Disusun Oleh :
LASTAK NINGSIH
Nim : 2011.02.04.95
Disusun Oleh :
LASTAK NINGSIH
Nim : 2011.02.04.95
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing I
Pembimbing II
Nur Habibahtus,SST
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kepada tuhan yang maha esa, dengan rahmat
dan karuniaNya saya dapat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
Rencana pembelajaran ini saya sunsun dan saya ajukan sebagai pemenuhan tugas
PKK D- IV pendidik di stikes husada jombang
Dalam kesempatan ini saya menyampaikan banyak terima kasi atas
bimbingan semua pihak sehingga tugas peraktek kebidanan ini dapat
terselesaikan, untuk itu saya mengucapkan terima kasi kepada :
1. Dra. Soelijah hadi,M.Kes, MM., selaku ketua STIKES Husada Jombang
2. Semi naim, SST, MM. Kes, selaku ketua program studi D- IV Bidan
Pendidik sekolah tinggi ilmu kesehatan Husada Jombang
3. Inzy Jamilasari, SST.MM, selaku pembimbing I praktek pendidikan
kebidanan Prodi D IV bidan pendidik STIKES Husada Jombang.
4. Nur Habibahtus,SST, selaku pembimbing II praktek pendidikan kebidanan
Prodi D IV bidan pendidik STIKES Husada Jombang
Demikian sehingga dapat digunakan sebagai panduan dalam memberikan
bimbingan secara optimal kepada para mahasiswa setudi D- IV kebidanan, sesuai
dengan tarjet kopentensi yang harus di capai
Jombang, .. 2012
Penyusun
PEMBELAJARAN 1
ASKEB V
(ASUHAN ANTENATAL)
SILABUS
ASKEB V
(ASUHAN ANTENATAL)
LASTAK NINGSIH
NIM : 2011.02.04.95
SILABUS
Nama Perguruan Tinggi
: STIKES Husada Jombang
Mata Kuliah
: ASKEB V (KOMUNITAS)
Kode Mata Kuliah
: Bd. 305
Semester
: IV ( Empat )
Beban Studi
: 4 SKS
A. DISKRIPSI MATA KULIAH
komunitas
Mempraktekkan manajerial asuhan kebidanan di komunitas
Mengelola program KIA/KB di wilayah kerja
Menggerakkan dan meningkatkan peran serta masyarakat
Menjalankan tugas tambahan yang teerkait dengan kesehatan ibu dan
anak
8. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan
komunitas
9. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan di komunitas
C. PROSES PEMBELAJARAN
T : Dilaksanakan di kelas dengan menggunakan ceramah, seminar dan
penugasan
P : Dilaksanakan di kelas, laboratorium (baik di kampus maupun dilahan
praktek) dengan menggunakan metoda simulasi, demonstrasi, role play
dan bed side teaching.
D. Evaluasi
Teori
1. UTS : 10%
2. UAS : 15%
Praktek
1. Tugas : 15%
2. Latihan: 20%
E. BUKU SUMBER :
1. Ilmu Kebidanan, edisi 3 Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo,
Jakarta 2003
2. Sinopsis Obstetri jilid I edisi 2, Prof Dr. Rustam Muchtar, MPH
3. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandung dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan Prof.Dr.Ida Bagus Manuaba,SPoG
4. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kebidanan Maternal dan Neonatal,
Jakarta 2002.
5. Obstetri Fisiologi Universitas Padjadjaran, Prof Sulaiman Sastrawinata,
Bandung 1983
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
ASKEB V
( KEBIDANAN KOMUNITAS )
ASUHAN ANTE NATAL
DISUSUN OLEH:
LASTAK NINGSIH
NIM : 2011.02.04.95
Kompetensi Dasar
pregnancy safer.
:Pada akhir perkuliahan mahasiswa mampu
menjelaskan menejerial asuhan kebidanan di
komunitas baik di rumah posyandu dan polindes
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Kegiatan Belajar
Tahap
Kegiatan Pengajaran
Kegiatan Mahasiswa
Media dan
Alat
Pendahulua
1. Mengucap salam
2. Memperkenalkan
1. Menjawab salam
2. Memperhatikan
diri
3. Menjelaskan materi
3. Memperhatikan
n 10 menit
Pengajar
Slide power
point
yang akan di
4. Memperhatikan
sampaikan
4. Menjelaskan tujuan
pembelajaran :
Standart asuhan
Penyajian
Kepustakaan
kebidanan, Standart
(60 menit)
dari internet,
alat, Manajemen ibu
Depkes RI,
antenatal
1. Memperhatikan
MTBS,
1. Menjelaskan
Modul, Hand
Standart asuhan
Penutup (20
menit)
2. Memperhatikan
3. Memperhatikan
kebidanan
2. Menjelaskan
Out, Power
Poin
Standart alat
3. Menjelaskan
1. Memperhatikan
manajemen ibu
antenatal
2. Menjawab
1. Menyimpulkan hasil
pertanyaan
3. Menjawab salam
:
: Tes akhir perkuliahan
: Lisan
: Subyektif
Pertanyaan :
Pertanyaan tes tulis dan lisan :
1. Jelaskan pengertian asuhan Antenatal ?
2. Jelaskan Standart asuhan kebidanan?
3. Uraikan standart alat pemeriksaan ANC komunitas?
Jawab
1. Asuhan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk melihat dan
memeriksa keadaan ibu dan janin yang dilakukan secara berkala di ikuti
dengan upaya koreksi terhdap penyimpangan yang ditemukan selama
kehamamilan
Asuhan antenatal adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Pengertian asuhan antenatal secara luas dapat diuraikan melalui
penjelasan berikut ini :
a. Merupakan upaya mempersiapkan pasangan remaja yang baru
menikah untuk menjadi orang tua yang efektif.
b. peralatan steril
Bak instrument
Spatel lidah
Sarung tangan (hand scoen)
Spuit
Ukur berat badan dalam kilo gram tiap kali kunjungan. Kenaikan berat
badan normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai trimester kedua.
2. Ukur tekanan darah (T2)
Tekanan darah yang normal 110/80 140/90 mmHg, bila melebihi dari
140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklamsi.
3. Ukur tinggi fundus uteri (T3)
4.
Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 14T sesuai kebijakan dapat
dilakukan standar minimal pelayanan ANC yaitu 7 T
5. Manajemen asuhan antenatal dikomonitas merupakan langkah-langkah
alamiah dan sistematis yang dilakukan bidan dengan tujuan untuk
mempersiapkan kehamilan dan persalinan yang sehat berdasarkan standar
yang berlaku dalam manajemen asuhan antenatal di komunitas bidan harus
melakukan kerja sama dengan ibu,keluarga,dan masyarakat mengenai
persiapan rencana kelahiran,penolonhag,tempat bersalin,tabungan untuk
bersalin dan mempersiapkan rencana apabila terjadi komplikasi.upaya
yang harus dilakukan dengan bidan untuk mengatasai kendala-kendala
seperti ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan selama kehamilan:
i. Melakukan kunjungan rumah
ii. Berusaha memeperoleh informasi mengenai alasan ibu
tidak melakukan pemeriksaan
iii. Apabila ada masalah coba untuk membantu ibu dalam
mencari pemecahannya
iv. Menjelaskan pentingnya pemeriksaan kehamilan
HAND OUT
ASUHAN ANTENATAL DI KOMUNITAS
LATAR BELAKANG
Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi merupakan
focus utama pemecahan masalah kesehatan di Indonesia. Menurut survey
Demografi Kesehatan Indonesia pada tahun 1997 Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia adalah 334 per 100 000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi
adalah 52 per 1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Neonatal adalah 25 per
1000 kelahiran hidup (Standar Pelayanan Kebidanan, DepKes RI, 2001 dan
Saifuddin, 2002). Selanjutnya angka kematian tersebut mengalami penurunan
yang lambat menjadi sebanyak 307 / 100.000 KH untuk AKI dan AKB sebanyak
35 / 1000 KH ( SDKI 2002 / 2003 ).
Penyebab secara langsung tingginya AKI adalah perdarahan post partum,
infeksi, dan preeklamsi/eklamsia. Dari 5.600.000 wanita hamil di Indonesia,
sejumlah 27 % akan mengalami komplikasi atau masalah yang bisa berakibat fatal
(Survey Demografi dan kesehatan, 1997). Kehamilan dapat berkembang menjadi
masalah atau membawa resiko bagi ibu. WHO memperkirakan bahwa sekitar 15
% dari seluruh wanita yang hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang
berkaitan dengan kehamilannya serta dapat mengancam jiwanya. Sebagian besar
penyebab tersebut dapat dicegah melalui pemberian asuhan kehamilan yang
berkualitas.
Antenatal Care adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama
kehamilannya yang sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang sudah
ditentukan (Depkes RI, 2001:3).
Pemeriksaan Antenatal Care adalah pemeriksaan dan pengawasan kehamilan
untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan ASI dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 1998:129).
3. Otonomi.
Pengambil keputusan adalah ibu & keluarga. Untuk dapat mengambil suatu
keputusan mereka memerlukan informasi. Bidan harus memberikan informasi
yang akurat tentang resiko dan manfaat dari semua prosedur, obat-obatan,
maupun test/pemeriksaan sebelum mereka memutuskan untuk menyetujuinya.
Bidan juga harus membantu ibu dalam membuat suatu keputusan tentang apa
yang terbaik bagi ibu & bayinya berdasarkan sistem nilai dan kepercayaan
ibu/keluarga.
4. Tidak membahayakan Intervensi harus dilaksanakan atas dasar indikasi yang
spesifik, bukan sebagai rutinitas sebab test-test rutin, obat, atau prosedur lain
pada kehamilan dapat membahayakan ibu maupun janin. Bidan yang terampil
harus tahu kapan ia harus melakukan sesuatu dan intervensi yang
dilakukannya haruslah aman berdasarkan bukti ilmiah.
5. Tanggung jawab
Asuhan kehamilan yang diberikan bidan harus selalu didasari ilmu, analisa,
dan pertimbangan yang matang. Akibat yang timbul dari tindakan yang
dilakukan menjadi tanggungan bidan. Pelayanan yang diberikan harus
berdasarkan kebutuhan ibu & janin, bukan atas kebutuhan bidan. Asuhan yang
berkualitas, berfokus pada klien, dan sayang ibu serta berdasarkan bukti
ilmiah terkini (praktek terbaik) menjadi tanggung jawab semua profesional
bidan.
tahun 1980-an seiring dengan munculnya safe motherhood dan making pregnancy
safer.
Pendekatan resiko mempunyai bila prediksi yang buruk karena kita tidak bisa
membedakan ibu yang akan mengalami komplikasi dan yang tidak. Hasil studi
di Kasango (Zaire) membuktikan bahwa 71% ibu yang mengalami partus
macet tidak terprediksi sebelumnya, dan 90% ibu yang diidentifikasi sebagai
rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
5. Standar 7: Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan
dan mengenali tanda tanda serta gejala preeklamsia lainnya, seta mengambil
tindakan yang tepat dan merujuknya.
6. Standar 8: Persiapan Persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta
keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan
persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan
direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk
merujuk, bila tiba tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya
melakukan kunjungan rumah untuk hal ini. (Standard Pelayanan Kebidanan,
IBI, 2002)
Bidan/ midwives
Dokter umum
SPOG/ dokter spesialis obstetric dan ginekology
Team/ antara dokter dan bidan
Perubahan yang nyata terjadi terutama di kota-kota besar dimana klinik ANC
baik itu milik perorangan, yayasan swasta maupun pemerintah sudah mulai
memberikan pelayanan kursus/kelas prapersalinan bagi para calon ibu.
Kemampuan klien dalam merawat diri sendiri dipandang sangat
menguntungkan baik bagi klien maupun sistem pelayanan kesehatan karena
potensinya yang dapat menekan biaya perawatan.
Dalam hal pilihan pelayanan yang diterima, ibu hamil dapat memilih tenaga
profesional yang berkualitas & dapat dipercaya sesuai dengan tingkat
pengetahuan dan kondisi sosio-ekonomi mereka.
2) ANC pada usia kehamilan lebih dini
Data statistik mengenai kunjungan ANC trimester pertama menunjukkan
peningkatan yang signifikan. Hal ini sangat baik sebab memungkinkan
profesional kesehatan mendeteksi dini dan segera menangani masalah-masalah
yang timbul sejak awal kehamilan. Kesempatan untuk memberikan
pendidikan kesehatan tentang perubahan perilaku yang diperlukan selama
hamil juga lebih banyak.
3) Praktek yang berdasarkan bukti (evidence-based practice)
Praktek kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil
penelitian dan pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dari seluruh
penjuru dunia. Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya kini tidak dianjurkan
lagi. Sesuai dengan evidence-based practice, pemerintah telah menetapkan
program kebijakan ANC sebagai berikut:
a. Kunjungan ANC
Dilakukan minimal 4 x selama kehamilan :
Kunjungan Waktu Alasan
Trimester I
Sebelum 14 minggu
Sesuai kebijakan program pelayanan asuhan antenatal harus sesuai standar yaitu
14 T, meliputi :
15. Timbang berat badan (T1)
Ukur berat badan dalam kilo gram tiap kali kunjungan. Kenaikan berat badan
normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai trimester kedua.
16. Ukur tekanan darah (T2)
Tekanan darah yang normal 110/80 140/90 mmHg, bila melebihi dari 140/90
mmHg perlu diwaspadai adanya preeklamsi.
17. Ukur tinggi fundus uteri (T3)
18. Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)
19. Pemberian imunisasi TT (T5)
20. Pemeriksaan Hb (T6)
21. Pemeriksaan VDRL (T7)
22. Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara (T8)
23. Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil (T9)
24. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10)
25. Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11)
- tempat melahirkan
- keuangan
- nutrisi
- perlengkapan esensial
Deteksi dini
Menunjuk orang yang akan membuat keputusan
Komunikasi
Transportasi
Donor darah
Konseling
tanda-tanda bahaya
KB
Pemberian ASI
HIV / STI
TBC
Malaria
Anemia berat
Perdarahan pervaginam
PE / eklampsia
Pencegahan :
1. TT, suplementasi besi dan asam folat
2. Pada populasi tertentu
pencegahan malaria
pengobatan cacing usus
yodium
vitamin A
Tidak direkomendasikan :
-
Penilaian rutin :
tinggi fundus uteri
posisi janin sblm 36 mgg
edema pada kaki
1. Protein
Kebutuhan protein hamil 0,8 1,3 g/kgbb/hari
Fungsi pertumbuhan fetus, plasenta, uterus, pertumbuhan kel. Mama,
penambahan volume darah
2. Kalori
Kalori hamil 40 kal/kgbb/hari dengan distribusi 15 % protein
30 % lemak
55 % karbohidrat
3. Vitamin A
Kebutuhan selama hamil tetap, 800 g
4. Vitamin D
- Mempengaruhi homeostasis Ca janin
- Defisiensi vitamin D pada maternal
transport ke janin <
hipokalsemia
Terjadi hipoplasia enamel osteomalacia
5. Vitamin E
Fungsi:
a. antioksidan, mencegah terbentuknya peroksida lipid dari asam lemak
tak jenuh
b. Melindungi retinol selama pencernaan,penyerapan dan di dalam
jaringan tubuh
c. Kebutuhan selama hamil 3-10 mg/hr
d. Pada wanita sehat tidak perlu suplemtasi
6. Vitamin C
Fungsi :
a.
b.
c.
d.
Kekebalan tubuh
Penyembuhan luka operasi
Reaksi allergi
Kebutuhan wanita hamil 70 mg/hari
8. Pyridoksin
-
9. Folat :
-
10. Cyanocobalamin
Fungsi sintesis asam nukleat metabolisme asam amino pembelahan sel
sintesis protein
11. Calcium
-
Perbandingan Ca : P = > 2 : 1
12. Magnesium
Fungsi magnesium :
pelepasan PTH
transmisi neuromuskuler
Kebutuhan Mg selama hamil 300 mg/hari
13. Fe
Selama hamil besi digunakan untuk
menutupi kehilangan basal ibu 240 g
peningkatan RBC
janin dan plasenta
500 g
300 g
Total 1040 g
30 60 mg/hari
- Pemebrian setelah kehamilan 20 minggu
14. Air
Harus minum banyak
Kira-kira 6-8 gelas per hari
Air dapat menambah keringat dan mengeluarkan hasil metabolisme yang
bersifat racun melalui usus dan ginjal.
15. Yodium
Diberikan u/ mengimbangi bertambahnya keperluan fetus
Ibu hamil yang kurang yodium akan mengakibatkan kretinisme endemik
pada jabang bayi dengan tanda-tanda neurologik yang berat
Timbangan dewasa
Pengukuyr tnggi badan
Sphygmomanometer(tensi meter)
Stetoskop
Funandoskop
Thermometer axila
Pengukur waktu
Senter
Reflek hamer
Pita pengukur lingkar lengan atas
Pengukur Hb
Metline
Bengkok
Handuk kering
Tabung urin
Lampu spritus
Reagen untuk pemeriksaan urin
Tempat sampah
2. peralatan steril
Bak instrument
Spatel lidah
Sarung tangan (hand scoen)
Spuit
Alkohol 70 %
Larutan klorin
4. formulir yang disediakan
Buku KIA
Kartu status
Formulir rujukan
Buku register
Alat tulis kantor
Kartu penapisan dini
Kohort ibu/bayi
5. obat-obatan
Golongan robonrantia(vitamin B6 dan B kompleks)
Tablet zat besi
Vaksin TT
Kapsul yodium
Obat KB
f. Kunjungan rumah
Kunjungan rumah yang minimal dilkukan selam antenatal care:
1. Satu kali kunjungan selama trimester I,sebelum minggu ke-14
2. Satu kali kunjungan selam trimester II diantara minggu ke-14 sampai
minggu ke 28
3. Dua kali kunjungan selama trimester III antara minggu ke-28 sampai dan
setelah minggu ke-36
Kunjungan ideal selama kehamilan:
1. Pemeriksaan pertama dilakukan dsedini mungkin ketika ibu mengatakan
terlambat haid 1 bulan
2. Satu kali sebulan sampai usia kehamilan 7 bulan
3. Dua kali setiap bulan sampai usia kehamilan 8 bulan
4. Satu kali setiap minggu sampai usia kehamilan 9 bulan
5. Pemeriksaan khusus apabila ada keluhan-keluhan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
KESIMPULAN
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses
kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan
: 60 menit
Referensi
1. Ilmu Kebidanan, edisi 3 Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo, Jakarta
2003
2. Sinopsis Obstetri jilid I edisi 2, Prof Dr. Rustam Muchtar, MPH
3. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandung dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan
Bidan Prof.Dr.Ida Bagus Manuaba,SPoG
4. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kebidanan Maternal dan Neonatal, Jakarta
2002.
5. Obstetri Fisiologi Universitas Padjadjaran, Prof Sulaiman Sastrawinata,
Bandung 1983
Obyektif Prilaku Siswa
1. Tanpa melihat Check List mahasiswa D-III Kebidanan dapat menyiapkan
peralatan, perlengkapan dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan.
2. Dengan menggunakan peralatan dan bahan yang telah disediakan
mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan kehamilan pada phantom
sesuai chek list.
Peralatan
1.
2.
3.
4.
5.
Alat tulis
Timbangan badan
Pengukur tinggi badan
Pita Lila
Kartu ibu
6. Buku KIA
7. Register kohort ibu
8. Tensi meter dan stetoskop
9. Metlin
10. Funanduskop
11. Reflek hamer
12. Jangka panggul
13. HB sahli
14. Reduksi dan Albumin Urine
15. Golongan darah
16. Vaksin TT, spuit
17. Tablet zat besi (Fe)
18. Kapas, tisuu
Bahan
1.
2.
3.
4.
Pendahuluan
Penyajian
Aplikasi
Evaluasi
PENDAHULUAN
1. Salam
2. Perkenalan dengan mahasiswa
3. Menjelaskan tentang tujuan dan prosedur pembelajaran tentang Asuhan
kebidanan I (ANC)
4. Menjelaskan kepada mahasiswa D III kebidanan bahwa ketrampilan
penting dan harus dikuasai sebagai calon Bidan
PENYAJIAN
1. Anamnesa
- Identitas ibu dan suami
- Riwayat perkawinan
- Riwayat kehamilan,persalinan yang dahulu dan KB
- Riwayat kehamilan sekarang
- Keluhan utama
- Riwayat penyakit yang pernah diderita dan penyakit yang dideruta
sekarang
- Riwayat kesehatan keluarga
- Kebiasaan ibu yang dapat mempengaruhi kehamilan
- Status imunisasi
2. Pemeriksaan
Fisik secara umum meliputi : TB, BB, T,N,LILA, suhu, kesadaran, bentuk
tubuh, kepala, muka, leher, dada, perut, genetalia, anggota
gerak/ekstrimitas
3. Pemeriksaan Kebidanan
Palpasi dengan Leopold
Auskultasi detak jantung janin
Pemeriksaan panggul luar
Perkusi reflek hamer
4. Pemeriksaan laboratorium
Golongan darah
Kadar hemoglobin ( HB)
Albumin urine
Reduksi urine
Langkah-langkah
Key point
1
LEOPOLD I
Atur posisi ibu :
-
Kaki di bengkokkan
ketengah
Tinggi fundus uteri di
tentukan
Tentukan bagian apa
fundus uteri
LEOPOLD II
-
samping
Tentukan dimana
punggung janin
Kadang-kadang
disamping terdapat
kepala atau bokong janin
LEOPOLD III
-
Dipergunakan satu
tangan saja
Bagian bawah
ditentukan antara ibu jari
dan lainnya
Cobalah apakah bagian
bawah nasih dapat
digoyangkan
LEOPOLD IV
-
Pemeriksa berubah
sikapnya melihat kearah
kaki ibu
Dengan kedua tangan
ditentukan apa yang
panggul.
Kedua tangan pada
pinggir kepala divergen
ukuran terbesar kepala
sudah melewati pintu
atas panggul
Kedua tangan pada
pinggir kepala
konvergen : ukuran
terbesar kepala beluk
melewati pintu atas
panggul