Anda di halaman 1dari 5

PENGGUNAAN ULTRASONOGRAFI UNTUK DIAGNOSIS KEBUNTINGAN

Tujuan
Untuk mengetahui cara mendiagnosa kebuntingan pada kambing dengan
memakai ultrasonografi (USG).
Frekuensi
Penggunaan ultrasonografi untuk diagnosis kebuntingan pada kambing
dilakukan sebanyak 1 kali pada tanggal 27 Oktober 2014 di Laboratorium Reproduksi
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala.
Prinsip
Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi dari pada
kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya sama
sekali. Suara yang dapat didengar manusia memiliki frekuensi antara 20-20.000 Cpd
(Cicles per detik-Hertz) sedangkan dalam pemeriksaan USG ini memakai frekuensi 110 MHz (1-10 juta Hz).
Gelombang suara frekuensi tinggi dihasilkan dari kristal-kristal yang terdapat
dalam sutu alat yang disebut dengan transducer. Perubahan bentuk akibat gaya mekanis
pada kristal akan menimbulkan tegangan listrik. Fenomena ini disebut efek Piezoelektric yang merupakan dasar perkembangan USG selanjutnya. Bentuk kristal juga
akan berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik. Sesuai dengan plaritas medan listrik
yang dilaluinya, kristal akan mengembang dan mengerut, maka akan dihasilkan
gelombang suara frekuensi tinggi.

Langkah Kerja
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam melaksanakan penggunaan ultrasonografi untuk
diagnosis kebuntingan pada kambing adalah perangkat USG lengkap dengan convex
probe (probe abdomen) 3,5 MHz. Bahan-bahan yang digunakan adalah KY-Jelly dan
tisu.
Dalam pemeriksaan kebuntingan dengan Ultrasonografi digunakan 2 kambing
betina, kambing yang mengalami kebuntingan dan yang tidak bunting milik Teaching
Farm Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala.

Hasil Pemeriksaan
Tabel 6. Pemeriksaan dengan Utrasonografi
Sampel
Kambing

Metode
USG
secara

convex

Hasil Pemeriksaan
(+) bunting

Kambing

probe
USG

convex

(+) bunting

secara

probe

GS

Gambar 1. Gambaran USG gestational saccus kambing 1 (GS= gestational saccus)


2

P
Gambar 2. Gambaran USG plasentom kambing 2 (P= plasentom)

GS
F
Gambar 3. Gambaran USG Fetus Kambing 2 (F=fetus, GS= gestational saccus)

Diskusi
Perkembangan utama dalam diagnosis kebuntingan pada ternak adalah
penggunaan metode ultrasound. Ultrasonografi merupakan alat pemeriksaan dengan
menggunakan gelombang suara ultra. Gelombang tersebut kemudian akan diubah
menjadi gambar. Hasil pencitraan dapat dilihat melalui layar monitor. Pemeriksaan USG
dapat dilakukan untuk menentukan usia kebuntingan, melihat kondisi kebuntingan,

termasuk kelainan janin. Namun metode ini juga mempunyai kelemahan karena
mahalnya peralatan, harus mempunyai keahlian dalam penggunaannya, juga sulit
digunakan untuk hewan yang mempunyai sifat temperamen tinggi karena hewan harus
direstrain (Syafruddin dkk., 2012).
Real-time USG merupakan alat yang efisien, dapat dipercaya dan tidak
memakan banyak waktu dalam mendiagnosis kebuntingan (Abdelghafar dkk., 2010).
Akurasi dari pemeriksaan kebuntingan menggunakan USG adalah 100% dalam kasus
positif dan negatif. Selain itu, USG juga dapat digunakan untuk menentukan jumlah
fetus (Amer, 2008).
Teknik Ultrasonografi merupakan alat yang cukup modern yang dapat
digunakan untuk mendeteksi kebuntingan secara dini. Alat ini menggunakan probe
untuk mendeteksi kebuntingan adanya perubahan di dalam rongga abdomen. Alat ini
dapat mendeteksi adanya perubahan bentuk dan ukuran dari kornua uteri. Namun harga
alat ini cukup mahal dan diperlukan operator yang terlatih untuk dapat
menginterpretasikan gambar yang muncul pada monitor. Pemeriksaan kebuntingan
dengan alat USG ini dapat dilakukan pada usia kebuntingan antara 20-22 hari tapi akan
lebih tampak jelas pada usia kebuntingan 30 hari.
Gambaran USG serviks uteri dapat berupa suatu gambaran yang hypoechoic
(abu-abu) dengan suatu garis putih di tengah diantara celah anechoic (hitam) yang
berarti adanya lumen diantara bagian dinding serviks. Korpus uteri biasanya terlihat
dalam axis yang panjang dengan gambaran lumen yang anechoic yang sejajar dengan
gambaran endometrium, tetapi tidak berbeda jelas antara lapisan-lapisan muskulusnya.
Secara cross sectional, kornua uteri akan terlihat dengan gambaran lapisan luarnya yang
hypoechoic, dikelilingi oleh cincin yang hitam, berisikan pelindung vascular, dan

lapisan longitudinal, sirkular, dan obligat pada miometrium, dan secara longitudinal
pada kornua terlihat gambaran lumen yang anechoic yang sejajar dengan gambaran
endometrium dan lapisan-lapisan muskulus. Folikel terlihat sebagai suatu lingkaran/oval
yang anechoic, dan CL terlihat sebagai suatu lingkaran/oval yang hypoechoic dengan
gradien warna hitam sampai putih (Goddard, 1995).
Kesalahan diagnosis pada kebuntingan ternak bisa terjadi karena beberapa hal.
Menurut

Lestari

(2006),

diperlukan

operator

yang

terlatih

untuk

dapat

menginterpretasikan gambar yang muncul pada monitor. Selain itu, sebuah diagnosis
kehamilan false positive selama periode ini dapat disebabkan oleh Hydrometra
(Dawson, 1999).

DAFTAR PUSTAKA
Abdelghafar, R. M., Bakhied, A. O. dan Ahmed, B. H. 2007. B-Mode Real-Time
Ultrasonography for Pregnancy Diagnosis and Fetal Number in aanen Goats.
Journal of Animal and Veterinary Advances 6 (5) 702-705. http://docsdrive.com/
pdfs/medwelljournals/javaa/2007/702-705.pdf
Amer, A. H. 2008. Determination of first pregnancy and foetal measurements in
egyptian baladi goats (Capra hircus). Veterinaria Italiana. 44(2), 429-437.
Dawson, L. J. 1999. Pregnancy Diagnosis in Goats. Pages 97-103 in Proc. 14th Ann.
Goat Field Day, Langston University, Langston, OK.
Kasimanickam, R., J. M. Cornwell, and R. L. Nebel. 2006. Effect of presence of clinical
and subclinical endometritis at the initiation of presynch-ovsynch program on
the first service pregnancy in dairy cows. J. Anim. R. Sci. 95:214-223.
Lestari, T.D. 2006. Metode Deteksi Kebuntingan pada Ternak Sapi. Skripsi. Fakultas
Peternakan, Universitas Padjajaran, Bandung.
Syafruddin, Rusli, Hamdan, Roslizawaty, S. Rianto, dan S. Hudaya. 2012. Akurasi
metode observasi tidak kembali berahi (non- return to estrus) dan
ultrasonography (USG) untuk diagnosis kebuntingan kambing peranakan
ettawah. Jurnal Kedokteran Hewan. 6(2):88.

Anda mungkin juga menyukai