Anda di halaman 1dari 28

MODUL 6

Pengampu : I Ketut Sudiarta


Bimtek Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
Bandung, 15-19 Juni 2014
Pengertian Zona Perikanan Tangkap
Kebutuhan Data dan Informasi
Kriteria Zona Perikanan Tangkap
Pertimbangan dan Penentuan Zona Perikanan Tangkap
Delineasi Zona Perikanan Tangkap
Pengaturan Perikanan Tangkap
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
RZWP3K Provinsi
Pengalokasian ruang dalam :
Kawasan Konservasi
Kawasan Pemanfaatan Umum
Kawasan Strategis Nasional Tertentu
Alur Laut
Keterkaitan antara ekosistem darat dan
ekosistem laut dalam bioekoregion
Penetapan pemanfaatan ruang laut
Penetapan prioritas kawasan laut untuk
tujuan :
konservasi
sosial budaya
ekonomi,
transportasi laut
industri strategis,
pertahanan dan keamanan


RZWP3K Kab/Kota
Alokasi ruang dalam :
Rencana Kawasan Konservasi
Rencana Kawasan Pemanfaatan Umum
Rencana Kawasan Strategis Nasional
Tertenu
Rencana Alur
Keterkaitan antar ekosistem pesisir dan
pulau-pulau kecil dalam bioekoregion


Pasal 10 UU No. 27/2007



Pasal 11 UU No. 27/2007



Pembagian Zona dalam Rencana Kawasan pada RZWP3K Kab/Kota
Rencana Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil :
Zona Inti
Zona Pemanfaatan Terbatas
Zona Lainnya sesuai peruntukan Kawasan
Rencana Kawasan Pemanfaatan Umum :
Zona Perikanan Tangkap
Zona Perikanan Budidaya
Zona Pariwisata
Zona Permukiman
Zona Pelabuhan
Zona Hutan
Zona Pertambangan
Zona Industri
Zona Fasilitas Umum
Rencana Alur :
Alur Pelayaran
Alur Pipa & Kabel Bawah Laut
Alur Migrasi Ikan
Zona :
ruang yang penggunaannya disepakati bersama antara berbagai pemangku
kepentingan dan telah ditetapkan status hukumnya (UU 27/2007)
Perikanan Tangkap/Penangkapan Ikan :
kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan
dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang
menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan,
mendinginkan,menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya (adopsi dari
UU 31/2004).
Zona Perikanan Tangkap :
ruang yang penggunaannya disepakati bersama antara berbagai pemangku
kepentingan dan telah ditetapkan status hukumnya untuk kegiatan
penangkapan ikan.
Pembagian Zona Perikanan Tangkap
Kawasan Zona Subzona
Pemanfaatan Umum Perikanan Tangkap Perikanan Tangkap Pelagis
Perikanan Tangkap Demersal
Zona Perikanan Tangkap dibagi ke dalam Subzona berdasarkan kelompok
relung (niche) komoditas target yaitu :
Subzona Perikanan Tangkap Pelagis
Subzona Perikanan Tangkap Demersal
Ikan pelagis : kebiasaan berenang dekat permukaan perairan, berenang
secara terus menerus dan cenderung beruaya atau tidak menetap di suatu
area. Ikan pelagis terdiri atas :
Ikan pelagis besar: ikan tuna besar (madidihang, tuna mata besar,
albakora, tuna sirip biru selatan, tuna ekor panjang; ikan pedang/setuhuk
(ikan pedang, setuhuk, setuhuk biru, setuhuk hitam, setuhuk loreng, ikan
layaran); ikan tuna kecil (cakalang, tongkol); dan jenis-jenis ikan cucut.
Ikan pelagis kecil : ikan selar, kembung, teri, layang, tembang, lemuru,
dan ikan terbang
Ikan demersal :
kebiasaan hidupnya di dasar atau dekat dasar perairan
habitat umumnya terkait ekosistem pesisir atau benda-benda dasar laut
kedalaman terbatas karena masalah toleransi tekanan air
pergerakan terbatas cenderung menetap

Contoh : kerapu, beronang, napoleon, kakap putih, kakap merah/
bambangan, manyung, gerot-gerot, kurisi, beloso, kuniran, bawal putih, bawal
hitam, peperek, layur, dll
Analisis kesesuaian untuk daerah penangkapan (fishing ground) ikan demersal
menggunakan 2 pendekatan :
Pendekatan kesesuaian parameter biofisik
Pendekatan konvensional
Menggunakan kriteria kesesuaian berdasarkan habitat sumberdaya ikan
demersal
Habitat ikan demersal umumnya berkaitan langsung maupun tidak langsung
dengan keberadaan ekosistem pesisir :
Ekosistem Mangrove
Habitat menetap
Habitat temporer (ruaya pasang surut)
Ekosistem Padang Lamun
Habitat menetap
Habitat temporer (ruaya pasang surut)
Ekosistem Terumbu Karang

Pendekatan Kesesuaian Parameter Biofisik
Habitat ikan demersal ekosistem terumbu karang
Habitat ikan demersal ekosistem terumbu karang
Habitat ikan demersal ekosistem mangrove
Kebutuhan data spasial untuk penentuan Zona Perikanan Tangkap
(Demersal) dengan pendekatan kesesuaian parameter biofisik :
Ekosistem pesisir (terumbu karang, mangrove dan padang lamun), meliputi:
Keberadaan/sebaran ekosistem sbg habitat ikan demersal
Sumber data : citra satelit, survei & pemetaan lapangan
Kondisi ekosistem : buruk, sedang, baik sangat baik (mempengaruhi
kelimpahan ikan)
Sumber data : survei lapangan
Kelimpahan ikan
Sumber data : survei lapangan
Keanekaragaman/kekayaan jenis ikan (ikan target)
Sumber data : survei lapangan
Kedalaman perairan.
Distribusi ikan demersal sangat dibatasi oleh kedalaman karena jenis ikan demersal
hanya mampu bertoleransi terhadap kedalaman tertentu sebagai akibat perbedaan
tekanan air.
Sumber data : peta batimetri
Morfologi dasar laut
Persebaran habitat ikan demersal di sekitar ekosistem dengan morfologi dasar laut
landai lebih jauh jangkauannya dibandingkan morfologi dasar laut curam karena
faktor kedalaman
Sumber data : dianalisis dari peta batimetri (garis isodepth)
Kecerahan air
Mempengaruhi feeding activity (ikan demersal umumnya karnivora)
Sumber data : citra satelit atau pengukuran lapangan
Pencemaran
Mempengaruhi distribusi/kehidupan ikan
Sumber data : pengukuran lapangan
Faktor pembatas :
Habitat yang dilindungi (Kawasan Konservasi/Reservat, habitat spesies dilindungi)
Habitat dalam status rehabilitasi
Daerah Lingkungan Kerja & Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan
Alur pelayaran
Alur migrasi biota laut dilindungi

Memetakan daerah penangkapan ikan pelagis di lapangan menurut jenis ikan
Metode :
Participatory Rapid Assessment (PRA)
Pemetaan fishing ground secara partisipatif memanfaatkan informasi
verbal dan pengetahuan para nelayan secara triangulasi
Pemetaan fishing ground langsung di lapangan dengan rapid appraisal
(kajian cepat)
Pendekatan Konvensional
No Parameter
Skor
1 3 5
1
Keberadaan ekosistem terumbu karang,
padang lamun dan mangrove
1 ekosistem 2 ekosistem 3 ekosistem
atau lebih
2
Kondisi ekosistem terumbu karang/ tutupan
karang hidup
Buruk
(<25%)
Sedang
(25-49,9%)
Baik & sangat
baik (50%)
3
Kondisi ekosistem padang lamun/
penutupan lamun
Buruk
(<29,9%)
Sedang
(30 59,9%)
Baik
(50%)
4
Kondisi ekosistem mangrove/ penutupan
mangrove
Rusak
(<50%)
Sedang
(50-74,9%)
Baik
(75%)
5
Kelimpahan ikan Rendah Sedang Tinggi
6
Kekayaan Jenis <10 jenis 10 30 jenis > 30 jenis
7
Kedalaman perairan (m) < 3 dan >100 3-5 dan 50-100 5-50
8
Topografi dasar perairan landai Landai - curam curam
9
Kecerahan < 5 5-10 > 10
10
Pencemaran Ada Sedikit Tidak Ada
Contoh: Kesesuaian Subzona Perikanan Tangkap Demersal
%U
KOTA DENPASAR
P. Serangan
N. Lembongan
N. Ceningan
N. Nusa Penida
1. Mangrove 2. Padang lamun 3. Terumbu karang 4. Kedalaman 5. DLKr/DLKp/Alur pelayaran
6. Rehabilitasi 7. KKP
%U
KOTA DENPASAR
P. Serangan
N. Lembongan
N. Ceningan
N. Nusa Penida
Contoh: Kesesuaian Subzona Perikanan Tangkap Demersal
Arahan Kebijakan, Rencana &
Program
Kebijakan penataan ruang (RTRWN,
RTRWP, RTRW Kab/Kota)
Kebijakan pembangunan (RPJPN,
RPJPD, RSWP-3-K) RPJM)
Kebijakan sektoral
Program Prioritas Nasional : MP3EI,
dll
Infrastruktur wilayah :
Infrastruktur eksisting
Rencana pengembangan infrastruktur
Kondisi Sosial dan Budaya :
Ketersediaan tenaga kerja
Pendidikan & keterampilan
Tradisi & adat istiadat
Pertimbangan
Ekonomi Wilayah :
Sektor unggulan
Sektor pendukung
Peluang investasi
Kedudukan Regional :
Pasar regional
Pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
regional
Valuasi ekonomi sumberdaya
Penetapan Subzona Perikanan Tangkap Demersal:
Deleniasi batas-batas zona berdasarkan kesesuaian seperangkat datasets
Hasil analisis kebijakan, infrastruktur, sosial & budaya, ekonomi wilayah,
kedudukan regional & valuasi ekonomi sumberdaya
Penetapan
Nama Paket Sumberdaya B
Usulan Zona Berdasarkan Analisis Kesesuaian Zona Perikanan Tangkap
(Demersal) & Zona Pariwisata
Analisis Zona Perikanan
Tangkap
Zona
Pariwisata
Analisis Kebijakan :
1. RTRW

Hinterland Paket A diperuntukkan
bagi rencana pengembangan
minapolitan & kawasan pariwisata


3


3
2. RPJP Arah Kebijakan : Peningkatan daya
saing daerah melalui penguatan
peran sektor pertanian, kelautan dan
perikanan, serta sektor pariwisata


3


3
3. RSWP-3-K Arah kebijakan :
1. pengembangan produktivitas dan
daya saing perikanan budidaya
2. Pengembangan daya tarik dan
atraksi wisata perairan (bahari)
yang aman, nyaman &
pengalaman berkualitas


3


3
Contoh Penetapan Zona Perikanan Tangkap
Nama Paket Sumberdaya B
Usulan Zona Berdasarkan Analisis Kesesuaian Zona Perikanan Tangkap
(demersal) & Zona Pariwisata
Analisis Zona Perikanan
Tangkap
Zona
Pariwisata
Analisis Infrastruktur
1. Infrastruktur eksisting

Akses jalan baik, dekat bandara

3

3
2. Rencana pengembangan
infrastruktur

Rencana pengembangan pelabuhan
laut pengumpan primer


3


1
Analisis Sosial & Budaya
1. Tenaga kerja

Angka angkatan kerja yang tidak
bekerja tergolong tinggi

3

3
2. Pendidikan &
keterampilan
Tingkat pendidikan rendah (rata-rata
sekolah 8 tahun)

3

1
3. Tradisi & Adat Istiadat Memegang kuat tradisi, terbuka
terhadap budaya asing

3

3
Nama Paket Sumberdaya B
Usulan Zona Berdasarkan Analisis Kesesuaian Zona Perikanan Budidaya Laut &
Zona Pariwisata
Analisis Zona Perikanan
Tangkap
Zona
Pariwisata
Analisis Ekonomi Wilayah
1. Sektor unggulan

Pertanian (tanaman pangan,
perkebunan), & Perdagangan, Hotel
& Restoran)


1


3
2. Sektor pendukung Pertanian (Perikanan & Peternakan),
Jasa-jasa, industri pengolahan,

3

3
3. Peluang investasi Hotel & Restoran, Perikanan
Budidaya, Industri Pengolahan

3

3
Kedudukan Regional
1. Pasar regional

Pasar produk-produk perikanan

3

1
2. Pusat-pusat pertumb.
ekonomi regional
Ekonomi berbasis pariwisata,
perdagangan & jasa

3

3
Total Skor 37 33
Data & Informasi





Data Dasar
1. Batimetri
2. Sedimen dasar laut


Data Tematik
1. Oseanografi
2. Ekosistem/habitat kritis
3. Resiko bencana
4. Pemanfaatan eksisting
Tumpangsusun
PAKET SUMBERDAYA
Analisis Kesesuaian Kriteria Kesesuaian
Analisis Non-Spasial
(kebijakan, infrastruktur, sosial & budaya,
ekonomi wilayah, kedudukan regional, valuasi
ekonomi
PENETAPAN ZONA
Data & Informasi


Data Dasar

Data Tematik
Tumpangsusun
ZONA PERIKANAN TANGKAP (Demersal)
Nama Paket Sumberdaya : B
Nilai-nilai Sumberdaya:
Perairan kedalaman 3 25 m, terdapat ekosistem terumbu karang dengan kondisi buruk sampai sedang, terbuka
terhadap pengaruh angin musim, tinggi gelombang 0,5 2 m, terdapat gelombang pecah tipe plunging, kecepatan
arus 10 50 cm/dt, kecerahan < 5 m, suhu permukaan 27 30
o
C, salinitas 32 34 promil, pH 7-8, DO 5-8 mg/l,
tidak tercemar, terdapat potensi lobster 15 ton/th (upaya tangkap optimum setara 244 jaring klitik), ikan kerapu
karang 32 ton/th, ikan kakap merah 42 ton/th & kakap putih 25 ton/th, tidak sebagai alur pelayaran, rawan bencana
tsunami, pemanfaatan eksiting penangkapan ikan demersal dan wisata surfing
Contoh Delineasi Zona Perikanan Tangkap (Demersal)
Analisis Kesesuaian
Perikanan Tangkap (Demersal) & Pariwisata
(surfing & marine sport)
Analisis Non-Spasial
Perikanan Tangkap (Skor 37)
Pariwisata (Skor 33)
Pengaturan kegiatan lainnya :
Pengaturan melalui penyusunan Matriks Zona/Subzona Perikanan Tangpa
(Demersal) dengan kegiatan Zona/Subzona lainnya
Pengaturan memuat :
pemanfaatan yang diperbolehkan/diizinkan (I)
pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)
pemanfataan bersyarat tertentu (B)
pemanfaatan yang tidak diperbolehkan (X)
Pengaturan pemanfaatan zona :
Pengaturan kebutuhan fasilitas minimal
Pengaturan daya dukung
Pengaturan jalur penangkapan, alat penangkapan ikan dan alat bantu
penangkapan ikan (Permen KP No. 02/MEN/2011)
Pengaturan seletivitas alat & ukuran minimal boleh tangkap
Pengaturan pencegahan dan pengendalian kerusakan ekosistem
Pengaturan lainnya dianggap perlu
No Kegiatan
Zona Perikanan Tangkap
Sub Zona
Penangkapan Ikan
Demersal
Sub Zona
Penangkapan
IkanPelagis
Kawasan Pemanfaatan Umum
1 Perikanan tangkap
Penangkapan ikan demersal I
Penangkapan ikan pelagis T
2 Perikanan Budidaya
Budidaya ikan X
Budidaya udang X
Budidaya rumput laut X
Budidaya kerang X
Budidaya mutiara X
3 Pariwisata
Wisata selam X
Rekreasi pantai & air I
Wisata surfing T
Wisata olahraga air X
Wisata mangrove I
Contoh Pengaturan Kegiatan Zona Perikanan Tangkap
(Demersal)

Anda mungkin juga menyukai