Makalah Just in Time PDF
Makalah Just in Time PDF
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem pemanufakturan tradisional mengatur skedul produksinya berdasarkan pada
peramalan kebutuhan di masa yang akan datang.Padahal tidak seorangpun yang dapat
memprediksi masa yang akan dating dengan pasti walaupun dia memiliki pemahaman yang
sempurna tentang masa lalu dan memiliki insting yang tajam terhadap kecendrungan yang terjadi
dipasar.
Produksi berdasarkan prediksi terhadap masa yang akan datang dalam sistem tradisonal
memiliki resiko kerugian yang lebih besar karena over produksi daripada produksi berdasarkan
permintaan yang sesungguhnya. Oleh karena itu munculah ide Just In Time yang memproduksi
apabila ada permintaan. Suatu proses produksi hanya akan memproduksi apabila diisyaratkan
oleh proses berikutnya. Sebagai akibatnya pemborosoan dapat dihilangkan dalam skala besar,
yaitu berupa perbaikan kualitas dan biaya produksi yang lebih rendah. Kedua hal tersebut
menjadikan perusahaan lebih kooperatif. Tujuan utama Just In Time adalah untuk meningkatkan
laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha pengendalian biaya,
peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman.
Just In Time merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki implikasi penting dalam
manajemen biaya. Ide dasar Just In Time sangat sederhana, yaitu berproduksi hanya apabila ada
permintaan (full system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta, pada
saat
diminta,
dan
hanya
sebesar
kuantitas
yang
diminta.
Prinsip dasar Just In Time adalah peningkatan kemampuan perusahaan secara terus menerus
untuk merespon perubahan dengan minimisasi pemborosan.
Terdapat empat aspek pokok dalam konsep Just In Time yaitu:
1. Menghilangkan semua aktifitas atau sumber-sumber yang tidak memberikan nilai tambah
ekstrim tidak adanya persediaan (barang untuk dijual bagi seorang pengecer, bahan baku barang
dalam
proses
atau
barang
jadi
bagi
seorang
produsen)
yang
ditahan.
Perusahaan yang menggunakan pembelian Just In Time biasanya menekankan biaya tersembunyi
yang berhubungan dengan menahan tingkat persediaan yang tinggi. Biaya tersembunyi ini
meliputi jumlah ruang penyimpanan yang lebih besar dan jumlah kerusakankerusakan yang
cukup besar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Just In Time
Just in Time dikembangkan oleh Toyota Motor Corporation tahun 1973. Tujuan
utamanya adalah pengurangan biaya atau perbaikan produktivitas dengan menghilangkan
berbagai pemborosan. Pengembangan yang sangat penting dalam perencanaan dan pengendalian
operasional saat ini adalah JIT manufacturing yang kadang disebut sebagai produk tanpa
persedian. JIT bukan hanya sekedar sebuah metode yang bertujuan untuk mengurangi
persediaan. JIT juga memperhatikan keseluruhan system produksi sehingga komponen yang
bebas dari cacat dapat disediakan untuk tingkat produksi selanjutnya tepat ketika mereka
dibutuhkan tidak terlambat dan tidak terlalu cepat.
Sistem Just In Time berkembang di negara Jepang karena adanya keprihatinan industriindustri di Jepang. Pada saat itu Jepang merupakan negara yang memiliki sumber daya alam
yang terbatas, ketergantungan pada energi dan bahan baku import, dan keadaan geografisnya
yang kurang menguntungkan (80% bagian negara terdiri dari pegunungan). Hal ini menjadikan
para produsen Jepang mempunyai posisi yang kurang menguntungkan dibandingkan pesaingpesaing dari negara-negara barat. Oleh karena itu, Jepang melakukan berbagai macam usaha
untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi dengan biaya produksi yang lebih rendah
dibandingkan negara lain sehingga produk Jepang menjadi sangat kompetitif dengan produk lain
di dunia internasional.
Jepang mengembangkan suatu inovasi terhadap pemborosan dalam hal bahan baku,
tempat, tenaga kerja, waktu serta biaya. Harga tanah yang mahal akibat lahan yang sempit tidak
memungkinkan untuk membangun tempat penyimpanan persediaan sehingga mendorong
perusahaan untuk merancang tata letak pabrik dan arus bahan menjadi seefektif mungkin. Dari
keterbatasan inilah Just In Time berkembang. Pendekatan Just In Time dikembangkan oleh Mr.
Taiichi Ohno (mantan wakil presiden Toyota Motor Company di Jepang) bersama rekannya di
pertengahan 1970. Pengembangan Just In Time di Jepang adalah untuk menghindari atau
mengeliminasi pemborosan, menghindari produk-produk rusak atau cacat dengan menghasilkan
produk yang bermutu tinggi, mengeliminasi pengerjaan ulang dan penumpukan persediaan.
Keberhasilan Just In Time pada Toyota Motor Company menarik perhatian perusahaan
lain di Jepang. Toyota telah memperoleh pengakuan dunia industri tentang keberhasilannya
mengurangi inventory sampai pada tingkat minimum (orientasi zero inventory). Sejak saat
penerapan sistem Just In Time terbukti manfaatnya semakin bertambah banyak perusahaanperusahaan di Jepang yang ikut menerapkan sistem Just In Time. Konsep Just In Time ini
kemudian meluas di luar Jepang yaitu Ford, Chrysler, General Motor, Hawlett Packard
merupakan contoh perusahaan-perusahaan besar yang telah menerapkan sistem Just In Time.
Tempat makan siap saji seperti McDonalds telah belajar sistem manufaktur Just In Time seperti
Toyota, dengan menerapkan sistem Just In Time baru yang disebut dengan Made For You.
Dimana tujuan dari sistem Just In Time tersebut adalah melayani setiap konsumen dengan
makanan yang sesegar mungkin dalam waktu 90 detik. Sampai saat ini, sistem Just In Time terus
berkembang dan diterapkan bukan saja pada perusahaan-perusahaan manufaktur, tetapi juga
dikembangkan oleh perusahaan kecil (Ristono, 2010).
2.2 Filosofi Just In Time
Konsep Just In Ti me (JIT) adalah sistem manajemen fabrikasi modern yang
dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan terbaik yang ada di Jepang, sejak awal tahun 1970an,
JIT pertama kali dikembangkan dan disempurnakan di pabrik Toyota Manufacturing oleh Taiichi
Ohno, oleh karena itu Taiichi Ohno sering disebut sebagai bapak JIT, Konsep JIT berprinsip
hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta (what) sejumlah yang diperlukan (How
much) dan pada saat dibutuhkan (When) oleh konsumen.
Just In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana
segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai
sebatas dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan mengurangi
pemborosan.
Fujio Cho dari Toyota mendefinisikan pemborosan (waste) sebagai: Segala sesuatu yang
berlebih, di luar kebutuhan minimum atas peralatan, bahan, komponen, tempat, dan waktu kerja
yang mutlak diperlukan untuk proses nilai tambah suatu produk.
Dalam bahasa sederhanya pengertian pemborosan adalah segala sesuatu tidak memberi
nilai tambah itulah pemborosan.
Ada 5 jenis pemborosan yang perlu diidentifikasi dalam Just In Time (JIT):
1. Waktu pemrosesan waktu aktual untuk menghasilkan suatu produk.
2. Waktu pindah : waktu yang digunakan untuk memindahkan dari satu departemen ke
depatemen yang lain.
3. Waktu inspeksi : waktu yang digunakan untuk menentukan produk rusak atau
mengerjakan ulang produk yang rusak tsb.
4. Waktu tunggu : waktu yang dihabiskan suatu produk karena menunggu untuk dikerjakan
ketika sampai pada departemen berikutnya
5. Waktu penyimpanan : waktu yang dibutuhkan suatu produk baik dalam gudang
penyimpanan persedianan setengah jadi maupun setelah barang jadi sampai di gudang.
JIT adalah suatu sistem produksi yang bertujuan untuk meminimalkan biaya produksi
dengan membuat dan mendistribusikan barang dalam jenis, kuantitas, waktu dan tempat
yang tepat dengan menggunakan fasilitas, peralatan, dan sumber daya manusia
seminimum mungkin (NSW Science and Technology Council, 1985).
JIT adalah suatu sistem produksi yang merubah kompleksitas manajemen manufaktur
dengan kesederhanaan (Schonberger, 1984).
JIT adalah suatu filosofi manufaktur yang berusaha untuk memproduksi suatu produk
dalam jangka waktu sesingkat mungkin dengan menghasilkan kesalahan seminimum
mungkin (Hall, 1987).
Meningkatkan mutu.
10
Ketujuh prinsip pelaksanaan Just in Time dalam sistem produksi di atas bukanlah suatu
komitmen perusahaan yang diaplikasikan dalam jangka waktu pendek, melainkan harus
dibangun secara berkelanjutan dan merupakan komitmen semua pihak dalam jangka panjang.
Dalam jangka pendek, ada kemungkinan aplikasi Just in Time dalam sistem produksi justru akan
menambah biaya produksi mengikuti konsekuensi proses terbentuknya kurva belajar.
Selain prinsip dasar just in time, berikut adalah urutan penerapan teknik just in time :
-
Autonomasi (jidoka).
11
12
13
a. Membentuk Aliran/Penyederhanaan.
Idealnya suatu lini produksi yang baru dapat di setup sebagai batu ujian untuk
membentuk aliran produksi, menyeimbangkan aliran tersebut, dan memecahkan masalah
awal.
b. Kanbal Pull Sistem.
Kanbal merupakan sistem manajemen suatu pengendalian perusahaan, karena itu
kanbal memiliki beberapa aturan yang perlu diperhatikan:
14
15
a. Dukungan, yaitu dari semua pihak terutama yang berkaitan dengan kegiatan
pembelian, dan khususnya dukungan dari pimpinan. Tanpa ada komitmen dari
pimpinan tersebut JIT tidak dapat terlaksana.
b. Mengubah sistem, yaitu mengubah cara mengadakan pembelian, yaitu dengan
membuat kontrak jangka panjang dengan pemasok sehingga perusahaan cukup hanya
memesan sekali untuk jangka panjang, selanjutnya barang akan datang sesuai
kebutuhan atau proses produksi perubahan kita.
2. Strategi Penerapan Pembelian Just In Time
a. Penemuan sistem produksi yang tepa, yaitu dengan sistem tarik yang bertujuan
memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan dengan menghilangkan sebanyak
mungkin pemborosan.
b. Penemuan lini produksi yaitu dalam satu lini produksi harus dibuat bermacam-macam
barang, sehingga semua kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda itu dapat terpenuhi.
Selain itu lini produksi tersebut dapat menghemat biaya, biaya bahan, persediaan, dan
sebagainya.
Tradisional
-
Sistem tarikan
Sistem dorongan
Persediaan signifikan
Pemanufakturan berstruktur
departemen
Jasa terdesentralisasi
Karyawan terspesialisasi
Jasa tersentralisasi
16
17
Struktur seluler dalam JIT adalah pengelompokan mesin-mesin dalam satu keluarga,
biasanya kedalam struktur semilingkaran atau huruf U sehingga satu sel tertentu dapat
digunakan untuk melakukan pengolahan satu jenis atau satu keluarga produk tertentu
secara berurutan. Setiap sel pemanufakturan pada dasarnya merupakan pabrik mini atau
pabrik di dalam pabrik. Penggunaan struktur seluler ini dapat mengeliminasi aktivitas,
waktu, dan biaya yang tidak bernilai tambah.
Sedangkan struktur departemen dalam system departemen adalah struktur pengolahan
produk melalui beberapa departemen produksi sesuai dengan tahapan-tahapannya dan
memerlukan beberapa departemen jasa yang memasok jasa bagi departemen produksi.
Akibatnya struktur departemen menimbulkan aktivitas-aktivitas serta waktu dan biayabiaya tidak bernilai tambah dalam jumlah besar.
6. Karyawan berkeahlian ganda dibanding karyawan terspesialisasi
System JIT yang menggunakan system tarikan waktu bebas harus digunakan oleh
karyawan struktur seluler untuk berlatih agar berkeahlian ganda sehingga ahli dalam
berproduksi dan dalam bidang-bidang jasa tertentu misalnya pemeliharaan pencegahan,
reparasi, setup, inspeksi mutu.
Sedangkan pada system tradisional system karyawan terspesialisasi berdasarkan
departemen tempat kerjanya misalnya departemen produksi atau departemen jasa.
Karyawan pada departemen jasa terspesialisasi pada aktivitas penangan bahan, listrik,
reparasi, dan pemeliharaan, karyawan pada departemen produksi terspesialisasi pada
aktivitas pencampuran, peleburan, pencetakan, perakitan, dan penyempurnaan.
7. Jasa terdesentralisasi dibanding jasa tersentralisasi
System tradisional mendasarkan pada system spesialisasi sehingga jasa tersentralisasi
pada masing-masing departemen jasa. Sedangkan pada system JIT jasa terdesentralisasi
pada masing-masing struktur seluler, para karyawan selain ditugaskan untuk berproduksi
tapi juga harus ditugaskan pada pekerjaan jasa yang secara langsung mendukung
produksi dalam struktur selulernya.
8. Keterlibatan tinggi dibanding keterlibatan rendah
Dalam system tradisional, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan relative rendah
karena karyawan fungsinya melaksanakan perintah atasan. Sedangkan dalam system JIT
manajemen harus dapat memberdayakan para karyawannya dengan cara melibatkan
mereka atau memberi peluang pada mereka untuk berpartisipasi dalam manajemen
organisasi. Menurut pandangan JIT, peningkatan keberdayaan dan keterlibatan karyawan
dapat meningkatkan produktviitas dan efisiensi biaya secara menyeluruh. Para karyawan
dimungkinkan untuk membuat keputusan mengenai bagaimana pabrik beroperasi.
18
19
B. Produksi JIT
Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk yang tepat
waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi berikutnya atau
sesuai dengan memenuhi permintaan pelanggan.
Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara:
1. Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses dalam setiap workstation (stasiun
kerja) atau tahapan pengolahan produk (konsep persediaan nol).
2. Mengurangi atau meniadakan Lead Time (waktu tunggu) produksi (konsep waktu
tunggu nol).
3. Secara berkesinambungan berusaha sekeras-kerasnya untuk mengurangi biaya setup
mesin-mesin pada setiap tahapan pengolahan produk (workstation).
4. Menekankan pada penyederhanaan pengolahan produk sehingga aktivitas produksi yang
tidak bernilai tambah dapat dieliminasi.
Perusahaan yang menggunakan produksi JIT dapat meningkatkan efisiensi dalam bidang:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Penerapan produksi JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biaya dan manajemen
dalam beberapa cara sebagai berikut:
1. Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan
2. Mengeliminasi atau mengurangi kelompok biaya (cost pools) untuk aktivitas tidak
langsung
20
3. Mengurangi frekuensi perhitungan dan pelaporan informasi selisih biaya tenaga kerja dan
overhead pabrik secara individual
4. Mengurangi keterincian informasi yang dicatat dalam work tickets
Pemanufakturan
JIT
adalah
sistem
tarikan
permintaan
(Demand-Pull).
Tujuanpemanufakturan JIT adalah memproduksi produk hanya jika produk tersebut dibutuhkan
danhanya sebesar jumlah permintaan pembeli (pelanggan).
Beberapa perbedaan pemanufakturanJIT dengan Tradisional meliputi:
a. Persediaan rendah
b. Sel-sel Pemanufakturan dan Tenaga Kerja Interdisipliner
c. Filosofi TQC (Total Quality Control)
JIT
-
Sistem Pull-Through
Persediaan tidak signifikan
Sel-sel pemanufakturan
Tenaga kerja terinderdisipliner
Pengendalian mutu (TQC)
Desentralisasi jasa
21
Tradisional
- Sistem Push-Through
- Persediaan signifikan
- Berstruktur departemen
- Tenaga kerja terspesialisasi
- Level mutu akseptabel (AQL)
- Sentralisasi jasa
produksi
22
23
24
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Just In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana
segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai
sebatas dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan mengurangi
pemborosan.
Konsep dasar dari sistem produksi JIT adalah memproduksi produk yang diperlukan,pada
waktu dibutuhkan oleh pelanggan, dalam jumlah sesuai kebutuhan pelanggan, pada setiap tahap
proses dalam sistem produksi dengan cara yang paling ekonomis atau paling efisien melalui
eliminasi pemborosan (waste elimination) dan perbaikan terusmenerus (contionous process
improvement). Dalam pengertian luas, JIT adalah suatu filosofi tepat waktu yang memusatkan
pada aktivitas yang diperlukan oleh segmen-segmen internal lainnya dalam suatu organisasi.
Tujuan utama Just In Time adalah untuk meningkatkan laba dan posisi persaingan
perusahaan yang dicapai melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan
kinerja pengiriman.
Manfaat JIT antara lain :
1. Mengurangi ruangan gudang untuk penyimpanan barang.
2. Mengurangi waktu setup dan penundaan jadwal produksi
3. Mengurangi pemborosan barang rusak dan barang cacat dengan mendeteksi
kesalahan pada sumbernya.
4. Penggunaan mesin dan fasilitas secara baik.
5. Menciptakan hubungan yang lebih baik dengan pemasok.
6. Layout pabrik yang lebih baik.
7. Pengendalian kualitas dalam proses.
26
DAFTAR PUSTAKA
http://rolandalpario.wordpress.com/2013/05/11/metode-just-in-time-dalam-akuntansi-manajemen/
https://arvita92.wordpress.com/2014/07/10/makalah-just-in-time/
http://nonawinona.mywapblog.com/just-in-time.xhtml
http://firlanboyz.blogspot.com/2013/11/makalah-just-in-time.html
http://www.scribd.com/doc/96156634/Makalah-Akuntansi-Manajemen-Just-in-Time-Kelompok2#scribd
http://riskymahira.blogspot.com/2013/05/makalah-manajemen-persediaan-just-in.html
http://materi-sisfo.blogspot.com/2012/06/makalah-just-in-time-jit.html
27
28
29
30