Anda di halaman 1dari 27

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA ANGKA

KEJADIAN DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS


GENUK BERDASARKAN PENDEKATAN HL BLUM
Periode Januari - Februari 2014

Laporan Kesehatan Masyarakat


Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Program Pendidikan Profesi Dokter
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas Genuk
Periode 24 Februari 15 Maret 2014

Oleh :
Nur Azizah

01.209.5969

Noviana Puspitasari

01.209.5968

Retno Asih Yuni Sasanti

01.209.5999

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2014
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA ANGKA
KEJADIAN DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
GENUK BERDASARKAN PENDEKATAN HL BLUM

Periode Februari Maret 2014


Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di
Puskesmas Genuk Periode 24 Februari 15 Maret 2014
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
Nur Azizah

01.209.5969

Noviana Puspitasari

01.209.5968

Retno Asih Yuni Sasanti 01.209.5999


telah dinyatakan memenuhi syarat
Mengetahui
Kepala Puskesmas Genuk

Pembimbing Kepanitraan IKM

dr. Reni Ervina

dr. Rahmi
Kepala Bagian IKM FK Unissula

dr. Ophi Indria Desanti, MPH


Semarang, Maret 2014
Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan kasus mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka
kejadian diabetes melitus di wilayah kerja puskesmas genuk berdasarkan
pendekatan HL- Blum periode 24 Februari 15 Maret 2014.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas-tugas dalam rangka
menjalankan Kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat. Laporan ini
memuat data hasil kunjungan pasien dengan diabetes mellitus pada 27 Februari
2014 di Puskesmas Genuk.
Laporan ini dapat diselesaikan berkat kerjasama tim dan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1.

dr. Reni Ervina selaku Kepala Puskesmas Genuk yang telah memberikan
bimbingan dan pelatihan selama kami menempuh Kepanitraan Klinik Ilmu
Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Genuk, Semarang.

2.

dr. Syska Maolaana dan dr. Rahmi selaku pembimbing Kepanitraan IKM
di Puskesmas Genuk yang telah memberikan bimbingan dan pelatihan
selama kami menempuh Kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
di Puskesmas Genuk, Semarang.

3.

Paramedis, beserta Staf Puskesmas Genuk atas bimbingan dan kerjasama


yang telah diberikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih jauh


dari sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan. Karena itu kami
sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata kami berharap semoga hasil laporan kasus DM di Wilayah
Kerja Puskesmas Genuk Semarang berdasarkan pendekatan HL Blum periode 24
Februari 15 Maret 2014 di Puskesmas Genuk ini bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang,

Maret 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................

ii

PRAKATA....................................................................................................

iii

DAFTAR ISI ..............................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN ....................................................................

1.1 Latar belakang ......................................................................


1.2 Rumusan Masalah.................................................................
1.3 Tujuan penelitian ..................................................................
1.3.1 Tujuan umum ...........................................................
1.3.2 Tujuan khusus ..........................................................
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................
1.4.1 Manfaat bagi mahasiswa..........................................
1.4.2 Manfaat bagi masyarakat..........................................

1
2
2
2
2
3
3
3

ANALISA SITUASI..................................................................

2.1 Cara dan Waktu Pengamatan.................................................


2.2 Hasil Pengamatan .................................................................
2.2.1 Identitas Penderita....................................................
2.2.2 Keluhan Pasien.........................................................
2.2.3 Anamnesis................................................................
2.2.4 Pemeriksaan Fisik.....................................................
2.2.5 Data Perkesmas........................................................
2.2.6 Data Lingkungan......................................................
2.2.7 Data Perilaku............................................................
2.2.8 Data akses Pelayanan Kesehatan Terdekat...............
2.2.9 Data Genetika...........................................................

4
4
4
4
4
6
8
8
9
10
10

ANALISA DAN PEMBAHASAN............................................

11

3.1 Analisa Penyebab Masalah....................................................


3.2 Ulasan mengenai teori dan penelitian yang ada....................

11
12

BAB II

BAB III

3.3 Alternatif pemecahan masalah..............................................

14

KESIMPULAN DAN SARAN .................................................

15

4.1 Kesimpulan ...........................................................................


4.2 Saran .....................................................................................

15
16

PENUTUP..................................................................................

17

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

18

LAMPIRAN

19

BAB IV

BAB V

........................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Penyakit Tidak Menular (PTM) sudah menjadi masalah kesehatan
masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal. Salah satu PTM
yang menyita banyak perhatian adalah Diabetes Melitus (DM).

Diabetes

Mellitus biasa disebut dengan the silent killer karena penyakit ini dapat
mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan.

Penyakit yang akan ditimbulkan antara lain gangguan penglihatan, penyakit


jantung,

sakit

ginjal,

impotensi

seksual,

luka

sulit

sembuh

dan

membusuk/gangren, infeksi paru-paru, gangguan pembuluh darah, stroke dan


sebagainya (Depkes, 2005).
Studi populasi yang dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia atau World
Health Organization (WHO) tahun 2005 menemukan jumlah pengidap
diabetes melitus (DM) tipe II di Indonesia mencapai peringkat keempat
setelah India (31,77 juta). Tahun 1995 terdapat lebih kurang 5 juta penderita
diabetes melitus di Indonesia dengan peningkatan sekitar 230 ribu penderita
setiap tahun dan pada tahun 2008 terdapat 8,4 juta penderita diabetes melitus
(Kurniawan, 2008). Badan kesehatan dunia WHO memperkirakan pada tahun
2030 terjadi ledakan jumlah penderita diabetes melitus yang luar biasa
besarnya yaitu sekitar 21,3 juta penderita diabetes di Indonesia (Depkes,
2011).
Data pasien Diabetes Mellitus di Puskesmas Genuk pada bulan Januari
Desember tahun 2013 terdapat 249 kasus, sedangkan pada bulan Januari
Februari 2014 terdapat lebih dari 90 kasus. Dari hasil tersebut kemungkinan
angka jumlah penderita Diabetes Mellitus mengalami peningkatan pada tahun
2014, oleh karena itu kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Unissula Semarang di Puskesmas Genuk ingin mengetahui hal-hal
yang mempengaruhi terjadinya penyakit Diabetes Mellitus.

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dikemukakan
rumusan masalah sebagai berikut :
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka kejadian
diabetes mellitus di wilayah kerja puskesmas genuk berdasarkan
pendekatan HL Blum?

1.3.

Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk

memperoleh

informasi

mengenai

faktor-faktor

yang

berpengaruh terhadap tingginya angka kejadian DM di wilayah


kerja puskesmas genuk berdasarkan pendekatan HL Blum.
1.3.2. Tujuan Khusus
1.3.2.1.

Untuk memperoleh informasi mengenai faktor perilaku


yang mempengaruhi terjadinya DM.

1.3.2.2.

Untuk memperoleh informasi mengenai faktor pelayanan


kesehatan yang mempengaruhi terjadinya DM.

1.3.2.3.

Untuk

memperoleh

informasi

mengenai

faktor

kependudukan yang mempengaruhi terjadinya DM.


1.3.2.4.

Untuk

memperoleh

informasi

mengenai

faktor

lingkungan yang mempengaruhi terjadinya DM.


1.3.2.5.

Mengetahui dan memperbaiki pengetahuan mengenai


penyakit DM.

1.4.

Manfaat
1.4.1. Manfaat bagi mahasiswa
1.4.1.1. Memberi masukan dan informasi ilmiah untuk memperkaya
keilmuan.
1.4.1.2. Menjadi bahan rujukan untuk penelitian yang lebih lanjut
1.4.2. Manfaat bagi masyarakat
1.4.2.1. Memberi rekomendasi langsung kepada masyarakat untuk
memperhatikan perilaku dan lingkungan tempat tinggalnya.
1.4.2.2. Memberi rekomendasi kepada tenaga kesehatan untuk lebih
memberdayakan

masyarakat

promotif dan preventif

dalam

upaya

kesehatan

BAB II
ANALISA SITUASI

2.1. Cara dan Waktu Pengamatan


Cara pengamatan dilakukan dengan pengumpulan data primer dari
wawancara dan data sekunder dengan

menggunakan rekam

medik.

Pengamatan dilakukan di rumah penderita (Home Visit) hari kamis tanggal 6


Maret 2014.

2.2 Hasil Pengamatan


2.2.1. Identitas Penderita
Nama

: Ny. R

Umur

: 52 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Genuksari Rt 1 Rw 1

Agama

: Islam

Tanggal Berobat

: 27 februari 2014

2.2.2. Keluhan Pasien


Keluhan Utama : Buang air kecil secara terus menerus
2.2.3. Anamnesis
a. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke Puskesmas Genuk pada tanggal 27 Februari


2014 dengan keluhan buang air kecil terus menerus. Keluhan ini
dirasakan sejak 2 tahun terakhir. Keluhan ini dirasakan bertambah
terus menerus sehingga pasien merasa tidak nyaman. Pasien
menyatakan bahwa dirinya banyak makan sebelumnya namun tidak
bisa kenyang, banyak minum karena seperti kehausan terusmenerus dan banyak BAK, BAK lebih sering pada malam hari
sehingga menganggu istirahat di malam hari. Pasien mengalami
keluhan tambahan seperti badan lemas, pusing, sehingga anaknya
menyuruh pasien untuk berobat ke Puskesmas Genuk pada tahun
2012, pasien didiagnosa mengalami Diabetes Mellitus, sejak
didiagnosa DM pasien rutin berobat ke Puskesmas Genuk setiap
sebulan sekali dan meminum secara teratur obat yang diberikan.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya.
Riwayat alergi disangkal.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Diabetes Mellitus pada keluarga diakui pasien, yaitu Ibu
kandungnya.
d. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien tinggal serumah dengan suami dan ketiga anaknya.


Pasien sebagai ibu rumah tangga. Biaya pengobatan ditanggung
Jamkesmas.

2.2.4. Pemeriksaan Fisik

Tanda Vital
-

Kesadaran

: Composmentis

Suhu

: 37 C

Nadi

: 88 x per menit

Tekanan darah : 110/80 mmhg

Pernafasan

: 20x per menit

Berat Badan

: 83 kg

Tinggi Badan : 155cm

Status Gizi

: Obesitas

Kepala

: Mesocephal

Leher

: Pembesaran KGB (-), Deviasi trakea (- )

Mata

: CA -/-, SI -/-

Hidung

: Sekret (-), nafas cuping hidung (-)

Telinga

: Gangguan pendengaran (-)

Mulut

: Bibir kering (-), sianosis (-)

Thorak
Inspeksi

: gerak hemithorak kanan dan kiri tidak ada

Palpasi
Perkusi

yang tertinggal,
: tidak ada nyeri tekan
: sonor pada seluruh lapang paru, jantung

Auskultasi

dalam batas normal


: suara dasar vesikuler, tidak ada suara
tambahan, jantung dalam batas normal

Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

: Datar, supel
: tidak ada nyeri tekan
: thympani
: peristaltik usus (+) normal

Ekstremitas

: Akral dingin (-), ekstrimitas pucat (-), oedem (-)

Pemeriksaan Tambahan :
Pemeriksaan Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Pemeriksaan Gula Darah : GDP=229 GD2PP=369

Diagnosa : Diabetes mellitus

Terapi :
Mulai terapi tahun 2012
Dengan terapi

Non farmakologi :
o Diet :

Untuk pasien Diabetes Mellitus harus mengkonsumsi


makanan rendah lemak dan tinggi serat sesuai dengan

pola diet diabetes mellitus.


Farmakologi
o Metformin
o Glibenclamid

: 1x1
: 2x1

2.2.5. Data Perkesmas


Identitas keluarga
Tabel 2.1. Data Identitas Anggota Keluarga
No

Anggota
Keluarga

Hub. Dgn
pasien

Jenis
Kelamin

Umur

Pendidikan

1.

Ny. S

Pasien

Perempuan

52 th

SD

2.

Bp. A

Suami

Laki-laki

53 th

SD

3.

AR

Anak

Laki-laki

26 th

SMA

4.

BR

Anak

Laki-laki

23 th

SMA

5.

RE

Anak

Perempuan

7 th

SD

Pekerjaan
Ibu Rumah
Tangga
Tukang
Plitur
Swasta
(KFC)
Swasta
(KFC)
Pelajar

2.2.6. Data Lingkungan


a. Data Individu
Pasien usia 52 tahun, ibu rumah tangga, tinggal serumah
dengan suami dan anak ketiganya.
b. Ekonomi
Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. Suami bekerja
sebagai tukang plitur

dan berpenghasilan kurang lebih Rp.

10

1.000.000,- setiap bulannya. Anaknya bekerja sebagai karyawn


swasta. Pendapatan cukup untuk biaya hidup sehari-hari. Pasien
berobat menggunakan Jamkesmas.
c. Lingkungan Rumah
Rumah pasien luasnya 6m x 15m = 75m2 yang dihuni oleh
5 orang sehingga didapatkan kepadatan rumah

15 m 2/orang.

Rumah pasien disertai ventilasi cukup dibagian depan ruang tamu.


Lantai rumah masih terbuat dari semen. Lingkungan sekitar rumah
kumuh. Pengambilan air bersih dari sumur. Pasien mempunyai bak
tandon untuk menampung air bersih. Pasien memiliki WC/jamban,
sehari hari jika BAB di rumah.
d. Masyarakat
Keluarga pasien hubungan dengan tetangganya baik, dan
hubungan dengan orang lain baik. Tetangga pasien tidak ada yang
menderita sakit DM.
2.2.7. Data Perilaku
Sebelum mengetahui bahwa dirinya menderita DM, pasien
makan nasi sepiring sehari tiga kali dengan lauk seperti tahu, tempe,
telor, ayam dan sayur. Sering ngemil yang manis-manis, beraktifitas
seperti biasa bila dirumah (memasak, membersihkan rumah). Setelah
mengetahui bahwa dirinya menderita DM, pasien masih makan
banyak dan sering memakan cemilan. Pasien hanya tahu yang manis-

11

manis yang dilarang. Pasien menggunakan gula jagung untuk


mengganti gula biasa, namun kadang-kadang ada terasa ingin
meminum yang manis dengan gula tebu biasa, namun hanya minum
2-3 sendok saja. Pasien kontrol secara rutin ke Puskesmas Genuk
sebulan sekali untuk cek gula darah. Pasien mengkonsumsi obat
secara teratur sesuai anjuran dokter. Pasien jarang berolah raga, hanya
mengikuti senam lansia di kelurahan saja setiap seminggu sekali.
Pengetahuan tentang deteksi dini penyakit DM dan pencegahannya
cukup baik, sehingga pola hidup sehat.
2.2.8. Data Akses Pelayanan yang Terdekat
Akses pelayanan terdekat adalah Puskesmas Genuk. Cara
tempuh dengan jalan kaki.
2.2.9. Data Genetika

: Penderita DM
Gambar 2.1. Data Genetika
: tinggal dalam satu rumah
Keterangan:

: Perempuan
: Laki laki

12

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Analisa Penyebab Masalah


Berdasarkan data diatas, dengan menggunakan pendekatan HL BLUM
untuk menyelesaikan permasalahan DM, didapatkan data bahwa lingkungan,
perilaku,

pelayanan

kesehatan

dan

genetika/kependudukan

dapat

mempengaruhi terjadinya DM:


Gambaran Proses dan Masalah yang Diamati
Pendekatan HL BLUM
Lingkungan
Tidak ada masalah

Genetik:

DM

Riwayat Diabetes Mellitus pada


keluarga diakui pasien, yaitu
Perilaku
Ibu kandungnya

Pelayanan Kesehatan:
Tidak ada edukasi
tentang Diit pada
penderita DM

Sering ngemil yang manis-manis

beraktifitas seperti biasa bila dirumah sebagai ibu rumah


tangga

jarang olahraga dan menganggap pekerjaan rumah sebagai


olahraga

13

3.2.

Ulasan mengenai teori dan penelitian yang ada


3.2.1. Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian DM
Faktor faktor yang mempengaruhi masih tingginya kadar gula darah
pada pasien DM :
1. Usia
Peningkatan diabetes risiko diabetes seiring dengan umur,
khususnya pada usia lebih dari 40 tahun, disebabkan karena pada
usia tersebut mulai terjadi peningkatan intolenransi glukosa.
Adanya proses penuaan menyebabkan berkurangnya kemampuan
sel pancreas dalam memproduksi insulin. Selain itu pada
individu yang berusia lebih tua terdapat penurunan aktivitas
mitokondria di sel-sel otot sebesar 35%. Hal ini berhubungan
dengan peningkatan kadar lemak di otot sebesar 30% dan memicu
terjadinya resistensi insulin (Sunjaya, 2009).
2. Perilaku
a. Aktivitas fisik

14

Aktivitas fisik dapat mengontrol gula darah. Glukosa


akan diubah menjadi energi pada saat beraktivitas fisik.
Aktivitas fisik mengakibatkan insulin semakin meningkat
sehingga kadar gula dalam darah akan berkurang. Pada orang
yang jarang berolahraga, zat makanan yang masuk ke dalam
tubuh tidak dibakar tetapi ditimbun dalam tubuh sebagai lemak
dan gula. Jika insulin tidak mencukupi untuk mengubah
glukosa

menjadi

energi

maka

akan

timbul

DM

(Kemenkes,2010).
b. Pola makan
Pola makan yang tidak sehat dimana mereka cenderung
terus menerus mengkonsumsi karbohidrat dan makanan
sumber glukosa secara berlebihan, sehingga dapat menaikan
kadar glukosa darah sehingga perlu adanya pengaturan diet
bagi pasien DM dalam mengkonsumsi makanan dan
diterapkan

dalam

kebiasaan

makan

sehari-hari

sesuai

kebutuhan tubuh (Bustan, 2007).


3. Lingkungan
Menurut Tjokroprawiro (2001) kepribadian atau motivasi
penderita untuk mentaati diet, terapi dan latihan gerak badan dari
dokter yang merawatnya dan sadar semua itu untuk kepentingan
dirinya sendiri merupakan faktor kunci untuk menilai keterawatan

15

penderita DM. Apabila penderita mempunyai motivasi yang baik,


maka dapat diyakini kalau hasil pengukuran glukosa darah
menggambarkan keadaan sebenarnya. Keluarga sebagai salah satu
lingkungan sosial terdekat dengan penderita DM merupakan satu
faktor yang potensial untuk mempengaruhi dan membentuk
motivasi yang sehat bagi penderita DM dalam menjalankan
penatalaksanaan DM untuk pengendalian kadar gula darah
penderita.
3.3.

Alternatif Pemecahan Masalah


Tabel 3.3. Alternatif Pemecahan Masalah

No

1.

Masalah

Masalah
individu
perilaku

Tujuan

Sasaran

- Agar pasien dan anggota


/
keluarga
keluarga
pasien mulai
melakukan
pola
makan
dan
hidup
yang sehat.

Strategi
pelaksanaan
Memberikan informasi
dan edukasi
tentang
diabetes
mellitus dan
bagaimana
cara
mengatur
pola makan
pada orang
DM
dan yang
beresiko

Pengembangan
Alternatif Kegiatan
Memberi edukasi DM
dan faktor resiko
terjadinya DM.
Memotivasi
pasien
agar mengatur pola
makannya sesuai Diit
yang telah dianjurkan
oleh
dokter
Puskesmas.
Memotivasi
pasien
agar
melakukan
kontrol kadar gula

16

DM.

2.

Masalah
- Meningkatkan
Pelayanan
frekuensi
Kesehatan
penyuluhan di
penderita DM
di Puskesmas

Petugas
kesehatan,
pasien,
dan
keluarga

darah setiap bulan.


-

Memotivasi pasien
jika penyakit DM
tidak bisa sembuh
dan pasien harus
minum obat seumur
hidup.

Memotivasi
pasien
agar
berolahraga
secara
rutin
dan
mengurangi
berat
badannya.

Member edukasi pada


keturunan
pasien
bahwa
memiliki
faktor resiko untuk
terkena DM dan
sedini
mungkin
menjaga pola makan
yang sehat.

memberi
informasi
tentang pola
hidup
dan
pola makan
yang sehat
untuk pasien
DM

Melatih
tenaga
kesehatan agar lebih
memperhatikan
masalah diit pada
pasien DM.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

17

4.1. Kesimpulan
Dari analisa dengan H.L Blum dapat diambil kesimpulan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit Diabetes Mellitus adalah sebagai
berikut:

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit Diabetes


berdasarkan pendekatan HL.Blum adalah perilaku kesehatan yang
kurang baik dan genetik yang berperan besar dalam terjadinya DM
dan tidak adanya edukasi tentang diit pada penderita DM. Pengaruh
lingkungan tidak berpengaruh pada DM.

Berdasarkan kasus ini pola perilaku pasien memang kurang baik,


pasien masih sering mengkonsumsi makanan dan minuman yang
manis-manis, jarang beraktifitas hanya dirumah saja mengurus rumah,
pasien jarang berolahraga, hanya kadang ikut dalam senam lansia
didaerah kelurahan saja.

Berdasarkan kasus ini factor lingkungan tidak mempengaruhi


terjadinya penyakit Diabetes Mellitus.

Berdasarkan kasus ini factor pelayanan kesehatan tidak memberikan


edukasi diit pada penderita Diabetes Mellitus.

Berdasarkan kasus ini factor genetic mempengaruhi terjadinya


penyakit Diabetes Mellitus.

4.2.

Saran
4.2.1. Untuk pasien

18

Menjelaskan kepada penderita tentang penyakit DM beserta


gejala, pengobatan dan pencegahannya.

Memotivasi penderita untuk diet rendah gula dan karbohidrat


sesuai saran ahli gizi.

Memotivasi

penderita

untuk

rajin

minum

obat

dan

mengkontrol kadar gula darah secara rutin.

Memotivasi penderita olahraga secara teratur.

4.2.2. Untuk Puskesmas

Melakukan penyuluhan tentang Diabetes Mellitus dan


menyarankan agar masyarakat memeriksakan GDS jika sudah
menginjak usia lebih dari 45 tahun.

Meningkatkan kegiatan kunjungan rumah yang dirasa efektif


untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
mengenai Diabetes mellitus.

19

BAB V
PENUTUP

Demikianlah laporan dan pembahasan mengenai hasil peninjauan pada


penderita DM di Puskesmas Genuk. Kami menyadari bahwa kegiatan ini sangat
penting dan bermanfaat bagi para calon dokter, khususnya yang kelak akan terjun
di masyarakat sebagai Health Provider, Decision Maker, dan Communicator
sebagai wujud peran serta dalam pembangunan kesehatan.
Akhir kata kami berharap laporan ini bermanfaat sebagai bahan masukan
dalam usaha peningkatan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Genuk.

20

DAFTAR PUSTAKA

Bustan, 2007, Epidemiologi penyakit tidak menular, Jakarta : Rineka Cipta


Depkes, 2005, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Melitus, dalam:
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/hsr/article/download/1369/2
193
Depkes, 2011, Masalah diabetes mellitus di Indonesia, dalam :
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/viewFile/1131/
490
Kemenkes, 2010, Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes Melitus,
dalam : http//www.kemenkes.go.id
Kurniawan, Y., 2008, Kualitas Hidup Penderita Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit
Umum Cianjur, Vol 10, Hal 36.
Sunjaya, I, N., 2009, Pola Konsumsi Makanan Tradisional Bali sebagai Faktor
Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 di Tabanan, Jurnal Skala Husada Vol. 6
No.1 hal: 75-81
Tjokroprawiro, A., 2007, Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes, Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
WHO, 2007, Diabetes Mellitus, dalam: http//www.who.int/diabetesmellitus

21

LAMPIRAN

Gambar 1. Rumah bagian depan

Gambar 2. Kondisi ruang tengah dan ruang tamu

22

Gambar 3. Kondisi ruang tidur dan kamar mandi

Anda mungkin juga menyukai