Anda di halaman 1dari 2

3.1.

Alternatif Deliniasi Kawasan

Penetapan deliniasi Kawasan Strategis Nasional TNKS dilakukan melalui proses dan
pendekatan yang bertahap dengan mempertimbangkan berbagai aspek terkait. Beberapa
aspek pertimbangan bagi ditetapkannya KSN TNKS meliputi:
1.Pertimbangan terhadap aspek ekologis/ keterkaitan ekosistem
1. Pertimbangan terhadap aspek kebijakan tata ruang
2. Batasan infrastruktur jalan yang berbatasan
3. Akses minimal berjarak 10 kilometer untuk pencapaian penduduk terhadap kawasan
taman nasional Kerinci Seblat
4. Berdasarkan batas administrasi kecamatan, terutama kecamatan-kecamatan yang
secara administrasi berbatasan langsung dengan TNKS
5. Pertimbangan terhadap aspek pengelolaan kawasan yang dapat di kendalikan
(manageable)

Labih jauh, berdasarkan pertimbangan ekologis maka data yang dipergunakan bagi
penetapan kawasan TNKS ini

adalah : kondisi topografi, hidrologi, morfologi dan

ekosistem yang berada pada kawasan di sekitar TNKS. Penentuan batasan kawasan
dimaksud pada prinsipnya disesuaikan dengan kondisi, potensi dan permasalahan yang
ada, diantaranya :
a. pola sebaran kawasan konservasi di kawasan dataran tinggi.
b. Hidrologi dan daerah aliran sungai
c. status kawasan hutan (Taman Nasional, Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Hutan
Produksi Terbatas, Hutan Produksi, Hutan Produksi Konversi),
d. tutupan lahan (forest cover).
e. habitat penting atau spesies kunci (flora dan fauna),
f.

daerah rawan bencana,

g. pola atau aktivitas ekonomi masyarakat sekitar.

Dengan demikian, sebagai upaya untuk menjaga keberlanjutan fungsi kawasan di masa
yang akan datang dan sekaligus guna memperoleh manfaat secara optimal dari keberadaan
Kawasan TNKS, maka lingkup atau batas wilayah perencanaan (deliniasi) dalam kegiatan
Penyusunan Raperpres RTR KSN Taman Nasional Kerinci Seblat dapat dilihat pada gambar
deliniasi kawasan.

Anda mungkin juga menyukai