Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN HASIL DISKUSI

PROBLEM-BASED LEARNING
PBL Blok Komunitas
SKENARIO Ayo Lawan Obesitas dengan Membaca Food Label
Minggu ke-1
Tanggal 20-26 Februari 2015

Grup H
ZUNIA NGESTI R

(125070300111005)

DEWI NOORSYALI HANDAYANI

(125070300111006)

FINDY SIRATU PUTRI

(125070300111012)

RIZKI SATRIA A

(125070300111023)

AFRIELIA LAILY W

(125070300111032)

VIVIAN DEVI EKA E

(125070300111043)

RIZKA AYU RIFDAH I

(125070300111050)

REDY AMUKTI

(125070300111050)

SOFIE AYU MISRINA

(125070301111001)

DESAK MADE TRISNA U

(125070301111002)

RACHMI FARICHA

(125070301111005)

MAULIDATUL KHASANAH

(125070301111020)

MONISKA DWIJANTI LUKIS

(125070302111001)

RUDI NURYADI

(125070307111002)
JURUSAN ILMU GIZI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
.1
DAFTAR
ISI
.2
ISI
.3
A. KOMPETENSI

YANG

AKAN

DICAPAI3
B. SKENARIO
3
C. DAFTAR

UNCLEAR

TERM.3
D. DAFTAR
CUES
..4
E. DAFTARPROBLEM
IDENTIFICATION4
F. HASILBRAINSTORMING
5
G. DAFTARLEARNING
OBJECTIVE.8
H. HIPOTESIS
I.

.9
PEMBAHASAN

LEARNING

OBJECTIVE11
KESIMPULAN

DAN

REKOMENDASI.25
REFERENSI

DAFTAR

PUSTAKA.27
TIM
PENYUSUN
.29

A. KOMPETENSI
CD. 10. Supervise education & training
CD. 11. Develop and review education material
CD. 12. Participate in use of mass media
CD. 42. Provide NCP across culture
CD. 43. Conduct community-based health promotion
CD. 44. Participate in development & evaluation
CD. 45. Supervise community-based food & nutrition program
B. SKENARIO
Ayo Lawan Obesitas dengan Food Label
Konsumsi makanan snack yang tinggi pada anak dan keengganan orang tua meneliti
food label disertai kehidupan yang serba cepat dewasa ini telah mendongkrak angka
prevalensi obesitas anak menjadi 35% tahun lalu. Promosi kesehatan berupa iklan
singkat televisi telah dilakukan oleh kementrian kesehatan, tetapi hasilnya masih
diluar harapan. Tahun ini kemetrian kesehatan mengadakan kegiatan lomba promosi
kesehatan berbasis media cetak, dalam penyusunannya pengusul wajib melengkapi
dengan perencanaan dari SWOT hingga anggaran, ditambah dengan bagaimana
promosi kesehatan ini akan dievaluasi menggunakan indikator yang tepat agar dapat
direncanakan program jangka panjangnya.
C. DAFTAR UNCLEAR TERMS
1. Food label : Setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan,
atau kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan,
dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian dari kemasan
pangan. (Kamus Gizi, 2011)
2. Makanan Snack : kalorinya tidak sebesar makanan utama untuk satu kali makan
yang diproduksi oleh informan kecil atau besar yang siap dijajakan yang biasanya
dikonsumsi sebagai selingan (KBBI)
3. SWOT : Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan suatu strategi dalam pelaksanaan suatu program tertentu. Analisis
ini akan membandingkan antara faktor internal berupa strength atau kekuatan dan
weakness atau kelemahan dengan factor eksternal yg berupa opportunity atau
peluang dan threats atau ancaman. ( Rangkuti, 2004

dan Jeffrey P. Harisson,

2010)

4. Promosi kesehatan: Memperkenalkan barang dengan harapan ingin dibeli,


kegiatan yang bertujuan memperkenalkan tentang hal hal kesehatan yang
biasanya bersifat presuasif untuk meningkatkan taraf kesehatan pada masyarakat
(KBBI)
5. Media cetak : Alat atau sarana komunikasi berupa cetak seperti koran, majalah,
atau buku (KBBI)
6. Iklan : Pemberitahuan, sponsor, reklame, berita untuk mengajak yang dapat
mempengaruhi masa untuk membeli, ikut , mendukung (KBBI)
7. Prevalensi obesitas: Jumlah total kasus kegemukan yang terjadi waktu tertentu di
wilayah tertentu (KBBI, Dorland)
8. Indikator : Alat untuk mendeteksi untuk memberikan keterangan (KBBI)
9. Evaluasi : Penilaian pada akhir suatu program untuk mengetahui kekurangan dan
tingkat keberhasilan pada program tersebut ( KBBI)
D. DAFTAR CUES
Ahli gizi mampu membuat promosi kesehatan mengenai food label dengan
perencanan dari SWOT hingga anggaran berbasis media cetak dan mengevaluasi
menggunakan indikator yang tepat agar dapat direncanakan program dalam
jangka panjangnya yang bertujuan untuk menurunkan prevalensi obesitas.

E. DAFTAR PROBLEM IDENTIFICATION


1. Apa saja hal-hal yang tercantum dan apa manfaat dari pada food label?
2. Bagaimana cara membaca nutrition fact dalam kemasan?
3. Apa tujuan dan manfaat dari promosi kesehatan?
4. Apa saja media cetak yang biasa digunakan untuk pormosi kesehatan?
a. Kelebihan dan kekurangan dari media cetak
b. Media cetak apa yang tepat digunakan untuk sasaran orang tua dan anak?
5. Apa saja poin-poin dalam leaflet promosi kesehatan?
6. Hal hal apa saja yang diperhatikan dalam promosi kesehatan?
7. Apa isi SWOT yang sesuai dengan promosi kesehatan?
8. Siapa saja yang berhak melakukan promosi dan terlibat sebagai sasaran dalam
kegiatan promosi kesehatan?
9. Indikator yang tepat digunakan untuk evaluasi dan bagaimana mengukurnya?
10.Faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan promosi kesehatan?
11.Apa penanganan obesitas spesifik pada anak?
12.Apa yang terkait dengan anggaran dalam melakukan perencanaan promosi
kesehatan?
F. HASIL BRAIN STORMING
1. Apa saja hal hal yang tercantum dan apa manfaat dari pada food label?
Untuk mengetahui keamanan produk (bagaimana cara menyimpan makanan,

waktu kadaluarsa, ada label BPOM)


Mengetahui jumlah zat gizi dalam makanan tersebut
4

Mengetahui besar porsi yang seharusnya dikonsumsi dalam satu waktu


Mengetahui keunggulan pada produk tersebut
Untuk menarik konsumen
Untuk mengetahui sasaran

Hal yang tercantum pada food label:

Sertifikat label halal


Komposisi
Netto
Tanggal kadaluarsa (tanggal, bulan, tahun, jika tidak lebih dari tiga bulan maka

hanya bulan, tahun)


Keterangan sasaran
Nama produk
Nama pabrik
BPOM
Keterangan khusus
Kode produksi
Cara pengunaan
Cara penyajian
Kontak yang bisa dihubungi
Logo
Cara penyimpanan
Tanggal produksi
Perusahaan yang memproduksi
2. Bagaimana cara membaca nutrition fact dalam kemasan?
Lihat serving size dalam satu kemasan
Lihat kandungan makro dan mikro dalam satu kali serving size
Berapa banyaknya makanan itu dapat disesuaikan dnegan energi yangh

dibutuhkan oleh konsumen


Presentase pemenuhan makro dan mikro dengan menggunakan 2000 sesuai

acuan AKG
Dapat dibandingkan dengan kebutuhan masing-masing konsumen sesuai

dengan kebutuhan energi konsumen


3. Apa tujuan dan manfaat dari promosi kesehatan?
Tujuan :
Menurunkan atau mengatasi masalah kesehatan yang ada di masyarakat
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Memberikan edukasi tentang kesehatan
Mengubah prilaku dan pola hidup masyarakat yang tidak tepat
Manfaat:

Menciptakan masyarakat yang hidup sehat


Meningkatkan pengetahun pada masyarakat tentang kesehatan
Lebih ke arah kasus : mengurangi prevalensi obesitas

4. Apa saja media cetak yang biasa digunakan untuk pormosi kesehatan?
Leaflet, poster, artikel, komik
a. Kelebihan dan kekurangan dari media cetak
Leaflet
5

Kelebihan: banyak informasi yang ringkas, biaya yang cukup terjangkau, bisa

dibawa pulang.
Kekurangan: tidak bisa dibaca untuk buta huruf
Poster
Kelebihan: biasa banyak gambar, dikit tulisan
Kekurangan: materi yang disampaikan tidak terlalu luas, tidak terlalu detail,
tidak bisa dibawa pulang, tidak dicetak dalam jumlah banyak
Artikel
Kelebihan: materi rinci dan detail
Kekurangan: bagi yang tidak berlanggangan tidak mendapatkan informasinya
yang cukup, terlalu banyak tulisannya jadi terkesan membosankan
Komik
Kelebihan: lebih mudah dipahami oleh anak-anak, dan disukai oleh anak-anak
Kekurangan: penyampaiannya kurang detail, kurang formal.

b. Media cetak apa yang tepat digunakan untuk sasaran orang tua dan anak?
Leaflet karena untuk mengedukasi yang sesuai untuk orang tua
5. Apa saja poin-poin dalam leaflet promosi kesehatan?
Cara membaca nutritional facts
Cara membaca food label
Judul leaflet
Deskripsi singkat terkait dengan bahaya obesitas
Definisi obesitas
Pencegahan obesitas
produsen dan CP
rata-rata kebutuhan pada anak
kebutuhan zat spesifik (kolesterol, lemak) untuk anak-anak
Terkait dengan trend yang terkini yang dapat dikaitkan dan dapat mendukung:

Diet
Pemberitahuan makanan cepat saji
Aktifitas fisik
Kebiasaan makan pada si anak
Membuat bekal makanan untuk si anak

6. Hal hal apa saja yang diperhatikan dalam promosi kesehatan?


Karakteristik dari sasaran: tingkat pendidikan, sosial budaya
Tampilan dan konten dari leaflet: warna, bentuk, bahasa, konsep pembagian
antara tulisan dan gambar, hal-hal penting lebih diberi tanda khusus atau
diberi warna yang berbeda
7. Apa isi SWOT yang sesuai dengan promosi kesehatan?
S: biaya terjangkau, dapat dibawa pulang, lebih simple
W: kurang rinci dan detail
O: lebih menarik tampilannya sehingga sasaran mau membaca
T: dihilangkan, tidak dibaca, diacuhkan, mudah sobek
8. Siapa saja yang berhak melakukan promosi dan terlibat sebagai sasaran dalam
kegiatan promosi kesehatan?
6

Berhak: tenaga kesehatan terkait ahli gizi, kementrian kesehatan


Terlibat: orang tua, stakeholder di daerah tersebut
9. Indikator yang tepat digunakan untuk evaluasi dan bagaimana mengukurnya?
Indikator yang tepat mengenai pengetahuan tentang cara membaca food label
meningkat 90 %, cara mengukurnya pre dan post test dan meminta untuk

menjelaskan kembali cara membaca food label


Menurunnya prevalensi obesitas pada anak dalam satu tahun minimal turun
5%

10.Faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan promosi kesehatan?


Harus menarik dari sasarannya bisa mengambil informasi dari leaflet tersebut
Minat sasaran
Mendukung promosi kesehatan tersebut
Komitmen dari sasaran itu sendiri
Kemampuan dalam berkomunikasi
Konten materi
Bahasa yang digunakan
11.Apa penanganan obesitas spesifik pada anak?
Orang dewasa energinya dikurangi, sedang untuk anak ditingkatkan aktifitas

fisiknya
Makanan masih disediakan oleh orang tua sehingga lebih bisa dipantau
Metabolisme berbeda karena melakukan karena usia anak-anak masih dalam
tahap tumbuh kembang

12.Apa yang terkait dengan anggaran dalam melakukan perencanaan promosi


kesehatan?
Lingkup sasaran: satu kelurahan
Sasarannya beberapa asumsinya: 200 KK
Apa saja yang dibutuhkan dalam anggaran: biaya cetak asumsi lebih dari 200
lembar, sewa tempat, konsumsi, transportasi

G. DAFTAR LEARNING OBJECTIVE


1. Apa saja hal-hal yang tercantum dan apa manfaat dari pada food label?
2. Bagaimana cara membaca nutritional fact dalam kemasan?
3. Apa saja media cetak yang biasa digunakan untuk pormosi kesehatan?
c. Kelebihan dan kekurangan dari media cetak
d. Media cetak apa yang tepat digunakan untuk sasaran orang tua dan anak?
4. Apa saja poin-poin dalam leaflet promosi kesehatan?
5. Hal hal apa saja yang diperhatikan dalam promosi kesehatan?
6. Apa isi SWOT yang sesuai dengan promosi kesehatan?
7. Indikator yang tepat digunakan untuk evaluasi dan bagaimana mengukurnya?
8. Apa penanganan obesitas spesifik pada anak?
7

9. Apa yang terkait dengan anggaran dalam melakukan perencanaan promosi


kesehatan?
H. HIPOTESIS DK I

HIPOTESIS DK 2
Keengganan
orang tua
membaca food

Konsumsi snack
tinggi

Prevalensi
obesitas naik
35%
Promosi
kesehatan
Hal hal yg
diperhatikan

Penyuluhan
langsung
8

Media cetak

Booklet

poster

Flyer

Leaflet

Flip chart

Media
terpilih
SWOT

Asumsi

Deskripsi
obesitas

Penangan
obes anak

Current

Anggar
an

Food label

Isi/ konten

Evaluasi

Cara

Indikator

I. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE


1. Hal-hal yang tercantum dan manfaat dari pada food label
Manfaat dari food label:
Untuk memberikan informasi yang sebenarnya tentang produk yang dipasarkan.
Konsumen perlu untuk mengetahui keterangan-keterangan yang tercantum
dalam food label agar dapat memastikan kondisi dan kandungan produk yang
akan dibeli.
Untuk melindungi konsumen.
Food label memberikan informasi yang sebenarnya tentang produk yang
dipasarkan, termasuk komposisi yang ada dalam produk makanan tersebut,
sehingga food label dapat melindungi konsumen apabila ada konsumen yang
alergi terhadap bahan makanan yang terdapat dalam produk tersebut dan dapat
melindungi konsumen yang mengalami masalah kesehatan tertentu yang
berhubungan dengan makanan. Dalam hal ini, konsumen juga dapat membuat
9

pilihan terhadap produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan


konsumen.
Untuk mendukung keberlanjutan dari produksi makanan
Food label berkontribusi dalam pemasaran produk yang memungkinkan
konsumen

untuk

menyatakan

kesukaannya

terhadap

produk

tersebut

berdasarkan selera, anggaran, dan kesehatan. Penggunaan label makanan


merupakan strategi untuk memberikan stimulasi pada pasar untuk mendorong
produksi yang berkelanjutan.
Untuk mendapatkan kepercayaan konsumen terhadap produk.
Food label merupakan sarana bagi produsen makanan untuk menginformasikan
kepada konsumen tentang cara-cara mereka dalam memproduksi makanan.
Melalui sertifikasi, konsumen mendapatkan kepercayaan dan kebenaran
terhadap food label
(Albert, 2010).
Food label bertujuan memberikan informasi yang benar dan jelas kepada
masyarakat mengenai hal-hal yang tercantum pada produk mengenai asal,
keamanan mutu, kandungan gizi, dan keterangan lain yang diperlukan sekurangkurangnya memiliki sebagai berikut:
nama produk,
daftar bahan yang digunakan,
berat bersih atau sisi bersih,
nama dan alamat pihak produksi atau importer,
halal bagi yang dipersyaratkan,
tanggal dan kode produksi, tanggal, bulan, dan tahun kadaluarsa,
nomor izin edar bagi pangan olahan,
asal usul bahan pangan tertentu.
Selain keterangan sebagaimana dimaksud pada angka 11, pada label pangan
olahan juga harus dicantumkan keterangan sebagai berikut:

Keterangan tentang kandungan gizi,


Keterangan tentang iradiasi pangan,
Keterangan tentang Pangan organik,
Keterangan tentang Pangan rekayasa genetika,
Keterangan tentang pangan yang dibuat dari bahan baku alamiah,
Petunjuk penggunaan/penyiapan,
Petunjuk tentang cara penyimpanan,
Keterangan tentang petunjuk atau saran penyajian,
Keterangan tentang peruntukan,

10

Keterangan lain yang perlu diketahui mengenai dampak pangan


terhadap kesehatan manusia,
Peringatan.
(UU No. 18 tahun 2012 hal 28 tentang label pangan)

2. Cara membaca nutrition fact dalam kemasan


Membaca nutrition fact:
Bacalah semua informasi yang tertera pada produk-produk kemasan agar jelas,
khususnya konsumen yang memiliki alergi atau masalah kesehatan.
Periksa tanggal kedaluwarsanya. Hal ini sangat penting untuk mencegah
timbulnya masalah kesehatan, misalnya kejadian keracunan makanan.
Bila sedang melakukan diet atau terapi tertentu, perhatikan konsumsi harian
yang diperbolehkan.
(Farida, 2009)
Membaca nutrition fact:

Lihat takaran saji dan jumlah sajian dalam kemasan : label informasi nilai gizi
adalah untuk satu sajian, tetapi dalam satu kemasan biasanya terdapat lebih
dari satu sajian. Oleh karena itu, lihatlah takaran saji dari produk tersebut dan
ukur berapa banyak yang kalian makan. jika yang kalian makan adalah dua kali
dari takaran saji produk tersebut maka intake nilai gizi yang terkandung dalam
produk juga dua kali lipat
- Dalam satu kali sajian: biasanya dalam nutritional fact terdapat
keterangan satu kali sajian meliputi :
1. Per 100 gr/ml
Untuk makanan padat tertera keterangan per 100 gr, sedangkan
untuk makanan cair per 100 mL.
2. Per porsi
Hal ini dinyatakan dalam pengukuran metrik seperti gram (g) atau
mililiter (ml). Selain itu, juga dapat dinyatakan dalam satuan seperti
potongan, cangkir, sendok, sendok teh dll.
3. Per kemasan
Untuk per kemasan yang hanya berisi satu porsi makanan (misalnya,
sekotak minuman susu)
(CFS, 2009)

Perhatikan informasi total kalori produk

Lihat nutrient yang terkandung dalam produk, baik makronutrien maupun


mikronutrien

11

Lihat nilai persentase pemenuhan. Dalam nutrition fact, nilai persentase


pemenuhan berdasar pada AKG 2000 kalori. Nilai persentase pemenuhan
harian ini adalah kunci untuk diet yang seimbang
-

% Daily Value menentukan tinggi rendahnya suatu zat gizi, bila % Daily
Value <5% termasuk rendah, dan apabila >20% termasuk tinggi.
(FDA, 2006)

3. Macam media cetak yang biasa digunakan untuk pormosi kesehatan


Macam - macam media cetak :
Booklet
Leaflet
Flyer
Flip chart
Poster
Foto

(Depkes, 2008)

a. Kelebihan dan kekurangan dari media cetak

Leaflet
Adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang
singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana.
Ada beberapa yang disajikan secara berlipat.

Kelebihan :
- Sederhana dan murah
- Dapat dibawa pulang
- Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana seperti di
-

photo copy
Untuk memberikan keterangan singkat tentang suatu masalah
Dapat diberikan atau disebarkan pada saat pertemuanpertemuan
dilakukan seperti pertemuan FGD, pertemuan Posyandu, kunjungan
rumah, dan lain-lain.

Kekurangan :
- Materinya cenderung digunakan untuk massa
- Tidak tahan lama
- Mudah hilang
- Uji coba diperlukan,
- Mudah rusak ( apabila cara penyimpanannya tidak tepat )
(Depkes RI, 2008)

Poster
Adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan
sedikit kata-kata. Kata-kata dalam poster harus jelas artinya, tepat
12

pesannya dan dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter.
Poster yang baik adalah poster yang mempunyai daya tinggal lama dalam
ingatan orang yang melihatnya serta dapat mendorong untuk bertindak.

Kelebihan :
- Dapat menyampaikan informasi dan mengarahkan orang ke informasi
tersebut
- Terdapat kalimat dan gambar lebih mencolok ke arah gambar
- Tampilan harus menarik
- Berisi pesan singkat
Kekurangan
- Audience terbatas
- Membutuhkan alat yang baik untuk mencetaknya dan sangat mahal
- Mudah rusak, dan diacuhkan
- Dapat menimbulkan salah penafsiran karena pemahaman orang tentang
gambar pada poster berbeda
(Depkes RI, 2008)

Flyer (selebaran)
Adalah

suatu

media

untuk

menyampaikan

pesan

kesehatan

yang

mempunyai bentuk seperti leflet tetapi tidak berlipat

Kelebihan :
- Tahan lama
- Mencakup banyak orang
- Biaya rendah
- Dapat dibawa kemana-mana
Kekurangan :
- Tidak dapat menstimulir efek gerak dan mudah terlipat
(Depkes RI, 2008)
Flip chart
Berbentuk buku dimana tiap lembar berisi gambar peragaan dan lembaran

baliknya berisi kalimat


Kelebihan:
- Mudah dibawa
- Dapat dilipat atau digulung
- Mudah
- Efisien
- Tidak perlu peralatan yang rumit
- Dapat menjelaskan kepada sasaran tanpa membelakangi.
- Dapat membangun cerita melalui gambar.

Kekurangan:
- Terlalu kecil untuk sasaran yang jumlah relatif besar
- Mudah sobek dan tercabik
- Efektifitas penyajian tergantung dari kemampuan penyaji berimprovisasi
-

terkait dengan penjelasan-penjelasan yang ada di belakang gambar.


Biaya relatif mahal dibandinng media cetak lainnya, seperti leaflet.
Tidak dapat digunakan untuk belajar mandiri
(Lucoe, 2005. Wahyudi, 2013)
13

Kelebihan dan kekurangan media cetak, seperti surat kabar, tabloid secara

umum:
Kelebihan:
- Tahan lama
- Mencakup banyak orang
- Biaya tinggi
- Dapat dibawa kemana-mana
Kekurangan:
- Mudah terlipat
- Tidak dapat menstimulir efek gerak
(Notoatmodjo, 2005)

b. Media cetak apa yang tepat digunakan


metode promosi kesehatan sesuai sasaran pendidikan kesehatan harus

memperhatikan karakteristik:
- Pendidikan Kesehatan Perseorangan: tingkat pendidikan, usia, bangsa,
-

agama, social ekonomi.


Pendidikan Kesehatan Kelompok Masyarakat: usia, social ekonomi,

bangsa, agama.
Pendidikan massa(public) : Metode ceramah,diskusi,lebih disukai oleh
kelompok dengan latar belakang pendidikan yang cukup, sedangkan
metode dengan media massa lebih disukai oleh kelompok dengan latar
belakang pendidikan yang lebih rendah.
(Notoatmodjo,2005)

Dari karakteristik yang ditentukan adalah kedua orang tua yaitu ayah maupun ibu,
sehingga hasil diskusi menyimpulkan mengambil dua media cetak yaitu leaflet dan flip
chart.
4. Poin-poin dalam leaflet promosi kesehatan
Judul
Gambaran mengenai obesitas,
Prevalensi obesitas yang ada di lingkungan sekitar,
Hal - hal yang perlu diperhatikan terkait pengubahan kebiasaan anak seperti
sugar swaps yaitu menghindari makanan dan minuman yang mengandung
tinggi gula, meal time yaitu memberikan waktu yang teratur bagi anak untuk
makan,

snack check yaitu melihat makanan ringan atau jajanan yang

dikonsumsi anak dimana banyak sekali jajanan yang mengandung banyak zat
yang tidak sehat bagi anak seperti gula garam dan kalori yang tinggi sehingga
perlu dihindari
Dampak buruk oleh obesitas masalah terkini terkait anak- anak
Aktifitas fisik
Rata-rata kebutuhan anak menurut Permenkes (2013):

Energi: 1850 kkal


Protein: 49 gr
14

Lemak: 72 gr
Karbohidrat: 254 gr
Serat: 26 gr
Natrium: 1200 gr
Kalsium: 1000 gr
(NHS, 2008, Permenkes, 2013, Wijayanti, 2013)

5. Hal hal yang diperhatikan dalam promosi kesehatan ( Flip chart dan Leaflet)
Strategi dalam promkes
Sasaran, dibagi tiga:
- sasaran primer : pasien, individu (sehat) dan keluarga (rumah tangga)
sebagai komponen dari masyarakat. merupakan sasaran utama yang
kita harapkan dapat mengubah perilaku hidup agar dapat mencapai
-

tujuan yang kita harapkan


sasaran sekunder : para pemuka masyarakat, baik pemuka informal
(pemuka adat, pemuka agama) maupun pemuka formal (misalnya

petugas kesehatan, pejabat pemerintahan dll)


sasaran tersier : para pembuat kebijakan publik yang berupa peraturan
perundang-undangan di bidang kesehatan dan bidang - bidang lain yang
berkaitan serta mereka yang dapat memfasilitasi atau menyediakan
sumber daya.
(Kemenkes RI, 2011)

Pelaksana promosi kesehatan: 1) petugas kesehatan dan 2) pertugas khusus

promosi kesehatan
Berdasarkan Teknik Komunikasi
- Metode penyuluhan langsung. Dalam hal ini para penyuluh langsung
berhadapan atau bertatap muka dengan sasaran. Termasuk di sini antara
lain : kunjungan rumah, pertemuan diskusi (FGD), pertemuan di balai
-

desa, pertemuan di Posyandu, dll.


Metode yang tidak langsung. Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung
berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi ia menyampaikan
pesannya dengan perantara (media). Umpamanya publikasi dalam
bentuk media cetak, melalui pertunjukan film, dsb

Berdasarkan Jumlah Sasaran yang dicapai


- Pendekatan Perorangan : Dalam hal ini para penyuluh berhubungan
secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara
perorangan, antara lain : kunjungan rumah, hubungan telepon, dan lain-

lain.
Pendekatan
berhubungan

Kelompok
dengan

Dalam

pendekatan

sekolompok

sasaran.

ini

petugas

promosi

Beberapa

metode

penyuluhan yang masuk dalam ketegori ini antara lain : Pertemuan,


Demostrasi, Diskusi kelompok, Pertemuan FGD, dan lain-lain.
15

Pendekatan

Masal

Petugas

Promosi

Kesehatan

menyampaikan

pesannya secara sekaligus kepada sasaran yang jumlahnya banyak.


Beberapa metode yang masuk dalam golongan ini adalah : Pertemuan
umum, pertunjukan kesenian, Penyebaran tulisan/poster/media cetak

lainnya, Pemutaran film, dan lain-lain.


Berdasarkan Indera Penerimaannya
- Metode Melihat/Memperhatikan.
Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui indera penglihatan,
seperti

Penempelan

Poster,

Pemasangan

Gambar/Photo,

Pemasangan Koran dinding, Pemutaran Film


-

Metode Pendengaran
Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera pendengar,
umpamanya : Penyuluhan lewat radio, Pidato, Ceramah, dll.

Metode Kombinasi
Dalam hal ini termasuk : Demonstrasi cara (dilihat, didengar, dicium,
diraba dan dicoba

Berdasarkan Karakteristik Sasaran


- Pendidikan yang dapat mempengaruhi isi dari materi yang akan
-

disampaikan pada saat promosi kesehatan


Sosial budaya yang dapat mempengaruhi dalam penyampaian materi
saat promosi kesehatan
(Depkes RI, 2008)

Sarana sarana yang diperlukan dalam promosi kesehatan serta biaya yang
diperlukan dimasukkan dalam dokumen.
(Kemenkes RI, 2007)

Metode dan media Metode yang dimaksud disni adalah metode komunikasi.
pemilihan

metode

harus

dilakukan

dengan

memperhatikan

kemasan

informasinya,keadaan penerima informasi (termasuk sosial budayanya) , dan halhal lain seperti ruang lingkup dan waktu pelaksanaan.

Sumber daya

: Sumber daya utama yang diperlukan untuk penyelenggaraan

promosi kesehatan adalah tenaga (sumber daya manusia atau SDM), sarana /
peralatan termasuk media komunikasi, dan dana atau anggaran.
(Kemenkes RI , 2007)

Aspek yang akan dicapai.


- Jika aspek yang ingin dicapai adalah aspek pengetahuan, maka metode
yang dapat digunakan adalah penyuluhan langsung, pemasangan
-

poster, spanduk, dan penyebaran leaflet.


Jika aspek yang ingin dicapai adalah aspek sikap, maka metode yang
16

dapat digunakan berupa contoh konkret yang dapat menggugah emosi,


perasaan, dan sikap sasaran, misalnya memperlihatkan foto, slide, film,
-

atau video.
Jika aspek yang ingin dicapai adalah aspek keterampilan, maka metode
yang dapat digunakan berupa memberi kesempatan kepada sasaran
untuk mencoba keterampilan tersebut
(Maulana, 2007)

Efektivitas media promosi kesehatan yang digunakan.

Penilaian efektivitas media dapat menggunakan 5 variabel untuk mengukurnya,


antara lain sebagai berikut.
-

Menarik : Materi komunikasi haruslah menarik, jika tidak, orang tidak


akan tertarik untuk melihatnya. Sebuah leaflet yang penuh dengan
tulisan akan membosankan dan juga orang tidak tertarik untuk

mengambil dan membaca.


Pemahaman: Pemahaman tidak hanya tergantung pada jelasnya pesan,
tetapi juga cara penyampaian pesan tersebut. Penggunaan kata-kata
yang sulit juga merupakan salah satu faktor rendahnya pemahaman,
atau bisa juga pesan sudah jelas, kata-kata mudah dimengerti, namun
suara dalam menyampaikan pesan tidak jelas atau tulisannya tidak
terbaca, sehingga sasaran tidak bisa memahami materi yang ditujukan

padanya.
Penerimaan: Materi komunikasi yang disampaikan kepada sasaran harus
sejalan dengan norma setempat hingga bisa diterima oleh sasaran. Hal
ini tidak hanya menyangkut isi, tetapi juga cara penyampaiannya. Jika
materi yang disampaikan menimbulkan keresahan, misalnya menyerang
adat setempat, atau hal-hal yang menurut sasaran adalah tidak benar,
maka sasaran akan menolak materi komunikasi atau pesan yang

disampaikan.
Kesesuaian sasaran: Maksudnya adalah apakah sasaran merasa bahwa
orang yang ada dalam materi itu sama dengan mereka dan juga katakata yang dipergunakan sama dengan kata-kata yang biasa mereka
pergunakan. Demikian pula situasi dan kondisi yang ditampilkan. Kalau
tidak, maka sasaran akan merasa bahwa materi tersebut bukan untuk

mereka.
Dorongan untuk bertindak: Materi komunikasi harus menyampaikan
dengan jelas apa yang kita harapkan untuk dilakukan oleh sasaran.
Materi komunikasi untuk menciptakan kesadaran pun sebenarnya secara
tersirat mengharapkan sasaran untuk melakukan suatu tindakan, yaitu
agar

sasaran

mencari

informasi

lebih

lanjut

tentang

apa

yang

disampaikan kepadanya untuk selanjutnya melangkah kepada tindakan


17

yang diharapkan.
(Rakhmadona, 2009)
Note: Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam leaflet:
Menentukan kelompok sasaran yang ingin dicapai
Menuliskan tujuan yang ingin dicapai
Menentukan isi singkat hal-hal yang akan ditulis dalam leaflet
Mengumpulkan subyek yang akan disampaikan
Membuat garis-garis besar cara penyajian pesan, termasuk bagaiman bentuk

tulisan, gambar, serta tata letak


Membuat konsep
Konsep dites terlebih dahulu pada kelompok sasaran yang hampir sama
dengan kelompok sasaran
Memperbaiki konsep dan membuat ilustrasi yang sesuai dengan isi
(Setyono , 2005)

6. Isi SWOT yang sesuai dengan promosi kesehatan( Flip chart dan leaflet)
SWOT untuk Leaflet:
Strength
- Keterangan yang cukup mendetail membuat pemahaman masyarakat lebih

mendalam.
- Langsung tepat sasaran kepada yang diberikan.
- Dalam penyeberannya, petugas dapat memberikan tambahan informasi.
Weakness
- Mudah hilang.
- Tidak tahan lama.
- Butuh waktu lebih lama untuk memahami informasi yang dipromosikan.
Opportunity
- Sasaran primer media promosi kesehatan langsung mendapatkan leaflet
-

secara personal, karena metode penyebarannya memungkinkan


Banyaknya aplikasi yang beredar yang dapat membantu dalam pembuatan

leaflet sehingga leaflet yang dihasilkan lebih menarik


Threaten
- Informasi yang diberikan detail namun sederhana agar mudah dipahami,
karena akan bersifat percuma jika produksi media promosi kesehatan tidak
memberikan manfaat yang banyak bagi masyarakat.
(Rusandi, Reza K.A, 2010)
SWOT dari Flip chart:

Strength
- Keterangan lebih detail
- Lebih bervariasi
Weakness
- Persiapan lama
- Biaya mahal
Opportunity
- Sasaran lebih interest saat menjelaskan
Threaten
- Karena diperlukan penyuluhan lebih lanjut jika mengguankan flip chart,
kebanyakan orang tua diperkotaan dua-duanya bekerja, sehingga menemukan
18

waktu untuk melakukan penyuluhan melakukan dan mereka cenderung untuk


-

mendengarkan sepintas
Dianggap tidak penting jika tidak menarik
Lebih mudah melupakan konten yang diberikan
Terlalu lama dalam penyampaiannya

7. Indikator yang tepat digunakan untuk evaluasi dan cara mengukurnya

Indikator masukan:
Masukan yang perlu diperhatikan adalah yang berupa komitmen, sumber daya
manusia, sarana/peralatan, dan dana. Oleh karena itu, indikator masukan ini dapat
mencakup:
-

adanya komitmen dalam promosi kesehatan dan kegiata terlaksana dengan

baik serta respondennya mau berubah


adanya sarana dan peralatan promosi kesehatan
adanya biaya/ dan yang mecukupi untuk menyelenggarakan promosi
kesehatan > bisa mengunakan FGD

Indikator proses:
Proses yang dipantau adalah proses pelaksanaan promosi kesehatan yang meliputi
kegiatan

mulai

dari

persiapan

awal

sampai

kegiatan

promosi

kesehatan

berlangsung. indikator yang digunakan meliputi :


-

sudah dilakukan promosi kesehatan (pembagian leaflet, penyuluhan dengan


menggunakan flipchart) untuk melihat tingkat kepuasan sasaran, daya

terima digunakan kuesioner


kondisi media cetak (flip chart dan leaflet) masih dalam kondisi baik dan
tidak rusak harus melihat terlebih dahulu kondisinya segi informannya
diukur dengan cara : bisa dilihat secara visual saja ataupun tingkat
kepuasaan media cetak dengan menggunakan kuesioner

Indikator keluaran
Keluaran

yang

dipantau

adalah

keluaran

dari

kegiatan-kegiatan

yang

dilaksanakan, baik
secara umum maupun secara khusus, yaitu misalnya:
-

meningkatnya vigorous physical activity sekurang-kurangnya 20 menit per

hari
menurunnya rata - rata intake kalori anak yang mengacu pada umur jenis

kelamin dan tingkat aktivitasnya


menurunnya tingkat konsumsi di restoran cepat saji dilakukan survey
dengan kunjungan rumah yang menggunakan wawancara

Indikator dampak
Indikator dampak mengacu kepada tujuan dilaksanakannya promosi kesehatan,

yaitu
19

meningkatnya
pengetahuan,

pengetahuan
pemahaman

ortu
bisa

>

sebelum

disuruh

dan

mengulang

sesudah

tingkat

kembali

materi

tersebut, menanyakan bermanfaat atau tidak perlu keberlanjutan atau


tidak, dibutuhkan kurang lebih jangka 6 bulan,pemahaman orang tua bisa
-

digunakan dengan mengulangi isi yang ada di dalam leaflet.


menurunnya proporsi anak yang obesitas > survey
(Institute of Medicine of The National Academics, 2013) , (PERMENKES,
2012)

8. Penanganan obesitas spesifik pada anak


Penangan obesitas pada anak di bedakan dua tahap yaitu:
a. Tahap I : Pencegahan Plus

Mengonsumsi 5 porsi buah-buahan dan sayur-sayuran setiap


hari. setiap keluarga dapat meningkatkan jumlah porsi menjadi
9 porsi per hari.

Kurangi meminum minuman manis, seperti soda, punch.

Kurangi kebiasaan menonton televisi (ataupun bentuk lain


selain menonton) hingga 2 jam per hari.

Tingkatkan aktivitas fisik >= 1 jam per hari seperti bermain,


olahraga atau menari, bela diri, naik sepeda dan berjalan kaki.

Persiapkan makanan rumah lebih banyak ketimbang membeli


makanan dari restoran

Biasakan makan di meja makan bersama keluarga minimal 5


atau 6 kali per minggu.

Mengonsumsi sarapan bergizi setiap hari.

Libatkan seluruh keluarga dalam perubahan gaya hidup

Biarkan anak untuk mengatur sendiri makanannya dan hindari


terlalu mengekang perilaku makan anak, terutama pada anak <
12 tahun.

Bantu keluarga mengatur perilaku sesuai kultur masing-masing

b. Tahap II : Manajemen Berat Badan Terstruktur

Diet

terencana

atau

rencana

makan

harian

dengan

makronutrient yang seimbang sebanding dengan rekomendasi.

Jadwal makan terencana beserta snack (3 kali makan disertai 2


kali snack, tanpa makanan ataupun minuman mengandung
kalori lainnya di luar jadwal).

Pengurangan waktu menonton televisi dan kegiatan menonton


lainnya hingga 1 jam per hari.
20

Aktivitas fisik atau bermain aktif yang terencana dan terpantau


selama 60 menit per hari.

Pemantauan perilaku ini sebaiknya tercatat

Reinforcement terencana untuk mencapai target perilaku


(IDAI, 2009)

Penanganan obesitas pada anak :


1.
2.
3.
4.

Melakukan penyusunan diet khusus bersama ahli gizi


Melakukan aktifitas fisik
Membuat catatan harian terkait aktifitas fisik
Intervensi menganai gaya hidup anak lebih fokus dilakukan orang

tua
5. Disarankan mempertahankan berat badan daripada menurunkan
berat badan
Note:
Jika ingin menetapkan target penurunan berat badan
Untuk penurunan berat badan ditetapkan berdasarkan: umur anak, yaitu usia 2 - 7
tahun

dan diatas 7 tahun, derajat obesitas dan

ada tidaknya penyakit

penyerta/komplikasi. Pada anak obesitas tanpa komplikasi dengan usia dibawah 7


tahun, dianjurkan cukup dengan mempertahankan berat badan, sedang pada
obesitas dengan komplikasi pada anak usia dibawah 7 tahun dan obesitas pada
usia diatas 7 tahun dianjurkan untuk menurunkan berat badan. Target penurunan
berat badan sebesar 2,5 - 5 kg atau dengan kecepatan 0,5 - 2 kg per bulan.
Jika menginginkan pengaturan diet pada anak
Diet ditetapkan dengan menggunakan diet seimbang sesuai dengan RDA, karena
anak masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan
(Hidayati, siti)
Menurut dr. Samuel Oetoro, SpGK, untuk menangani obesitas pada anak-anak

perlu kehati-hatian. Untuk diet makanan, perlu disusun menu dengan


komposisi karbohidrat 50-60%, protein 10-20%, lemak 20-25% dari porsi
makanan. Hanya saja, target penurunan berat badan tidak sedrastis orang
dewasa,

dikarenakan

Menurunkan

bobot

anak-anak
tubuh

masih

yang

mengalami

drastis

masa

mengakibatkan

pertumbuhan.
berhentinya

pertumbuhan. Diet tinggi serat dianjurkan apda anak usia lebih dari 2 tahun
dengan perhitungan jumlah serat dengan rumus (umur dalam tahun + 5) gram
per hari. Dilihat dari aktivitasnya, olahraga pada anak, yaitu olahraga 3-6 kali
sepekan. Intensitas rendah tetapi di atas 30 menit, misalnya berenang atau
berjalan di air selama lebih dari 30 menit. Pilih juga aktivitas bergerak dengan
menggabungkan unsur permainan.
(Redaksi Trubus, 2010)

21

9. Isi proposal terkait dengan anggaran dalam melakukan perencanaan promosi


kesehatan
Jumlah sasaran yaitu menggunakan satu kelurahan dengan jumlah 720 KK
kemudian akan digandakan menjadi 750 leaflet disebabkan karena leaflet
jika tidak disimpan dengan baik maka akan rusak untuk menghindari itu

maka diperbanyak lebih dari jumlah audiensnya.


Biaya yang dibutuhkan : biaya cetak (leaflet, LPJ, proposal, flip chart, surat
menyurat, kuesioner, kertas pre post test), konsumsi, fee informan, biaya
desain, sewa tempat, biaya sewa alat ( sound system), transportasi, fee
jasa keberhasilan, merchandise, biaya ketika melakukan rapat: konsumsi,
sewa tempat, administrasi, ATK.

10.Isu terkait obesitas pada anak usia sekolah


Obesitas pada anak dapat meningkatkan kejadian DM tipe 2, mengakibatkan
gangguan metabolisme glukosa dan penyakit degeneratif seperti jantung,
penyumbatan pembuluh darah dan lain-lain. Selain itu, dapat menurunkan tingkat
kecerdasan

karena

aktivitas

dan

kreativitas

anak

menjadi

menurun

dan

cenderung malas akibat kelebihan berat badan.


Faktor penyebab obesitas pada anak yaitu asupan makanan berlebih yang berasal
dari jenis makanan olahan serba instan, misal softdrink, makanan cepat saji, dsb.
Selain itu, ternyata aktivitas fisik juga berperan, baik kegiatan harian maupun
latihan fisik terstruktur, meskipun begitu, faktor lingkungan lebih berpengaruh.
Disisi lain beberapa orang tua yang khawatir kejamnya dunia luar lebih sering
mendorong anak-anak untuk bermain di dalam rumah saja dengan menggunakan
perangkat teknologi komunikasi. Hal ini berdampak pada psikologis berupa aspek
perkembangan fisik.
Interaksi anak dengan teknologi elektronik akan banyak mengurangi aktivitas
gerak karena konsep teknologi adalah memudahkan kehidupan manusia sehingga
akan membatasi aktivitas fisiknya.
Anak yang kurang bergerak dalam aktivitas kesehariannya, mengakibatkan
rentan terjangkit obesitas atau kelebihan berat badan, sehingga dapat memicu
ketidakseimbangan hormonal dan metabolisme yang bisa menggiring terjadinya
serangan jantung premature pada anak.
(Ruthnia dan Sartika, 2011)

J. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


KESIMPULAN
22

Food label memiliki beberapa manfaat, salah satu diantaranya adalah untuk
memberikan informasi yang sebenarnya tentang produk yang dipasarkan. Konsumen
perlu untuk mengetahui keterangan-keterangan yang tercantum dalam food label
agar dapat memastikan kondisi dan kandungan produk yang akan dibeli, kemudian
untuk

mendapatkan

kepercayaan

konsumen

terhadap

produk,

mendukung

keberlanjutan dari produksi makanan, dan yang paling penting adalah melindungi
konsumen. Label makanan berisikan keterangan tentang kandungan gizi, iradiasi
pangan, pangan organik, pangan rekayasa genetika, pangan yang dibuat dari bahan
baku

alamiah,

petunjuk

penggunaan/penyiapan,

petunjuk

tentang

cara

penyimpanan, petunjuk atau saran penyajian, peruntukan, peringatan, isi bersih,


nama dan alamat pihak produksi atau importer, halal bagi yang dipersyaratkan,
tanggal dan kode produksi, tanggal, bulan, dan tahun kadaluarsa, nomor izin edar
bagi pangan olahan, asal usul bahan pangan tertentu, nama produk, dan daftar
bahan yang digunakan.
Cara membaca label makanan adalah sebagai berikut, membaca semua informasi
yang tertera pada produk-produk kemasan agar jelas, khususnya konsumen yang
memiliki alergi atau masalah kesehatan, memeriksa tanggal kedaluwarsanya. Hal ini
sangat penting untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan, misalnya kejadian
keracunan makanan, bila sedang melakukan diet atau terapi tertentu, perhatikan
konsumsi harian yang diperbolehkan. Kemudian untuk membaca nutrition fact
adalah melihat takaran saji dan jumlah sajian dalam kemasan : label informasi nilai
gizi adalah untuk satu sajian, tetapi dalam satu kemasan biasanya terdapat lebih
dari satu sajian. Oleh karena itu, lihatlah takaran saji dari produk tersebut dan ukur
berapa banyak yang kalian makan. jika yang kalian makan adalah dua kali dari
takaran saji produk tersebut makaintake nilai gizi yang terkandung dalam produk
juga dua kali lipat, memperhatikan informasi total kalori produk, melihat nutrient
yang terkandung dalam produk, baik makronutrien maupun mikronutrien, dan
melihat nilai persentase pemenuhan. Dalam nutrition fact, nilai persentase
pemenuhan berdasar pada AKG 2000 kalori. Nilai persentase pemenuhan harian ini
adalah kunci untuk diet yang seimbang sesuai dengan kebutuhan.
Promosi kesehatan dapat dilakukan dengan menggunakan media cetak, berikut
macamnya booklet, leaflet, flyer, flip chart, poster, foto, majalah, tabloid, surat kabar
dsb,

yang

masing-masing

memiliki

kelebihan

dan

kekurangan.

Berdasarkan

pertimbangan karakteristik sasaran, maka diambil 2 media cetak, yaitu flip chart dan
leaflet. Poin-poin yang terdapat dalam leaflet adalah judul, gambaran mengenai
obesitas, prevalensi obesitas yang ada di lingkungan sekitar, hal - hal yang perlu
diperhatikan terkait perubahan kebiasaan pola makan, dampak buruk oleh obesitas
masalah terkini terkait anak- anak, anjuran aktifitas fisik, dan rata-rata kebutuhan
23

anak. Kemudian, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan leaflet adalah
kelompok sasaran yang ingin dicapai, tujuan yang ingin dicapai, isi singkat hal-hal
yang akan ditulis dalam leaflet, subyek yang akan disampaikan, garis-garis besar
cara penyajian pesan, termasuk bagaiman bentuk tulisan, gambar, serta tata letak,
konsep serta uji coba, dan evaluasi.
Hal yang diperhatikan dalam promosi kesehatan strategi dalam promkes, sasaran
(jumlah, karakteristik), pelaksana promosi kesehatan, teknik komunikasi, indera
penerimaannya, sarana yang diperlukan, metode dan media komunikasi, sumber
daya, aspek yang akan dicapai, dan efektivitas media promosi kesehatan yang
digunakan, serta dorongan untuk bertindak.
Langkah dalam perencanaan strategi pelaksanaan program adalah dengan membuat
SWOT untuk masing-masing program, yaitu leaflet dan flip chart, yang nantinya akan
kita maksimalkan strength dan opportunity diiringi meminimalkan weakness dan
threats.
Kemudian agar dapat dilakukan evaluasi dan perencanaan program jangka panjang,
maka disusunlah beberapa indikator yaitu, masukan, proses, keluaran dan dampak.
Penangan obesitas pada anak di bedakan dua tahap yaitu pencegahan plus dan
manajemen

berat

badan

terstruktur.

Berikut

langkahnya

yaitu

melakukan

penyusunan diet khusus bersama ahli gizi, melakukan aktifitas fisik, membuat
catatan harian terkait aktifitas fisik, intervensi menganai gaya hidup anak lebih fokus
dilakukan orang tua, dan disarankan mempertahankan berat badan daripada
menurunkan berat badan.
Isu berkembang mengenai obesitas pada anak disebabkan berbagai faktor,
diantaranya asupan makan berlebih, teknologi yang semakin maju berujung pada
aktivitas fisik yang kurang, faktor lingkungan, dsb.
Hal ini akan berdampak pada sistem hormonal dan metabolisme anak, penyakit
degeneratif, jantung prematur, pembuluh darah dsb.
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan
mahasiswa tentang perencanaan terkait dengan anggaran, SWOT serta evaluasi
dalam jangka panjang suatu promosi kesehatan kepada masyarakat tentang cara
membaca food label untuk menurunkan obesitas pada anak. Diaharapkan dengan
adanya skenario ini dapat mempermudah mahasiswa dalam proses belajar dan
memahami lebih dalam tentang perencanaan promosi kesehatan untuk masyarakat.

24

DAFTAR PUSTAKA
Albert, Janice. 2010. Innovations in Food Labelling. New Delhi : Woodhead Publishing
Limited.
Farida, Nur. 2009. Me, My Food and My Health: Makanan dan Kesehatanku. Jakarta : PT
Grasindo.
Maulana, Heri DJ. 2007. Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC.
Permenkes. 2013. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Jakarta
: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Rakhmadona, Irma. 2009. Penilaian Media Cetak Program Pengendalian dan
Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza oleh Masyarakat di Kelurahan
Manis Jaya Tangerang Tahun 2009. Skripsi. Fakultas Kesehatan asyarakat
Universitas Indonesia.
Redaksi Trubus. 2010. My Healthy Life: Kegemukan Pergi dan Tak Kembali. Jakarta :
Trubus Swadaya.
Wahyudi, Andri dan Iir Gunari. 2013. Bimbingan Teknis Media Tercetak. Jakarta :
Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Adams, Ingrid. 2010. Understanding the Food Label. UK : Nutrition and Foodservice
University of Kentucky
FDA. 2006. Eating Healthier and Feeling Better Using the Nutrition Facts Label. US:
Department of Health and Human Service
Nasution, Nova Adriani Husni. 2010. Efektivitas Media promosi Kesehatan (Leaflet)
dalam Perubahan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Inisiasi Menyusui
Dini (IMD) dan Asi Eksklusif di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota
Padangsidimpuan Tahun 2010. USU : Ilmu Kesehatan Masyrakat
NHS. 2008. Help Stop Childhood Obesity Before It Starts. [online]. dari www.sirc.org.
[21 Februari 2015]
Kemenkes RI. 2011. Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan. Jakarta :
Kemenkes RI
25

Institute of Medicine of the National Academics. 2013. Indicators for Measuring


Progress in Obesity Prevention. [online]. dari
www.iom.edu/evaluatingprogress. [21 Februari 2015]
National Health and Medical Research Council. 2013. Clinical Practice Guidelines for
the Management of Overweight and Obesity in Adults, Adolescents and
Children in Australia. Australia : National Health and Medical Research Council

26

TIMPENYUSUN
A. KETUA
RIZKA AYU RIFDAH I
B. SEKRETARIS
ZUNIA NGESTI R
DEWI NOORSYALI HANDAYANI
C. ANGGOTA
1. FINDY SIRATU PUTRI
2. RIZKI SATRIA A
3. AFRIELIA LAILY W
4. VIVIAN DEVI EKA E
5. REDY AMUKTI
6. SOFIE AYU MISRINA
7. DESAK MADE TRISNA U
8. RACHMI FARICHA
9. MAULIDATUL KHASANAH
10.MONISKA DWIJANTI LUKIS
11.RUDI NURYADI

125070300111050
125070300111005
125070300111006
125070300111012
125070300111023
125070300111032
125070300111043
125070300111050
125070301111001
125070301111002
125070301111005
125070301111020
125070302111001
125070307111002

a. FASILITATOR
Indri
b. PROSES DISKUSI
1. KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan
-

dicapai.
Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya.


Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi.

2. KOMPETENSI / HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI


- Mahasiswa mampu membuat dan merancang proposal promosi kesehatan sesuai
-

anggaran dan SWOT yang sesuai dengan promosi kesehatan


Mahasiswa mampu membuat media cetak yang sesuai dengan promosi kesehatan

27

Anda mungkin juga menyukai