Anda di halaman 1dari 22

BAB I.

PENGERTIAN DAN RUANG


LINGKUP PARASITOLOGI
1.

Pengertian Parasitologi
Kata parasit berasal dari bahasa latin
parasitus atau dari bahasa Grik parasitos
yang artinya seseorang yang ikut makan dalam
satu meja tanpa seijin orang yang mempunyai
makanan tersebut.
Parasit didefinisikan sebagai organisme yang
hidupnya menumpang organisme lain dan
bersifat merugikan organisme yang ditumpangi
(hospes/inang).
Parasitologi adalah ilmu yg mempelajari ttg
parasit.

Sejarah Parasitologi
Cacing parasit telah dikenal lebih dahulu
dibandingkan bakteri dan protozoa.
Hewan parasit telah dikenal sejak jaman
Hipocrates (460-377 SM) dan Aristoteles
(384-322 SM).
Sejak penemuan mikroskop dan protozoa
oleh ilmuwan Belanda, Leeuwenhoek
(1632-1723), parasitologi semakin
berkembang.

2.

Ruang Lingkup Parasitologi


Dalam mata kuliah Parasitologi ini,
materi yang dipelajari tidak mencakup
tentang bakteri, fungi dan virus karena
sudah ada disiplin ilmu tersendiri yaitu
bakteriologi, mikologi dan virologi,
atau mikrobiologi.
Parasit yang dipelajari meliputi filum
nemathelminhes, platyhelminthes,
protozoa dan arthropoda.

PARASITOLOGI, BAKTERIOLOGI DAN


VIROLOGI

YANG BERTINDAK SEBAGAI PARASIT :


BINATANG (ZOOPARASIT)

PARASITOLOGI

TUMBUHAN (PHYTOPARASIT)

BAKTERIOLOGI

VIRUS DAN SPIROCHAETA

VIROLOGI

PARASITOLOGI, BAKTERIOLOGI DAN


VIROLOGI
PROTOZOA
ZOOPARASIT

(PARASITOLOGI)

HELMINTHS
METAZOA
ARTHROPODA

PARASIT
FUNGUS

MIKOLOGI

PHYTOPARASIT
BAKTERI

SPIROCHAETA DAN
VIRUS

BAKTERIOLOGI

VIROLOGI

Parasitologi mencakup pengetahuan tentang


parasit, parasitisme, zoonosis dan
anthroponosis
Parasitisme adalah hubungan yang majemuk
antara parasit, inang dan lingkungan.
Zoonosis adalah penyakit/infeksi yang secara
alamiah dapat berpindah dari hewan ke
manusia.
Anthroponosis adalah penyakit pada manusia
yang dapat ditularkan ke hewan.

3.

Nomenklatur dan Klasifikasi


Menurut sistem binomial nomenklatur, cara
penulisan nama spesies sbb:
1. Harus menggunakan bahasa latin / yang
dilatinkan
2. Terdiri dari 2 kata (binomial)
Kata Pertama merupakan nama genus
Kata kedua merupakan penunjuk spesies
(epitheton specificum)
3. Nama genus huruf pertamanya harus
menggunakan huruf besar, sedangkan penunjuk
spesies harus ditulis dengan huruf
kecil
semua.

4. Nama genus dan penunjuk species harus


ditulis miring atau garis bawah secara
terputus.
5. Nama penemu boleh dicantumkan di
belakang nama species (dengan
menuliskan inisial namanya).
Contoh :
Ascaris lumbricoides (cacing gelang)

Klasifikasi Parasit
Semua parasit yang dipelajari dalam mata kuliah
Parasitologi ini termasuk dalam kelompok hewan
(kingdom Animalia), yang meliputi :
1. Filum Protozoa
2. Filum Platyhelminthes :
Meliputi kelas Trematoda dan Cestoda.
3. Filum Nemathelminthes :
Meliputi kelas Nematoda
4. Filum Arthropoda :
Meliputi kelas Insecta dan Arachnida

4. MACAM-MACAM PARASIT
1.

Berdasarkan tempat manivestasi/


diserang
a. Ektoparasit
Yaitu parasit yang hidup di bagian luar
tubuh hospes (kulit, rambut, dll).
Contoh :
Pediculus humanus capitis (kutu
rambut manusia).

b. Endoparasit
Yaitu parasit yang hidup dalam organ
tubuh hospes.
Contohnya :
Ascaris lumbricoides (cacing gelang)
yang hidup dalam saluran pencernaan.

2. Berdasarkan waktu hidupnya


a.

b.

Parasit temporer
Yaitu parasit yang tidak menetap dalam
tubuh hospes dan menyerang pada saat
tertentu saja
Contoh : Anopheles sp.
Parasit stasioner
Yaitu parasit yang menetap dalam tubuh
hospes.
Contoh : Taenia saginata

3. Berdasarkan sifat keparasitannya


a.

Parasit Insidental
Yaitu parasit yang secara kebetulan
berada pada hospes yang tidak wajar.
Contohnya :
Dipylidium caninum (dewasa umumnya
pada anjing), dapat terjadi pada anakanak karena tanpa sengaja memakan
telur cacing tersebut.

Lanjutan
b. Parasit Eratika
Yaitu parasit pada hospes yang wajar,
tetapi lokasinya tidak wajar.
Contoh :
Ascaris lumbricoides yang terdapat
pada saluran empedu, lambung, dsb
(wajarnya hidup dalam usus).

Lanjutan
c. Parasit Obligat
Yaitu parasit yang mutlak memerlukan
hospesnya untuk melangsungkan
hidupnya.
Contoh :
Organisme patogen seperti bakteri dan
virus.

Lanjutan
d. Parasit Fakultatif
Yaitu parasit yang selain hidup sebagai
parasit juga dapat hidup mandiri.
Contoh :
Lalat Sarcophaga sp (hidup mandiri),
tetapi larvanya dapat hidup dalam luka
(borok) karena dewasanya bertelur pada
luka tersebut.

Lanjutan
e. Parasit Spurisoa
Yaitu parasit yang belum jelas nilai
keparasitannya (parasit salah duga).
Contoh :
Pada tinja anjing ditemukan telur cacing
pita Moniezia expanza, tetapi anjing
tersebut tidak sakit / tidak dirugikan.

4. Berdasarkan jumlah hospes yang


dibutuhkan untuk menyelesaikan siklus
hidupnya
a. Parasit monoxen
Yaitu parasit yang hanya memerlukan
satu individu hospes untuk menyelesaikan
seluruh hidupnya.
Contoh :
Pediculus humanus capitis pada manusia.

Lanjutan
b. Parasit heteroxen
Yaitu parasit yang memerlukan beberapa
hospes untuk menyelesaikan siklus
hidupnya.
Contoh :
Paragonimus westermani memerlukan siput
air tawar sebagai hospes intermedier
kemudian dimakan anjing/manusia sehingga
tumbuh dewasa dalam paru-paru.

Lanjutan
c. Parasit polixen
Yaitu parasit yang memerlukan banyak hospes
dari jenis yang sama.
Contoh : Caplak.
d. Parasit diheteroxen
Yaitu parasit yang memerlukan dua hospes dari
jenis yang berbeda.
Contoh : Fasciola gigantica, hospes perantaranya
Lymnea rubiginosa dan hospes definitifnya
adalah herbivora.

5. Berdasarkan tingkat efek penularannya


a.

b.

Parasit patogen
Contoh :
Plasmodium sp, penyebab malaria.
Parasit non patogen
Contoh :
Fasciola gigantica patogen terhadap sapi,
tetapi tidak patogen bagi kambing.

Anda mungkin juga menyukai