Anda di halaman 1dari 17

Obat-obatan

Emergensi Dalam
Anestesi
Oleh : Polo Ishak Kurniawan, S.Ked
Pembimbing : dr. Imam, SpAn
dr. Arif, SpAn

Tindakan anestesi bisa


membahayakan pasien.
Bahaya anestesi yang dapat
mematikan terkait dengan :
- Gangguan pernafasan
- Gangguan cardiovaskuler
- Reaksi anafilaksis akut
- Malignant hyperthermia

Gangguan Pernafasan
Bronkospasme
* Sering pada penderita asma dan perokok
* Dicetuskan Intubasi trakea, suction trakea, obat anestesi
inhalasi,
reaksi anafilaksis, infeksi pernafasan, inhalasi isi
lambung, rangsangan bedah, gerakan pipa trakea
* Tanda : - Wheezing
- Hipoksia
- Hipokarbia
* Terapi : > Efedrin IV 5 mg/x atau IM 30 mg/x
> Aminofilin IV 5 mg/kg suntikan lambat diikuti Drip
0,5 mg/kg/jam
> Salbutamol IV maximal 250 g suntikan lambat
diikuti
Drip 5 g/menit
> Hidrokortison IV 100 mg
> Larutan 1 ml Adrenalin 1:1000 subcutan

Gangguan Cardiovaskuler
Bradikardia
* Nadi < 60 x/menit
* Penyebab : - Vagal refleks
- Obat anestesi inhalasi
- Antikolinesterase
- Anelgesik narkotik
- Obat anestesi lokal
- Bloker
- Muscle relaxan
* Terapi : > Penghentian obat penyebab
> Sulfas Atropin IV 0,3-1 mg
Blok Jantung
* Penyebab : Obat anestesi inhalasi
* Terapi : > Sulfas Atropin IV 1-2 mg
> Isoprenalin Drip 0,5-5 g

Kontraksi Ventrikel Prematur


* Berbahaya bila > 8x/menit
* Penyebab : - Obat anestesi inhalasi
- Adrenalin
- Pemasangan alat CVP
* Terapi : > Lidokain IV maximal 1,5 mg/Kg
> Bloker
> Prokain Amida IM 100-250 mg
> Amiodaron Drip 5 mg/Kg dalam 30 menit
Takikardia
* Penyebab : - Rangsangan pembedahan akibat anestesi ringan
- Intubasi trakea
- Premedikasi dengan Atropin
- Obat perangsang Adrenergik
- Pireksi dan kecemasan prabedah
- Hipovolemia
- Hiperkarbia
* Terapi : > Penambahan kadar obat anestesi inhalasi
> Bloker
> Cholinesterase inhibitor

Hipertensi
* Penyebab : - Intubasi trakea dan laringoskopi
- Obat hipertensi
- Hiperkarbia
- Manipulasi pada pembedahan
- Kelebihan transfusi
* Terapi : > Lidokain IV
> Bloker
> Vasodilator
> Diuretik
Hipotensi
* Penyebab : - Hipovolemik
- Venous return menurun
- Resistens perifer menurun
- Kontraksi miokardium menurun
* Terapi : > Infus cairan
> Transfusi Whole Blood
> Inotropik +
> Penghentian obat hipotensi

Reaksi Hipersensitifitas
* Akibat pelepasan histamin secara masif
* Pencetus :
- Obat untuk induksi (Tiopenton, Metoheksiton,
Ketamin,
Etomidat, Propofol)
- Pemberian anestesi lokal secara IV
* Gejala : > Kemerahan di wajah dan leher
> Urtikaria
> Edema
> Vasodilatasi
> Bronkospasme
* Terapi : - Oksigen 100%
- Infus koloid
- Adrenalin IV, SC atau IM
- Kortikosteroid IV atau IM

Malignant Hiperpireksia
* Penyebab : - Obat anestesi inhalasi
- Herediter
* Tanda : > Hiperpireksia
> Rigiditas otot
> Takikardi
> Hiperpnea
> Sianosis
* Terapi : - Penghentian obat anestesi
- Oksigen 100%
- Ice pack
- Natrium bikarbonat
- Insulin
- Dantrolen IV 1mg/Kg
- Dantrolen PO 1 mg/Kg untuk profilaksis

NYERI
Oleh : Polo Ishak Kurniawan, S.Ked
Pembimbing : dr. Imam, SpAn
dr. Arif, SpAn

Pendahuluan
Nyeri -> * suatu rasa yang sering
dikeluhkan pasien dan
alasan
seseorang mencari
bantuan
kesehatan
* Dapat menghambat proses
penyembuhan

Definisi Nyeri
International Association for The Study of Pain (IASP), 1979
Nyeri adalah suatu rasa dan pengalaman emosional yang
tidak
menyenangkan, disebabkan oleh kerusakan jaringan
atau yang berpotensi menyebabkan kerusakan maupun sesuatu
yang
digambarkan demikian.
Specificity Suggest
Nyeri adalah sensori spesifik yang muncul karena adanya
injury dan informasi ini didapat melalui sistem saraf perifer dan
sentral melalui
reseptor nyeri di saraf perifer

Nyeri : - Komponen sensoris (impuls


serabut saraf)
- Komponen emosi (afeksi dari seseorang terhadap nyeri
subyektif)

Penggolongan Nyeri
1. Menurut onset
- Nyeri akut
penyebab dan lokasinya jelas berhubungan dengan
kerusakan jaringan
- Nyeri kronik
nyeri menetap walaupun kerusakan jaringan telah pulih

Nyeri akut

Nyeri kronik

Lamanya dalam hitungan menit

Lamanya sampai hitungan


bulan, > 6 bulan

Peningkatan BP, nadi, respirasi

Fungsi fisiologis bersifat normal

Pasien fokus terhadap nyeri

Tidak ada keluhan nyeri

Tingkah laku menggosok bagian


yang nyeri

Tidak ada aktifitas fisik sebagai


respon terhadap nyeri

2. Menurut mekanisme terjadinya nyeri


- Nyeri nosiseptif
nyeri yang ditimbulkan oleh rangsangan pada
nosiseptor
- Nyeri non nosiseptif / nyeri neuropatik
nyeri yang disebabkan
kerusakan jaringan
saraf bukan karena
rangsangan nosiseptor

3. Menurut berat ringannya nyeri


- Nyeri ringan
dengan menggunakan Visual Analog Scale (VAS),
- Nyeri sedang
Verbal Rating Scale (Descriptive Scale), Numeric
Scale,
- Nyeri berat
Faces Pain Scale
4. Menurut sumbernya
- Nyeri superficial / cutaneus
- Nyeri dalam / deep somatic
- Nyeri visceral
5. Menurut penyebab
- Nyeri fisik
- Nyeri psikologik
6. Menurut lokasi
- Radiating pain
nyeri menyebar dari sumber nyeri ke jaringan sekitar
- Reffered pain
nyeri yang dirasakan pada bagian tubuh tertentu yang
diperkirakan berasal dari jaringan penyebab
- Intractable pain
nyeri yang susah dihilangkan
- Phantom pain
sensasi nyeri yang dirasakan pada bagian tubuh yang
hilang

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Nyeri


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Usia
Jenis kelamin
Kultur budaya
Makna nyeri
Perhatian
Ansietas
Pengalaman masa lalu
Support keluarga dan sosial

Alur Nyeri
Kerusakan jaringan
mediator kimiawi
stimulus pada nosiseptor
Impuls nyeri
kornu dorsalis korda spinalis
traktus spinothalamicus
modulasi impuls nyeri
thalamus
somatosensoris di korteks serebri
persepsi

Pengelolaan Nyeri
Pendekatan Psikologis
- Kunjungan prabedah
- Membantu menyusun strategi coping
- Memberikan sugesti dengan hipnose

Pendekatan Farmakologis
- Opioid
- NSAID
- Sedativa

OPIOID
Cara kerja : menghambat proses modulasi nyeri dengan cara berikatan
dengan reseptor morfin
Penggolongan opioid :
- Agonis
mengaktifkan reseptor
- Antagonis
tidak mengaktifkan reseptor dan pada saat
bersamaan mencegah agonis merangsang
reseptor
- Agonis-antagonis
Cara pemberian :
- Per oral
- Sublingual
- Intramusculer
- Intravena
- Subarachnoid
- Petient control
Efek samping :
- Depresi kesadaran
- Depresi Napas

NSAID
Cara kerja : menghambat sintesa dan pelepasan prostaglandin
dengan cara
menghambat enzim cyclo-oxygenase 1
(COX1) dan enzim cyclooxigenase 2 (COX2)
Efek samping :
- Gangguan fungsi ginjal
- Gangguan pembekuan darah
- Meningkatnya resiko ulkus lambung dan saluran cerna

Sedativa
Diberikan masa pra bedah dan pasca bedah dengan tujuan :
- Menghilangkan cemas dan reaksi stress
- Meningkatkan kerjasama pasien dalam tindakan diagnostik
maupun
terapeutik

Anda mungkin juga menyukai