I. Masalah Utama
Resiko Bunuh Diri
II. Proses Terjadi Masalah
A. Definisi
Bunuh diri adalah suatu upaya yang disadari dan bertujuan untuk
mengakhiri
kehidupan
individu
secara
sadar
berhasrat
dan
berupaya
keputusasaan
dan
Suicidal intent, Pada tahap ini klien mulai berpikir dan sudah
melakukan perencanaan yang konkrit untuk melakukan bunuh diri
Kematian
Isolasi sosial
HDR
Masalah Utama
Penyebab
dlsb
f. Klien yang sedang mengalami kehilangan dan proses berduka
2. Symptom yang menyertainya
a. Apakah klien mengalami :
a)
b)
c)
d)
Salah satu Instrumen yang dapat dipekai untuk mengukur bunuh diri :
SAD PERSONS
NO
1
SAD PERSONS
Sex (jenis kelamin)
Keterangan
Laki laki lebih komit melakukan suicide 3 kali lebih
tinggi dibanding wanita, meskipun wanita lebih sering
3 kali dibanding laki laki melakukan percobaan bunuh
diri
Kelompok resiko tinggi : umur 19 tahun atau lebih
Age ( umur)
tahun lebih.
35 79% oran yang melakukan bunuh diri mengalami
Depression
Previous
sindrome depresi.
attempts 65- 70% orang yang melakukan bunuh diri sudah
(Percobaan
sebelumnya)
ETOH ( alkohol)
65
menyalahnugunakan alkohol
Rational thinking Loss ( Orang skizofrenia dan dementia
Kehilangan
orang
yang
suicide
adalah
orang
lebih
sering
rasional)
Sosial support lacking Orang yang melakukan bunuh diri biasanya kurannya
(
Kurang
social)
Organized
perencanaan
teroranisasi)
No spouse
10
memiliki pasangan)
Sickness
Tg
No
Dx
Dx
Tujuan
Keperawatan
Risiko Bunuh Tujuan
Diri
Keperawatan
Klien
Perencanaan
Intervensi
Kriteria Evaluasi
Rasional
1. Setelah.. interaksi 1. Bina hubungan saling percaya dengan 1. Kepercayaan dari klien
:
klien
tidak
tanda-tanda
melakukan
percobaan
menunjukan
percaya
kepada perawat :
bunuh diri
Ekspresi
menggunakan
mutlak
akan
memudahkan
maupun nonverbal
Perkenalkan nama, nama panggilan dan
pendekatan
rasa
percaya
nama
Mau menjawab salam
Mau
duduk
berdampingan dengan
apa adanya
Beri perhatian
perawat
Bersedia
mengungkapkan
serta
senang
Ada kontak mata
Mau berjabat tangan
mau
menyebutkan
SP 1 : Klien
dapat membina
hubungan saling
komunikasi
terapeutik :
wajah
bersahabat
Menunjukan
prinsip
kepada
klien
dan
dalam
dan
tindakan keperawatan
kepada klien
masalah
yang
dihadapi
SP 2 : Klien 2. Setelah.. interaksi
dapat mengenal
klien
penyebab resiko
penyebab
perilaku bunuh
bunuh
diri
dilakukannya :
menceritakan
perilaku
diri
yang
mekanisme
diri :
dalam
Menceritakan
penyebab
klien
melakukan
percobaan
Menentukan
koping
menghadapi
penyebab
bunuh diri
Dengarkan
klien
mempunyai
ide
menyusun
tanpa
menyela
atau
strategi
berikutnya
bunuh
perasaan klien
diri
SP 3 : Klien 3. Setelah.. interaksi 3. Bantu klien mengungkapkan tanda- 3. Deteksi dini sehingga
dapat
klien
menceritakan
mengidentifikasi
tanda-tanda
berkeinginan
perilaku bunuh
bunuh diri :
diri
Tanda
untuk
Sosial
klien mengancam
akan
bunuh
klien
melakukan
diri
dan
melakukan
tanda
perilaku
bunuh
diri
yang
dialaminya :
emosionalnya
Motivasi klien menceritakan kondisi
sosialnya
dapat
mencegah
hal
yang
biasa
tidak
dilakukan
klien
Tanda Fisik : klien
mencederi
diri
sendiri
seperti
menyayat
nadi,
minum
obat
tampak
menerawang eperti
memikirkan
sesuatu
Tanda Emosional :
klien
menjadi
penyendiri,
pemurung,
dan
pemarah
SP 4 : klien 4. Setelah.. interaksi
dapat
klien menjelaskan :
mengidentifikasi
perilaku
Perasaan
saat
ini :
ini
menyelesaikan
dalam
percobaan
melakukan bunuh
diri
Efektivitas
pernah
yang
dilakukan
Tindakan
sudah
Motivasi
klien
menceritakan
masalah
dihadapi
yang
hidup
Motivasi
pernah
dilakkan
klien
menceritakan
untuk
mengakhiri hidup
SP 5 : Klien 5. Setelah.. interaksi 5. Diskusikan dengan klien akibat negatif 5.
dapat
klien
mengidentifikasi
akibat tindakannya :
akibat tindakan
yang
sudah
dilakukan untuk
menjelaskan
Diri sendiri
Orang lain
Lingkungan
klien :
mengidentifikasi
Membantu
klien
Diri sendiri
Orang lain
Lingkungan
ditimbulkan
akibat
bunuh diri
SP 6 : Klien 6. Setelah.. interaksi 6. Diskusikan dengan klien :
dapat
yang
percobaan
dilakukan
6. Menurunkan perilaku
Menjelaskan cara
mencederai klien
cara konstruktif
keinginannya
untuk
menghilangkan
menghilangkan
keinginan bunuh
tanpa
melakukan
keinginannya
diri
untuk
Keinginan
dapat
klien memperagakan
mendemonstrsik
cara
an
perilaku
cara
mengontrol
mengontrol
keinginan untuk
bunuh diri
tahu
Fisik : Melakukan
kapan
munculnya
7.2
Meningkatkan
kepercayaan
TAK
Verbal
klien
:
enghindari terjadi
hal
perasaan
diinginkan
membuatnya
ingin bunuh diri
pada orang lain
tanpa
menyakiti
diri
serta
Mengungkapkan
yang
untuk
yang
tidak
diri sendiri
Spiritual : Berdoa
sesuai agama
SP 8 : Klien 8. Setelah.. interaksi 8.1 Diskusikan pentingnya peran serta 8. Keluarga adalah sistem
mendapat
keluarga :
dukungan
keluarga
untuk
Menjelaskan cara
merawat
mengontrol
dengan
perilaku bunuh
bunuh diri
pendukung utama
bagi klien
diri
8. Setelah.. interaksi 8.3 Jelaskan pengertian, penyebab, akibat,
keluarga :
Mengungkapkan
8.5 Beri
memperagakan ulang
8.6 Beri pujian pada keluarga setelah
peragaan
8.7 Tanyakan perasaan keluarga setelah
mencoba cara yang dilatih
SP 9 : KLien 9.1 Setelah.. interaksi 9.1 Jelaskan pada klien :
menggunakan
klien menjelaskan :
obat
sesuai
Manfaat
Manfaat minumobat
Kerugian tidak minum obat
9.
Mensukseskan
program
pengobatan klien
program
yang
telah ditetapkan
minumobat
Kerugian
tidak
minum obat
Nama obat
Bentuk dan warna
obat
Dosis
Nama obat
Bentuk dan warna obat
Dosis yang diberikan
Waktu pemakaian
Cara pemakaian
Efek yang dirasakan
klienmenggunakan
obat sesuai program