Nama penderita
: An. A.R.
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur
: 3 tahun 1 bulan
: Bandung, 21 Oktober
2011
Tanggal dirawat
: 20 September 2014
Ayah
Ibu
Nama
: Tn. E.S.
Nama
: Ny. W.A
Umur
: 30 tahun
Umur
: 25 tahun
Pendidikan : SMA
Pendidikan : SMP
Pekerjaan
Pekerjaan : Ibu RT
Penghasilan
Alamat
: Wiraswasta
: Ciparay, KP RT3
: -
: Ciparay, KP
pada pasien.
BAB
: Frekuensi, warna, konsistensi masih
dalam batas normal
BAK
: Jumlah, frekuensi, dan warna dalam
batas normal.
RPD
RPK
Panjang
Berbalik
Duduk dengan bantuan
Duduk tanpa bantuan
Berjalan 1 tangan dipegang
Berjalan tanpa dipegang
Bicara 1 kata
Bicara 1 kalimat
Membaca
Menulis
Sekolah
:
:
:
:
:
:
:
:
:
2 bln
7 bln
7 bln
10 bln
: 12 bln
12 bln
48 bln
-
No
Nama
Umur
L/P
Hubungan
keluarga
1.
Tn. F.S
tahun
Ayah,sehat
2.
Ny. W.A
tahun
Ibu, Sehat
3.
An.A.R.
3 tahun 1
Pasien
bulan
No
Nama
Dasar
Ulangan
No
Nama
0 bulan (scar +)
6.
HiB
1.
BCG
2.
DPT
2 bln
4 bln
6 bln
7.
MMR
3.
Polio
2 bln
4 bln
6 bln
8.
Hep. A
4.
Hepatitis B
0 bln
1 bln
6 bln
9.
Cacar air
5.
Campak
Usia 0 4 bulan
: ASI ekslusif
Usia 4 6 bulan
: ASI + PASI
Usia 6 - 8 bulan
susu + buah
Batuk pilek :
Diare
:
Tifus perut
:
Pneumonia
:
Batuk rejan :
Difteri
:
Tetanus
:
Hepatitis
TBC
Cacar Air
Campak
:
Ginjal
:
Asma / Alergi:
Kejang
:
Lainnya
:
:
-
Asma : TBC
Ginjal
: Lain lain
Penyakit darah
:
Peny. Keganasan :
Kencing manis
:
: : -
Keadaan umum
Keadaan sakit penderita
Kesadaran penderita
Tanda vital
: 120x / menit , kualitas : regular, ekual, isi
Nadi
cukup
: 30x / menit , tipe :
Respirasi
abdominothorakal
: 39,2 C ( aksiler )
Suhu
: Tensi
Pengukuran
Berat Badan
Panjang Badan
Status gizi
: 7,4 kg
: 68 cm
: Baik
Pemeriksaan Sistematik
Rambut
Kulit
Kepala
Mata
refleks
THT
Mulut
Leher
kuduk
Inspeksi: B/P
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Iktus kordis tidak tampak, bunyi jantung murni,
reguler, murmur (-)
Abdomen
Inspeksi: cembung, retraksi epigastrium (-)
: Bising usus (+) normal
Auskultasi
: soepel, nyeri tekan -, Hepar dan Lien
Palpasi
tidak teraba membesar
: timpani
Perkusi
Genital
perempuan, tidak ada kelainan
Anus
Tidak ada kelainan
Neurologis :
Sensorik : baik
Saraf cranial :
N I tidak dilakukan
N II reflek cahaya +/+
N III, IV, VI pergerakan bola
mata ke segala arah
N VII plicanasolabialis
simetris
N VIII pendengaran baik
N IX, X fungsi menelan +
N XI sulit untuk ditentukan
N XII deviasi lidah (-)
Pemeriksaan Darah ( 20
September 2014 ) :
Hb
: 12,0 gr/dl
Ht: 36,3 %
Leukosit : 12.140 / mm3
Trombosit: 325.000 /mm3
Eritrosit : 5,3 juta/mm3 ()
MC
MCV : 69 fL ()
MCH : 23 pg/ml ()
MCHC : 33 g/dL
Hitung Jenis
Basofil
: 0,1 %
Eosinofil : 0,1 %
Neutrofil batang : 0,0 %
Neutrofil segmen : 77,7 % ()
Limfosit
: 14,9 % ()
Monosit
: 7,2 %
: 105 mg/dL ()
: 30,1 % ()
: 292.000/mm3
RPD
:-
RPK
:-
Keadaan umum :
Kesadaran : Compos Mentis.
Kesan sakit : sakit sedang. Fisik : lemah
Tanda vital :
Nadi
Respirasi
Suhu
: 39,2C ( aksiler )
Tensi
:-
Pemeriksaan Sistematik :
Kulit
Kepala
Mata
Mulut
Leher
Thorax
Paru
Neurologis :
Saraf cranial : N I - N XII normal, parese (-)
Sensorik : baik (tidak ada kelainan)
Motorik : baik (tidak ada kelainan)
Reflek fisiologis +/+
Reflek patologis -/ Rangsang meningen : tidak ditemukan kelainan
Differential Diagnosis :
Kejang demam simpleks
Meningitis
Encepahlitis
Diagnosis tambahan : -
Lumbal pungsi
Non Medikamentosa :
Bila kejang : O2 2-3 lt/mnt
Posisikan pasien ( miringkan )
Longgarkan jalan nafas
Medikamentosa :
Diazepam rektal 5 mg, setelah 5 menit kemudian jika masih kejang
diberi Diazepam rektal 5 mg lagi.
Bila masih kejang diberikan :
Diazepam IV dengan dosis 0,3-0,5 mg/kgBB (BB=7,4 kg). Jadi dosis
yang digunakan 3,75 mg 4 mg, perlahan-lahan dengan kecepatan
1-2 mg/menit dalam waktu 2 menit
Parasetamol 3x 1/3 cth (PRN)
Umum :
Penjelasan menurunkan panas badan ( kompres atau antipiretik) dan
memantau saat anak panas dengan termometer, agar jangan sampai panas
tinggi
Teratur memberi obat anti kejang ( th/ rumatan ), untuk hindari kejang
berulang
Khusus :
Penjelasan kepada orang tua jika di rumah terjadi kejang berulang, cara
memasukan diazepam per rektal. Miringkan kepala pasien dan longgarkan
pakaian, tidak memasukkan benda apapun ke dalam mulut pasien
Jika kejang > 10 menit segera bawa ke RS.
Pemeriksaan Laboratorium
Pungsi Lumbal
Elektroensefalografi
Pencitraan
Non Medikamentosa :
Bila kejang :
O2 2-3 lt/mnt
Medikamentosa
Diazepam rektal
Diazepam IV
Fenitoin IV
ruang rawat intensif
Antipiretik