukan
polong

Gambar 11. Pertanaman kacang hijau

11

Modul kebutuhan air irigasi

III.

KEBUTUHAN AIR TANAMAN TEBU

1. Pengolahan lahan sistem reynoso

Gambar 12. Pengolahan lahan sistem REYNOSO

2. Kebutuhan air di tingkat usaha tani


Umur 11-16 bulan,
ditanam musim
kemarau (Juni-Agt):
PENGAIRAN :

Umur 0-2 minggu,


3 hari sekali

Umur 2-4 minggu,


1 kali per minggu

Umur 4-6 minggu,


1 kali per 2
minggu

Umur 6 minggu, 3
bulan sekali

Jumlah air
diberikan
60 mm

Gambar 13. Pengelolaan lahan tebu di tingkat usaha tani


12

Modul kebutuhan air irigasi

PENGAIRAN :

Air dimasukkan
saluran/got
keliling dan
lahan
digenangi

jika batang
tebu sudah
masak
dikeringkan

perlu drainasi
yang baik

bulan 5 & 8
pertumbuhan
maksimal

Gambar 14. Pengelolaan lahan tebu di petak tersier

13

Anda mungkin juga menyukai