ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan
pengumpulan data menggunakan instrumen tes berbentuk pilihan
ganda. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster
Sampling dengan mengambil dua kelas sebagai sampel dari
keseluruhan populasi yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Rajapolah yang berjumlah 9 kelas. Kelas VIII-A (29 siswa)
dijadikan kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya
menggunakan Project Based Learning Berbasis GRASPS (Goal,
Role, Audience, Situation, Product, Standards) dan kelas VIII-B
(28 siswa) sebagai kelas kontrol yang pembelajarannya
menggunakan metode konvensional. Pengujian hipotesis
dilakukan menggunakan uji t dengan hipotesis penelitian yaitu:
Rerata hasil belajar siswa yang dalam pembelajarannya
menggunakan Project Based Learning Berbasis GRASPS (Goal,
Role, Audience, Situation, Product and Standards) lebih baik
dibandingkan dengan rerata hasil belajar siswa yang dalam
pembelajarannya
menggunakan
model
pembelajaran
konvensional. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa nilai
rata-rata kelas eksperimen sebesar 83,86 lebih tinggi dari nilai
rata-rata kelas kontrol sebesar 77,11. Pada kelas eksperimen
terjadi peningkatan sebesar 75% dari nilai pada tes awal
sedangkan pada kelas kontrol peningkatan hanya terjadi sebesar
61%. Setelah dilakukan uji t dengan thitung = 2,10 dan ttabel sebesar
2,00 pada taraf
= 0.05 dapat disimpulkan bahwa hipotesis
penelitian diterima yang berarti rerata hasil belajar siswa yang
dalam pembelajarannya menggunakan Project Based Learning
Berbasis GRASPS (Goal, Role, Audience, Situation, Product and
Standards) lebih baik dibandingkan dengan rerata hasil belajar
siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran konvensional.
Kata kunci : project based learning (PjBL), GRASPS,
konvensional, rerata hasil belajar
1. PENDAHULUAN
Salah satu masalah pokok pembelajaran pada pendidikan formal
saat ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini
nampak dari rata-rata hasil belajar siswa yang masih
memprihatinkan. Hasil belajar ini tentunya dipengaruhi oleh
berbagai faktor salah satunya adalah kualitas pembelajaran.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Project Based Learning
Project Based Learning (PjBL) merupakan salah satu model
pembelajaran kontekstual yang menggunakan masalah sebagai
2.2 GRASPS
GRASPS merupakan sebuah metode Authentic Assesment yang
diambil dari gagasan Wiggins and McTighe bernama backward
planning atau backward design [1]. GRASPS merupakan
singkatan dari Goal, Role, Audience, Situation, Product and
Standards. Adapun Elemen dalam GRASPS ini adalah: (1) Goal,
merupakan tujuan atau aksi yang siswa akan di lakukan dalam
skenario (2) Role, yaitu peran siswa dalam skenario (3) Audience,
yaitu lingkungan yang nantinya akan berhubungan dengan peran
siswa dalam skenario (4) Situation, yaitu tantangan dan detail
suasana atau rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam skenario
(5) Product, yaitu hasil dari aktifitas siswa pembelajaran atau
selama menjalankan skenario (6) Standards, menyatakan
bagaimana tugas ini akan di nilai, dengan kriteria apa produk
tersebut akan di nilai dan apa saja indikator kesuksesannya.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Mengacu pada tujuan akhir penelitian ini, maka digunakanlah
metode kuasi eksperimen atau disebut juga eksperimen semu
dengan desain pre-test dan post-test yang digambarkan dengan
pola sebagai berikut:
Pola :
E
T1
T1
T2
T2
4. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1. Tahap Persiapan: Membuat Framework Proyek Berbasis
GRASPS yang sesuai dengan Kompetensi Dasar yaitu
membuat dokumen pengolah kata sederhana
Elemen
GRASPS
Goal
Kegiatan
Dalam proyek ini, tugas kalian adalah mendirikan dan
mengelola sebuah perusahaan jasa dengan menggunakan
program pengolah kata Microsoft Word.
Role
Audience
Situation
Menurut Grant Wiggins and Jay McTighe [1] bagian yang penting
dari GRASPS adalah menempatkan siswa kedalam skenario dunia
nyata dimana mereka menghasilkan artefak yang menggambarkan
isi pembelajaran dan apa yang mungkin mereka butuhkan untuk
menghasilkan itu dalam keadaan yang sebenarnya.
Project Based Learning (PjBL) berbasis GRASPS sebenarnya
merupakan pengembangan yang peneliti lakukan dari PjBL yang
telah ada sebelumnya. GRASPS dalam model pembelajaran ini
dijadikan dasar untuk mengkonstruksi proyek yang nantinya akan
diterapkan pada pembelajaran. Dalam hal ini bukan berarti
peneliti membatasi apa yang harus dilakukan siswa untuk proyek
mereka melainkan hanya memberi kerangka yang harus
dikembangkan oleh siswa sehingga tidak menyalahi karakteristik
PjBL sendiri.
Product
Standard
2. Tahap Pembelajaran:
Kelas
PjBL
konvensional
Nilai
max
64
73
Nilai
min
14
18
Ratarata
38,4
46,1
St.dev
13,94
16,68
St.dev
10,63
13,91
dalam
Dengan hasil demikian maka Fhitung < Ftabel. Hal ini menunjukkan
bahwa populasi bersifat homogen.
6. KESIMPULAN
1. Rerata hasil belajar siswa yang dalam pembelajarannya
menggunakan Project Based Learning Berbasis GRASPS
(Goal, Role, Audience, Situation, Product and Standards) lebih
baik dibandingkan dengan rerata hasil belajar siswa yang
menggunakan pembelajaran konvensional.
2. Peningkatan hasil belajar siswa yang dalam pembelajarannya
menggunakan Project Based Learning Berbasis GRASPS
(Goal, Role, Audience, Situation, Product and Standards) lebih
baik dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar siswa yang
menggunakan pembelajaran konvensional.
7. DAFTAR PUSTAKA
[1] Carlson, Davis Lee and pamela A. Marshall. 2009.
Learning the science of research, Learning the art of
Teaching: Planing backward in a college genetics course
[online]
Tersedia
di:
http://www.bioscience.heacademy.ac.uk/journal/vol13/beej13-4.pdf
[2] Kamdi, Waras. 2008 project-based learning: pendekatan
pembelajaran
inovatif
[online]
Tersedia
di:
http://www.snapdrive.net/files/571708/PBL-TEORETIKTARAKAN.doc/ (10 Maret 2010)
[3] Programs of the Intel Education. [Online] di:
http://educate.intel.com (10 Maret 2010)
[4] Purnawan, Yudi. 2007. Pengenalan PBL (Pembelajaran
Berbasis Proyek)
[online]
Tersedia
di:
http://yudipurnawan.wordpress.com/category/project-basedlearning/ (10 Maret 2010)