Anda di halaman 1dari 3

DO'A BAGI ORANG YANG SULIT TIDUR

Allohumma Ghoroti An Nujum Wa Hadaati Al 'Uyun Wa Anta Haiyun Qoiyum La


Ta'khudzuka Sinatun Wa La Naum Ya Haiyu Ya Qoiyum Ahdi' Laily Wa Anim 'Ainy

doaagarterhindardarimalas
bagi saudarakau sesama muslim agar kita selalu terhindar dari sifat malas maka tidak ada salahnya
sebelum bekerja kita membaca dooa ini semoga bermanfaat
Malas itu biang penyakit, biang kebodohan, biang kemiskinan, biang kemunduran, biang
minder, biang kekalahan & biang pnderitaan.
Tanda orang munafik malas ibadah, terutama sholat (QS4:142), karena itu Rasul
mengajarkn doa agar terhindar dari malas, "Allahumma inny audzubika minal azji
wal kasali", "Ya ALLAH hamba berlindung kepada-MU dari lemah fisik & malas".
"Sesungguhnya ALLAH mencintai orang beriman "Almutaharik" semangat kerja dan
ibadah".

Segala puji bagi Allah atas segala nikmat-Nya. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan
sahabatnya.
Doa yang juga termasuk doa yang singkat namun penuh makna disebutkan pula oleh An Nawawi dalam
Riyadhus Shalihin dan akan kita bahas dalam kesempatan kali ini.
Doa tersebut adalah: Allahumma inni audzu bika minal ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa
audzu bika min adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat. (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari
kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu
dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian).
Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasa membaca doa:



Allahumma inni audzu bika minal ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa audzu bika min adzabil
qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat. (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas,
rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta
bencana kehidupan dan kematian). (HR. Bukhari no. 6367 dan Muslim no. 2706)
Faedah dari hadits di atas:
1.

Dianjurkan untuk membiasakan doa tersebut.

2.

Doa tersebut berisi permintaan agar kita diberi keselamatan terhindar dari sifat-sifat jelek yang
disebutkan di dalamnya.[1]

3.

Doa tersebut berisi permintaan agar kita tidak terjerumus dalam sifat-sifat jelek tersebut.[2]

4.

Meminta perlindungan dari sifat ajz, yaitu tidak adanya kemampuan untuk melakukan kebaikan.
Demikian keterangan dari An Nawawi rahimahullah.[3]

5.

Meminta perlindungan dari sifat kasal, yaitu tidak ada atau kurangnya dorongan (motivasi) untuk
melakukan kebaikan padahal dalam keadaan mampu untuk melakukannya. Inilah sebagaimana yang
dijelaskan oleh An Nawawirahimahullah.[4] Jadi ajz itu tidak ada kemampuan sama sekali,
sedangkan kasal itu masih ada kemampuan namun tidak ada dorongan untuk melakukan kebaikan.

6.

Meminta perlindungan dari sifat al jubn,artinya berlindung dari rasa takut (lawan dari berani), yaitu
berlindung dari sifat takut untuk berperang atau tidak berani untuk beramar maruf nahi mungkar.[5] Juga
doa ini bisa berarti meminta perlindungan dari hati yang lemah.[6]

7.

Meminta perlindungan dari al harom, artinya berlindung dari kembali pada kejelekan umur (di masa
tua). Ada apa dengan masa tua? Karena pada masa tua, pikiran sudah mulai kacau, kecerdasan dan
pemahaman semakin berkurang, dan tidak mampu melakukan banyak ketaatan.[7]

8.

Meminta perlindungan dari sifat bukhl, artinya berlindung dari sifat pelit (kikir). Yaitu doa ini berisi
permintaan agar seseorang bisa menunaikan hak pada harta dengan benar, sehingga memotivasinya
untuk rajin berinfak (yang wajib atau yang sunnah), bersikap dermawan dan berakhlak mulia. Juga doa ini
memaksudkan agar seseorang tidak tamak dengan harta yang tidak ada padanya.[8]

9.

Meminta perlindungan dari siksa kubur.

10.

Menunjukkan adanya siksa dan fitnah kubur, karena bagaimana mungkin sesuatu yang dimintai
perlindungan, namun hal itu tidak ada. Sungguh mustahil!!! Ibnu Hajar Al Makki mengatakan, Dalam doa
perlindungan terhadap siksa kubur ini terdapat bantahan telak terhadap Mutzilah yang mengingkari
adanya siksa kubur.[9]

11.

Meminta perlindungan dari fitnah (cobaan) ketika hidup dan mati. Ibnu Daqi Al Ied mengatakan, Fitnah
kehidupan adalah fitnah yang dihadapi manusia semasa ia hidup yaitu berupa fitnah-fitnah dunia (harta),
fitnah syahwat, kebodohan dan yang paling besar dari itu semua semoga Allah melindungi kita darinyayaitu cobaan di ujung akhir menjelang kematian. Sedangkan fitnah kematian yang dimaksud adalah fitnah
ketika mati. Fitnah kehidupan bisa kita maksudkan pada segala fitnah yang ada sebelum kematian. Boleh
jadi fitnah kematian juga bermakna fitnah (cobaan) di kubur.[10]

Semoga sajian yang singkat ini bermanfaat. Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihaat.

'Allahumma inni a'uuzhubika minal 'ajzii wall kasal wal jubni wall harom wall bukhlii, waa
a'uuzhubika minn a'zhabil qobri waa min fitnatil mahyaa wall mamaati..'
Artinya:
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan
di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta
bencana kehidupan dan kematian). (HR. Bukhari no. 6367 dan Muslim no. 2706)

Anda mungkin juga menyukai