BAB III
KRITERIA PERENCANAAN
3.1. Tanggul (embankment/ levee)
Tanggul adalah salah satu infrastruktur persungaian yang dibuat untuk meng-cover debit
banjir sungai. Tanggul biasanya dibuat dari material pasir dan tanah, dan merupakan
bangunan hidraulik yang selalu terkena gerusan atau infltrasi akibat aliran air.
3.1.3.
Jagaan
(m)
0,80
1,00
1,20
1,50
2,00
III-1
LAPORAN AKHIR
Pekerjaan Review Design Wilayah Tengah
No
1
2
3
4
5
Tabel 3.2
Lebar Puncak Tanggul berdasarkan Debit Rencana
Debit Rencana
Lebar Puncak Tanggul
(m3/dt)
(m)
500
3,00
500 - 2000
4,00
2000 - 5000
5,00
5000 - 10000
6,00
10000
7,00
2.
3.
4.
5.
3.2.1.
2.
3.
4.
Alternatif yang dipilih memenuhi syarat secara teknis, yaitu kuat dan aman,
yang ditunjukkan dengan hasil perhitungan teknis;
5.
III-2
LAPORAN AKHIR
Pekerjaan Review Design Wilayah Tengah
Dari kondisi di atas tersebut, maka untuk menentukan jenis bangunan pengaman
tebing kali akan diajukan beberapa alternatif dengan memperhatikan seluruh
kondisi lokasi pekerjaan, baik aspek-aspek teknis maupun non teknis.
dengan
arus
yang
deras
atau
pada
bagian-bagian
yang
III-3
LAPORAN AKHIR
Pekerjaan Review Design Wilayah Tengah
pula sebagai landasan pondasi dan konstruksi pondasinya terdiri dari turap
pancang beton atau baja. Selain itu dilengkapi pula dengan konsolidasi
pondasi di depan pelindung kaki yang berfungsi untuk memperkuat
pelindung kaki tersebut dan melindungi permukaan dasar sungai di depan
kaki perkuatan lereng.
Tipe Turap
Dibandingkan kedua tipe di atas, biaya untuk pembuatan tipe turap (plank
hurdle work type) lebih tinggi, karenanya tipe ini hanya dipergunakan jika
sulit dikerjakan dengan kedua tipe di atas. Tipe perkuatan tebing dengan
turap pancang ini ada beberap jenis, yaitu :
6.
7.
8.
9.
hampir
sempurna,
sehingga
tidak
ada
kekawatiran
III-4
LAPORAN AKHIR
Pekerjaan Review Design Wilayah Tengah
(
b
)
(
a
)
Gebalan Rumput
Gebalan rumput sangat umum dipergunakan sebagai pelindung lereng guna
melindungi lereng tanggul terhadap hempasan air hujan agar tidak terjadi
erosi atau longsoran dan terhadap arus sungai agar tidak terjadi
gerusan/gogosan. Gebalan rumput berfungsi pula sebagi pelindung lereng
yang cukup dapat diandalkan.
2.
III-5
LAPORAN AKHIR
Pekerjaan Review Design Wilayah Tengah
Gambar 3.4.
3.
Blok Beton
Fungsinya hampir sama dengan bronjong kawat silinder. Blok beton
berbentuk kuadrat dengan ukuran tertentu sesuai dengan kebutuhan di
lapangan dan dari hasil perencanaan. Blok-blok beton tersebut satu dengan
lainnya dirangkai dengan media kawat menjadi hamparan blok beton yang
fleksibel dan menyatu.
Gambar 3.6.
4.
Pasangan Batu
Pelindung lereng atau tebing dari pasangan batu biasanya paling murah
dibandingkan dengan jenis pelindung lainnya, apabila pada sungai yang
bersangkutan terdapat batu yang mencukupi. Biasanya pasangan batu
digunakan untuk pelindung lereng dengan kemiringan 1 : 1 atau lebih.
Terdapat 2 jenis pasangan, yaitu pasangan batu kosong (dry masonry)
tanpa pengikat dan pasangan batu biasa (wet masonry) dengan pengikat
dari adukan semen pasir.
III-6
LAPORAN AKHIR
Pekerjaan Review Design Wilayah Tengah
Gambar 3.7.
5.
6.
Gambar 3.8.
Perkerasan
Dengan Beton
Keuntungan tipe ini adalah tidak terlalu banyak sambungan, seperti halnya
pasangan batu atau pasangan blok beton, dimana sambungan adalah
merupakan bagian yang paling lemah. Selain itu, bobot setiap bloknya
sangat berat, sehingga stabilitasnya lebih terjamin. Karenanya pelindung
lereng dengan beton sangat sering dipergunakan pada bagian sungaisungai dengan arus yang deras dan untuk melindungi pantai laut dengan
ombaknya yang besar. Ada beberapa jenis tipe perkerasan tebing kali
dengan beton, antara lain :
III-7
LAPORAN AKHIR
Pekerjaan Review Design Wilayah Tengah
Tipe ini sangat cocok untuk lereng yang landai dengan kemiringan lebih
kecil dari 1 : 2.
daya
tahannya
dapat
dinaikkan
dengan
meningkatkan
1.
Skala Peni
Skala Penilaian :
0 2.0 = Buruk ; 2.5 5 = Cukup Baik ; 5.5 7.5 = Baik ; 8.0 10 = Sangat
Baik
III-8
2.
LAPORAN AKHIR
Pekerjaan Review Design Wilayah Tengah
Keterangan :
P.1 = Pondasi Rendah
3.2.5.
L.1
Gebalan Rumput
Bronjong Kawat
P.3 = Turap
Block Beton
L.3
L.4 =
Pasangan batu
L.5 =
L.6 =
L.7 =
L.8 =
III-9
LAPORAN AKHIR
Pekerjaan Review Design Wilayah Tengah
2.
3.
alternatif
III
bangunan
utama
pengaman
tebing
ini,
dapat
III-10
LAPORAN AKHIR
Pekerjaan Review Design Wilayah Tengah
bangunan
utama.
Dalam
perencanaan
bangunan
ini
III-11
LAPORAN AKHIR
Pekerjaan Review Design Wilayah Tengah
2.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
Berkisi
III-12
LAPORAN AKHIR
Pekerjaan Review Design Wilayah Tengah
AR 2/ 3=
Q . n
So
dimana
3.4.4.
debit
kekasaran
So
kemiringan dasar
Tekanan Tanah
Tekanan tanah yang diperhitungkan adalah tekanan tanah horisontal yang
diakibatkan oleh tekanan tanah aktif dan pasif yang bekerja pada dinding
penahan, misalnya pada dinding penahan tanah, kolam olakan, peluncur, tower
dan lain-lain. Tekanan tanah pasif dalam hal ini tidak diperhitungkan. Karena
tanah di lokasi proyek umumnya tanah granular maka besarnya tekanan tanah
aktif dihitung dengan rumus berikut ini :
Pa = 0,5 . . H2. ka
dimana :
Pa
Sin
( + )
sin( + ). sin( )
sin( ). sin( +)
Ka
ka
III-13
LAPORAN AKHIR
Pekerjaan Review Design Wilayah Tengah
3.4.5.
Filter
Filter sangat penting digunakan untuk menjaga agar butiran tanah di belakang
bangunan pengaman tebing tidak terbawa oleh gerakan air yang berada di dalam
pori-pori antara bangunan dan tanah tebing. Tekanan air tanah akan
mempengaruhi kondisi tanah di belakang bangunan.
Dengan tidak adanya penyaluran air tanah dapat mengakibatkan akan merusak
struktur bangunan yang ada. Untuk perencanaan filter menggunakan data
sebagai berikut :
D5 0F ilte r
D5 0T a n a h< 40; sehingga D50 filter < 40 x 0,05
= 2 mm
D1 5F ilte r
D15T a n a h < 40; sehingga D15 filter < 40 x 0,01 = 0,4 mm
D1 5F ilte r
D8 5T an a h< 5;
= 0,75 mm
D1 5F ilte r
D15T a n a h < 5;
= 0,05 mm
3.4.6.
D50 < 2 mm
.................................. (1)
Bronjong cukup lentur dan dapat dipergunakan pada berbagai tempat dan
kondisi;
III-14
LAPORAN AKHIR
Pekerjaan Review Design Wilayah Tengah
pedoman spesifikasi teknis dari pabrik biasanya terlalu umum dan kurang
memberikan informasi terhadap kekuatan yang mampu ditahan oleh
struktur bronjong tersebut.
Tipe
Bronjon
g
Batu Isian
Ketebal
an (m)
0.23
0.30
0.50
Kecepa
tan
aliran
Kritis
(m3/det)
Batas
Kecepatan
aliran
(m/det)
Ukuran
Batu
(mm)
D.50
(mm)
70-100
0.085
3.6
5.5
70-100
70-100
70-100
70-100
70-100
0.085
0.085
0.085
0.085
0.085
4.5
4.2
5.0
5.8
6.4
6.7
5.5
6.4
7.6
8.0
III-15
LAPORAN AKHIR
Pekerjaan Review Design Wilayah Tengah
= 5.0 m
Kecepatan rata-rata, v 25
= 2.5 m/det
Kekentalan kinematis,
= 1 x 10-6 m2/det
Non-dimensional diameter :
D* =
6259
cr
0,5
log[12 h / (2 d50)]
= c + tan , dimana :
= kohesi
Dengan anggapan bahwa dasar fondasi tidak licin sehingga gesekan antara
dasar fondasi dengan tanah cukup tinggi, maka teori Terzaghi ini menghasilkan
sebuah rumus daya dukung sebagai berikut :
III-16
LAPORAN AKHIR
Pekerjaan Review Design Wilayah Tengah
Fondasi Lingkaran
q = 1.3 cNc + D Nq + 0.6 + R N
dimana :
R
jari-jari fondasi
B =
lebar fondasi
D =
dalam fondasi
kohesi
Nc, Nq, N
= 0) dan
D a y aD u k u n Kg e s e im b a n g
F a k to Kr e a m a n a n
Tegangan tanah yang diperbolehkan :
III-17
LAPORAN AKHIR
Pekerjaan Review Design Wilayah Tengah
Bila kondisi tanah di lokasi pekerjaan telah memiliki daya dukung yang cukup
besar (misal jenis tanah di dasar sungai terdiri atas lapisan gravel yang cukup
keras), maka perhitungan daya dukung tanah untuk lokasi rencana perkuatan
tebing tidak perlu dilakukan.
Fs =
( cb +W tan )
n
n =1
1
m [ n ]
n= p
W sin
n
n =1
dimana :
m [ n ] = c o s n +
ta n s in n
Fs
Perlu diperhatikan bahwa Fs muncul pada kedua sisi. Oleh karena itu, cara
coba-coba (trial & error) perlu dilakukan untuk mendapatkan harga Fs.
Seperti pada metode irisan sederhana, beberapa bidang longsor harus
diselidiki untuk mendapatkan bidang longsor yang paling kritis yang akan
memberikan angka keamanan minimum.
Persamaan di atas menganggap tekanan air pori akan sama dengan nol.
Akan tetapi, untuk rembasan tetap yang melalui talud, seperti pada
kenyataan
yang
ada
di
lapangan,
tekanan
air
pori
harus
ikut
III-18
LAPORAN AKHIR
Pekerjaan Review Design Wilayah Tengah
Gaya total yang disebabkan oleh tekanan air pori pada dasar potongan
nomor n adalah dengan un Ln.
Jadi, persamaan di atas untuk metode irisan Bishop yang sederhana akan
disempurnakan guna menentukan besarnya angka faktor keamanan sebagai
berikut :
n= p
Fs =
[ cb +(W U b )tan ]
n
n =1
1
m [ n ]
n= p
W sin
n
n =1
III-19