Penanggulangan disiplin di kelas perlu dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian,
demokrasi dan edukatif. Cara-cara penanggulangan secara bertahap dengan tetap memperhatikan jenis gangguan yang ada dan siapa pelakunya. Langkah tersebut mulai dari tahap pencegahan sampai tahap penyembuhan, dengan tetap bertumpu pada substansinya bukan pada pribadi peserta didik. a) Pengenalan siswa Pengenalan terhadap mereka dan latar belakang merupakan usaha penanggulangan pelanggaran disiplin. Berbagai alat bisa digunakan antara lain: 1) Interest inventory Alat berupa pertanyaan tentang hobi, favorit, guru yang paling disukai, aktivitas yang dikerjakan siswa dll. 2) Sosiogram Melihat bagaimana persepsi para siswa dalam rangka hubungan social psikologis dengan teman- temannya. 3) Feedback letter Siswa diminta untuk membuat karangan tentang perasaan terhadap sekolah mereka, apa yang disukai saat peryama kali masuk sekolah, apa yang disukai saat jam pelajaran berlangsung atau pada saat istirahat. b) Mengekspresikan perasaan Memberikan penyaluran yang sehat terhadap berbagai perasaan yang tertekan yang dapat merupakan sumber pelangaran disiplin adalah usaha yang secara sadar harus dikakukan guru. Berbagai cara dapat ditempuh antara lain: 1) Catastrophic Fak Taasis, Dengan cara menguji pikiran yang dildasari suatu perasaan individu. 2) Crips box Suatu kotak yang disediakan di sekolah dimana setiap siswa dapat menyampaikan pengalamannya. 3) Tension relaxation Santai, pejamkan mata, bayangkan di tempat yang paling disenangi tarik napas dengan teratur. 4) Hole playing Pemahaman diri dan teman-temannya Apabila terjadi pelanggaran disiplin oleh siswa, biasa guru akan melakukan tindakan, seperti teguran atau peringatan bahkan berupa hukuman. Namun, sebagai guru diharuskan memberikan hukuman yang fleksible. Berikut adalah prinsip- prinsip pemberian hukuman oleh Ornstien (1990) dan Eggen (1994) yaitu :
1. Hukuman diberikan secara hormat dan penuh pertimbangan
2. Diberikan kejelasan/alasan mengapa hukuman diberikan 3. Menghindari pemberian hukuman saat marah/emosional 4. Hukuman diberikan pada saat awal kejadian daripada akhir 5. Hindari hukuman bersifat badaniah 6. Jangan menghukum kelompok/ kelas bila kesalahan dilakukan oleh individu 7. Jangan memberi tugas tambahan sebagai hukuman 8. Yakini bahwa hukuman sesuai dengan kesalahan 9. Pelajari tipe hukuman yang diijinkan sekolah 10. Jangan mendendam 11. Jangan menggunakan standar hukuman fanda 12. Konsisten dengan pemberian hukuman 13. Jangan mengancam dengan ketidak mungkinan 14. Jangan memberikan hukuman berdasarkan selera Jenis-jenis hukuman: 1. Pengurangan skor/ penurunan peringkat 2. Pengurangan hak 3. Denda 4. Penahanan setelah sekolah 5. Skorsing