DISERTASI
Oleh :
Ihsan Hamid
SEKOLAH PASCASARJANA
PENGKAJIAN ISLAM KONSENTRASI POLITIK ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Abstrak
Kendatipun sudah lama akrab dan mengalami
dinamika transformasi ke dalam Sistem Pendidikan
Nasional, lembaga pendidikan negeri yang diselenggarakn
dan disediakan oleh negara, hingga kini kadang masih
menjadi
wadah
semaian
untuk
mengartikulasikan
kepentingan politik dan ideologi oleh organisasi
keagamaan tertentu. Keragaman kepentingan politik dan
ideologi keagamaan yang dimiliki oleh organisasi
keagamaan tersebut kemudian diartikulasikan dalam
berbagai aspek dalam lembaga pendidikan tinggi,
sehingga lembaga pendidikan tinggi baik yang umum
maupun berlabelkan Islam, dituntut memiliki tiga beban
sekaligus academic purpose (target akademik yang harus
dicapai), social-religious expectation (kurikulum agama
bagi pendidikan yang berlabelkan Islam) disatu sisi, dan
interest organization (kepentingan organisasi yang harus
dicapai) disisi lain. Dalam konteks ini research question
yang diajukan adalah bagaimana kepentingan politik
organisasi keagamaan diartikulasikan pada lembaga
pendidikan tinggi negeri di Lombok?. Rumusan masalah ini
akan dijadikan fokus dalam penelitian ini, dengan
menitikberatkan pada proses desiminasi (konstruksi
aktualisasi), signifikansi dan ekspektasi masyarakat
terhadap muatan kepentingan politik. Relevan dengan
permasalahan ini, secara tentatif memunculkan simpulan
awal bahwa Besarnya beban yang ditanggung dan
terdapatnya berbagai macam keragaman kepentingan
yang ada di dalamnya, diasumsikan menjadi penyebab
yang kadang menjadikan lambannya pendidikan tinggi
negeri di Lombok dan kurang akomodatif terhadap
dinamika yang dihadapi civitas akademik dalam proses
belajar mengajar, selain itu berimplikasi juga terhadap
ketidak mampuan sepenuhnya oleh perguruan tinggi
negeri
dalam
memenuhi
ekspektasi
masyarakat
kendatipun sudah lama mengalami transformasi.
Pada saat bersamaan, penelitian ini secara tentative
setidaknya akan memverifikasi dan bahkan akan
mengkonfirmasi beberapa pendapat pemikir seperti Robert
W. Hefner (2009), Charlene Tan (2011), Karen Bryner
2
OUT LINE
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
B.
C.
D.
E.
F.
Identifikasi
Pembatasan dan Perumusan Masalah
Kajian Terdahulu
Metodologi Penelitian
Sistematika Penulisan
Terhadap
A. Latar Belakang
Dalam bingkai yang lebih luas, isu ideologi, dan
penyemaian kepentingan politik organisasi keagamaan
dalam hubungannya dengan lembaga pendidikan tinggi
menguat beberapa dekade terakhir, bahkan hingga kini
masih menjadi diskursus akademis di berbagai negara,
tidak hanya negara-negara Barat, juga negara-negara
Islam. Berbagai kajian mutakhir tentang pendidikan dan
lembaga pendidikan tinggi baik yang berstatus negeri
maupun swasta, atau yang umum maupun berlabelkan
Islam, kadang menempatkan isu ideologi dan politik
keagamaan dalam berbagai derivasi dan aspeknya
sebagai objek kajian yang dominan. Charlene Tan
mengintrodusir berbagai publikasi media massa, hasil
penelitian dan buku yang memuat stereotype lembaga
pendidikan baik yang umum maupun Islam sering
dijadikan sebagai wadah indoktrinasi dan wadah artikulasi
kepentingan hingga kini masih menjamur di negaranegara Barat maupun timur khususnya bagain asia
tenggara. Tidak hanya lembaga pendidikan tinggi umum
dan Islam seperti universitas Islam, juga lembaga
pendidikan universitas umum juga menjadi sorotan utama,
tidak terkecuali lembaga pendidikan tinggi di Indonesia.1
Tidak berlebihan jika kemudian, Azyumardi Azra,
memberikan pendapat bahwa hubungan antara dunia
pendidikan dengan politik bukanlah suatu hal yang baru.
Sejak zaman Plato dan Aristotieles, para filsuf dan pemikir
politik telah memberikan perhatian yang cukup intens
kepada masalah ini. Kenyataan ini misalnya ditegaskan
1Charlene Tan, Islamic Education and Indoctrination: the Case in
Indonesia (New York: Routledge, 2011), 1.
10
11
12
13
14
pendidikan
hanya
akan
melahirkan
ego-sektarian
berdasarkan kelompok keagamaan.
Mempertegas uraian di atas, penelitian ini difokuskan
untuk menggali dialektika dan pergolakan internal
lembaga pendidikan tinggi negeri dalam memperkuat
identitas dalam bingkai sistem pendidikan nasional.
Dengan pertanyaan dan persoalan mendasar yang dibahas
adalah masalah kepentingan politik organisasi keagamaan
yang diartikulasikan pada lembaga pendidikan tinggi
negeri di Lombok. Pertanyaan itu akan dijadikan fokus
kajian ini, dengan menitikberatkan pada proses desiminasi
(konstruksiaktualisasi),
signifikansi
dan
ekspektasi
masyarakat terhadap muatan kepentingan politik.
Hal ini dimungkinkan mengingat dua universitas
negeri yang menjadi objek penelitian ini merupakan
kampus negeri yang sebagian besar dikelola tiga kader
dari organisasi yang dominan di Lombok yakni NU,
Muhammadiyah dan NW.18 Hal ini diperkuat oleh model
prilaku keberagamaan masyarakat Islam Lombok yang
secara ideologis, 85-90% berafiliasi dengan Nahdlatul
Ulama, Muhammadiyah dan Nahdlatul Wathan. Namun
afiliasi ideologis ini nampaknya bukan menjadi pembatas
(distance) dalam menentukan lembaga pendidikan tinggi.
Sehingga menjadi persoalan terkadang pada saat,
Ormas-ormas di atas, terkadang secara tidak langsung
bersikukuh melakukan artikulasi agenda politik dan bahkan
ideologisasi, walaupun dilakukan hanya oleh beberapa
gelintir elit pejabat kampus tapi kecendrungan dan
kebiasaan itu selalu ada. Jadi
kampus negeri yang
dijalankan dan diselenggarakannya dijadikan wadah
semaian ideologi, bahkan dalam batas tertentu kontestasi
18Wawancara dengan Saparwadi, M,Ag, Dosen IAIN Mataram,
15 Januari 2015.
15
kepentingan
agenda
politik
masing-masing.
Tidak
berlebihan jika ada asumsi bahwa lembaga pendidikan
Islam lebih merepresentasikan Ormasnya ketimbang
kebutuhan masyarakat yang dalam batas tertentu dapat
mengaburkan visi ilmiahnya. Sehingga saya tegaskan
sekali lagi lembaga pendidikan tinggi negeri tersebut
memiliki tiga beban sekaligus, yaitu academic purpose
(target akademik yang harus dicapai), social-religious
expectation (kurikulum agama bagi pendidikan yang
berlabelkan Islam), dan interest organization (kepentingan
organisasi yang harus dicapai). Besarnya beban yang
diemban ini diasumsikan merupakan penyebab kadang
lambannya lembaga pendidikan tinggi dalam merespon
kecenderungan, mobilitas dan harapan masyarakat.
B. Permasalahan
Studi ini walaupun ingin menegasikan persepsi
stereotype dan beberapa temuan tentang identitas dan
kebijakan lembaga pendidikan tinggi dan hubungannya
dengan ormas Islam, namun fokus kajian ini adalah
merupakan pergumulan identitas ideologis dan politis
internal organisasi massa Islam, yang terwadahi dalam
bingkai kebijakan lembaga pendidikan tinggi. Aspek ini
kadang luput dari kajian-kajian sebelumnya yang
cenderung meletakkan identitas dan kebijakan lembaga
pendidikan tinggi berhadapan dengan aspek eksternal
seperti muatan ideologi politik organisasi massa Islam
yang berada di sekitarnya.
1. Identifikasi Masalah
Secara umum hubungan lembaga pendidikan
dengan ideologi dan visi politik ormas dan lembaga
keagamaan, sesungguhnya memiliki akar sejarah yang
panjang. Dalam kajian akademis sejarah peradaban
Islam, masalah ini memperoleh perhatian ketika
menjelang akhir masa kejayaan Abbasiyah, dimana
lembaga pendidikan Madrasah Nizamiyah sebagai titik
16
d.
e.
f.
g.
h.
2. Pembatasan Masalah
Berbagai
permasalahan
yang
berhasil
di
identifikasi di atas, penting dilakukan pembatasan,
sehingga penelitian ini lebih terarah dan memudahkan
dalam penentuan fokus penelitian. Berdasarkan
urgensinya, penelitian ini dibatasi pada tiga aspek:
a. Bagaimana
kepentingan
politik
organisasi
keagamaan
didesiminasikan
(dirumuskan
dan
diaktualisasikan) dalam sistem dan jalannya proses
pendidikan di lembaga pendidikan tinggi negeri di
Lombok. Aspek ini dibatasi pada postur organisasi
kampus mulai tingkat rektorat, dekanat dan jurusan,
postur organisasi kemahasiswaan mulai tingkat
badan eksekutif mahasiswa universitas, badan
eksekutif mahasiswa fakultas, dan himpunan
mahasiswa jurusan, dan maupun hidden agenda
dalam pengambilan kebijakan.
b. Bagaimana espektasi masyarakat Lombok terhadap
dinamika muatan kepentingan politik organisasi
keagamaan yang dikonstruksi dan diinternalisasi
melalui lembaga pendidikan formal tersebut?.
Espektasi ini ditekankan dalam dua aspek, yaitu
harapan masyarakat ketika memilih lembaga
pendidikan negeri tertentu, dan harapan masyarakat
terhadap muatan politik organisasi keagamaan dalam
19
21
23
24
25
26
27
28
29
F. Metodologi Penelitian
a. Pendekatan
Sesuai dengan fokus kajian, penelitian ini merupakan field
research, yang dilakukan pada latar alamiah dengan lokus
lembaga pendidikan tinggi negeri pada masyarakat di
Lombok. Maka dipandang relevan metode kualitatif
30
31
32
33
35
pengumpulan
data
berikutnya,
pengembangan
pernyataan-prnyataan analitik dan penetapan sasaransasaran pengumpulan data berikutnya. Kemudian dari
pengumpulan data (data collection) tersebut, direduksi
(data reduction) sebagai upaya pemilihan pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, dan pengabstrakan datadata lapangan. Dalam proses reduksi data ini peneliti
melakukan pemilihan atau pemetaan dengan membuat
kategori-kategori berdasarkan rumusan permasalahan
yang diteliti. Ketika penulis berada di lapangan tidak
hanya mencari dan mengumpulkan data, tetapi langsung
melakukan klasifikasi dan mengolah data.
Setelah hasil dari seperangkat reduksi baik yang
berkaitan dengan proses artikulasi ideologi keagamaan,
signifikansinya, maupun ekspektasi masyarakat, maka
langkah selanjutnya adalah menyajikan sekumpulan
informasi atau data yang disusun, kemungkinan adanya
penarikan
kesimpulan.
Kesimpulan-kesimpulan
juga
diverifikasi selama kegiatan berlangsung, sehingga akan
jelas bagaimana karakteristik data tersebut secara utuh,
sebagai dasar perumusan simpulan akhir.
G. Sistematika Penulisan
Penelitian ini direncanakan memuat enam bab. Susunan
bab didasarkan pada unsur-unsur penelitian ilmiah dan
sistematika dalam tahapan penelitian yang dilakukan.
Masing-masing bab memayungi satu gagasan dan
dispesifikasi dalam beberapa sub, dan merupakan
kesatuan yang terkait.
Bab 1 memuat latar belakang yang mendeskripsikan
penelitian dilakukan, dan dirumuskan spesifik pada
identifikasi dan perumusan Masalah. Bagian ini juga berisi
overview berbagai temuan dan diskusi kajian terdahulu
yang relevan, yang selanjutnya dijadikan kerangka teoritis
dalam memposisikan dan menganalisis data penelitian.
Menjawab permasalahan penelitian, bagian ini juga
memuat metodologi penelitian dan sistematika yang
36
secara
operasional
mencerminkan
langkah-langkah
penelitian di lapangan, sampai pada pelaporan.
Bab 2 memuat kajian teoritik tentang ideologi
organisasi keagamaan dalam lembaga pendidikan tinggi.
Berdasarkan pembaban penelitian, bagian ini secara
konseptual memperjelas variabel penelitian. Maka
pemaknaan ideologi organisasi keagamaan merupakan
bagian pertama yang akan disajikan, selanjutnya diikuti
kajian relasi ideologi organisasi keagamaan dengan
lembaga pendidikan tinggi dalam aspek bentuk penetrasi
penyemaian ideologi, dan modus operandi kepentingan
politik Ormas bekerja yang dimainkan oleh oknum elit
kampus dalam lembaga pendidikan tinggi.
Bab 3 merupakan bagian yang secara lebih luas
mendeskripsikan lokus dan field data sesuai tema
penelitian, yang memuat deskripsi potret lembaga
pendidikan tinggi negeri di Lombok. Bagian ini diawali
dengan setting sosial lembaga pendidikan tinggi negeri di
Lombok yang diikuti oleh deskripsi profil, dinamika
orientasi, dan karakteristik masing-masing lembaga
pendidikan tinggi negeri masing-masing, yaitu Universitas
Negeri Mataram (UNRAM): Profil, Ideologi dan Orientasi,
dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram: Profil,
Ideologi dan Orientasi. Kemudian disusun dengan
pembahasan mengenai Peta Ideologi Pendidikan dan
Kecendrungan Lembaga Pendidikan Tinggi Negeri.
Bab 4 merupakan bagian yang secara spesifik
memuat data dan anlisis sesuai dengan fokus penelitian,
yang memuat proses penetrasi politik dalam lembaga
pendidikan tinggi negeri. Pembahasan ini kemudian
peneliti bahas dan bagi menjadi empat sub bab yang
meliputi: pemetaan agenda politik organisasi keagamaan
NU, Muhammadiyah dan NW terhadap Kampus Unram
37
DAFTAR PUSTAKA
38
Buku:
Abdullah, Amin. Kesadaran Multikultural: Sebuah Gerakan
Interest Minimalizatioan dalam Meredakan Konflik
Sosial. dalam Pendidikan Multikultural CrossCultural Understanding untuk Demokrasi dan
Keadilan. Yogyakarta: Pilar Media, 2007.
Agai, Bekim. Islam and Education in Seculer Turkey: State
Policies and the Emergence of The Fethullah Gulen
Group. dalam Schooling Islam the Culture and
Politics, ed. Robert W. Hefner dan Muhammad Qasim
Zaman. New Jersey: Princeton University Press,
2007.
Azra, Azyumardi dan Jamhari. Pendidikan Islam Indonesia
dan Tantangan Globalisasi: Perspektif Sosio-Historis.
dalam Mencetak Muslim Modern Peta Pendidikan
Islam di Indonesia, ed. Jajat Burhanudin dan Dina
Afrianty. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2006.
----------,. Dina Afrianty dan Robert W. Hefner. Pesantren
dan Madrasah: Muslim Schools and National Ideals in
Indonesia., dalam Schooling Islam the Culture and
Politics, ed. Robert W. Hefner dan Muhammad Qasim
Zaman. New Jersey: Princeton University Press,
2007.
---------,. Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi di
Tengah Tantangan Milenium III. Jakarta: UIN PressKencana, 2012.
Bartomole, Lilia I. Ideologies in Education Unmasking The
Trap of Teacher Neutrality . New York, 2008.
Berkey, Jonathan P. Madrasah Madievel and Modern:
Politic, Education, and The Problem of Muslim
Identity. dalam Schooling Islam the Culture and
Politics, ed. Robert W. Hefner dan Muhammad Qasim
Zaman. New Jersey: Princeton University Press,
2007.
Bogdan, Robert C. dan Bilken Sari Knopp. Qualitive
Research for Education An Introduction to Theory
39
40
41
42