Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yesus Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat
dan kasih-Nyalah sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu.
Adapun makalah ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Anatomi
Fisiologi Manusia yang di berikan oleh tim dosen yang dimana makalah ini membahas
tentang Sistem Ekskresi Manusia dan sebagai sarana untuk lebih memperdalam
wawasan dan pengetahuan dalam mata kuliah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Tapi kami
berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.
Baik bagi kami dari mahasiswa sebagai tim penyusun, para tim dosen yang
menugaskan dan publik yang membacanya. Akhir kata, terima kasih dan selamat
membaca.
Daftar Pustaka
Anonimus.
2013.
Sistem
Ekskresi
Akses
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2013/03/sistem_ekskresi_manusia.
:
Akses
M.
(2013). Sistem
Ekskresi
pada
Manusia.
Akses
http://biologiriza.blogspot.com/2010/02/23-sistem-ekskresi-manusia.html. di
akses pada Rabu, 15 April 2015. Pukul 01.15
Daftar Isi
Cover
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . i
Daftar Isi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
BAB I PENDAHULUAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
C. Tujuan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB II PEMBAHASAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3
A. Nutrisi, Vitamin dan Mineral . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3
1) Nutrisi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2) Vitamin. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
3) Mineral . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .18
B. Struktur, Fungsi alat-alat Pencernaan dan Mekanisme Pencernaan. . . . . . . . . . . . 20
C. Penyakit/Gangguan pada Sistem Pencernaan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30
BAB III PENUTUP. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .34
A. Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34
B. Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35
Daftar Pustaka
MAKALAH
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Sistem Ekskresi
DOSEN
Dr. J. J. Mamangkey, M.Si
Dra. F. H. N. Rogahang, M.Si
Kelompok 8
Jimmi Andrew Mamahit
Veronica Kumaat
Nocia Turambi
Ayuwati Tumeleng
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh melakukan begitu banyak proses metabolisme, seperti pencernaan,
respirasi dan sebagainya. Proses-proses seperti itu pada akhirnya akan menghasilkan
limbah yang tidak dikeluarkan jika tidak dikeluarkan akan menyebabkan penyakit.
Limbah yang dihasilkan beraneka ragam bentuknya, mulai dari gas, cair, sampai padat.
Untuk itu, kita memerlukan organ pengeluaran yang berbeda-beda pula. Proses
pembebasan sisa-sisa metabolisme dari tubuh disebut ekskresi. Kelebihan air, ga,
garam-garam dan material-material organik (termasuk sisa-sisa metabolisme)
diekskresikan keluar tetapi substan yang esensial untuk fungsi-fungsi tubuh disimpan.
Material-material yang dikeluarkan ini biasanya terdapat dalam bentuk terlarut dan
ekskresinya melalui suatu proses filterisasi selektif. Alat-alat tubuh yang berfungsi
dalam hal ekskresi secara bersama-sama disebut sistem ekskresi. Manusia dan hewan
memiliki sistem ekskresi yang berbeda.
Manusia dalam melakukan aktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tentu
menghasilkan sampah atau limbah. Sampah atau limbah ini merupakan sisa yang harus
dibuang agar tidak mengganggu. Demikian pula yang terjadi pada mahluk hidup, semua
mahluk hidup bisa mengeluarkan limbah mulai dari hewan yang bersel satu sampai
hewan tingkat tinggi, bahkan manusia. Dalam proses pengeluaran limbah pada mahluk
hidup memerlukan sebuah system yang disebut system ekskresi. System ekskresi yang
dimiliki setiap mahluk hidup berbeda-beda sesuai dengan tingkatan dan konveksitas
mahluk hidup.
Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat hasi metabolisme sel yang
sudah tidak digunakan oleh tubuh dan dikeluarkan bersama urine, keringat, atau udara
pernapasan. Pada system ekskresi manusia,sisa-sisa metabolisme dapat diserap oleh
darah kemudian diproses dan akhirnya dikeluarkan lewat alat-alat ekskresi.
Sistem ekskresi pada manusia melibatkan alat-alat ekskresi yaitu ginjal, kulit,
paru-paru, dan hati. Zat-zat sisa yang dikeluarkan dari alat-alat tersebut
berasal dari proses metabolisme. Zat-zat sisa hasil proses dalam tubuh yang tidak
dibutuhkan harus dikeluarkan karena dapat mengganggu, bahkan meracuni tubuh.
Organ-organ ekskresi pada manusia antara lain ginjal, kulit, hati, dan paru-paru. Ginjal
mengeluarkan
urine,
kulit
mengeluarkan
keringat,
paru-paru
mengeluarkan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekskresi
Ekskresi merupakan salah satu proses pengeluaran zat dari tubuh. Selain
ekskresi ada juga proses sekresi dan defekasi. Apa perbedaan antara ketiganya?
-
dan diangkut oleh darah dan dikeluarkan bersama urine, keringat dan pernapasan.
Defekasi adalah proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan atau zat yang tidak
mengalami pencernaan. Zat tersebut berupa feses yang dikeluarkan melalui anus.
Sekresi merupakan proses pengeluaran zat oleh kelenjar yang masih digunakan oleh
tubuh. Zat yang dihasilkan berupa enzim dan hormon.
merupakan proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil
(saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).
Melakukan ekskresi adalah salah satu ciri makhluk hidup, baik manusia, hewan,
maupun tumbuhan. Pada tubuh kita, proses ekskresi dilakukan oleh organ-organ
khusus. Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah
tidak digunakan oleh tubuh. Salah satu bentuk ekskresi adalah buang air kecil, hasil
buangan itu antara lain berupa urin. Akan tetapi, sebenarnya hasil buangan tidak hanya
berupa urin saja. Zat buangan lainnya dapat berupa keringat, gas karbon dioksida, zat
warna empedu. Zat-zat sisa metabolisme merupakan zat sampah yang harus dibuang
dari tubuh. Zat-zat itu antara lain:
1.
2.
3.
4.
lusidum, dan stratum korneum. Kulit yang tipis seperti yang melapisi tubuh, tidak
memiliki stratum lusidum.
Sel-sel di stratum basal, stratum spinosum, dan stratum granusolum merupakan
sel hidup karena mendapat nutrien dari kapiler di jaringan ikat (dalam hal ini adalah
dermis). Sebaliknya, sel-sel di stratum lusidum dan stratum korneum merupakan sel
mati karena kapiler tidak mencapai lapisan ini. Kulit manusia terdiri atas beberapa
lapisan, yaitu :
1. Stratum korneum
2. Stratum lusidum,
3. Stratum granulosum,
4. Stratum germinativum
b. Dermis (Kulit jangat atau korium)
Dalam dermis terdapat pembuluh darah, akar, rambut, dan ujung saraf. Selain
itu, terdapat juga kelenjar keringat (gandula sudorefera) serta kelenjar minyak (glandula
sebassea) yang terletak pada akar rambut dan berfungsi meminyaki rambut. Lapisan
dermis terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan dermis terdiri atas bagian-bagian
berikut.
1. Akar Rambut
2. Pembuluh Darah
3. Kelenjar Minyak (glandula sebasea)
4. Kelenjar Keringat (glandula sudorifera)
c. Jaringan bawah kulit(subkutaneus)
Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan
melindungi tubuh bagian dalam dari benturan. Faktor-faktor pemicu keringat:
1.
2.
3.
4.
10
11
2) Paru-Paru
Paru-paru manusia terdapat di dalam rongga dada, dilindungi oleh tulang rusuk
dan berjumlah sepasang. Saluran dari batang tenggorokan bercabang-cabang menuju
paru-paru kiri dan kanan. Percabangan saluran yang masuk paru-paru ini disebut
bronkus. Masing-masing bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
Ekskret paru-paru adalah CO2 dan H2O yang dihasilkan dari proses pernafasan.
Pada prinsipnya, pengangkutan CO2 terjadi melalui tiga cara, yaitu terlarut dalam
plasma darah (7-10%) berkaitan dengan hemoglobin (20%) dan dalam bentuk ion
HCO3- (70%) melalui proses berantai yang disebut pertukaran klorida.
mengikat CO untuk dikeluarkan bersama H2O yang dikeluarkan dalam bentuk uap air.
12
merah masuk kedalam plasma darah. Sementara itu pula, kedudukan HCO
digantikan
oleh ion Cl (clorida) dari plasma darah. Mekanisme pertukaran klorida adalah sebagai
berikut:
a. Darah pada alveolus paru-paru mengikat O2 dan mengangkutnya ke sel-sel jaringan.
b. Dalam jaringan, darah mengikat CO2 untuk dikeluarkan bersama HO2 yang
dikeluarkan dalam bentuk uap air.
Kelainan-kelainan pada paru-paru, diantaranya adalah:
a.
Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran
pernafasan yang disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan
b.
psikologis.
Kanker paru-paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan
merokok.
3) Ginjal
a. Struktur ginjal
13
Ginjal atau ren berbentuk seperti biji buah kacang merah (kara/ercis). Ginjal
terletak dikanan dan kiri tulang pinggang yaitu didalam rongga perut pada dinding
tubuh dorsal. Ginjal berjumlah dua buah and berwarna merah keunguan. Ginjal sebelah
kiri terletak agak lebih tinggi daripada ginjal sbelah kanan. Lapisan ginjal bagian luar
disebut kulit ginjal atau korteks, sedangkan lapisan dalam disebut sumsum ginjal
atau medula. Lapisan paling dalam berupa rongga ginjal yang disebut pelvis renalis.
Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil disebut nefron.
Tiap nefron terdiri atas badan malpighi yang terusun dari kapsul Bowman.
Tubulus-tubulus pengumpul, dan lengkung Henle yang terdapat bagian medula. Pada
sebuah ginjal manusia terdapat kurang lebih 1 juta nefron. Kapsul Bowman berdinding
rangkap dengan glomerulus didalam cekungan kapsulnya. Glomerulus merupakan
untaian pembuluh kapiler darah yang dindingnya bertaut menjadi satu dengan dinding
kapsul Bowman sehingga zat-zat yang terlarut dalam darah merembes ke dalam ruang
kapsul Bowman yang berdinding rangkap.
Pembuluh darah arteri yang bercabang-cabang menjadi sejumlah arteriola yang
disebut arteriola aferen. Arteriola aferen bercabang-cabang menjadi kapiler glomerulus.
Kapiler glomerulus bersatu kembali menjadi arteriola aferen dan membelit mengelilingi
tubulus proksimal, lengkung henle, dan tubulus distal dari suatu nefron. Kapiler
glomerulus kemudian bermuara ke dalam venula, serta bergabung menjadi vena renalis
menuju vena kava inferior.
Susunan Ginjal :
1. Korteks (lapisan terluar)
Terdapat badan Malpighi, yang
Glomerulusmerupakan
kumpulan
terdiri
cabang-cabang
halus
pembuluh
darah,.
14
1. mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh, antara lain : urea, asam
urat, amoniak, creatinin, garam anorganik, bacteri dan juga obat-obatan.
2. mengekskresikan gula kelebihan gula dalam darah.
3. membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mempertahankan tekanan
osmotik ektraseluler.
4. mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam basa darah.
5. Menyaring darah dari nadi ginjal yang berasal dari aorta, berupa zat-zat sisa
yang tidak diperlukan tubuh yang terdapat dalam darah dan dikumpulkan dalam
bentuk urin (air kemih)..
6. Menjaga keseimbangan air di dalam tubuh, dengan cara membuang air jika air
berlebih (pemasukan air banyak) dan mengurangi pengeluaran air jika
pemasukan air sedikit.
b. Proses pembentukan urin
Filtrasi (penyaringan)
Firltrasi terjadi di kapsul Bowman dan glomerulus. Dinding terluar kapsul
Bowman tersusun dari satu lapis sel epitelium pipih. Antara dinding luar dan dalam
terdapat ruang kapsul yang berhubungan dengan lumen tubulus kontortus proksimal.
Dinding dalam kapsul Bowman tersusun dari sel-sel khusus yang disebut podosit.
Proses filtrasinya adalah ketika darah masuk ke glomerulus, tekanan darah
menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat
larut melewati pori-pori endotelium kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran
dasar, dan melewati lempeng filtrasi, lalu masuk ke dalam ruang kapsil Bowman. Hasil
filtrasi dari glomerulus dan kapsul Bowman disebut filtrat glomerulus atau urin primer.
Komposisi urin primer dapat dilihat pada tabel berikut:
Molekul
Kadar per Gram
Air
900
Protein
0
Glukosa
1
Asam Amino
0.5
Urea
0.3
Ion Anorganik
7.2
Tabel 1 Komposisi Utama Urin Primer
15
16
Argumentasi
Urin sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju tubulus
pengumpul. Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na +, Cl- dan urea
sehingga terbentuklah urin sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul, urin dibawa ke
pelvis realis. Dari pelvis renalis mengalir melalui ureter menuju vesika urinaria
(kantong kemih) yang merupakan tempat penyimpanan sementara urin (Thibodeau et
al. 1999; Padila et al. 2005).
Hal-hal yang mempengaruhi produksi urine
Setiap hari 1500 liter darah melewati ginjal untuk disaring dan membentuk 15
170 liter urin primer.Akan tetapi hanya 1 1.5 liter urin yang kita
keluarkan.Banyak sedikitnya urine seseorang
yang
dikeluarkan
tiap
harinya
Zat-zat diuretik
Zat-zat diuretik, misalnya kopi, teh dan alkohol akan menghambat reabsorpsi
ion Na+. Sebagai akibatnya, konsentrasi ADH berkurang sehingga rebasorpsi air
terhambat dan volume urin meningkat. Itulah sebabnya jika mengkonsumsi teh atau
kopi, maka kita akan sering buang air kecil. Pengeluaran urin secara berlebihan disebut
diuresis.
2.
Suhu
Jika suhu internal dan eksternal naik diatas normal, maka kecepatan respirasi
17
berdifusi dari kapiler ke permukaan kulit.Saat volume air menurun, ADH dieksreksikan
sehingga reabsorpsi air meningkat.Disamping itu, peningkatan suhu merangsang
pembuluh abdominal mengerut sehingga aliran darah di glomerulus dan filtrasi
menurun.Meningkatnya reabsorpsi dan berkurangnya aliran darah di glomerulus
mengurangi volume urin. Itulah sebabnya jika cuaca panas, kita jarang buang air kecil.
3.
Volume larutan
Volume larutan dalam darah berpengaruh terhadap produksi urin.Jika kita
minum air seharian, maka konsentrasi air di daerah menjadi rendah.Hal ini merangsang
hipofisis mengeluarkan ADH.Hormon ini meningkatkan reabsorpsi air di ginjal
sehingga volume urin turun.
4.
c.
bakteri, tumor, abnormalitas bentuk ginjal, atau pembentukan batu ginjal. Kelainan dan
gangguan fungsi ginjal antara lain sebagai berikut:
1.
Nefiritis
Nefiritis adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman,
Batu ginjal
Batu ginjal terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga
ginjal, saluran ginjal, atau kantong kemih. Batu ginjal ini berbentuk kristal yang tidak
dapat larut. Kandungan batu ginjal adalah kalsium oksalat, asam urat, dan kristal
kalsium fosfat. Endapan garam ini terbentuk jika seseorang terlalu banyak
mengkonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengkonsumsi air.
3.
Albuminuria
18
Glikosuria
Hematuria adalah ditemukannya glukosa pada urin.Adanya glukosa dalam urin
Hematuria
Adalah ditemukannya sel darah merah dalam urin.Hematurian disebabkan
peradangan pada organ urinaria atau iritasi akibat gesekan pada batu ginjal.
6.
Ketosis
Ketosis adalah ditemukannya senyawa keton didalam dalam darah.Hal ini dapat
Diabetes mellitus
Diabetes melitus adalah penyakit yang muncul karena pankreas tidak
menghasilkan atau hanya menghasilkan sedikit sekali insulin. Insulin adalah hormon
yang mampu mengubah glukosa menjadi glikogen sehingga mengurangi kadar gula
dalam darah. Selain itu insulin juga membantu jaringan tubuh menyerap glukosa
sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi.Diabetes melitus juga dapat terjadi
jika sel-sel hati, otot, dan lemak memiliki respons rendah terhadap insulin.Kadar
glukosa di urin dan darah penderita diabetes melitus sangat tinggi.Ini menyebabkan
sering buang air kecil, cepat haus dan lapar, serta menimbulkan masalah pada
metabolisme lemak dan protein.
8.
Diabetes insipidus
Arteri adlah jantung, Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang
19
dari zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin). Urin normal pada manusia
mengandung air, urea, asam urat, amonia, keratin, pula garam-garam, terutama garam
dapur, zat-zat yang berlebihan di dalam darah misalnya vitamin C dan obat-obatan.
9.
Dialisis darah
Pada tahun 1950, peneliti medis menciptakan ginjal buatan berdasarkan proses
20
4) Hati
Hati merupakan organ terbesar di dalam tubuh, terletak didalam rongga perut
sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga
termasuk alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati mambantu fungsi ginjal dengan cara
memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan ammonia, urea, dan
asam urat.
Sebagai organ,hati menghasilkan empedi yang mencapai liter setiap hari.
Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase,
membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air
menjadi zat yang larut dalam air.
Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi
ornitin dan urea. Ornitin yang terbentuk dapat mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat
racun. Fungsi lain dari hati adalah mengubah zat buangan dan bahan racun untuk
dikeluarkan ke dalam empedu dan urin, mengubah glukosa menjadi glikogen.
Sebagai alat ekskresi hati (hepar) mengeluarkan empedu
21
a.
Mencernakan lemak
b.
Mengaktifkan lipase
c.
Mengubah zat yang tak larut air menjadi zat yang dapat larut dalam air
d.
hati oleh sel-sel khusus yang disebut histiosit. Hemoglobin sel darah merah dipecah
menjadi zat besi, globin dan hemin zat besi diambil dan disimpan dalam hati untuk
dikembalikan ke sum-sum tulang. Globumin digunakan lagi untuk metabolisme protein/
untuk membentuk Hb baru, sedangkan hemin diubah menjadi zat warna empedu yang
berwarna hijau biru.
Jika pembuluh empedu tersumbat, misalnya oleh kolesterol yang mengendap
dan membentuk batu empedu, maka warna veses akan menjadi coklat atau abu-abu
sedangkan darah akan berwarna kekunig-kuningan karena empedu masuk keperedaran
darah (disebut penyakit kuning).
Organ hati juga merupakan satu-satunya kelenjar yang menghasilkan enzim
orginase yang berfungsi untuk menguraikan asam amino arginin menjadi asam amino
ornitin + urea. Ornitin yang terbentuk berfungsi mengikat NH dan CO yang bersifat
racun.
Dalam sel-sel tubuh, ornitin diubah menjadi asam amino sitralin. Sitralin juga
berperan mengikat NH
sedangkan urea dari hati diangkut keginjal untuk dikeluarkan bersama urin.
Fungsi hati :
a. Menetralkan racun (detoksifikasi)
b. Menyimpan glukosa menjadi glikogen. Hal ini dipegaruhi oleh hormon insulin
yang dihasilkan pankreas.
c. Tempat perombakan eritrosit.
d. Membentuk ureum dari hasil perombakan amoniak.
e. Membentuk cairan empedu.
22
23
BAB III
PE N UTU P
A. Kesimpulan
System ekskresi pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Masingmasing organ tersebut, bisa mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam tubuh.
Kulit
Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita dan termasuk salah satu
alat ekskresi. Kulit memiliki struktur yang terdiri atas lapisan epidermis dan
lapisan dermis. Pada lapisan dermis terdapat akar rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak, pembuluh darah dan serabut saraf. Dimana kulit mengeluarkan
sisa metabolisme berupa air, urea dan garam.
Paru-paru
salah satu alat ekskresi penting. Hati juga menghasilkan enzim orginase untuk
24
menguraikan asam amino orgenin menjadi asam amino ornitin dan urea. Hati
mengeluarkan sisa metabolisme dalam tubuh berupa zat warna empedu.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik
bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini, semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
25